- Beranda
- Komunitas
- Automotive
- Kendaraan Roda 2
Sepeda Motor Kecil Yang Membesar & Sepeda Motor Besar Yang Mengecil
TS
kulunyux
Sepeda Motor Kecil Yang Membesar & Sepeda Motor Besar Yang Mengecil
Halo agan2 pecinta sepeda motor semua, kali ini ane mo sekedar share aja soal motor sport kecil dan motor sport gede.
Kalo ingat jaman tahun 80-90an dulu, jenis sepeda motor yang mendominasi di indonesia cuma ada 2 macem, yaitu type bebek (ato disebut moped kalo di luar negeri) dan type motor sport (ato disebut motor laki kalo di Indonesia ). Meskipun waktu itu juga udah ada type skuter yg diwakili brand Piaggio dengan Vespa nya, tapi type motor itu tidak begitu banyak di jalanan, seperti bebek dan sport.
Baru mulai tahun 2000 keatas type skuter jadi primadona orang banyak, karena faktor kepraktisan dalam penggunaannya, yang dipioniri oleh Yamaha, lalu disusul Honda. Nah setelah itu, pasar motor bebek pun cenderung mengecil, dimana dulu porsinya bisa mencapai 50% lebih, sekarang menyusut di angka 30% an aja, dari total penjualan sepeda motor di Indonesia.
Yang menarik, untuk type sport, sejak dulu, porsinya di pasar selalu stabil di angka 10% an lebih, bahkan sekarang cenderung naik di angka 13-15%. Kenapa bisa begitu? Karena type motor ini adalah type motor impian bagi sebagian besar bikers, dimana secara tampilan, teknologi, dan performa, biasanya lebih unggul dari type bebek dan skuter. Disamping harganya juga biasanya sih lebih tinggi dari 2 type tadi.
So di samping fungsi utamanya sebagai alat transportasi, motor type sport juga sebagai sarana hobby, life style, have fun, dan gengsi. Nah karena banyak bikers yang selalu memimpikan dan menginginkannya, maka pasarnya selalu ada dan stabil.
Pertanyaannya tinggal mau motor sport yang kaya apa?
Kalo secara kapasitas mesin, motor sport bisa dibedakan jadi 2 kategori, yaitu motor sport kecil (light sport) dengan kapasitas mesin mulai 50 - 250cc, dan motor sport gede (heavy sport), dengan kapasitas mulai 250cc keatas.
Di Indonesia, motor gede umumnya mahal harganya (setara harga mobil), karena ada beban pajak yang cukup besar, sesuai UU tentang kendaraan bermotor.
Sedangkan kalo ditanya, mayoritas bikers pasti maunya punya motor gede. (ane juga lho ) Tapi karena harganya yang cukup mahal, engga semua bikers disini mampu membelinya. Nah dari sinilah ada fenomena Sepeda Motor Kecil Yang Membesar & Sepeda Motor Besar Yang Mengecil.
Maksudnya gimana? Berikut penjelasannya: (dibaca terus ya )
Kembali ke tahun 80-90an dulu. Waktu itu type motor sport kecil produksi APM lokal yang ada di pasaran adalah:
Yamaha RX-King
Honda GL-Pro/Max
Suzuki RGR 150
Ketiga motor sport itu besar body nya hampir sama semua, garis2 bodynya lurus, mengotak, dan kurus.
Sedang motor gede di era itu, bodynya emang gede2 beneran. Nih contohnya:
Yamaha GTS1000
Honda CBR1100XX
Kawasaki Ninja ZZR1100
BMW R1100GS
Waktu itu, pasar terbesar motor dgn cc besar adalah di Eropa dan USA, dimana mayoritas orangnya ya bule, yang badannya tinggi dan gede, so besar motornya pun mengikuti penunggangnya. (dan beratnya emg lumayan tuh motor2 )
Tapi itu doeloe...........dan jaman pun berganti.
Kembali ke motor sport kecil produksi lokal dulu. Di pertengahan era 90an, ada satu motor yang fenomenal dan menurut ane, dialah yang memprovokasi para sepeda motor sport lokal untuk fitness, biar body nya jadi kekar dan gede
Dialah si macan noceng, alias Honda Tiger 2000:
Motor ini pertama keluar tahun 1994, dan langsung jadi primadona bikers di jaman itu, (ane juga ngefans dulu) karena desain yang fresh, dan out of the box, tidak lagi mengotak, tapi berlekuk membulat, yang membuat bodynya jadi tampak gede, bila dibanding rekan sesama motor sport tahun 90an, seperti RX-King dan GL-Pro. Plus mesin 200cc yang menjadikannya punya kapasitas terbesar pada saat itu.
So karena udah ada aura motor gede pada diri Honda Tiger ini, maka yang suka maen modif, selalu kiblatnya ke moge, yang menjadikan body nya yang udah gede, jadi tambah gede. Contohnya:
Selanjutnya trend motor sport dengan body "mulai" gede di era 90an diramaikan juga oleh:
Suzuki GSX 250 Thunder
Yang mana merupakan saingan Honda Tiger yang setara pada saat itu.
Teng - Teng - Teng, dan jaman pun berganti lagi.
Masuk tahun 2000an, tepatnya di tahun 2008, ada sebuah gebrakan besar yang membuat heboh bikers disini, dengan hadirnya:
Kawasaki Ninja 250R
Kalo dilihat dari kapasitas mesin, si Ninja 250R ini masih masuk kategori motor kecil, karena cc nya cuma 250, tapi secara body, dia engga kalah gede, kalo dibanding moge beneran:
Tuh kan, si Ninja 250R engga kalah gagah ama moge2 di sebelahnya.
Si Ninja 250R ini pun sukses besar di pasaran, karena dialah yang bisa jadi pengobat rindu bikers disini akan sosok moge beneran, dengan body dan berat yang hampir sama dengan moge, mesin 250cc yang 2 silinder (pertama kali di era modern setelah jaman 70an dulu ada Suzuki GT380 dan Honda CB200), dan harga yang reasonable (40 jutaan tahun 2008 dulu), masih terjangkau oleh rata2 bikers disini.
Lalu muncul juga saingan si Ninja 250R, yaitu:
Honda CBR 250R
Megelli 250R
Hyosung GT250R
Suzuki Inazuma 250
Semua motor 250cc ini punya body yang gede juga, hampir menyamai moge asli, terutama Suzuki Inazuma. (kalo orang awam pasti akan bilang Inazuma adalah moge beneran )
Nah itu di segmen premium, yang harganya 40 jutaan keatas. Gimana dengan segmen yang cc nya lebih kecil, apakah ada yang ikutan fitness jadi kekar? Ada, dan yang jadi fenomena di segmen kurang dari 250cc adalah:
Yamaha Byson / FZ16
Motor ini adalah versi kecilnya dari moge 1000cc Yamaha FZ1:
Persis banget kan? Nah Byson ini adalah jawaban bagi bikers yang belum mampu untuk beli motor dengan harga 40 jutaan yang rata2 emang udah mirip moge beneran.
Dengan tangki berkondom yang besar, headlamp besar, sok depan besar, velg+ban besar, bener2 udah mencerminkan sebuah moge, tapi dengan kapasitas mesin 150cc aja. (Sorry to say, Honda Tiger dan Suzuki Thunder 250 pun dipastikan kalah gede kalo berjejer ama si Byson ini )
Satu lagi motor yang berhasil fitness dan jadi kekar dengan sukses adalah:
Honda CBR 150R:
Perubahan body yang membesar pada motor2 sport lokal ini adalah karena tuntutan pasar, terutama seiring majunya perekonomian Asia, dan Indonesia pada khususnya, jadi banyak bikers yang jadi cukup mampu secara ekonomi dan membutuhkan motor sport yang gagah dan gede, big bike look, mudah buat operasional harian, tapi masih reasonable harganya.
Nah gimana dengan motor gede yang malah mengecil?
Kalo ini ceritanya lain lagi. Seperti kita tau, era belakangan ini, perekonomian Asia terus maju, sedang di Eropa dan USA sedang menurun, otomatis daya beli masyarakatnya pun menurun, dan pasar motor disana pun sepi. Honda dan Yamaha pun sampai menutup pabriknya di Eropa sana.
Pusat RnD dan produksi para pabrikan motor pun dialihkan ke Asia yang marketnya lagi bagus2nya. Contohnya Kawasaki sudah memproduksi motor gedenya di Thailand sejak beberapa tahun ini. Yamaha pun mendirikan pusat RnD di India. Bahkan Ducati yang asli Eropa pun sampai2 punya fasilitas perakitan di Thailand, untuk melayani permintaan pasar Asia.
Nah karena mereka menjual produknya di Asia, otomatis harus ada penyesuaian secara teknis terhadap produk motornya. Terutama dari sisi seat height, besar, dan bobot motornya. Karena rata2 orang Asia itu kan engga segede dan setinggi orang2 bule Eropa dan USA, jadi akan kerepotan kalo pake motor2 yang guedeee itu. Solusinya ya motornya harus dikecilkan dan dipendekan dikit
Selain itu, seiring RnD dan teknologi motor besar yang terus maju, pabrikan semakin dituntut untuk membuat produk yang semakin bagus performanya. Dan salah satu yang sangat mempengaruhi performa adalah dari bobot dan besar dari sebuah motor. Ato istilah kerennya adalah bagaimana Power To Weight Ratio nya. So pengurangan bobot adalah menu wajib dalam merancang sebuah motor, sekarang ini. Lalu faktor aerodinamika juga penting, jadi motor modern kalo bisa harus ramping, biar kemampuannya membelah angin tambah oke.
Dan juga karena semakin mahalnya bahan baku pembuat motor, terutama logam, maka pabrikan dituntut untuk semakin efisien dalam penggunaannya. Jadi kalo motornya kegedean, otomatis boros bahan baku, nah jadinya ya lagi2 harus dikecilin dikit motornya.
Coba lihat perbandingan berikut ini:
Honda CBR 600F2 tahun 1991
Honda CBR 600F tahun 2012
ato ini:
Honda CB1000 lawas
Honda CB1000 terbaru
Keliatan banget yang moge modern pada mengecil ukurannya. Faktor demografis pasar, power to weight ratio, aerodinamika, dan cost production adalah alasan utamanya.
So, seiring tambah majunya perekonomian Asia, dan Indonesia khususnya, pasar motornya pun mulai merambah ke segmen moge. Kalo yang jelas2 udah mantep maen moge di pasar sini adalah Kawasaki, Suzuki yang masih malu2, dan nanti Yamaha segera. Selain brand2 yang emg jualannya cuma moge, macam H-D, Ducati, MV Agusta, dan BMW.
Akhir kata, kapan ya punya moge? hehe......
Kalo ingat jaman tahun 80-90an dulu, jenis sepeda motor yang mendominasi di indonesia cuma ada 2 macem, yaitu type bebek (ato disebut moped kalo di luar negeri) dan type motor sport (ato disebut motor laki kalo di Indonesia ). Meskipun waktu itu juga udah ada type skuter yg diwakili brand Piaggio dengan Vespa nya, tapi type motor itu tidak begitu banyak di jalanan, seperti bebek dan sport.
Baru mulai tahun 2000 keatas type skuter jadi primadona orang banyak, karena faktor kepraktisan dalam penggunaannya, yang dipioniri oleh Yamaha, lalu disusul Honda. Nah setelah itu, pasar motor bebek pun cenderung mengecil, dimana dulu porsinya bisa mencapai 50% lebih, sekarang menyusut di angka 30% an aja, dari total penjualan sepeda motor di Indonesia.
Yang menarik, untuk type sport, sejak dulu, porsinya di pasar selalu stabil di angka 10% an lebih, bahkan sekarang cenderung naik di angka 13-15%. Kenapa bisa begitu? Karena type motor ini adalah type motor impian bagi sebagian besar bikers, dimana secara tampilan, teknologi, dan performa, biasanya lebih unggul dari type bebek dan skuter. Disamping harganya juga biasanya sih lebih tinggi dari 2 type tadi.
So di samping fungsi utamanya sebagai alat transportasi, motor type sport juga sebagai sarana hobby, life style, have fun, dan gengsi. Nah karena banyak bikers yang selalu memimpikan dan menginginkannya, maka pasarnya selalu ada dan stabil.
Pertanyaannya tinggal mau motor sport yang kaya apa?
Kalo secara kapasitas mesin, motor sport bisa dibedakan jadi 2 kategori, yaitu motor sport kecil (light sport) dengan kapasitas mesin mulai 50 - 250cc, dan motor sport gede (heavy sport), dengan kapasitas mulai 250cc keatas.
Di Indonesia, motor gede umumnya mahal harganya (setara harga mobil), karena ada beban pajak yang cukup besar, sesuai UU tentang kendaraan bermotor.
Sedangkan kalo ditanya, mayoritas bikers pasti maunya punya motor gede. (ane juga lho ) Tapi karena harganya yang cukup mahal, engga semua bikers disini mampu membelinya. Nah dari sinilah ada fenomena Sepeda Motor Kecil Yang Membesar & Sepeda Motor Besar Yang Mengecil.
Maksudnya gimana? Berikut penjelasannya: (dibaca terus ya )
Kembali ke tahun 80-90an dulu. Waktu itu type motor sport kecil produksi APM lokal yang ada di pasaran adalah:
Yamaha RX-King
Honda GL-Pro/Max
Suzuki RGR 150
Ketiga motor sport itu besar body nya hampir sama semua, garis2 bodynya lurus, mengotak, dan kurus.
Sedang motor gede di era itu, bodynya emang gede2 beneran. Nih contohnya:
Yamaha GTS1000
Honda CBR1100XX
Kawasaki Ninja ZZR1100
BMW R1100GS
Waktu itu, pasar terbesar motor dgn cc besar adalah di Eropa dan USA, dimana mayoritas orangnya ya bule, yang badannya tinggi dan gede, so besar motornya pun mengikuti penunggangnya. (dan beratnya emg lumayan tuh motor2 )
Tapi itu doeloe...........dan jaman pun berganti.
Kembali ke motor sport kecil produksi lokal dulu. Di pertengahan era 90an, ada satu motor yang fenomenal dan menurut ane, dialah yang memprovokasi para sepeda motor sport lokal untuk fitness, biar body nya jadi kekar dan gede
Dialah si macan noceng, alias Honda Tiger 2000:
Motor ini pertama keluar tahun 1994, dan langsung jadi primadona bikers di jaman itu, (ane juga ngefans dulu) karena desain yang fresh, dan out of the box, tidak lagi mengotak, tapi berlekuk membulat, yang membuat bodynya jadi tampak gede, bila dibanding rekan sesama motor sport tahun 90an, seperti RX-King dan GL-Pro. Plus mesin 200cc yang menjadikannya punya kapasitas terbesar pada saat itu.
So karena udah ada aura motor gede pada diri Honda Tiger ini, maka yang suka maen modif, selalu kiblatnya ke moge, yang menjadikan body nya yang udah gede, jadi tambah gede. Contohnya:
Selanjutnya trend motor sport dengan body "mulai" gede di era 90an diramaikan juga oleh:
Suzuki GSX 250 Thunder
Yang mana merupakan saingan Honda Tiger yang setara pada saat itu.
Teng - Teng - Teng, dan jaman pun berganti lagi.
Masuk tahun 2000an, tepatnya di tahun 2008, ada sebuah gebrakan besar yang membuat heboh bikers disini, dengan hadirnya:
Kawasaki Ninja 250R
Kalo dilihat dari kapasitas mesin, si Ninja 250R ini masih masuk kategori motor kecil, karena cc nya cuma 250, tapi secara body, dia engga kalah gede, kalo dibanding moge beneran:
Tuh kan, si Ninja 250R engga kalah gagah ama moge2 di sebelahnya.
Si Ninja 250R ini pun sukses besar di pasaran, karena dialah yang bisa jadi pengobat rindu bikers disini akan sosok moge beneran, dengan body dan berat yang hampir sama dengan moge, mesin 250cc yang 2 silinder (pertama kali di era modern setelah jaman 70an dulu ada Suzuki GT380 dan Honda CB200), dan harga yang reasonable (40 jutaan tahun 2008 dulu), masih terjangkau oleh rata2 bikers disini.
Lalu muncul juga saingan si Ninja 250R, yaitu:
Honda CBR 250R
Megelli 250R
Hyosung GT250R
Suzuki Inazuma 250
Semua motor 250cc ini punya body yang gede juga, hampir menyamai moge asli, terutama Suzuki Inazuma. (kalo orang awam pasti akan bilang Inazuma adalah moge beneran )
Nah itu di segmen premium, yang harganya 40 jutaan keatas. Gimana dengan segmen yang cc nya lebih kecil, apakah ada yang ikutan fitness jadi kekar? Ada, dan yang jadi fenomena di segmen kurang dari 250cc adalah:
Yamaha Byson / FZ16
Motor ini adalah versi kecilnya dari moge 1000cc Yamaha FZ1:
Persis banget kan? Nah Byson ini adalah jawaban bagi bikers yang belum mampu untuk beli motor dengan harga 40 jutaan yang rata2 emang udah mirip moge beneran.
Dengan tangki berkondom yang besar, headlamp besar, sok depan besar, velg+ban besar, bener2 udah mencerminkan sebuah moge, tapi dengan kapasitas mesin 150cc aja. (Sorry to say, Honda Tiger dan Suzuki Thunder 250 pun dipastikan kalah gede kalo berjejer ama si Byson ini )
Satu lagi motor yang berhasil fitness dan jadi kekar dengan sukses adalah:
Honda CBR 150R:
Perubahan body yang membesar pada motor2 sport lokal ini adalah karena tuntutan pasar, terutama seiring majunya perekonomian Asia, dan Indonesia pada khususnya, jadi banyak bikers yang jadi cukup mampu secara ekonomi dan membutuhkan motor sport yang gagah dan gede, big bike look, mudah buat operasional harian, tapi masih reasonable harganya.
Nah gimana dengan motor gede yang malah mengecil?
Kalo ini ceritanya lain lagi. Seperti kita tau, era belakangan ini, perekonomian Asia terus maju, sedang di Eropa dan USA sedang menurun, otomatis daya beli masyarakatnya pun menurun, dan pasar motor disana pun sepi. Honda dan Yamaha pun sampai menutup pabriknya di Eropa sana.
Pusat RnD dan produksi para pabrikan motor pun dialihkan ke Asia yang marketnya lagi bagus2nya. Contohnya Kawasaki sudah memproduksi motor gedenya di Thailand sejak beberapa tahun ini. Yamaha pun mendirikan pusat RnD di India. Bahkan Ducati yang asli Eropa pun sampai2 punya fasilitas perakitan di Thailand, untuk melayani permintaan pasar Asia.
Nah karena mereka menjual produknya di Asia, otomatis harus ada penyesuaian secara teknis terhadap produk motornya. Terutama dari sisi seat height, besar, dan bobot motornya. Karena rata2 orang Asia itu kan engga segede dan setinggi orang2 bule Eropa dan USA, jadi akan kerepotan kalo pake motor2 yang guedeee itu. Solusinya ya motornya harus dikecilkan dan dipendekan dikit
Selain itu, seiring RnD dan teknologi motor besar yang terus maju, pabrikan semakin dituntut untuk membuat produk yang semakin bagus performanya. Dan salah satu yang sangat mempengaruhi performa adalah dari bobot dan besar dari sebuah motor. Ato istilah kerennya adalah bagaimana Power To Weight Ratio nya. So pengurangan bobot adalah menu wajib dalam merancang sebuah motor, sekarang ini. Lalu faktor aerodinamika juga penting, jadi motor modern kalo bisa harus ramping, biar kemampuannya membelah angin tambah oke.
Dan juga karena semakin mahalnya bahan baku pembuat motor, terutama logam, maka pabrikan dituntut untuk semakin efisien dalam penggunaannya. Jadi kalo motornya kegedean, otomatis boros bahan baku, nah jadinya ya lagi2 harus dikecilin dikit motornya.
Coba lihat perbandingan berikut ini:
Honda CBR 600F2 tahun 1991
Honda CBR 600F tahun 2012
ato ini:
Honda CB1000 lawas
Honda CB1000 terbaru
Keliatan banget yang moge modern pada mengecil ukurannya. Faktor demografis pasar, power to weight ratio, aerodinamika, dan cost production adalah alasan utamanya.
So, seiring tambah majunya perekonomian Asia, dan Indonesia khususnya, pasar motornya pun mulai merambah ke segmen moge. Kalo yang jelas2 udah mantep maen moge di pasar sini adalah Kawasaki, Suzuki yang masih malu2, dan nanti Yamaha segera. Selain brand2 yang emg jualannya cuma moge, macam H-D, Ducati, MV Agusta, dan BMW.
Akhir kata, kapan ya punya moge? hehe......
Spoiler for Mampir Donk, Sapa Tau Butuh:
0
18.1K
29
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan