- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dudukin Tanah Orang dan Bikin Macet Warga Jakarta, PKL Tanah Abang Harus Minta Maaf.


TS
leyhendra
Dudukin Tanah Orang dan Bikin Macet Warga Jakarta, PKL Tanah Abang Harus Minta Maaf.
Jakarta - Perlawanan PKL Tanah Abang terhadap Ahok terus dilakukan. Ahok yang menjadi sasaran somasi mereka menanggapinya dengan santai dan melancarkan serangan balik.
"Anda (PKL-red) nggak minta maaf sama orang Jakarta semua bikin macet, dudukin tanah orang. Enak aja emang moyang dia raja, ratu apa?" sindir Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Rabu (24/7/2013).
Ahok mengatakan Jokowi juga tidak menanggapi serius somasi para PKL itu. Ahok juga tidak mau minta maaf atas pernyataannya soal ancaman penjara bagi PKL yang melawan.
"Itu memang dalam peraturan kalau memang Anda melanggar Perda, melanggar UU, sanksinya dipidanakan pasti," tuturnya.
Asosisasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) meradang karena pernyataan Ahok yang mengancam untuk memenjarakan PKL Tanah Abang yang tidak mau direlokasi. APKLI memberi waktu selama dua minggu kepada Ahok untuk segera meminta maaf atas pernyataannya itu.
Mereka menilai ucapan Ahok itu bernada ancaman. Gara-gara ucapan Ahok itu, APKLI mengklaim para PKL Tanah Abang menjadi sakit hati.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/07/24/194336/2313461/10/disomasi-pkl-ahok-emang-moyang-dia-raja?991101mainnews"]sumber[/URL]
Awalnya datang ke Jakarta mau cari duit, langkah pertama nyogok dulu lurah, nyogok camat, nyogok satpol PP, kasih upeti ke preman baik preman resmi maupun preman beneran yang pegang tanah abang, kemudian jualan di tengah jalan.
setelah nyuap bin nyogok sana sini, selanjutnya mendzalimi warga Jakarta malang melintang di tengah menghambat jalan, giliran ditertibkan (bukan diusir apalagi disuruh minggat apalagi dipukuli, tapi difasilitasi untuk mendapatkan tempat yang layak dan tidak lagi sebagai pendatang yang mengganggu kampung orang dengan berjualan di tengah jalan) malah ngamuk, mensomasi dll.
Rejeki itu ALLAH yang nentukan
, mau dimana saja jika memang sudah rejekinya tidak akan kemana
, yang jelas rejeki itu tidak didapat dari mengganggu orang lain
, mengurangi hak orang lain yaitu hak jalan
, mendzalimi orang lain (karena macet banyak warga Jakarta berangkat kerja dinihari ketika anaknya masih tidur dan pulang larut malam ketika anaknya sudah tidur lagi)
, melawan ulil amri
, apalagi mengancam pemimpin
berilah keluarga anda, istri anda, anak anda nafkah yang HALAL. Bukan dari hasil setor upeti kemudian dapat ladang, ladang tersebut hak orang lain (jalan umum untuk digunakan bersama warga Jakarta).
Sebenarnya profesi anda sebagai pedagang itu mulia, karena pintu rejeki itu kata Rasulullah adalah dari berniaga/berdagang... tetapi sekarang anda sendiri yang membuatnya menjadi hina. Hak orang anda rampas demi pundi pundi duniawi anda
dan anda tidak pernah meminta maaf kepada warga Jakarta yang sudah anda dzolimi???
Benar benar "manusia" luar biasa ..........................................
"Anda (PKL-red) nggak minta maaf sama orang Jakarta semua bikin macet, dudukin tanah orang. Enak aja emang moyang dia raja, ratu apa?" sindir Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Rabu (24/7/2013).
Ahok mengatakan Jokowi juga tidak menanggapi serius somasi para PKL itu. Ahok juga tidak mau minta maaf atas pernyataannya soal ancaman penjara bagi PKL yang melawan.
"Itu memang dalam peraturan kalau memang Anda melanggar Perda, melanggar UU, sanksinya dipidanakan pasti," tuturnya.
Asosisasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) meradang karena pernyataan Ahok yang mengancam untuk memenjarakan PKL Tanah Abang yang tidak mau direlokasi. APKLI memberi waktu selama dua minggu kepada Ahok untuk segera meminta maaf atas pernyataannya itu.
Mereka menilai ucapan Ahok itu bernada ancaman. Gara-gara ucapan Ahok itu, APKLI mengklaim para PKL Tanah Abang menjadi sakit hati.
[URL="http://news.detik..com/read/2013/07/24/194336/2313461/10/disomasi-pkl-ahok-emang-moyang-dia-raja?991101mainnews"]sumber[/URL]
Awalnya datang ke Jakarta mau cari duit, langkah pertama nyogok dulu lurah, nyogok camat, nyogok satpol PP, kasih upeti ke preman baik preman resmi maupun preman beneran yang pegang tanah abang, kemudian jualan di tengah jalan.
setelah nyuap bin nyogok sana sini, selanjutnya mendzalimi warga Jakarta malang melintang di tengah menghambat jalan, giliran ditertibkan (bukan diusir apalagi disuruh minggat apalagi dipukuli, tapi difasilitasi untuk mendapatkan tempat yang layak dan tidak lagi sebagai pendatang yang mengganggu kampung orang dengan berjualan di tengah jalan) malah ngamuk, mensomasi dll.
Rejeki itu ALLAH yang nentukan







berilah keluarga anda, istri anda, anak anda nafkah yang HALAL. Bukan dari hasil setor upeti kemudian dapat ladang, ladang tersebut hak orang lain (jalan umum untuk digunakan bersama warga Jakarta).
Sebenarnya profesi anda sebagai pedagang itu mulia, karena pintu rejeki itu kata Rasulullah adalah dari berniaga/berdagang... tetapi sekarang anda sendiri yang membuatnya menjadi hina. Hak orang anda rampas demi pundi pundi duniawi anda



Diubah oleh leyhendra 24-07-2013 22:09
0
2.9K
29


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan