- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kalau Berpuasa Hanya Tidur, Tidak Akan Ada Empati di Hatinya


TS
jajang100
Kalau Berpuasa Hanya Tidur, Tidak Akan Ada Empati di Hatinya
TRIBUNNEWS.COM - Tidurnya orang berpuasa kerap disebut sebagai ibadah. Tapi, bagaimana kalau sepanjang hari seseorang yang berpuasa hanya memejamkan mata tanpa beraktivitas?
Pertanyaan ini dilontarkan seorang pembaca di kolom interaktif Ramadan Banjarmasin Post (Tribunews.com).
"Bagaimana puasa seseorang yg terlalu banyak tidur (pagi, siang, bahkan sore) dengan alasan agar lidah,mata,telinga terjaga dari perkataan, penglihatan, dan pendengaran yang tidak baik. Dan dia tetap melaksanakan salat. Bagaimana nilai puasa orang tersebut?" Demikian pertanyaannya.
Ustaz Syaukani Arsyad dari Qur'anic Intelegence Center (QIC) Banjarmasin menjelaskan, pada dasarnya orang yang melaksanakan shaum adalah dalam rangka untuk melatih diri baik dhahir maupun bathin untuk menahan diri dari hal yang dilarang oleh Islam.,dan ia semakin cerdas memahami hidup.
Selama orang shaum Ramadan sebulan akan semakin sehat lahir bathinnya. Namun bukan berarti ia tidur terus sebagaimana ditanyakan. Tapi ia tetap melaksanakan aktivitas sehari-hari sebagaimana di luar Ramadan. Dan dalam shaum Ramadan justru ia menghadapi tantangan-tantangan yang harus dikontrolnya seperti tidak dalam keadaan shaum, manakala ia dapat mengontrolnya sesuai tuntunan shaum, maka ia akan menjadi sang pemenang.
Saat orang shaum dan ia banyak tidur akan membuat dirinya lemas, pancaindranya tidak aktif begitu pula otaknya tidak diasah, maka akan menjadikan hatinya seperti tidak berempati atau tidak peduli dengan lingkungan.
http://www.tribunnews.com/ramadan/20...ati-di-hatinya
Pertanyaan ini dilontarkan seorang pembaca di kolom interaktif Ramadan Banjarmasin Post (Tribunews.com).
"Bagaimana puasa seseorang yg terlalu banyak tidur (pagi, siang, bahkan sore) dengan alasan agar lidah,mata,telinga terjaga dari perkataan, penglihatan, dan pendengaran yang tidak baik. Dan dia tetap melaksanakan salat. Bagaimana nilai puasa orang tersebut?" Demikian pertanyaannya.
Ustaz Syaukani Arsyad dari Qur'anic Intelegence Center (QIC) Banjarmasin menjelaskan, pada dasarnya orang yang melaksanakan shaum adalah dalam rangka untuk melatih diri baik dhahir maupun bathin untuk menahan diri dari hal yang dilarang oleh Islam.,dan ia semakin cerdas memahami hidup.
Selama orang shaum Ramadan sebulan akan semakin sehat lahir bathinnya. Namun bukan berarti ia tidur terus sebagaimana ditanyakan. Tapi ia tetap melaksanakan aktivitas sehari-hari sebagaimana di luar Ramadan. Dan dalam shaum Ramadan justru ia menghadapi tantangan-tantangan yang harus dikontrolnya seperti tidak dalam keadaan shaum, manakala ia dapat mengontrolnya sesuai tuntunan shaum, maka ia akan menjadi sang pemenang.
Saat orang shaum dan ia banyak tidur akan membuat dirinya lemas, pancaindranya tidak aktif begitu pula otaknya tidak diasah, maka akan menjadikan hatinya seperti tidak berempati atau tidak peduli dengan lingkungan.
http://www.tribunnews.com/ramadan/20...ati-di-hatinya
0
1.1K
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan