JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meminta masyarakat dan pelaku pasar tenang menanggapi kurs rupiah yang terdepresiasi ke level Rp 10.200 per dolar Amerika Serikat.

Menurut Agus, sejalan dengan pergerakan kurs ini, pasar valas kembali bergairah. Seperti diketahui, sebelumnya, sejumlah analis melansir pelaku pasar menahan dollar, walhasil Bank Indonesia jadi pemasok utama dolar di pasar valas.

"Dalam beberapa hari terakhir pergerakan rupiah mulai konvergen ke level keseimbangan baru yang mencerminkan kondisi fundamental perekonomian Indonesia. Sepanjang hari ini pasar valuta asing semakin bergairah dengan mekanisme pasar yang bekerja dengan lebih baik," kata Agus dalam siaran pers, Selasa, 23 Juli 2013.

Hari ini, Selasa 23 Juli 2013, nilai tukar Rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp 10.120 - Rp 10.265 per dolar AS dan ditutup pada Rp10.180/Rp10.220 per dolar AS. Bank Indonesia melansir, di samping karena penguatan dolar, pelemahan nilai tukar rupiah juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan valas oleh nasabah korporasi/retail, termasuk untuk repatriasi dividen dan hasil investasi.

Dibandingkan dengan posisi awal tahun 2013 (year to date), nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sebesar 5,71 persen dan masih searah dengan depresiasi mata uang negara-negara lain di kawasan.(sumber)

Tenang-Tenang,,, Taik Bisa Berenang,,,,,