- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
PROFOSAL NIKAH
TS
xraybjm
PROFOSAL NIKAH
Proposal Nikah
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan
sayangi, semoga
Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus
memberikan
nikmatNya kepada kita. Amin
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah,
saya telah
diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami
akan
perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri
mereka,
sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar
dan Maha
Melihat segala sesuatu".
Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling
membutuhkan
terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang
telah lekat
pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian
Allah,
hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah
telah
berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah
perbuatan yang
buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).
Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu
sungguh
amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-
perbuatan
maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya
pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat.
Belum lagi
kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat
mikirin
kimpoi, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu,"
ataupun Kerja
belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga¡¨, begitu kata
mereka,
padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan
bersabar
agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.
Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda
yang
cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk
saya torehkan.
Setiap saya menulis peristiwa anak muda di majalah Islam, pada saat
yang sama
terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian
kita..Astaghfirullah..
Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya
ingin
menyegerakan menikah.
Dasar Pemikiran
Dari Al Qur¡¦an dan Al Hadits :
"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-
orang
yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu
yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA
DENGAN
KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui."
(QS. An
Nuur (24) : 32).
"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu
mengingat
kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,
baik dari
apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa
yang tidak
mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari
jenis kalian
sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi
kalian anak cucu
keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs.
An Nahl (16)
: 72).
Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram
kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berpikir. (Qs.
Ar. Ruum (30) : 21).
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah)
menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat,
menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka
itu akan
diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana
(Qs. At Taubah (9) : 71).
Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah
menjadikan
kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia
kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali.
(Qs. An Nisaa
(4) : 1).
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik
untuk wanita
yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan
reski yang
melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga,
atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(nikahilah) seorang
saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi
perempuan yang
mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan
akan ada
bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai
Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang
nyata.
(Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW
bersabda: "Nikah itu
sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu
Majah, dari
Aisyah r.a.).
Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih
sayang, memakai
wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya
mereka akan
mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud).
14. Jika ada
manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan
timpang dan tidak
berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah
berarti
melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah
seorang
istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya.
Dan hendaklah
bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya
ialah
wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
"Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah (HR. Tirmidzi, Ibnu
Hibban dan
Hakim) : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak
yang
menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau
menjauhkan
dirinya dari yang haram."
"Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah
ia nikah,
karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara."
(HR. Bukhari
dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
kimpoilah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak.
Sesungguhnya aku
akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan
perbanyaklah
(keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di
tengah umat
yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih
baik, daripada
70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady
dalam kitab Al
Kamil dari Abu Hurairah).
Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak
menikah, dan
sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari).
Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang,
dan kematian
kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup
membujang
(HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).
Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu
dengan
Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kimpoikanlah dengan
perempuan
terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
Rasulullah SAW bersabda : kimpoikanlah orang-orang yang masih sendirian
diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan
rezeki, dan
menambah keluhuran mereka (Al Hadits).
Tujuan Pernikahan
Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri
dari
perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan
kekeluargaan)
Kesiapan Pribadi
Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah
istikharah.
Rasulullah SAW. bersabda : ¡§Man Jadda Wa Jadda¡¨ (Siapa yang
bersungguh-sungguh
pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
Termasuk tathhir (mensucikan diri).
Secara materi, Insya Allah siap. ¡§Hendaklah orang yang mampu memberi
nafkah
menurut kemampuannya¡¨ (Qs. At Thalaq (65) : 7)
Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan
Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi
ketenangan dan
kasih sayang bagi orang yang menikah.
Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya
kewajiban menikah
saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
Rasulullah
SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
janganlah ia
bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya,
karena
yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad)
dan "Sungguh kepala
salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih
baik, daripada
menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan
Baihaqi)..
Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan
adalah sebagai
berikut ini :
Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang
disandang:Ir, DR,
SE, SH, ST, dsb
Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan
kebanggaan
tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan
kemampuan
yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya
mencari ridha
Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari manusia
(sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah
ridha pada
apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di
akhirat kelak.)
Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal
justru dengan
menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan
semakin semangat
menyelesaikan kuliah.
Memperbaiki Niat :
Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan
kecenderungan
pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang
penting
baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.
Niat Ketika Memilih Pendamping
Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena
silau akan
kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan
pernah
pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita
karena
kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang
menikahinya
karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang
menikahi
wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan
padanya, Namun
siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya
atau karena
ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan
menambah
kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja
kecantikan
itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta /
tahtanya mungkin
saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi
nikahilah wanita
karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun
buruk
wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).
Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab
(akibatnya)
dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).
Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda,
¡§Sesungguhnya perempuan
itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan
kecantikannya ;
maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam
Proses
Pernikahan
Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus
menyertai
berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai
dari memberi
mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah
lebih dari
dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga
termasuk riya'.
"Berikanlah mahar (mas kimpoi) kepada wanita (yang kamu nikahi)
sebagai pemberian
dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).
Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya,
adalah yang
paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad
yang
shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah
bersabda, "Sesungguhnya
berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)"
(HR. Ahmad).
Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar.
Sesungguhnya kalau
lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah
sendiri yang
akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas,
dia berkata :
" Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya"
(Ditakhrij
dari An Nasa'i)..Subhanallah..
Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana
dan mudah
insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses
pernikahan
bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan
mengkotori
niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing."
(HR. Bukhari
dan Muslim)
Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah.
Yang dimaksud
Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya
harus
Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya
dalam pemilihan
calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran /
nafsu atau
tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan
Allah.
Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ;
misalnya :
adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-
lebihan, tidak
makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing
party-ini yang
harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang
demikian),
Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a :
Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir..
(Semoga
Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak
bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan
janganlah
bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" -
Qs. Al Ahzab
(33),
Meraih Pernikahan Ruhani
Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada
Allah, maka ia
akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara
psikologis,
seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan
orang yang
sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain
sebagainya. Karena
itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari
pasangan
hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh.
Mereka saling
mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan
untuk
Allah.
Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan
merindukan Allah.
Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang
berlainan jenis,
melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju
Allah,
kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan
ruhani. KALO
KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG
(JODOH UNTUK
KITA) YANG BERKUALITAS PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)
Penutup
"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang
dihalalkan
oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah
tidak suka
kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).
Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan
sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya
cintai atas
nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan.
Saya sangat
berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu
dan doa dari
Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan
katsiira". "Ya Allah,
jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan
jadikan barokah
apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku
menyegerakan
apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan..
YA ALLAH
BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG
LEBIH BAIK
DARINYA.. Amiin"
[/CENTER]
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan
sayangi, semoga
Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus
memberikan
nikmatNya kepada kita. Amin
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah,
saya telah
diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami
akan
perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri
mereka,
sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar
dan Maha
Melihat segala sesuatu".
Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling
membutuhkan
terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang
telah lekat
pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian
Allah,
hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah
telah
berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah
perbuatan yang
buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).
Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu
sungguh
amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-
perbuatan
maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya
pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat.
Belum lagi
kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat
mikirin
kimpoi, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu,"
ataupun Kerja
belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga¡¨, begitu kata
mereka,
padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan
bersabar
agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.
Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda
yang
cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk
saya torehkan.
Setiap saya menulis peristiwa anak muda di majalah Islam, pada saat
yang sama
terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian
kita..Astaghfirullah..
Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya
ingin
menyegerakan menikah.
Dasar Pemikiran
Dari Al Qur¡¦an dan Al Hadits :
"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-
orang
yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu
yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA
DENGAN
KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui."
(QS. An
Nuur (24) : 32).
"Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu
mengingat
kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
¨Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya,
baik dari
apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa
yang tidak
mereka ketahui¡¨ (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari
jenis kalian
sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi
kalian anak cucu
keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs.
An Nahl (16)
: 72).
Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram
kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berpikir. (Qs.
Ar. Ruum (30) : 21).
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah)
menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka
menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
shalat,
menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka
itu akan
diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana
(Qs. At Taubah (9) : 71).
Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah
menjadikan
kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia
kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali.
(Qs. An Nisaa
(4) : 1).
Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik
untuk wanita
yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan
reski yang
melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga,
atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(nikahilah) seorang
saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi
perempuan yang
mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan
akan ada
bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa
mendurhakai
Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang
nyata.
(Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW
bersabda: "Nikah itu
sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu
Majah, dari
Aisyah r.a.).
Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih
sayang, memakai
wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya
mereka akan
mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¡¨ (HR. Hakim dan Abu Dawud).
14. Jika ada
manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan
timpang dan tidak
berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah
berarti
melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah
seorang
istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya.
Dan hendaklah
bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya
ialah
wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
"Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah (HR. Tirmidzi, Ibnu
Hibban dan
Hakim) : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak
yang
menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau
menjauhkan
dirinya dari yang haram."
"Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah
ia nikah,
karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara."
(HR. Bukhari
dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
kimpoilah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak.
Sesungguhnya aku
akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan
perbanyaklah
(keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di
tengah umat
yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih
baik, daripada
70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady
dalam kitab Al
Kamil dari Abu Hurairah).
Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak
menikah, dan
sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari).
Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang,
dan kematian
kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup
membujang
(HR. Abu Ya¡¦la dan Thabrani).
Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu
dengan
Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kimpoikanlah dengan
perempuan
terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
Rasulullah SAW bersabda : kimpoikanlah orang-orang yang masih sendirian
diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan
rezeki, dan
menambah keluhuran mereka (Al Hadits).
Tujuan Pernikahan
Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri
dari
perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan
kekeluargaan)
Kesiapan Pribadi
Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah
istikharah.
Rasulullah SAW. bersabda : ¡§Man Jadda Wa Jadda¡¨ (Siapa yang
bersungguh-sungguh
pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
Termasuk tathhir (mensucikan diri).
Secara materi, Insya Allah siap. ¡§Hendaklah orang yang mampu memberi
nafkah
menurut kemampuannya¡¨ (Qs. At Thalaq (65) : 7)
Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan
Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi
ketenangan dan
kasih sayang bagi orang yang menikah.
Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya
kewajiban menikah
saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya.
Rasulullah
SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
janganlah ia
bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya,
karena
yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad)
dan "Sungguh kepala
salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih
baik, daripada
menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan
Baihaqi)..
Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik
Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan
adalah sebagai
berikut ini :
Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang
disandang:Ir, DR,
SE, SH, ST, dsb
Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan
kebanggaan
tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan
kemampuan
yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya
mencari ridha
Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari manusia
(sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah
ridha pada
apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di
akhirat kelak.)
Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal
justru dengan
menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan
semakin semangat
menyelesaikan kuliah.
Memperbaiki Niat :
Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan
kecenderungan
pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang
penting
baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.
Niat Ketika Memilih Pendamping
Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena
silau akan
kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan
pernah
pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita
karena
kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang
menikahinya
karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang
menikahi
wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan
padanya, Namun
siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya
atau karena
ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan
menambah
kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).
"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja
kecantikan
itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta /
tahtanya mungkin
saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi
nikahilah wanita
karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun
buruk
wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).
Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab
(akibatnya)
dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).
Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda,
¡§Sesungguhnya perempuan
itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan
kecantikannya ;
maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam
Proses
Pernikahan
Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus
menyertai
berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai
dari memberi
mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah
lebih dari
dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga
termasuk riya'.
"Berikanlah mahar (mas kimpoi) kepada wanita (yang kamu nikahi)
sebagai pemberian
dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).
Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya,
adalah yang
paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad
yang
shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah
bersabda, "Sesungguhnya
berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)"
(HR. Ahmad).
Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar.
Sesungguhnya kalau
lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah
sendiri yang
akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas,
dia berkata :
" Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya"
(Ditakhrij
dari An Nasa'i)..Subhanallah..
Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana
dan mudah
insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses
pernikahan
bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan
mengkotori
niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing."
(HR. Bukhari
dan Muslim)
Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah.
Yang dimaksud
Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya
harus
Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya
dalam pemilihan
calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran /
nafsu atau
tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan
Allah.
Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ;
misalnya :
adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-
lebihan, tidak
makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing
party-ini yang
harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang
demikian),
Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a :
Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir..
(Semoga
Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak
bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan
janganlah
bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" -
Qs. Al Ahzab
(33),
Meraih Pernikahan Ruhani
Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada
Allah, maka ia
akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara
psikologis,
seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan
orang yang
sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain
sebagainya. Karena
itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari
pasangan
hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh.
Mereka saling
mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan
untuk
Allah.
Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan
merindukan Allah.
Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang
berlainan jenis,
melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju
Allah,
kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan
ruhani. KALO
KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG
(JODOH UNTUK
KITA) YANG BERKUALITAS PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)
Penutup
"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang
dihalalkan
oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah
tidak suka
kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).
Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan
sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).
Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya sayangi dan saya
cintai atas
nama Allah.. demikanlah proposal ini (secara fitrah) saya tuliskan.
Saya sangat
berharap Ibunda dan Ayahanda.. memahami keinginan saya. Atas restu
dan doa dari
Ibunda serta Ayahanda..saya ucapkan "Jazakumullah Khairan
katsiira". "Ya Allah,
jadikanlah aku ridho terhadap apa-apa yang Engkau tetapkan dan
jadikan barokah
apa-apa yang telah Engkau takdirkan, sehingga tidak ingin aku
menyegerakan
apa-apa yang engkau tunda dan menunda apa-apa yang Engkau segerakan..
YA ALLAH
BERILAH PAHALA DALAM MUSIBAHKU KALI INI DAN GANTIKAN UNTUKKU YANG
LEBIH BAIK
DARINYA.. Amiin"
[/CENTER]
0
2K
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan