- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[PREDIKSI] Rupiah Akan Terus Ambruk. Emangnya ada apa yak?


TS
leylam4ajnun
[PREDIKSI] Rupiah Akan Terus Ambruk. Emangnya ada apa yak?
![[PREDIKSI] Rupiah Akan Terus Ambruk. Emangnya ada apa yak?](https://dl.kaskus.id/www.bisnis.com/thumb/300x225/0/uploads/images/130701_rupiah--turun-grafik.jpg)
Rupiah Akan Terus Ambruk
Rabu, 24-07-2013 06:23
JAKARTA, PESATNEWS - Rupiah Tembus Rp 10.220/USD. Namun Gubernur Bank Indonesia (BI) minta masyarakat tenang. Sama dengan Menteri Perdagangan, meminta masyarakat tenang padahal harga-harga bergejolak dan isi dompet raib terbawa angin.
Mengapa rupiah ambruk? Menurut Peneliti Institute for Global Justice (IGJ), Salamudin Daeng, dalam laporan Bank Dunia Maret 2013 yang berjudul "EKONOMI INDONESIA TERTEKAN" menyebutkan sedikitnya dua faktor utama yakni defisit perdagangan dan utang luar negeri yang mengakibatkan rupiah akan terus ambruk.
Secara lebih, jelas dia, terperinci adalah sebagai berikut:
Pertama, kinerja ekspor melemah turun 6 % secara nominal dolar AS pada tahun 2012 karena turunnya harga komoditas.
Kedua, defisit neraca berjalan mencapai 24,2 miliar dolar AS (2,7 % dari PDB tahunan) yang merupakan defisit penuh pertama yang terjadi dalam 14 tahun terakhir.
Ketiga, rasio utang luar negeri jangka pendek terhadap cadangan devisa yg terus meningkat dari 40 % menjadi 50 % selama satu tahun terahir seiring meningkatnya pertumbuhan pinjaman luar negeri melebihi cadangan devisa.
Keempat, peningkatan hutang luar negeri telah mengakibatkan kebutuhan pembiayaan luar negeri meningkat tajam sejak 2011. Total pembayaran pengembalian utang tercatat sebesar 43 miliar dolar AS pada kwartal 4 tahun 2012, atau meningkat 15 miliar dolar AS dibandingkan kwartal ke 1 tahun 2011.
Meski demikian parahnya keadaan ekonomi Indonesia, Bank Dunia sedikit memberikan solusi. Menurutnya, ‘kecepatan dari pertumbuhan pinjaman mata uang asing (yang berkontribusi sebesar 15 % dari total pinjaman perbankkan dan juga merupakan sumber penggerak kerentanan nilai tukar selain hutang luar negeri), terus mengalami penurunan ke tingkat 20 persen pada Januari tahun ini, dari posisi hampir 33,1 persen pada Mei 2012. “Sehingga Bank Dunia menyarankan agar Indonesia terus mempertahankan aliran masuk MODAL ASING yang mendukung investasi portopolio, meski gejolaknya tetap potensi bahaya yg tak terkendali, Sama saja alias sami mawon, rupiah ambruk menuju Rp11.000,” tandas Peniliti IGJ
http://www.pesatnews.com/read/2013/0...n-terus-ambruk
World Bank lowers outlook for Indonesia economy this year
By Rieka Rahadiana and Nilufar Rizki
JAKARTA | Mon Jul 1, 2013 11:28pm EDT
(Reuters) - The World Bank on Tuesday lowered its forecast for economic growth in Indonesia this year due to a slower-than-expected recovery in exports, a weaker outlook for foreign investment and softer commodity prices. In its quarterly economic outlook, the World Bank also forecast a significant pick-up in inflationary pressures in Southeast Asia's largest economy following a fuel price hike in late June.
The World Bank now expects Southeast Asia's largest economy to grow 5.9 percent in 2013, down from its previous forecast of 6.2 percent in March. "While the World Bank's base case is for a moderate slowdown in Indonesia's growth in 2013, picking up again in 2014, the risk of a more pronounced growth slowdown is high," it said. "The recovery in exports is expected to be more subdued and import growth is expected to be weaker, reflecting the weaker outlook for investment."
Indonesia's central bank said last month that it expected the economy to expand by 6.1 percent in 2013 and by around 6.4 to 6.8 percent next year. Last month's fuel price hike is expected to boost inflationary pressures and hurt domestic consumption. Inflation in Southeast Asia's largest economy is now expected at 7.2 percent this year and 6.7 percent in 2014, the World Bank projected. In March, it forecast inflation at 5.5 percent in 2013 and 5.2 percent in 2014.
On Monday, the statistics bureau reported annual headline inflation in June at lower-than-expected 5.9 percent as the full impact of the fuel price hike has yet to be felt. Some analysts expect the central bank could raise interest rates again when it meets next week to contain the expected pick-up in inflation and support the weak rupiah. "Indonesia's policy setting will likely need to adjust to somewhat less buoyant economic conditions and potentially to more difficult external financing conditions," the World Bank said.
In mid-June, Bank Indonesia surprised the market by raising both the overnight deposit facility rate and benchmark rate by 25 basis points. The World Bank also estimated Indonesia's current account deficit at 2.7 percent of gross domestic product (GDP) this year and 2.1 percent in 2014. In March, it estimated the current account deficit at 2.5 pct of GDP for this year.
(Writing by Randy Fabi; Editing by Kim Coghill)
http://www.reuters.com/article/2013/...96103O20130702
Bank Dunia, Laporan Triwulanan Perekonomian Indonesia:
Menanggapi berbagai tekanan
02 Juli 2013
Kuartal kedua tahun 2013 merupakan kuartal yang penting bagi Indonesia dengan penyesuaian ekonomi, penetapan kebijakan dan pasar keuangan terhadap tekanan-tekanan yang mulai mendesak selama beberapa kuartal terakhir dan pergeseran dalam lingkungan dunia.
Prospek ekonomi melemah, mengikuti pertumbuhan yang sedikit lebih rendah dari perkiraan pada kuartal pertama dan tanda-tanda bahwa permintaan dalam negeri, terutama investasi, terus mengalami moderasi. Sebagai akibatnya, Bank Dunia telah menurunkan proyeksi pertumbuhan PDB-nya menjadi 5,9 persen untuk tahun 2013, dari 6,2 persen seperti yang tercantum pada Triwulanan edisi bulan Maret 2013.
Sementara perhitungan dasar (base case) Bank Dunia hanyalah berupa perlambatan moderat bagi pertumbuhan Indonesia untuk tahun 2013, terdapat risiko yang tinggi bagi perlambatan yang lebih besar, dengan permintaan dalam negeri yang menghadapi kendala dari inflasi sementara yang lebih tinggi karena peningkatan harga BBM dan potensi pengaruh dari gejolak pasar keuangan yang belakangan terjadi, dan perlemahan harga komoditas tampaknya akan terus membebani ekspor.
Pada sisi fiskal, gabungan antara penurunan penerimaan dan peningkatan belanja subsidi akan terus menekan pembiayaan pemerintah. APBN-P yang menyertakan peningkatan harga BBM bersubsidi yang telah lama ditunggu, bersama-sama dengan paket kompensasi yang menyeluruh untuk menurunkan dampak kenaikan harga BBM bagi rakyat miskin, memperoleh persetujuan pada tanggal 17 Juni.
Peningkatan harga BBM bersubsidi yang cukup besar merupakan suatu reformasi yang besar. Dalam jangka pendek, reformasi itu membantu membatasi peningkatan defisit dalam APBN 2013. Pada jangka waktu yang lebih panjang, reformasi itu menjadi bagian dari tanggapan yang dibutuhkan dalam penyesuaian yang terus berlangsung di dalam ekonomi Indonesia – meningkatkan permintaan bagi impor energi karena kuatnya pertumbuhan dan penurunan produksi minyak dalam negeri, dan, yang sangat penting, desakan untuk mengarahkan kembali belanja fiskal secara lebih efisien dan merata dalam mendukung sasaran-sasaran pembangunan Indonesia.
Peningkatan belanja bidang sosial sesuai dengan APBN-P, sebagian untuk membantu melindungi keluarga miskin dari dampak peningkatan harga BBM, memiliki pengaruh yang signifikan, dan rancangan paket kompensasi sosial menunjukkan pengambilan langkah-langkah yang penting menuju sistem jaminan sosial yang lebih menyeluruh, terintegrasi dan memiliki penargetan yang baik.
Jaminan sosial di Indonesia juga bersiap untuk penguatan lanjutan dengan dimulainya pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pada tahun 2014. Dengan penerapan yang baik, program-program SJSN akan dapat menurunkan kelemahan, memberi perlindungan terhadap kejutan ekonomi, mendorong mobilitas kerja, menurunkan kemiskinan orang lanjut usia, membantu menurunkan ketidakmerataan, dan memobilisasi kelangkaan tabungan.
Peningkatan dalam jaminan sosial dan cakupan layanan kesehatan akan berlangsung dalam keadaan yang sulit dan rumit dengan adanya masalah ganda kekurangan dan kelebihan gizi: beban ganda malnutrisi, yang berkaitan dengan pesatnya pertumbuhan pendapatan dan urbanisasi di Indonesia.
Untuk meningkatkan penyampaian layanan dan kapasitas Pemerintah demi keberhasilan penerapan program-program baru yang ambisius seperti SJSN, dibutuhkan peningkatan lebih lanjut dalam kinerja birokrasi layanan sipil Indonesia, membangun di atas kemajuan yang signifikan yang telah diraih dalam proses reformasi birokrasi.
http://www.worldbank.org/in/news/fea...g-to-pressures
Menkeu Enggan Komentari Kurs Rupiah 10.200, Mengapa?
23/07/2013 17:10
Menteri Keuangan, Chatib Basri. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Liputan6.com, Jakarta : Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus bergerak liar bahkan sempat bertengger di level Rp 10.200 per dolar AS. Meski demikian, Menteri Keuangan Chatib Basri tampaknya masih enggan merespon gerak rupiah yang makin luar tersebut. "Saya tidak mau jawab dulu," kata dia usai rapat koordinasi Asahan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (23/7/2013).
Chatib pun enggan berkomentar lebih jauh mengenai perkiraan nilai tukar sampai dengan akhir tahun ini. Pemerintah sendiri mematok kurs rupiah berada di angka Rp 9.600 per dolar AS dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013. "Kalau saya jawab orang bisa tahu sampai akhir tahun nilai tukarnya berapa. Dan nanti dia bisa yakin," pungkasnya.
Chatib sebelumnya mengakui, rencana pengetatan stimulus moneter atau Quantitative Easing (QE) oleh Bank Sentral AS menekan sejumlah nilai tukar mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan kurs Rupee India terdepresiasi hingga 10% akibat kebijakan tersebut. Begitupula dengan kondisi rupiah di Indonesia yang sudah menyentuh di atas Rp 10.000 per dolar AS dan diiringi dengan kenaikan yield surat utang.
Melihat kondisi itu, Chatib mengimbau, pemerintah agar segera menyelesaikan pekerjaan rumah di dalam negeri sehingga tidak menimbulkan ekspektasi inflasi terlalu tinggi yang mendorong nilai tukar ikut terdepresiasi. "Makanya penting membuka jalur distribusi makanan, seperti daging dan lainnya supaya inflasi turun dan imbasnya tekanan ke rupiah dan surat utang mengecil," pungkasnya.(
http://m.liputan6.com/bisnis/read/64...-10200-mengapa
BI Tegaskan Kurs Rupiah Sesuai Fundamental Ekonomi
Selasa, 23 Juli 2013 | 23:28
Jakarta – Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa nilai tukar rupiah saat ini masih sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia. Pada Selasa, 23 Juli 2013, nilai tukar rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp 10.120 hingga Rp 10.265 per dolar Amerika Serikat (AS) dan ditutup pada Rp 10.180/Rp 10.220 per dolar AS.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, di samping karena penguatan dolar AS, pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh tingginya permintaan valuta asing (valas) oleh nasabah korporasi dan ritel. Permintaan tersebut utamanya untuk repatriasi dividen dan hasil investasi. “Dalam beberapa hari terakhir, pergerakan rupiah mulai konvergen ke level keseimbangan baru yang mencerminkan kondisi fundamental perekonomian Indonesia,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (23/7).
Agus mengatakan, sepanjang hari ini (Selasa, 23 Juli 2013), pasar valas semakin bergairah dengan mekanisme pasar yang bekerja dengan lebih baik. Sebab itu, masyarakat dan pelaku pasar diminta tetap tenang, karena bank sentral tetap memantau secara cermat. “BI menjaga stabilitas kurs rupiah sesuai kondisi fundamental perekonomian dengan mekanisme pasar yang berjalan dengan baik,” tegas dia.
Dibandingkan dengan posisi awal tahun 2013 (year to date), nilai tukar rupiah mengalami depresiasi atau pelemahan sebesar 5,71%. Hal itu dinilai BI masih searah dengan depresiasi mata uang negara-negara lain di kawasan.
http://www.beritasatu.com/ekonomi/12...l-ekonomi.html
-----------------------------
Mungkin juga karena mau suksesi. Biasanya sih begitu, rupiah terjun payung bila akan ada pergantian pimpinan nasional.

0
1.2K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan