- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Di Italia, Orang Lebih memilih Sepeda Ketimbang Mobil
TS
bagudungz
Di Italia, Orang Lebih memilih Sepeda Ketimbang Mobil
- Di Italia, Orang Lebih memilih Sepeda Ketimbang Mobil -
Quote:
Quote:
HARGAI TS
Quote:
Quote:
Produsen dan dealer mobil di Italia saat ini sedang geleng-geleng kepala, akibat pusing memenuhi target penjualan dan bingung, karena penjualan mobil di negeri pizza itu turun terus.
Tidak ada yang pernah menyangka bahwa Italia, yang terkenal dengan mobil-mobil mewah dan supercepat, akan mengalami krisis penjualan mobil. Sejak tahun 2011 angka penjualan mobil di negara itu kalah dari angka penjualan sepeda. Tahun itu mobil terjual sebanyak 1.748.143, dan sepeda terjual 1.750.000, lebih banyak 2.000 unit.
Selisihnya memang tidak signifikan, namun yang menjadi perhatian adalah bergesernya kecintaan orang-orang Italia dari kendaraan roda empat ke kendaraan roda dua, tanpa mesin pula. Harian La Repubblica bahkan menyebutnya sebagai revolusi gaya hidup.
Uniknya, revolusi yang positif ini selain disebabkan tumbuhnya kesadaran akan lingkungan, ternyata lebih banyak disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda negeri itu. Industri otomotif adalah salah satu bidang yang terkena krisis itu, sehingga angka penjualan mobil sampai terjun bebas, bahkan menyamai angka penjualan pada tahun 1964. Pada Agustus 2012, seperti dilansir La Repubblica, angka penjualan otomoif lebih rendah 20 persen dibanding angka penjualan pada bulan yang sama tahun 2011.
Tentu saja fenomena ini sangat menggembirakan untuk kelangsungan kehidupan di Bumi. Mengutip HG Wells, seorang penulis fiksi sains, "setiap saya melihat orang dewasa mengendarai sepeda, saya melihat harapan masih ada bagi umat manusia."
Krisis ekonomi memang berlarut-larut di Eropa. Dengan beralih ke sepeda seseorang bisa menghemat cukup banyak. Misalnya saja dari segi pengeluaran untuk bahan bakar, dengan harga bensin 2 euro per liter maka pengeluaran setahun mencapai 7.000 euro atau kalau di rupiahkan mencapai Rp 86,5 juta.
Bandingkan dengan biaya yang dikeluarkan jika menggunakan sepeda. "Tidak ada pengeluaran," kata Pietro Nigrelli, direktur Confindustria Ancma. "Sepeda itu mudah digunakan, mudah perawatannya, murah, nyaman, dan saat ini tersedia model hybrid yang canggih atau elektrik," imbuhnya.
Antonio Della Venezia, president federasi kawan bersepeda, mengatakan situasi saat ini sungguh tepat membuka mata bangsa Italia yang selama ini gemar bermobil.
Peningkatan penjualan sepeda turut berpengaruh pada industri di sekitarnya, misalnya di bidang restorasi sepeda. Menurut Nigrelli banyak orang yang memperbaiki sepeda lamanya agar lebih terlihat modern. "Mereka menemukan sepeda lama di garasi atau gudang bawah tanah, lalu dibawa ke bengkel untuk diperbaiki. Banyak bengkel yang tersebar di seluruh Italia menawarkan restorasi total dengan biaya 100-150 euro. Mau yang model apa juga bisa, mau setang lurus, fixie, ganti warna di rangka, apa saja. Kamu juga bisa meng-up-grade sepeda kuno menggunakan rangka baja," katanya.
Wisata
Kereta angin ini pun membuka peluang bisnis baru di Italia, yakni wisata. "Trennya saat ini adalah wisata yang sangat personal dengan menggunakan sepeda," kata Franco Isetti, presiden Touring Club Italiano. Banyak turis yang datang ke Italia membeli paket wisata bersepeda mengunjungi tempat-tempat wisata budaya, kebun dan tempat penyulingan anggur, serta pusat-pusat kuliner.
Fenomena terlampauinya angka penjualan mobil oleh penjualan sepeda tampaknya juga akan diikuti di Jerman, di mana kota-kota di negara itu semakin ramah kepada pesepeda, jalur sepeda sudah mencapai 40.000 kilometer.
Tidak ada yang pernah menyangka bahwa Italia, yang terkenal dengan mobil-mobil mewah dan supercepat, akan mengalami krisis penjualan mobil. Sejak tahun 2011 angka penjualan mobil di negara itu kalah dari angka penjualan sepeda. Tahun itu mobil terjual sebanyak 1.748.143, dan sepeda terjual 1.750.000, lebih banyak 2.000 unit.
Selisihnya memang tidak signifikan, namun yang menjadi perhatian adalah bergesernya kecintaan orang-orang Italia dari kendaraan roda empat ke kendaraan roda dua, tanpa mesin pula. Harian La Repubblica bahkan menyebutnya sebagai revolusi gaya hidup.
Uniknya, revolusi yang positif ini selain disebabkan tumbuhnya kesadaran akan lingkungan, ternyata lebih banyak disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda negeri itu. Industri otomotif adalah salah satu bidang yang terkena krisis itu, sehingga angka penjualan mobil sampai terjun bebas, bahkan menyamai angka penjualan pada tahun 1964. Pada Agustus 2012, seperti dilansir La Repubblica, angka penjualan otomoif lebih rendah 20 persen dibanding angka penjualan pada bulan yang sama tahun 2011.
Tentu saja fenomena ini sangat menggembirakan untuk kelangsungan kehidupan di Bumi. Mengutip HG Wells, seorang penulis fiksi sains, "setiap saya melihat orang dewasa mengendarai sepeda, saya melihat harapan masih ada bagi umat manusia."
Krisis ekonomi memang berlarut-larut di Eropa. Dengan beralih ke sepeda seseorang bisa menghemat cukup banyak. Misalnya saja dari segi pengeluaran untuk bahan bakar, dengan harga bensin 2 euro per liter maka pengeluaran setahun mencapai 7.000 euro atau kalau di rupiahkan mencapai Rp 86,5 juta.
Bandingkan dengan biaya yang dikeluarkan jika menggunakan sepeda. "Tidak ada pengeluaran," kata Pietro Nigrelli, direktur Confindustria Ancma. "Sepeda itu mudah digunakan, mudah perawatannya, murah, nyaman, dan saat ini tersedia model hybrid yang canggih atau elektrik," imbuhnya.
Antonio Della Venezia, president federasi kawan bersepeda, mengatakan situasi saat ini sungguh tepat membuka mata bangsa Italia yang selama ini gemar bermobil.
Peningkatan penjualan sepeda turut berpengaruh pada industri di sekitarnya, misalnya di bidang restorasi sepeda. Menurut Nigrelli banyak orang yang memperbaiki sepeda lamanya agar lebih terlihat modern. "Mereka menemukan sepeda lama di garasi atau gudang bawah tanah, lalu dibawa ke bengkel untuk diperbaiki. Banyak bengkel yang tersebar di seluruh Italia menawarkan restorasi total dengan biaya 100-150 euro. Mau yang model apa juga bisa, mau setang lurus, fixie, ganti warna di rangka, apa saja. Kamu juga bisa meng-up-grade sepeda kuno menggunakan rangka baja," katanya.
Wisata
Kereta angin ini pun membuka peluang bisnis baru di Italia, yakni wisata. "Trennya saat ini adalah wisata yang sangat personal dengan menggunakan sepeda," kata Franco Isetti, presiden Touring Club Italiano. Banyak turis yang datang ke Italia membeli paket wisata bersepeda mengunjungi tempat-tempat wisata budaya, kebun dan tempat penyulingan anggur, serta pusat-pusat kuliner.
Fenomena terlampauinya angka penjualan mobil oleh penjualan sepeda tampaknya juga akan diikuti di Jerman, di mana kota-kota di negara itu semakin ramah kepada pesepeda, jalur sepeda sudah mencapai 40.000 kilometer.
Quote:
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for 3:
0
2.5K
Kutip
34
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan