- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Der Spiegel: Barat tidak lagi Berpikir untuk Menumbangkan Assad


TS
Zahin
Der Spiegel: Barat tidak lagi Berpikir untuk Menumbangkan Assad
Quote:
Mingguan Jerman, Der Spiegelmenulis bahwa Barat sekarang tidak lagi berpikir untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad dan dalam kondisi seperti itu, Washington akan menyusun strategi untuk membagi Suriah.
Surat Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat Jenderal Martin Dempsey kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat, menyebutkan intervensi militer ke Suriah akan menciptakan konsekuensi yang tidak diinginkan.
"Surat itu semakin memperjelas bahwa Washington tidak lagi menanti tergulingnya pemerintahan Assad. Militer AS memperingatkan tentang intervensi militer di Suriah dan biaya besar yang harus dikeluarkan," tulis Der Spiegel seperti dikutip Mehrnews pada hari Rabu (24/7).
Menurut Der Spiegel, Presiden Barack Obama telah mengubah retorikanya terkait Suriah. Pada musim panas 2011, Obama secara tegas menyatakan bahwa Assad harus pergi. Dan sekarang pada musim panas 2013, ia mengatakan pemerintahan Assad tidak akan sama seperti sebelumnya.
Menyusul kemenangan militer Suriah dalam menumpas kelompok pemberontak di beberapa kota strategis, Washington sepertinya telah melupakan diskusi untuk mengakhiri kekuasaan Assad.
Der Spiegel lebih lanjut menambahkan, Barat sekarang tengah mempersiapkan diri untuk sebuah kondisi di mana Assad akan tetap memimpin Suriah.
"Pentagon tampaknya tidak lagi berpikir bahwa pemerintahan Assad akan jatuh tanpa intervensi militer internasional. Dan tentu saja, ada banyak bahaya dan kerugian jika AS melibatkan diri di negara itu," jelas Der Spiegel.
Jenderal Dempsey dalam suratnya kepada Senator Carl Levin dan John McCain, yang mendukung invasi ke Suriah, mengatakan, "Kami telah belajar dari serangan militer 10 tahun lalu ke Afghanistan dan Irak bahwa aksi itu tidak hanya akan mengubah perimbangan kekuatan militer di Timur Tengah, tapi juga akan lepas kendali jika tanpa perhitungan yang cermat."
Dinas Intelijen Jerman (BND) sebelumnya juga mengatakan bahwa Presiden Assad berada pada tahap akhir dan tak mungkin bertahan. Namun, mereka sekarang berbicara tentang keunggulan militer Suriah.
Kepala BND, Gerhard Schindler memperkirakan militer Suriah dalam beberapa bulan ke depan akan membersihkan wilayah-wilayah lain dari pemberontak. (IRIB Indonesia/RM)
Surat Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat Jenderal Martin Dempsey kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat, menyebutkan intervensi militer ke Suriah akan menciptakan konsekuensi yang tidak diinginkan.
"Surat itu semakin memperjelas bahwa Washington tidak lagi menanti tergulingnya pemerintahan Assad. Militer AS memperingatkan tentang intervensi militer di Suriah dan biaya besar yang harus dikeluarkan," tulis Der Spiegel seperti dikutip Mehrnews pada hari Rabu (24/7).
Menurut Der Spiegel, Presiden Barack Obama telah mengubah retorikanya terkait Suriah. Pada musim panas 2011, Obama secara tegas menyatakan bahwa Assad harus pergi. Dan sekarang pada musim panas 2013, ia mengatakan pemerintahan Assad tidak akan sama seperti sebelumnya.
Menyusul kemenangan militer Suriah dalam menumpas kelompok pemberontak di beberapa kota strategis, Washington sepertinya telah melupakan diskusi untuk mengakhiri kekuasaan Assad.
Der Spiegel lebih lanjut menambahkan, Barat sekarang tengah mempersiapkan diri untuk sebuah kondisi di mana Assad akan tetap memimpin Suriah.
"Pentagon tampaknya tidak lagi berpikir bahwa pemerintahan Assad akan jatuh tanpa intervensi militer internasional. Dan tentu saja, ada banyak bahaya dan kerugian jika AS melibatkan diri di negara itu," jelas Der Spiegel.
Jenderal Dempsey dalam suratnya kepada Senator Carl Levin dan John McCain, yang mendukung invasi ke Suriah, mengatakan, "Kami telah belajar dari serangan militer 10 tahun lalu ke Afghanistan dan Irak bahwa aksi itu tidak hanya akan mengubah perimbangan kekuatan militer di Timur Tengah, tapi juga akan lepas kendali jika tanpa perhitungan yang cermat."
Dinas Intelijen Jerman (BND) sebelumnya juga mengatakan bahwa Presiden Assad berada pada tahap akhir dan tak mungkin bertahan. Namun, mereka sekarang berbicara tentang keunggulan militer Suriah.
Kepala BND, Gerhard Schindler memperkirakan militer Suriah dalam beberapa bulan ke depan akan membersihkan wilayah-wilayah lain dari pemberontak. (IRIB Indonesia/RM)
Intinya tetap sama, AS ikut campur urusan dalam negeri Suriah.
0
4K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan