

TS
jahir
jawa timur "miskin atau kaya"
Jawatimur, melihat jawa timur konon selalu identik dangan propinsi yang sukses dalam pengentasan kemiskinan,. Sesosok karwo (Gubernur jawa timur) selalu menjadi sorotan di jawatimur, bahwa pengentasan kemiskinan harus berbasis data yang konkrit, sebab jika tidak maka pengentasan kemiskinan akan selalu menuai kegagalan.
Gubernur Jatim, Soekarwo mengatakan, jumlah RTSM di Jatim sejak 2009 terus mengalami penurunan. Terbukti, pada tahun tersebut angka kemiskinan menyentuh 6.022.590 jiwa atau 16,68 persen dari total penduduknya. Kemudian, 2010 lalu berkurang 1,42 persen atau 493.290 jiwa.
Setelah itu pada 2011 kembali menurun sebanyak 110.440 jiwa atau 0,32 persen. "Akhir 2012, secara kumulatif, Jatim memberikan kontribusi 30,35 persen penurunan kemiskinan terbesar di Indonesia.
Jalin Kesra tahun ini sasarannya adalah 54.229 RTSM yang tersebar di 2.124 desa/ kelurahan, 317 kecamatan di 38 kabupaten/ kota se-Jatim. Rinciannya, sebanyak 16.690 RTSM mendapat bantuan uang, pangan serta natura produktif. Sedangkan 35.368 RTSM mendapat bantuan ternak.
Seharusnya pemberian bantuan ini tidak serta merta memberi, maka tentunya diperlukan verifikasi yang sangat mendasar, sehingga akan diketahui siapa dan apa kebutuhannya.
Tentang siapa maka harus jelas siapa namanya, di mana alamatnya, berapa umurnya, dan bagaimana posisinya di dalam rumah tangga. Kemudian jika namanya sudah diketahui, maka lalu dikaji apa yang sesungguhnya yang menjadi kebutuhannya. Mengapa perlu dikaji secara mendalam tentang kebutuhannya, sebab pemberian bantuan harus relevan dengan apa yang sesungguhnya dibutuhkan.
Terbukti pada bulan Maret 2012, penduduk miskin Jawa Timur masih sebanyak 13,40 persen atau 5,071 juta. Angka ini memang sudah turun dibandingkan dengan data setahun sebelumnya (Maret 2011) yang mencapai 14,23 persen. Namun persentase angka kemiskinan Jawa Timur ini masih relatif jauh di bawah angka nasional. Pada Maret, persentase penduduk miskin secara nasional sudah tinggal 11,96 persen. Bahkan, khusus untuk di Pulau Jawa, pada Maret 2012, angka kemiskinan sudah di angka 11,57 persen.
Tingginya persentase kemiskinan ini ternyata juga sebanding dengan banyaknya orang miskin di Jawa Timur. Jumlah orang miskin di Provinsi Jawa Timur adalah yang paling banyak di Indonesia. Pada bulan Maret 2012, jumlahnya sebesar 5 juta 70 ribu 980 orang atau 17,4 persen dari total orang miskin se Indonesia.
Sedangkan Persentase jumlah penduduk miskin Jawa Timur pada tahun 2012 ini masih ada di bawah angka rata-rata nasional. Pada September 2012, persentase penduduk miskin Jawa Timur sebesar 13,08 %. Padahal, secara nasional, persentase penduduk miskin tinggal 11,66 %. Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur juga adalah yang terbesar se-Indonesia. Jumlahnya mencapai 4,96 juta jiwa. Di wilayah pedesaan, jumlah penduduk miskin yang terbesar juga ada di wilayah Jawa Timur, yaitu sebesar 3,35 juta jiwa. Ini menunjukkan bahwa kantong kemiskinan Jawa Timur ada di pedesaan. Data ini sejalan dengan rendahnya pertumbuhan sektor pertanian dan buruknya NTP petani di Jawa Timur.
Kesenjangan antara kelas miskin dan kelas kaya di Jawa Timur makin membesar.
Tahun 2008: 0,33
Tahun 2009: 0,33
Tahun 2010: 0,34
Tahun 2011: 0,37
Tahun 2012: 0,36
Artinya, dibanding saat awal menjabat, kesenjangan sosial di Jawa Timur naik makin tajam. Trend atau kecenderungan ini menunjukkan kondisi yang berlawanan dengan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa yang kaya makin kaya. Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di Jawa Timur ini makin lama makin besar.
"Jurang kemiskinan di Jawa Timur sudah tinggi kalau tidak mengunggulkan pedagang kecil maka akan lebih banyak kemiskinan. Jangan sampai dalam membuat rencana tidak didasari dengan fakta dilapangan.
maka yang dibutuhkan adalah bagaimana agar mereka menjadi lebih sejahtera. Untuk kepentingan ini maka yang diperlukan adalah membantu agar potensi yang sedikit sudah dimiliki dapat lebih diaktualkan. Mereka kemudian diberikan suntikan agar bisa menjadi lebih berdaya. Mungkin terhadap kelompok ini lalu perlu diberikan suntikan modal untuk mengembangkan variasi-variasi usahanya.
Gubernur Jatim, Soekarwo mengatakan, jumlah RTSM di Jatim sejak 2009 terus mengalami penurunan. Terbukti, pada tahun tersebut angka kemiskinan menyentuh 6.022.590 jiwa atau 16,68 persen dari total penduduknya. Kemudian, 2010 lalu berkurang 1,42 persen atau 493.290 jiwa.
Setelah itu pada 2011 kembali menurun sebanyak 110.440 jiwa atau 0,32 persen. "Akhir 2012, secara kumulatif, Jatim memberikan kontribusi 30,35 persen penurunan kemiskinan terbesar di Indonesia.
Jalin Kesra tahun ini sasarannya adalah 54.229 RTSM yang tersebar di 2.124 desa/ kelurahan, 317 kecamatan di 38 kabupaten/ kota se-Jatim. Rinciannya, sebanyak 16.690 RTSM mendapat bantuan uang, pangan serta natura produktif. Sedangkan 35.368 RTSM mendapat bantuan ternak.
Seharusnya pemberian bantuan ini tidak serta merta memberi, maka tentunya diperlukan verifikasi yang sangat mendasar, sehingga akan diketahui siapa dan apa kebutuhannya.
Tentang siapa maka harus jelas siapa namanya, di mana alamatnya, berapa umurnya, dan bagaimana posisinya di dalam rumah tangga. Kemudian jika namanya sudah diketahui, maka lalu dikaji apa yang sesungguhnya yang menjadi kebutuhannya. Mengapa perlu dikaji secara mendalam tentang kebutuhannya, sebab pemberian bantuan harus relevan dengan apa yang sesungguhnya dibutuhkan.
Terbukti pada bulan Maret 2012, penduduk miskin Jawa Timur masih sebanyak 13,40 persen atau 5,071 juta. Angka ini memang sudah turun dibandingkan dengan data setahun sebelumnya (Maret 2011) yang mencapai 14,23 persen. Namun persentase angka kemiskinan Jawa Timur ini masih relatif jauh di bawah angka nasional. Pada Maret, persentase penduduk miskin secara nasional sudah tinggal 11,96 persen. Bahkan, khusus untuk di Pulau Jawa, pada Maret 2012, angka kemiskinan sudah di angka 11,57 persen.
Tingginya persentase kemiskinan ini ternyata juga sebanding dengan banyaknya orang miskin di Jawa Timur. Jumlah orang miskin di Provinsi Jawa Timur adalah yang paling banyak di Indonesia. Pada bulan Maret 2012, jumlahnya sebesar 5 juta 70 ribu 980 orang atau 17,4 persen dari total orang miskin se Indonesia.
Sedangkan Persentase jumlah penduduk miskin Jawa Timur pada tahun 2012 ini masih ada di bawah angka rata-rata nasional. Pada September 2012, persentase penduduk miskin Jawa Timur sebesar 13,08 %. Padahal, secara nasional, persentase penduduk miskin tinggal 11,66 %. Jumlah penduduk miskin di Jawa Timur juga adalah yang terbesar se-Indonesia. Jumlahnya mencapai 4,96 juta jiwa. Di wilayah pedesaan, jumlah penduduk miskin yang terbesar juga ada di wilayah Jawa Timur, yaitu sebesar 3,35 juta jiwa. Ini menunjukkan bahwa kantong kemiskinan Jawa Timur ada di pedesaan. Data ini sejalan dengan rendahnya pertumbuhan sektor pertanian dan buruknya NTP petani di Jawa Timur.
Kesenjangan antara kelas miskin dan kelas kaya di Jawa Timur makin membesar.
Tahun 2008: 0,33
Tahun 2009: 0,33
Tahun 2010: 0,34
Tahun 2011: 0,37
Tahun 2012: 0,36
Artinya, dibanding saat awal menjabat, kesenjangan sosial di Jawa Timur naik makin tajam. Trend atau kecenderungan ini menunjukkan kondisi yang berlawanan dengan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa yang kaya makin kaya. Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di Jawa Timur ini makin lama makin besar.
"Jurang kemiskinan di Jawa Timur sudah tinggi kalau tidak mengunggulkan pedagang kecil maka akan lebih banyak kemiskinan. Jangan sampai dalam membuat rencana tidak didasari dengan fakta dilapangan.
maka yang dibutuhkan adalah bagaimana agar mereka menjadi lebih sejahtera. Untuk kepentingan ini maka yang diperlukan adalah membantu agar potensi yang sedikit sudah dimiliki dapat lebih diaktualkan. Mereka kemudian diberikan suntikan agar bisa menjadi lebih berdaya. Mungkin terhadap kelompok ini lalu perlu diberikan suntikan modal untuk mengembangkan variasi-variasi usahanya.
0
836
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan