- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Tersentuh Sikap Majikan, PRT Asal Filipina Memilih Jadi Mualaf di UEA


TS
peninsulaRgen
Tersentuh Sikap Majikan, PRT Asal Filipina Memilih Jadi Mualaf di UEA
Abu Dhabi - Cahaya hidayah bisa masuk kepada siapa saja, kapan saja, dan dengan beragam cara. Untuk hal ini, hanya Allah yang tahu. Begitulah yang terjadi pada seorang mualaf muslimah asal Filipina, Muslim Salma.
Sebelum memeluk Islam, Salma memiliki nama Jennifer Berzon (31). Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada sebuah keluarga muslim di Uni Emirat Arab (UEA). Keluarga Abdouli di Al Shamkha, Abu Dhabi memperlakukan Salma sangat baik seperti keluarga. Salma sudah bekerja pada keluarga itu selama 3 tahun.
Salma juga sering menghabiskan waktunya untuk berbicang-bincang dengan istri dari majikannya, Ummi Ahmed.
"Saya melihat seorang wanita yang benar-benar berhati baik. Saya belajar banyak dari dia. Keluarga mereka begitu menghormati saya dan itu membuat saya tersentuh," ujar Salma, sebagaimana dikutip dari the nasional, Rabu (24/7/2013).
Keramahtamahan dan keakraban keluarga Abdouli membuat diri Salma bertanya-tanya, padahal dirinya hanya seorang pembantu rumah tangga. Namun Ummi Ahmed selalu mengatakan keberadaan Salma di tengah-tengah keluarganya adalah rahmat dari Allah.
Selama bekerja pada keluarga Abdouli, Salma sebelum bersyahadat seringkali mendengar alunan suara Alquran yang dilantunkan anggota keluarga. Seringkali alunan tilawah Alquran itu membuat Salma menangis tanpa sebab.
"(Suara alunan Alquran) Itu begitu mempesonakanku. Aku merasa cahaya masuk ke dalam hati dan jiwaku. Saya tidak bisa menahan air mata yang keluar setiap kali mendengarnya," aku Salma.
Salma lalu memutuskan untuk menjadi muslimah pada pertengah Ramadan tahun lalu. Namun keputusannya masuk Islam bukanlah hal yang mudah. Tantangan dan ancaman dialami Salma setelah bersyadahat.
Kakak tertuanya pernah mengancam Salma secara fisik, dan dia mengaku tidak ingin melihat Salma memakai jilbab.
Sementara saudaranya yang lain yang sudah tinggal di Arab Saudi selama 12 tahun berupaya membujuk sang bunda agar menerima pilihan keyakinan Salma, anaknya.
"Keluarga saya sekarang tidak akan menerima saya. Saya tidak tahu bagaimana saya mengatasinya dan menghadapi mereka ketika saya kembali," kata Salma.
Beruntung Salma mempunyai suami yang mendukung keputusannya. "Ketika saya masuk Islam dan saya mengatakan kepada suami saya, dan ia menghormati itu," kata Salma.
Dalam hukum syariah, pernikahan seorang wanita muslim dengan pria non muslim tidak diakui. Karena itu sang suami pun harus masuk Islam. Tak lama, suami Salma pun akhirnya mengikuti jejak sang istri untuk menjadi muslim.
Majikan Salma awalnya membantu menjelaskan tentang prinsip-prinsip Islam kepada suaminya melalui telepon. Diapun akhirnya mengucap dua kalimat syahadat dalam perbicangan di telepon itu.
Salma sangat bangga pada suaminya, bahwa ayah dari anak-anaknya akhirnya menyadari betapa pentingnya keimanan yang baru dalam keluarga mereka.
[url]http://ramadan.detik..com/read/2013/07/24/211709/2313524/631/tersentuh-sikap-majikan-prt-asal-filipina-memilih-jadi-mualaf-di-uea?r991101625[/url]
Salma sangat bangga pada suaminya, bahwa ayah dari anak-anaknya akhirnya menyadari betapa pentingnya keimanan yang baru dalam keluarga mereka.
semoga jadi keluarga yg mawadah wa rahmah
Sebelum memeluk Islam, Salma memiliki nama Jennifer Berzon (31). Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga pada sebuah keluarga muslim di Uni Emirat Arab (UEA). Keluarga Abdouli di Al Shamkha, Abu Dhabi memperlakukan Salma sangat baik seperti keluarga. Salma sudah bekerja pada keluarga itu selama 3 tahun.
Salma juga sering menghabiskan waktunya untuk berbicang-bincang dengan istri dari majikannya, Ummi Ahmed.
"Saya melihat seorang wanita yang benar-benar berhati baik. Saya belajar banyak dari dia. Keluarga mereka begitu menghormati saya dan itu membuat saya tersentuh," ujar Salma, sebagaimana dikutip dari the nasional, Rabu (24/7/2013).
Keramahtamahan dan keakraban keluarga Abdouli membuat diri Salma bertanya-tanya, padahal dirinya hanya seorang pembantu rumah tangga. Namun Ummi Ahmed selalu mengatakan keberadaan Salma di tengah-tengah keluarganya adalah rahmat dari Allah.
Selama bekerja pada keluarga Abdouli, Salma sebelum bersyahadat seringkali mendengar alunan suara Alquran yang dilantunkan anggota keluarga. Seringkali alunan tilawah Alquran itu membuat Salma menangis tanpa sebab.
"(Suara alunan Alquran) Itu begitu mempesonakanku. Aku merasa cahaya masuk ke dalam hati dan jiwaku. Saya tidak bisa menahan air mata yang keluar setiap kali mendengarnya," aku Salma.
Salma lalu memutuskan untuk menjadi muslimah pada pertengah Ramadan tahun lalu. Namun keputusannya masuk Islam bukanlah hal yang mudah. Tantangan dan ancaman dialami Salma setelah bersyadahat.
Kakak tertuanya pernah mengancam Salma secara fisik, dan dia mengaku tidak ingin melihat Salma memakai jilbab.
Sementara saudaranya yang lain yang sudah tinggal di Arab Saudi selama 12 tahun berupaya membujuk sang bunda agar menerima pilihan keyakinan Salma, anaknya.
"Keluarga saya sekarang tidak akan menerima saya. Saya tidak tahu bagaimana saya mengatasinya dan menghadapi mereka ketika saya kembali," kata Salma.
Beruntung Salma mempunyai suami yang mendukung keputusannya. "Ketika saya masuk Islam dan saya mengatakan kepada suami saya, dan ia menghormati itu," kata Salma.
Dalam hukum syariah, pernikahan seorang wanita muslim dengan pria non muslim tidak diakui. Karena itu sang suami pun harus masuk Islam. Tak lama, suami Salma pun akhirnya mengikuti jejak sang istri untuk menjadi muslim.
Majikan Salma awalnya membantu menjelaskan tentang prinsip-prinsip Islam kepada suaminya melalui telepon. Diapun akhirnya mengucap dua kalimat syahadat dalam perbicangan di telepon itu.
Salma sangat bangga pada suaminya, bahwa ayah dari anak-anaknya akhirnya menyadari betapa pentingnya keimanan yang baru dalam keluarga mereka.
[url]http://ramadan.detik..com/read/2013/07/24/211709/2313524/631/tersentuh-sikap-majikan-prt-asal-filipina-memilih-jadi-mualaf-di-uea?r991101625[/url]
Salma sangat bangga pada suaminya, bahwa ayah dari anak-anaknya akhirnya menyadari betapa pentingnya keimanan yang baru dalam keluarga mereka.
semoga jadi keluarga yg mawadah wa rahmah
0
2.1K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan