- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah Fauna-fauna identitas tiap Provinsi di Indonesia
TS
appaxa
Inilah Fauna-fauna identitas tiap Provinsi di Indonesia
Spoiler for Repost??:
Sebelumnya makasih buat agan yg ngasih cendol dan abu nya
Spoiler for Cwendol:
Quote:
Setiap daerah didunia ini pasti mempunyai lambang identitas.
Entah itu yang berkaitan dengan binatang, alam, tokoh, dsb.
Tak terkecuali negeri kita, yang kaya akan keanekaragaman.
Karena itulah, tiap provinsi di Indonesia pasti mempunyai identitas sendiri..
DARI RATUSAN (BAHKAN RIBUAN) SPESIES/JENIS FAUNA DI INDONESIA, INILAH 33 FAUNA YANG MENJADI IDENTITAS PROVINSI DI INDONESIA
Quote:
Pertama-tama kita mulai perjalanan di Pulau Sumatera
Spoiler for Nanggroe Aceh Darussalam:
Ceumpala Kuneng
Hewan khas provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang dikenal sebagai burung cempala kuneng merupakan hewan asli yang mendiami Indonesia, Semenanjung Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Di Indonesia, Kucica Ekor-kuning (Trichixos pyrropygus) tersebar bukan hanya di Aceh saja namun dapat dijumpai hampir di seluruh pulauSumatera dan Kalimantan.
Habitat burung Ceumpala Kuneng meliputi hutan dataran rendah, daerah rawa gambut, hutan berdaun lebar dengan ketinggian di bawah 1.200 meter dpl.
Jumlah populasi dan individu tidak diketahui dengan pasti.
Namun disinyalir telah mengalami penurunan populasi yang sangat besar dan mulai menjadi hewan langka di beberapa daerah.
Penurunan populasi diakibatkan oleh tingkat kerusakan hutan yang tinggi di wilayah Sumatera dan Kalimantan serta adanya perburuan liar untukdiperjualbelikan sebagai burung peliharaan.
Spoiler for Sumatera Utara:
Beo Nias
Beo nias merupakan salah satu subspesies (anak jenis) burung beo yang hanya terdapat (endemik) di pulau Nias, Sumatera Utara.
Beo nias yang mempunyai ukuran paling besar dibandingkan subspesies beo lainnya paling populer dan banyak diminati oleh para penggemar burung beo lantaran kepandaiannya dalam menirukan berbagai macam suara termasuk ucapan manusia. Sayang, beo nias yang endemik Sumatera Utara ini semakin hari semakin langka.
Burung beo nias (Gracula religiosa robusta) merupakan satwa endemik Sumatera Utara yang hanya bisa dijumpai di Pulau Nias dan sekitarnya seperti Pulau Babi, Pulau Tuangku, Pulau Simo dan Pulau Bangkaru.
Burung beo nias menyukai hutan yang dekat perkampungan atau tempat terbuka pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 1000 meter dpl. sebagai habitatnya.
Spoiler for Sumatera Barat:
Kuau Raja
Kuau Raja atau dalam nama ilmiahnya Argusianus argus adalah salah satu burung yang terdapat di dalam suku Phasianidae.
Kuau Raja mempunyai bulu berwarna coklat kemerahan dan kulit kepala berwarna biru. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 200cm.
Di atas kepalanya terdapat jambul dan bulu tengkuk berwarna kehitaman. Burung jantan dewasa juga memiliki bulu sayap dan ekor yang sangat panjang, dihiasi dengan bintik-bintik besar menyerupai mata serangga atau oceli. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, panjangnya sekitar 75cm, dengan jambul kepala berwarna kecoklatan. Bulu ekor dan sayap betina tidak sepanjang burung jantan, dan hanya dihiasi dengan sedikit oceli.
Populasi Kuau Raja tersebar di Asia Tenggara. Spesies ini ditemukan di hutan tropis Sumatra, Borneo dan Semenanjung Malaysia.
Pada musim berbiak, burung jantan memamerkan bulu sayap dan ekornya di depan burung betina. Bulu-bulu sayapnya dibuka membentuk kipas, memamerkan "ratusan mata" di depan pasangannya. Nama binomial spesies ini diberikan oleh Carolus Linnaeus, berdasarkan dari raksasa bermata seratus bernama Argus di mitologi Yunani. Burung betina menetaskan hanya dua telur saja.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan serta penangkapan liar yang terus berlanjut, Kuau Raja dievaluasikan sebagai beresiko Hampir Terancam di dalam IUCN Red List. Burung ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Spoiler for Riau:
Serindit
Serindit melayu atau dalam nama ilmiahnya Loriculus galgulus adalah sejenis burung yang terdapat di dalam genus burung serindit Loriculus. Burung ini berukuran kecil, dengan panjang mencapai 12cm. Bulunya didominasi oleh warna hijau dengan bulu ekor berwarna merah.
Burung jantan dan betina serupa. Burung serindit jantan memiliki bercak kepala berwarna biru dan bercak tenggorokan berwarna merah. Burung betina berwarna lebih kusam dibanding jantan.
Populasi Serindit melayu tersebar di hutan dataran rendah, dari permukaan laut sampai ketinggian 1,300m di negara Brunei, Indonesia, Malaysia,Singapura dan Thailand.
Serindit Melayu hidup dalam kelompok. Burung ini memiliki kebiasaan aktif memanjat dan berjalan daripada terbang. Saat istirahat, burung serindit menggantungkan badan ke bawah. Pakannya terdiri dari sayuran hijau, buah-buahan, padi-padian dan aneka serangga kecil.
Burung betina biasanya menetaskan antara tiga sampai empat butir telur yang dierami sekitar 18 sampai 20 hari.
Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya. Serindit Melayu dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Burung ini adalah satwa identitas Provinsi Riau.
Spoiler for Kepulauan Riau:
Ikan Kakap
Ikan kakap adalah ikan laut dasaran yang hidup secara berkelompok di dasar-dasar karang atau terumbu karang. Mempunya ciri tubuh yang bulat pipih dengan sirip memanjang sepanjang punggung. Jenis ikan kakap yang banyak ditemui di Indonesia adalah jenis Kakap merah (L. campechanus) beberapa jenis yang lain yang juga banyak di temui adalah Kakap kuning, Kakap hitam dan Kakap merah.
Spoiler for Jambi:
Harimau Sumatera
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di pulau Sumatera, merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.
Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara tahun 1998 dan 2000.
Harimau Sumatera hanya ditemukan di pulau Sumatera. Kucing besar ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi. Hanya sekitar 400 ekor tinggal di cagar alam dan taman nasional, dan sisanya tersebar di daerah-daerah lain yang ditebang untuk pertanian, juga terdapat lebih kurang 250 ekor lagi yang dipelihara di kebun binatang di seluruh dunia. Harimau Sumatera mengalami ancaman kehilangan habitat karena daerah sebarannya seperti blok-blok hutan dataran rendah, lahan gambut dan hutan hujan pegunungan terancam pembukaan hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan jalan. Karena habitat yang semakin sempit dan berkurang, maka harimau terpaksa memasuki wilayah yang lebih dekat dengan manusia, dan seringkali mereka dibunuh dan ditangkap karena tersesat memasuki daerah pedesaan atau akibat perjumpaan yang tanpa sengaja dengan manusia.
Spoiler for Bengkulu:
Beruang Madu
Beruang madu termasuk famili ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis beruang yang ada di dunia. Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai sebagai simbol dari provinsi tersebut. Beruang madu juga merupakan maskot dari kota Balikpapan.
Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan Lindung Sungai Wain.
Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang.
Habitat beruang madu terdapat di daerah hujan tropis Asia Tenggara.
Penyebarannya terdapat di pulau Borneo,Sumatera,Indocina, Cina Selatan,Burma, serta Semenanjung malaya.
Oleh karena itulah jenis ini tidak memerlukan masa hibernasi seperti beruang lain yang tinggal di wilayah empat musim.
Beruang madu di masa lalu diketahui tersebar hampir di seluruh benua Asia, namun sekarang menjadi semakin jarang akibat kehilangan dan fragmentasi habitat.
Spoiler for Sumatera Selatan:
Ikan Belida
Ikan lopis merupakan jenis ikan sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau).
Ikan ini lebih populer dengan nama ikanbelida/belido, yang diambil dari nama salah satu sungai di Sumatera Selatan yang menjadi habitatnya.
Orang Banjar menyebutnya ikan pipih. Jenis ini dapat ditemui di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Semenanjung Malaya, meskipun sekarang sudah sulit ditangkap karena rusaknya mutu sungai dan penangkapan.
Ikan ini merupakan bahan baku untuk sejenis kerupuk khas dari Palembang yang dikenal sebagai kemplang.
Dulu lopis juga dipakai untuk pembuatan pempek namun sekarang diganti dengan tenggiri. Tampilannya yang unik juga membuatnya dipelihara di akuarium sebagai ikan hias.
Karena berpotensi ekonomi dan terancam punah, lembaga penelitian berusaha menyusun teknologi budidayanya. Hingga 2005, Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, di Kalimantan Selatan telah mencoba membudidayakan, menangkarkan serta memperbanyak benih ikan belida.
Spoiler for Bangka Belitung:
Mantilin
Tarsius bancanus atau Mentilin merupakan salah satu spesies tarsius. Primata endemik Sumatera dan Kalimantan, Indonesia ini ditetapkan sebagaiFauna identitas provinsi Bangka Belitung.
Tarsius bancanus dalam bahasa Inggris sering disebut sebagai Horsfield’s Tarsier atau Western Tarsier.
Spoiler for Lampung:
Gajah Sumatera
Gajah Sumatera adalah subspesies dari gajah Asia yang hanya berhabitat di pulau Sumatera. Gajah Sumatera berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah India. Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2000 – 2700 ekor gajah Sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei tahun 2000. Sebanyak 65% populasi gajah Sumatera lenyap akibat dibunuh manusia dan 30% kemungkinan diracuni manusia. Sekitar 83% habitat gajah Sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif untuk perkebunan.
Gajah sumatra adalah mamalia terbesar di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 m pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun. Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain. Telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh seperti darah panas dingin ketika mengalir di bawah permukaan telinga. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air, dan memiliki tambahan dpt memegang (menggenggam) di ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup.
Quote:
Lanjut dibawah gan
Diubah oleh appaxa 25-07-2013 22:39
0
8K
Kutip
92
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan