- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tanggapi Rizieq Shihab, Demokrat: FPI "Ngawur"!
TS
bodoh.
Tanggapi Rizieq Shihab, Demokrat: FPI "Ngawur"!
Tanggapi Rizieq Shihab, Demokrat: FPI "Ngawur"!
Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Ramadhan Pohan | HENDRA A SETYAWAN
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan menilai, pernyataan yang dilontarkan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab "ngawur" dalam merespons Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam keterangan tertulisnya, Rizieq mempertanyakan Presiden yang mengingatkan FPI untuk tidak melakukan tindak kekerasan dan main hakim sendiri. Ia bahkan menyebut Presiden sebagai pecundang.
Hal ini terkait bentrok antara FPI dan warga Kendal, Jawa Tengah, pekan lalu.
"Menyebut Presiden RI pecundang gara-gara memberi teguran, jelas FPI ngawur. FPI tak bisa menantang Presiden yang harus berdiri di atas semua golongan. Habib Rizieq nyata keliru bersikap," ujar Ramadhan, di Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Menurutnya, pada peristiwa yang terjadi di Kendal, FPI telah melakukan sweeping dan berpatroli secara provokatif hingga akhirnya terjadi bentrok dengan warga. Hal ini, kata Ramadhan, sangat memprihatinkan, apalagi terjadi di bulan suci Ramadhan.
Islam, kata dia, tak pernah mengajarkan kekerasan atau bertindak provokatif. Menurutnya, teguran Presiden SBY soal ricuh Kendal oleh FPI sudah tepat. Kepala Negara layak menegur ormas yang menabrak aturan dan ketertiban. Ramadhan mengatakan, negara tak boleh kalah berhadapan dengan elemen yang menggunakan kekerasan.
"Jika dibiarkan, FPI sweeping dan negara mendiamkan, bisa jadi preseden buruk. Sweeping ala FPI, apa pun alasannya, jelas mengangkangi hukum. Ada kepolisian jika terjadi pelanggaran hukum," kata Ramadhan.
Lebih lanjut, Ramadhan mendesak agar FPI dan Rizieq Shihab bisa menarik kembali ucapan kasarnya terhadap Presiden.
"Di Bulan Ramadhan, sesama Muslim biasa bermaafan jika terjadi khilaf. Kecaman Rizieq Shihab atas Presiden kontraproduktif terhadap FPI sendiri," kata Ketua Komisi I DPR ini.
sumber
Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Ramadhan Pohan | HENDRA A SETYAWAN
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan menilai, pernyataan yang dilontarkan Ketua Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab "ngawur" dalam merespons Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam keterangan tertulisnya, Rizieq mempertanyakan Presiden yang mengingatkan FPI untuk tidak melakukan tindak kekerasan dan main hakim sendiri. Ia bahkan menyebut Presiden sebagai pecundang.
Hal ini terkait bentrok antara FPI dan warga Kendal, Jawa Tengah, pekan lalu.
"Menyebut Presiden RI pecundang gara-gara memberi teguran, jelas FPI ngawur. FPI tak bisa menantang Presiden yang harus berdiri di atas semua golongan. Habib Rizieq nyata keliru bersikap," ujar Ramadhan, di Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Menurutnya, pada peristiwa yang terjadi di Kendal, FPI telah melakukan sweeping dan berpatroli secara provokatif hingga akhirnya terjadi bentrok dengan warga. Hal ini, kata Ramadhan, sangat memprihatinkan, apalagi terjadi di bulan suci Ramadhan.
Islam, kata dia, tak pernah mengajarkan kekerasan atau bertindak provokatif. Menurutnya, teguran Presiden SBY soal ricuh Kendal oleh FPI sudah tepat. Kepala Negara layak menegur ormas yang menabrak aturan dan ketertiban. Ramadhan mengatakan, negara tak boleh kalah berhadapan dengan elemen yang menggunakan kekerasan.
"Jika dibiarkan, FPI sweeping dan negara mendiamkan, bisa jadi preseden buruk. Sweeping ala FPI, apa pun alasannya, jelas mengangkangi hukum. Ada kepolisian jika terjadi pelanggaran hukum," kata Ramadhan.
Lebih lanjut, Ramadhan mendesak agar FPI dan Rizieq Shihab bisa menarik kembali ucapan kasarnya terhadap Presiden.
"Di Bulan Ramadhan, sesama Muslim biasa bermaafan jika terjadi khilaf. Kecaman Rizieq Shihab atas Presiden kontraproduktif terhadap FPI sendiri," kata Ketua Komisi I DPR ini.
sumber
tien212700 memberi reputasi
1
2.4K
19
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan