Mimpi Anak Nelayan di Muara Angke di Tengah Keterbatasan
M Iqbal Fajarullah


Jakarta - Semua anak-anak pasti punya mimpi, punya cita-cita. Tak terkecuali anak-anak di Kampung Nelayan, Muara Angke, Jakarta Utara. Mereka hidup di tengah keterbatasan, tapi tetap punya cita-cita.

"Mau jadi pemain bola, kaya Messi" teriak Bodong (13), Walam (10) dan Irfan (13), ketika ditanya cita-cita mereka okeh detikcom, di Kampung Nelayan, Muara Angke, Jakarta Utara (23/7)2013).

Menjadi pemain bola adalah salah satu mimpi sederhana mereka. Tak ada yang lain. Beberapa diantara anak-anak itu bahkan putus sekolah karena ketiadaan dana. Mereka terpaksa ikut melaut bersama orang tua mereka.

Sepakbola adalah salah satu upaya mereka menikmati masa kanak-kanak, mungkin juga jalan meraih mimpi.

Tapi lain lagi cita-cita Lastri, siswi kelas 4 Sekolah Dasar. Siswi berkerudung ini, ingin menjadi guru nantinya. Lastri tetap bisa bersekolah, karena orang tuanya sadar akan pentingnya pendidikan.

Ada juga diantara anak-anak itu yang memilih menjadi nelayan. Seperti Muslim (13), bocah ini tak tahu apa cita-citanya, akhirnya dia memilih menjadi nelayan. Muslim sudah putus sekolah setahun lalu. Orang tuanya tak mampu lagi membiayainya.

"Saya harus ikut bapak kelaut. Pernah sampai lima hari baru pulang," cerita Muslim.

Bukan hanya Muslim saja, beberapa anak yang lainnya juga tak lagi bersekolah. Jadi cita-cita hanyalah mimpi. Beberapa anak yang lain harus membantu orang tuanya membersihkan ikan dan kerang hasil tangkpan di laut.

Apa cita-cita Anda?