- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Jalur Pantura Jadi Proyek Abadi Kementerian PU (Seolah-olah tak ada habisnya)


TS
miftahudinwsbo
Jalur Pantura Jadi Proyek Abadi Kementerian PU (Seolah-olah tak ada habisnya)
Selamat Pagi Mimin dan Momod dan Juga kaskuser...
jangan lupa

jangan lupa


Mohon maaf apabila Postingan dari ane ini 
ane cuma mau share dikit ajaa mengenai Kasus Korupsi yang rutin tiap tahun yang di Lakukan oleh Kementrian PU

ane cuma mau share dikit ajaa mengenai Kasus Korupsi yang rutin tiap tahun yang di Lakukan oleh Kementrian PU
Semoga aja bisa HT
Jalur Pantura Jadi Proyek Abadi Kementerian PU
Langsung aja gan ini dia berita hari iNi...

Spoiler for Berita:
Quote:
JAKARTA - Proyek perbaikan Jalur Pantai Utara (Pantura) menjadi sorotan publik. Pasalnya, proyek tersebut selalu saja dilakukan setiap tahun dengan anggaran triliunan rupiah.
Kooordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi menyebut, perbaikan Jalur Pantura sebagai proyek abadi Kementrian Pekerjaan Umum (PU).
"Kita curiga karena tiap tahun selalu itu saja yang dibangun. Ini jadi proyek abadi di Kementrian PU," kata dia kepada Okezone, Senin (22/7/2013).
Menurut Uchok, bandingkan saja dengan perbaikan atau pertumbuhan jalan di lintas Sumatera Utara yang dilakukan tidak setiap tahun. Padahal, jalur Sumatera Utara juga dilalui banyak pemudik, jika alasannya itu.
"Tapi pemeliharaan Pantura selalu tiap tahun," ungkapnya.
Selaian banyaknya dilalui pemudik, lanjutnya, banyaknya kendaraan besar seperti truk dan bus atau terkena hujan juga bisa jadi alasan Kementrian PU untuk selalu memperbaiki Jalur Pantura.
"Itu bukan alasan yang baik tapi hanya untuk menutupi adanya penyimpangan," tegasnya.
Seharusnya, kata dia, jika memang Kementrian PU serius memperbaiki Jalur Pantura sekaligus menghemat anggaran, perbaikan menggunakan bahan-bahan yang benar-benar berkualitas.
"Seharusnya infrastruktur speknya sudah benar-benar dipikirkan. Sudah tahu banyak muatan truk dan lalu lintas pemudik, seharusnya ada perencanaan berapa tahun sekali diperbaiki," ungkapnya.
Dia yakin, Kementrian PU tidak punya perencanaan yang baik hingga Jalur Pantura harus diperbaiki setiap tahun. "Kalau ada tahapan dan perencanaan yang baik tentu tidak akan ada penyimpangan," terangnya.
Jika melihat hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), kata dia, penyimpangan dari proyek jalan bisa terjadi pada ketebalan jalan, kualitas aspal, panjang dan lebar jalan. "Itu yang berpotensi dikorupsi," pungkasnya.
Rentang panjang Jalur Pantura yakni 1.316 kilometer melewati lima provinsi yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pada 2012, pemerintah menggelontorkan Rp1,03 triliun dan pada 2013 Rp1,28 triliun untuk perbaikan Jalur Pantura.
Kooordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi menyebut, perbaikan Jalur Pantura sebagai proyek abadi Kementrian Pekerjaan Umum (PU).
"Kita curiga karena tiap tahun selalu itu saja yang dibangun. Ini jadi proyek abadi di Kementrian PU," kata dia kepada Okezone, Senin (22/7/2013).
Menurut Uchok, bandingkan saja dengan perbaikan atau pertumbuhan jalan di lintas Sumatera Utara yang dilakukan tidak setiap tahun. Padahal, jalur Sumatera Utara juga dilalui banyak pemudik, jika alasannya itu.
"Tapi pemeliharaan Pantura selalu tiap tahun," ungkapnya.
Selaian banyaknya dilalui pemudik, lanjutnya, banyaknya kendaraan besar seperti truk dan bus atau terkena hujan juga bisa jadi alasan Kementrian PU untuk selalu memperbaiki Jalur Pantura.
"Itu bukan alasan yang baik tapi hanya untuk menutupi adanya penyimpangan," tegasnya.
Seharusnya, kata dia, jika memang Kementrian PU serius memperbaiki Jalur Pantura sekaligus menghemat anggaran, perbaikan menggunakan bahan-bahan yang benar-benar berkualitas.
"Seharusnya infrastruktur speknya sudah benar-benar dipikirkan. Sudah tahu banyak muatan truk dan lalu lintas pemudik, seharusnya ada perencanaan berapa tahun sekali diperbaiki," ungkapnya.
Dia yakin, Kementrian PU tidak punya perencanaan yang baik hingga Jalur Pantura harus diperbaiki setiap tahun. "Kalau ada tahapan dan perencanaan yang baik tentu tidak akan ada penyimpangan," terangnya.
Jika melihat hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), kata dia, penyimpangan dari proyek jalan bisa terjadi pada ketebalan jalan, kualitas aspal, panjang dan lebar jalan. "Itu yang berpotensi dikorupsi," pungkasnya.
Rentang panjang Jalur Pantura yakni 1.316 kilometer melewati lima provinsi yakni Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pada 2012, pemerintah menggelontorkan Rp1,03 triliun dan pada 2013 Rp1,28 triliun untuk perbaikan Jalur Pantura.

Spoiler for Buka Lagi:
Quote:
JAKARTA - Direktur Bina Pelaksanaan Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Winarno, enggan mengomentari dugaan adanya korupsi perbaikan jalan di jalur pantai utara (pantura).
"Masalah itu saya no comment, saya tidak mengerti," ujar Winarno usai diskusi Polemik Sindo Radio dengan tema 'Peliknya Manajemen Mudik' di Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2013).
Kata Winarno, perbaikan jalan di jalur pantura, sama dengan perbaikan jalan lainnya, yakni sebesar Rp1 triliun, dengan besar anggaran keseluruhan Rp30 triliun. "Khusus untuk jalur pantura, Rp1 triliun," lanjutnya.
Dia menambahkan, kemungkinan masyarakat menduga adanya penyelewengan dana tersebut, karena perbaikan jalan selalu membuat macet.
"Kemungkinan karena hanya penanganan yang telah menimbulkan kemacetan, lalu membuat orang mengira ada sesuatu yang tidak benar, padahal penangannya sama dengan wilayah lain (macet)," pungkasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 'mencium aroma' korupsi dalam proyek perbaikan jalur pantai utara (pantura), yang kerap dilakukan pemerintah tiap menjelang hari raya Idul Fitri.
"Diduga ada potensi korupsi, yes, tapi KPK masih dalam kajian-kajian," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat 19 Juli.
Namun, hingga saat ini KPK belum menemukan dan memiliki data akurat mengenai dugaan korupsi dalam proyek itu. KPK masih melakukan pengkajian atas dugaan tersebut dengan melakukan pengumpulan data dan informasi baik dari perusahaan pelaksana proyek maupun lainnya.
Dugaan korupsi dalam proyek perbaikan jalan itu mengundang kecurigaan, pasalnya perbaikan rutin dilakukan setiap tahun. Yang perlu menjadi sorotan yakni apakah jalan tersebut menjadi langganan untuk diperbaiki, bila demikian tentu harus diperhatikan kualitas bahan-bahan infrastruktur jalan itu dan dikaitkan dengan anggaran yang dikeluarkan.
(tbn)
"Masalah itu saya no comment, saya tidak mengerti," ujar Winarno usai diskusi Polemik Sindo Radio dengan tema 'Peliknya Manajemen Mudik' di Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2013).
Kata Winarno, perbaikan jalan di jalur pantura, sama dengan perbaikan jalan lainnya, yakni sebesar Rp1 triliun, dengan besar anggaran keseluruhan Rp30 triliun. "Khusus untuk jalur pantura, Rp1 triliun," lanjutnya.
Dia menambahkan, kemungkinan masyarakat menduga adanya penyelewengan dana tersebut, karena perbaikan jalan selalu membuat macet.
"Kemungkinan karena hanya penanganan yang telah menimbulkan kemacetan, lalu membuat orang mengira ada sesuatu yang tidak benar, padahal penangannya sama dengan wilayah lain (macet)," pungkasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 'mencium aroma' korupsi dalam proyek perbaikan jalur pantai utara (pantura), yang kerap dilakukan pemerintah tiap menjelang hari raya Idul Fitri.
"Diduga ada potensi korupsi, yes, tapi KPK masih dalam kajian-kajian," kata Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Jumat 19 Juli.
Namun, hingga saat ini KPK belum menemukan dan memiliki data akurat mengenai dugaan korupsi dalam proyek itu. KPK masih melakukan pengkajian atas dugaan tersebut dengan melakukan pengumpulan data dan informasi baik dari perusahaan pelaksana proyek maupun lainnya.
Dugaan korupsi dalam proyek perbaikan jalan itu mengundang kecurigaan, pasalnya perbaikan rutin dilakukan setiap tahun. Yang perlu menjadi sorotan yakni apakah jalan tersebut menjadi langganan untuk diperbaiki, bila demikian tentu harus diperhatikan kualitas bahan-bahan infrastruktur jalan itu dan dikaitkan dengan anggaran yang dikeluarkan.
(tbn)
Spoiler for Lanjut:
Quote:
JAKARTA - Komisi V DPR RI mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi pelaksanaan perbaikan jalur pantura yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan menghabiskan dana sebesar Rp1,2 triliun setiap tahunnya.
"Kita mendukung (KPK), bahkan dalam rapat selalu terbuka (transparan), serta semuanya pekerjaan diaudit BPK sebagai auditor negara. Kenapa perbaikan ini selalu terjadi setiap tahun," kata Anggota Komisi V, Eriko Sotarduga kepada Okezone di Jakarta, Sabtu 20 Juli malam.
Menurutnya, Komisi V sering menanyakan kepada Kementerian PU terkait perbaikan yang dilakukan setiap tahun di jalur pantura. Anehnya, perbaikan itu dilakukan di titik lokasi yang sama setiap tahunnya.
Namun Kementerian PU beralasan perbaikan rutin ini dilakukan untuk menyiasati terbatasnya anggaran pemeliharaan infrastruktur yang tidak sampai 4 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan normalnya adalah 7 persen dari anggaran belanja, sehingga yang bisa dilakukan sangat terbatas.
"Seharusnya membangun jalan beton, sekaligus disertai dengan pembuangan yang sempurna. Walaupun mahal tapi bisa dilakukan multiyears," sambung Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.
Eriko manambahkan hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan mengatur dan mengontrol berat kendaraan yang melintasi kawasan tersebut. Kendaraan yang melintas harus disesuaikan dengan kemampuan jalan sehingga dapat meminimalisasi rusaknya jalur pantura.
"Saya rasa penerapan konsepnya ke depan dalam perencanaan maupun juga pengawasan di jalan raya juga harus dibenahi sehingga tidak semua menjadi beban jalan raya. Bisa dibagi melalui angkutan kereta api dan angkutan laut juga," pungkasnya.
(tbn)
"Kita mendukung (KPK), bahkan dalam rapat selalu terbuka (transparan), serta semuanya pekerjaan diaudit BPK sebagai auditor negara. Kenapa perbaikan ini selalu terjadi setiap tahun," kata Anggota Komisi V, Eriko Sotarduga kepada Okezone di Jakarta, Sabtu 20 Juli malam.
Menurutnya, Komisi V sering menanyakan kepada Kementerian PU terkait perbaikan yang dilakukan setiap tahun di jalur pantura. Anehnya, perbaikan itu dilakukan di titik lokasi yang sama setiap tahunnya.
Namun Kementerian PU beralasan perbaikan rutin ini dilakukan untuk menyiasati terbatasnya anggaran pemeliharaan infrastruktur yang tidak sampai 4 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan normalnya adalah 7 persen dari anggaran belanja, sehingga yang bisa dilakukan sangat terbatas.
"Seharusnya membangun jalan beton, sekaligus disertai dengan pembuangan yang sempurna. Walaupun mahal tapi bisa dilakukan multiyears," sambung Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.
Eriko manambahkan hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan mengatur dan mengontrol berat kendaraan yang melintasi kawasan tersebut. Kendaraan yang melintas harus disesuaikan dengan kemampuan jalan sehingga dapat meminimalisasi rusaknya jalur pantura.
"Saya rasa penerapan konsepnya ke depan dalam perencanaan maupun juga pengawasan di jalan raya juga harus dibenahi sehingga tidak semua menjadi beban jalan raya. Bisa dibagi melalui angkutan kereta api dan angkutan laut juga," pungkasnya.
(tbn)
Spoiler for Sumber:
Kalo berkenan boleh juga gan ijo-ijonyaa 



Spoiler for Update:
Quote:
Liputan6.com, Simpang Jomin : Jalur Pantura yang memiliki panjang 1.180 km memang menjadi akses penting di saat mudik tiap tahunnya. Menurut data yang dikeluarkan oleh Polda Jawa Barat, tercatat sampai H-4 Lebaran, Pantura telah dilewati 448.501 kendaraan roda dua dan empat. Artinya, sejak H-7, rata-rata kendaraan yang melintasi Pantura adalah 100 ribu kendaraan.
Nah, bagaimanakah kondisi langsung jalur Pantura yang sudah diperbaiki menyambut arus mudik Lebaran tahun ini? Liputan6.com pun menyusuri Pantura dari Simpang Jomin sampai Cirebon pada Minggu 4 Agustus 2013).
Hasil pantauan, dari Simpang Jomin menuju Patrol tidak terlihat adanya kerusakan jalan. Kondisi jalan mulus, tidak tampak adanya lubang.
Namun, di daerah Lohbener menuju Eretan, terdapat jalan sepanjang sekitar 200 meter yang sedikit bergelombang. Hal itu diakibatkan tambalan yang kurang rata. Akibatnya mobil akan sedikit bergoyang ketika melintas. Untuk itulah para pengendara perlu menurunkan laju kendaraan.
Rata-rata kecepatan kendaraan pemudik setelah melewati penyempitan di Simpang Jomin berkisar 60 km per jam. Namun kendaraan yang melaju dengan kecepatan tersebut, berpotensi mengalami kecelakaan. Untuk itulah diimbau agar laju kendaraan diperlambat.
Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com hingga Sabtu 3 Agustus, sudah terjadi 12 kali kecelakaan di kawasan tersebut. Akibatnya belasan pemudik luka-luka dan 1 orang meninggal dunia.
Terkait soal kemacetan, Polda Jawa Barat menerapkan operasi pagar betis, yaitu menutup semua putaran di Pantura untuk mengantisipasi kemacetan. Untuk keberhasilan operasi tersebut, rincinya, tiap 200 meter akan dijaga petugas dan juga putaran ditutup traffic cone.
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum, perbaikan jalur Pantura menyambut arus mudik dan arus balik Lebaran, memakan biaya Rp 1,2 triliun dari total Rp 30 triliun yang dianggarkan pemerintah untuk perbaikan dan pembangunan jalan nasional di seluruh Indonesia.
Namun pada Jumat 19 Juli 2013 lalu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan adanya dugaan penyelewengan anggaran atau korupsi terkait pembangunan dan perbaikan Pantura. KPK masih menelusuri lebih jauh. (Tnt/Yus)
Nah, bagaimanakah kondisi langsung jalur Pantura yang sudah diperbaiki menyambut arus mudik Lebaran tahun ini? Liputan6.com pun menyusuri Pantura dari Simpang Jomin sampai Cirebon pada Minggu 4 Agustus 2013).
Hasil pantauan, dari Simpang Jomin menuju Patrol tidak terlihat adanya kerusakan jalan. Kondisi jalan mulus, tidak tampak adanya lubang.
Namun, di daerah Lohbener menuju Eretan, terdapat jalan sepanjang sekitar 200 meter yang sedikit bergelombang. Hal itu diakibatkan tambalan yang kurang rata. Akibatnya mobil akan sedikit bergoyang ketika melintas. Untuk itulah para pengendara perlu menurunkan laju kendaraan.
Rata-rata kecepatan kendaraan pemudik setelah melewati penyempitan di Simpang Jomin berkisar 60 km per jam. Namun kendaraan yang melaju dengan kecepatan tersebut, berpotensi mengalami kecelakaan. Untuk itulah diimbau agar laju kendaraan diperlambat.
Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com hingga Sabtu 3 Agustus, sudah terjadi 12 kali kecelakaan di kawasan tersebut. Akibatnya belasan pemudik luka-luka dan 1 orang meninggal dunia.
Terkait soal kemacetan, Polda Jawa Barat menerapkan operasi pagar betis, yaitu menutup semua putaran di Pantura untuk mengantisipasi kemacetan. Untuk keberhasilan operasi tersebut, rincinya, tiap 200 meter akan dijaga petugas dan juga putaran ditutup traffic cone.
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum, perbaikan jalur Pantura menyambut arus mudik dan arus balik Lebaran, memakan biaya Rp 1,2 triliun dari total Rp 30 triliun yang dianggarkan pemerintah untuk perbaikan dan pembangunan jalan nasional di seluruh Indonesia.
Namun pada Jumat 19 Juli 2013 lalu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan adanya dugaan penyelewengan anggaran atau korupsi terkait pembangunan dan perbaikan Pantura. KPK masih menelusuri lebih jauh. (Tnt/Yus)
Spoiler for Tambahan Komeng Kaskuser:
Quote:
Quote:
Original Posted By cuknoris►itu yang namanya jalan pantura, menurut ane adalah salah satu jalan terpanjang, dan saking panjangnya jalan jalan pantura diperbaiki sepanjang tahun,
betul betul proyek abadi
kalo udah mulai diperbaiki, jalan dikeruk menggunakan mesin pegeruk aspal, yang nanti hasilnya menjadi butiral halus, nah pasir tersebut akan dijual kembali, jadi betulin jalan dari jalan itu sendiri memang ada seh yang di cor dulu
betul betul proyek abadi
kalo udah mulai diperbaiki, jalan dikeruk menggunakan mesin pegeruk aspal, yang nanti hasilnya menjadi butiral halus, nah pasir tersebut akan dijual kembali, jadi betulin jalan dari jalan itu sendiri memang ada seh yang di cor dulu
Quote:
Original Posted By opusman►Kalo menurut ane diluar dari korupsi bahan dll, :
tu aja menurut ane sebagai pengamat yg mengamati dr TV warkop sebelah kosan ane.

- Jalur pantura itu jalur yg panjang, pembangunan'a mungkin dilakukan beberapa segmen, karena klo sekaligus gak bakal cukup anggaran yg dikasih pemerintah, karena PU bukan ngurusin jalan doank, setau ane. Coba agan perhatiin tiap tahun, yg rusak di segmen mana aja, apakah di tempat yg bener" sama atau tempat yg berbeda.
- Kerusakan konstruksi jalan yg terjadi sebelum mencapai umur layannya mungkin disebabkan tonase kendaraan yg berlebih. Untuk mengawasi tonase kendaraan berat tugasnya Dishub (klo gak salah) salah satunya dengan jembatan timbang (menurut agan sdh efektifkah?)
tu aja menurut ane sebagai pengamat yg mengamati dr TV warkop sebelah kosan ane.

Quote:
Original Posted By sodaey►Udah rutin diperbaiki malah dituduh ga ga
Mau jalan sebagus apa juga klo truck truck yang lewat semua melebihi kapasitas masing" ya iyalah cpet hancur
Ane pernah ke pantura skali(ane luar jawa),truck gandeng smua bawa barang sampai kayak mau tumpah
Itu juga bkin jalanan cpet hancur krena ada batas maksimal beban stiap jalan
Klo ga diperbaiki,orang" yang mudik (misalkan,amit amit)kcelakaan krena jalan berlubang kan salah pemerintah juga
Udah dbenerin,malah dtuduh ada korupsi ini itu
Emang susah jdi pemerintah di indonesia
Mau jalan sebagus apa juga klo truck truck yang lewat semua melebihi kapasitas masing" ya iyalah cpet hancur
Ane pernah ke pantura skali(ane luar jawa),truck gandeng smua bawa barang sampai kayak mau tumpah
Itu juga bkin jalanan cpet hancur krena ada batas maksimal beban stiap jalan
Klo ga diperbaiki,orang" yang mudik (misalkan,amit amit)kcelakaan krena jalan berlubang kan salah pemerintah juga
Udah dbenerin,malah dtuduh ada korupsi ini itu
Emang susah jdi pemerintah di indonesia

Quote:
Original Posted By .VOC►logikanya Kemenpu kalo gak ngadain perbaikan jalan mah mereka gak dapet duit dong

kalo bikin jalan langsung bagus gak ada biaya perawatan dong

pu dapet duit dari mana


kalo bikin jalan langsung bagus gak ada biaya perawatan dong


pu dapet duit dari mana

Quote:
Original Posted By sodaey►
Ane baik gan,ane jurusan teknik sipil bidang transportasi
Namanya pemeliharaan jalan beratus" kilometer,ya iyalah bisa sampe hitungan T gan
Perkilometer jalan aspal hotmix tu bisa smpe 100juta,krena biaya ngaspal itu hitungnya per m2. klo mau murah pake aja aspal biasa,dilewatin truck gandeng juga jebol
Yang namanya jalan,klo basenya ga pake beton,ada yang namanya penurunan tanah(jalan beegelombang) jadi wajarlah pantura di service tiap tahun karena kebanyakan ga pake base beton,alias tanah biasa sebagai pondasinya
Udah tau proyek tol trans jawa? Ketika itu selesai,psti dh bakal berkurang service pantura krena truck gede psti lewat tol
Msalah anggaran,skrg ini udah ga kayak orde baru bro,semua proyek yg masuk ke PU stelah proyek selesai RAB (rencana anggaran biaya)langsung di cek oleh bpk dan kpk,jadi udah ga bakal bisa comot sana sini kayak orde baru
Jgan selalu negativ thinking baru liat nominal uang gede gan,ga semuanya di indo negatif sperti pkiran agan
think smart 
Jika semua warga indo punya pemikiran optimis dan postif ane yakin kita bsa maju
Biarin aja tuh dedengkot" dpr skrg pda korupsi,intinya generasi kita jgan sperti mereka
Btw
Bahasa ente mencerminkan ente skolahnya dmna
Ane baik gan,ane jurusan teknik sipil bidang transportasi

Namanya pemeliharaan jalan beratus" kilometer,ya iyalah bisa sampe hitungan T gan
Perkilometer jalan aspal hotmix tu bisa smpe 100juta,krena biaya ngaspal itu hitungnya per m2. klo mau murah pake aja aspal biasa,dilewatin truck gandeng juga jebol

Yang namanya jalan,klo basenya ga pake beton,ada yang namanya penurunan tanah(jalan beegelombang) jadi wajarlah pantura di service tiap tahun karena kebanyakan ga pake base beton,alias tanah biasa sebagai pondasinya
Udah tau proyek tol trans jawa? Ketika itu selesai,psti dh bakal berkurang service pantura krena truck gede psti lewat tol
Msalah anggaran,skrg ini udah ga kayak orde baru bro,semua proyek yg masuk ke PU stelah proyek selesai RAB (rencana anggaran biaya)langsung di cek oleh bpk dan kpk,jadi udah ga bakal bisa comot sana sini kayak orde baru

Jgan selalu negativ thinking baru liat nominal uang gede gan,ga semuanya di indo negatif sperti pkiran agan


Jika semua warga indo punya pemikiran optimis dan postif ane yakin kita bsa maju
Biarin aja tuh dedengkot" dpr skrg pda korupsi,intinya generasi kita jgan sperti mereka

Btw
Bahasa ente mencerminkan ente skolahnya dmna

Diubah oleh miftahudinwsbo 05-08-2013 09:32
0
6.9K
Kutip
85
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan