Lembaga riset Nielsen mendapati perilaku masyarakat Indonesia sebagian besar masih mengutamakan penggunaan uangnya untuk menabung.

Managing Director Nielsen Indonesia, Catherine Eddy, mengungkapkan sebesar 71 persen masyarakat Indonesia menyisihkan penghasilannya untuk disimpan sebagai tabungan.

"71 persen masyarakat Indonesia menggunakan uangnya untuk ditabung," kata Catherine di Mayapada Tower, Jakarta, Rabu (24/7).

Melihat kondisi ini, Catherine memperkirakan bisnis perbankan masih memiliki prospek yang sangat besar di Indonesia. "Penduduk Indonesia yang sekitar 240 juta jiwa, merupakan pasar yang sangat besar bagi perbankan. Penduduk Indonesia merupakan penabung terbesar, hal ini berimbas bagus bagi sektor perbankan," tutur Catherine.

Menurut data beberapa negara tempat Nielsen melakukan survei, Indonesia merupakan negara nomor satu di mana masyarakatnya menyisihkan dana untuk menabung. Indonesia 71 persen, Hong Kong 70 persen, Filipina 70 persen, Vietnam 68 persen, Thailand 63 persen, China 61 persen, Jepang 61 persen, Malaysia 61 persen.

Selain itu, produk lain yang juga diminati penduduk Indonesia antara lain adalah produk asuransi, baik yang dijual sepaket dengan tabungan maupun asuransi jiwa.

Data ini, lanjut Catherine, diperoleh secara online dari 500 responden terlibat dalam riset Nielsen yang dilakukan pada 13-31 Mei 2013.