- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Polres Garut & Tasik Amankan Konvoi Kendaraan Warga Jerman


TS
iswiii
Polres Garut & Tasik Amankan Konvoi Kendaraan Warga Jerman
Sorry gan ane
dari The Lounge cuman share aja bagi anak BP yg blom tau
, tapi ane tambahin info-infonya biar lebih jelas soalnya di thread sebelah cuman di garut doang 

Komen TS : apakah duit disini alasannya ?
, lagian perasaan dulu ada turis luar mau touring ke australia aman" aja tuh . baru kali ini deh ada turis asing pakai di tahan dulu . mungkin karena dekat lebaran kali yak 
Komen dari TS Sebelah :
thanks to agan :Nurmuharif
sumber :
mumpung puasa , kasih
buat buka dong gan




Quote:
Garut - 18 kendaraan besar yang bisa dipergunakan untuk beraktivitas tidur dan makan, rombongan warga negara Jerman yang melakukan perjalanan keliling dunia, diamankan Polres Garut dan Tasikmalaya.
Menurut Dirlantas Polda Jabar, Kombes. Rusdi Hartono, 10 kendaraan milik warga negara Jerman diamankan Polres Garut dan 8 kendaraan lainnya diamankan di Polres Tasikmalaya, Sabtu 20 Juli 2013 kemarin saat melintas dari Bandung menuju Banjar.
Alasan pihak kepolisian mengamankan kendaraan tersebut karena kendaraan masuk wilayah Indonesia tanpa memiliki izin resmi berupa pengajuan surat tanda registrasi pengoperasian yang dikeluarkan Korlantas Mabes Polri.
"Ya, terpaksa kita amankan dan dilarang oprasional karena tak memiliki izin operasi dari Korlantas Mabes Polri, " ujarnya, Minggu (21/7/2013) saat dihubungi wartawan.
Hingga Minggu malam ini, ke 18 kendaraan milik warga negara Jerman masih ditahan di Polres Garut dan Tasikmalaya, seluruh kendaraan baru boleh melanjutkan perjalanan setelah mendapatkan izin oprasi dari pihak Mabes Polri.
"Sejauh ini, pihak Korlantas Mabes Polri belum mengeluarkan izin ke 18 kendaraan warga Jerman tersebut, " ungkap Rusdi.
Lanjut Rusdi, pihaknya tak mengamankan orangnya yang berjumlah lebih dari 30 orang warga negara Jerman, karena seluruhnya memiliki dokumen resmi.
"Jadi haya kendaraannya, seharusnya ke 18 kendaraan tersebut memilki nomor kendaraan sesuai dengan nomor kendaraan di Indonesia, " ucapnya.
"Izin oprasi kendaraan sangat penting bagi mereka (warga negara Jerman) karena masuk ke wilayah manapun akan dijamin keamananya, " tambahnya.
Menurut Dirlantas Polda Jabar, Kombes. Rusdi Hartono, 10 kendaraan milik warga negara Jerman diamankan Polres Garut dan 8 kendaraan lainnya diamankan di Polres Tasikmalaya, Sabtu 20 Juli 2013 kemarin saat melintas dari Bandung menuju Banjar.
Alasan pihak kepolisian mengamankan kendaraan tersebut karena kendaraan masuk wilayah Indonesia tanpa memiliki izin resmi berupa pengajuan surat tanda registrasi pengoperasian yang dikeluarkan Korlantas Mabes Polri.
"Ya, terpaksa kita amankan dan dilarang oprasional karena tak memiliki izin operasi dari Korlantas Mabes Polri, " ujarnya, Minggu (21/7/2013) saat dihubungi wartawan.
Hingga Minggu malam ini, ke 18 kendaraan milik warga negara Jerman masih ditahan di Polres Garut dan Tasikmalaya, seluruh kendaraan baru boleh melanjutkan perjalanan setelah mendapatkan izin oprasi dari pihak Mabes Polri.
"Sejauh ini, pihak Korlantas Mabes Polri belum mengeluarkan izin ke 18 kendaraan warga Jerman tersebut, " ungkap Rusdi.
Lanjut Rusdi, pihaknya tak mengamankan orangnya yang berjumlah lebih dari 30 orang warga negara Jerman, karena seluruhnya memiliki dokumen resmi.
"Jadi haya kendaraannya, seharusnya ke 18 kendaraan tersebut memilki nomor kendaraan sesuai dengan nomor kendaraan di Indonesia, " ucapnya.
"Izin oprasi kendaraan sangat penting bagi mereka (warga negara Jerman) karena masuk ke wilayah manapun akan dijamin keamananya, " tambahnya.
Quote:
RIBUNNEWS.COM, GARUT - Sekitar dua puluh warga Jerman yang tengah melakukan perjalanan keliling dunia menggunakan sepuluh kendaraan besar diamankan di Mapolres Garut, Sabtu (20/7/2013). Konvoi kendaraan ini digiring dari sejumlah jalan raya di Garut ke Mapolres Garut, sekitar pukul 14.00.
Brigitte (48), peserta penjelajahan keliling dunia ini, mengaku tidak mengerti alasan konvoi mereka dihentikan polisi, padahal memiliki surat perizinan lengkap, termasuk visa dan paspor. Konvoi kendaraan mereka pun, ucapnya, tidak menyalahi aturan lalu lintas.
"Kami menggunakan kendaraan ini lewat jalan darat dan laut, dari Dortmund di Jerman dan sampai ke Indonesia. Kami melewati banyak negara, termasuk yang berkonflik, tetapi baru kali ini kami dihentikan polisi selama sekarang," kata Brigitte di Mapolres Garut, kemarin.
Menurut Brigitte, dari Jerman, dia dan tim lainnya berkonvoi melewati sejumlah negara, di antaranya Turki, Mesir, Georgia, Iran, Pakistan, India, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Konvoi ini melakukan start Agustus 2011 dengan titik pertemuan di Georgia. Mereka pun tidak mendapat hambatan berarti selain cuaca.
Brigitte mengatakan hanya melintasi Garut sebab mereka telah mengunjungi Ciater, Tangkubanparahu, dan berbelanja di Bandung. Titik pemberhentian selanjutnya adalah Banjar dan Yogyakarta.
"Kami ingin mengunjungi kuil besar (Borobudur, Red) itu. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Bali, Timor Timur, dan Australia. Di sana nanti akan ada yang melanjutkan ke Amerika atau pulang ke Jerman," kata Brigitte, yang mengemudikan mobil besarnya dengan pacarnya, Ulrich (50).
Peserta lainnya, Christine (27), mengatakan, kegiatan keliling dunia ini diikuti 40 peserta asal Jerman dengan 20 kendaraan yang dapat menopang kehidupan mereka selama perjalanan.
"Kami tidur di mobil, makan bersama saat istirahat, dan mengenal banyak orang di dunia. Hanya berwisata dan bersenang-senang. Mengenal berbagai kultur di dunia. Makanya jadi bingung kenapa baru sekarang ditahan, tidak saat di perbatasan negara," katanya.
Christine mengatakan sempat diganggu sejumlah warga di Sumatra. Namun, polisi setempat menolong mereka dan sama sekali tidak mempermasalahkan izin mereka. Karenanya, dia heran ditangkap di Garut.
Di Mapolres Garut, mereka berinteraksi dengan 84 imigran gelap asal Timur Tengah yang tengah diamankan pada saat yang sama. Para turis Jerman ini memberi makanan dan obat-obatan kepada para imigran.
Turis-turis Jerman ini pun menghabiskan waktunya di Mapolres Garut dengan mengobrol dan bercanda bersama. Bahkan, mereka terlihat bercengkerama dengan para anggota polisi.
Kasat Lantas Polres Garut, AKP Sulman Azis, mengatakan penangkapan ini merupakan perintah Dirlantas Polda Jabar. Mereka ditangkap saat melewati Limbangan, Kadungora, dan Kota Garut.
"Hanya melaksanakan perintah Polda, ada kendaraan asing dengan nomor asing dan dikendarai orang asing. Mereka belum punyai izin untuk operasional di Indonesia. Harusnya ada izin dari Mabes Polri. Mereka kami amankan dulu," katanya.
Brigitte (48), peserta penjelajahan keliling dunia ini, mengaku tidak mengerti alasan konvoi mereka dihentikan polisi, padahal memiliki surat perizinan lengkap, termasuk visa dan paspor. Konvoi kendaraan mereka pun, ucapnya, tidak menyalahi aturan lalu lintas.
"Kami menggunakan kendaraan ini lewat jalan darat dan laut, dari Dortmund di Jerman dan sampai ke Indonesia. Kami melewati banyak negara, termasuk yang berkonflik, tetapi baru kali ini kami dihentikan polisi selama sekarang," kata Brigitte di Mapolres Garut, kemarin.
Menurut Brigitte, dari Jerman, dia dan tim lainnya berkonvoi melewati sejumlah negara, di antaranya Turki, Mesir, Georgia, Iran, Pakistan, India, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Konvoi ini melakukan start Agustus 2011 dengan titik pertemuan di Georgia. Mereka pun tidak mendapat hambatan berarti selain cuaca.
Brigitte mengatakan hanya melintasi Garut sebab mereka telah mengunjungi Ciater, Tangkubanparahu, dan berbelanja di Bandung. Titik pemberhentian selanjutnya adalah Banjar dan Yogyakarta.
"Kami ingin mengunjungi kuil besar (Borobudur, Red) itu. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Bali, Timor Timur, dan Australia. Di sana nanti akan ada yang melanjutkan ke Amerika atau pulang ke Jerman," kata Brigitte, yang mengemudikan mobil besarnya dengan pacarnya, Ulrich (50).
Peserta lainnya, Christine (27), mengatakan, kegiatan keliling dunia ini diikuti 40 peserta asal Jerman dengan 20 kendaraan yang dapat menopang kehidupan mereka selama perjalanan.
"Kami tidur di mobil, makan bersama saat istirahat, dan mengenal banyak orang di dunia. Hanya berwisata dan bersenang-senang. Mengenal berbagai kultur di dunia. Makanya jadi bingung kenapa baru sekarang ditahan, tidak saat di perbatasan negara," katanya.
Christine mengatakan sempat diganggu sejumlah warga di Sumatra. Namun, polisi setempat menolong mereka dan sama sekali tidak mempermasalahkan izin mereka. Karenanya, dia heran ditangkap di Garut.
Di Mapolres Garut, mereka berinteraksi dengan 84 imigran gelap asal Timur Tengah yang tengah diamankan pada saat yang sama. Para turis Jerman ini memberi makanan dan obat-obatan kepada para imigran.
Turis-turis Jerman ini pun menghabiskan waktunya di Mapolres Garut dengan mengobrol dan bercanda bersama. Bahkan, mereka terlihat bercengkerama dengan para anggota polisi.
Kasat Lantas Polres Garut, AKP Sulman Azis, mengatakan penangkapan ini merupakan perintah Dirlantas Polda Jabar. Mereka ditangkap saat melewati Limbangan, Kadungora, dan Kota Garut.
"Hanya melaksanakan perintah Polda, ada kendaraan asing dengan nomor asing dan dikendarai orang asing. Mereka belum punyai izin untuk operasional di Indonesia. Harusnya ada izin dari Mabes Polri. Mereka kami amankan dulu," katanya.
Quote:
Tasikmalaya (ANTARA News) - Konvoi kendaraan plat nomor asing milik warga negara Jerman masih ditahan di markas Polres Tasikmalaya dan sebagian di Polres Garut, Jawa Barat, Senin.
Mobil jenis kabin ganda berplat nomor asing itu berjumlah 18 kendaraan, 10 kendaraan di markas Polres Garut dan delapan kendaraan di Polres Tasikmalaya.
Konvoi itu diamankan polisi saat melintas jalan raya wilayah hukum setempat, Sabtu (20/7).
Kepala Satuan Lalu Lintas, Polres Tasikmalaya, AKP Bonifacius mengatakan warga negara Jerman yang diamankan sebanyak 14 orang, dua diantaranya dari Swiss.
"Ada 12 orang warga Jerman dan dua orang dari Swiss. Rombongan ini rencananya mau berwisata," katanya.
Ia menuturkan kedatangan warga negara Jerman berikut kendaraan asing itu tidak dilengkapi surat rekomendasi jalan di wilayah hukum Jawa Barat.
Namun dokumen lainnya seperti paspor, visa, dan izin mengemudi internasional, kata dia, sudah lengkap tidak bermasalah.
"Mereka ini tidak mengantongi rekomendasi jalan dari Korlantas (Korps Lalu Lintas) Polri. Pihak travel mereka sedang mengurusinya dan nanti segala perjalanan akan dikawal," katanya.
Sementara itu, Kepala Satuan lalu Lintas Polres Garut, AKP Sulman Aziz mengatakan warga negara asing Jerman yang diamankan berjumlah 20 orang dengan menumpang 10 unit mobil ukuran besar.
Ia mengatakan, terpaksa diamankan sesuai perintah Dirlantas Polda Jabar karena belum memiliki izin operasional jalan.
"Kita amankan ini karena khawatir terjadi apa-apa, karena stir mobil dan lajur di Jerman dengan di kita itu beda, takutnya nanti ngambil arah berlawanan," kata Sulman.
Mobil jenis kabin ganda berplat nomor asing itu berjumlah 18 kendaraan, 10 kendaraan di markas Polres Garut dan delapan kendaraan di Polres Tasikmalaya.
Konvoi itu diamankan polisi saat melintas jalan raya wilayah hukum setempat, Sabtu (20/7).
Kepala Satuan Lalu Lintas, Polres Tasikmalaya, AKP Bonifacius mengatakan warga negara Jerman yang diamankan sebanyak 14 orang, dua diantaranya dari Swiss.
"Ada 12 orang warga Jerman dan dua orang dari Swiss. Rombongan ini rencananya mau berwisata," katanya.
Ia menuturkan kedatangan warga negara Jerman berikut kendaraan asing itu tidak dilengkapi surat rekomendasi jalan di wilayah hukum Jawa Barat.
Namun dokumen lainnya seperti paspor, visa, dan izin mengemudi internasional, kata dia, sudah lengkap tidak bermasalah.
"Mereka ini tidak mengantongi rekomendasi jalan dari Korlantas (Korps Lalu Lintas) Polri. Pihak travel mereka sedang mengurusinya dan nanti segala perjalanan akan dikawal," katanya.
Sementara itu, Kepala Satuan lalu Lintas Polres Garut, AKP Sulman Aziz mengatakan warga negara asing Jerman yang diamankan berjumlah 20 orang dengan menumpang 10 unit mobil ukuran besar.
Ia mengatakan, terpaksa diamankan sesuai perintah Dirlantas Polda Jabar karena belum memiliki izin operasional jalan.
"Kita amankan ini karena khawatir terjadi apa-apa, karena stir mobil dan lajur di Jerman dengan di kita itu beda, takutnya nanti ngambil arah berlawanan," kata Sulman.
Quote:
TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Sebanyak delapan kendaraan berpelat nomor asal Eropa yang ditumpangi 14 orang warga Jerman, Perancis, dan Swiss ditahan di Mako Polres Tasikmalaya. Mereka diketahui tak memiliki izin melintas kendaraan di wilayah hukum Tasikmalaya.
Sesuai data yang diperoleh, kendaraan asal luar negeri ini merupakan rombongan yang sama dengan 10 mobil yang ditahan Polres Garut, Sabtu kemarin. Para orang asing ini bertujuan berkeliling dunia dengan kendaraan mereka. Di daerah Jawa Barat, Indonesia, mereka hanya melintas dengan tujuan Candi Borobudur, Yogyakarta, dari Medan, Sumatera Barat.
"Saya hanya ingin melihat Candi Borobudur dan melewati jalan ini. Kami ini penghobi travelling, dan sudah singgah di beberapa negara di dunia," terang Frans Josep, salah seorang warga Jerman yang ikut dalam rombongan di Mako Polres Tasikmalaya, Senin (22/7/2013) siang.
Frans pun membenarkan timnya belum memiliki izin melintas bagi kendaraan yang dibawa dari negara asalnya tersebut. Namun, ia dan seluruh rekannya yang ditahan di Polres Garut tengah memproses surat izin tersebut.
"Ya, sebelumnya teman kami ditangkap di Garut. Kami sedang mengurus izinnya. Kalau paspor dan visa kami lengkap," tambah dia.
Sementara itu, sampai sekarang belum ada keterangan resmi dari kepolisian setempat. Mereka mulai ditahan sejak Sabtu (20/7/2013) saat diketahui melintas di depan Mako Polres Tasikmalaya, di Jalan Raya Garut-Tasikmalaya.
Sempat terjadi pengejaran oleh jajaran Satlantas Polres Tasik
. Bahkan, beberapa kendaraan mereka ada yang telah melintas di perbatasan Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.
Sesuai data yang diperoleh, kendaraan asal luar negeri ini merupakan rombongan yang sama dengan 10 mobil yang ditahan Polres Garut, Sabtu kemarin. Para orang asing ini bertujuan berkeliling dunia dengan kendaraan mereka. Di daerah Jawa Barat, Indonesia, mereka hanya melintas dengan tujuan Candi Borobudur, Yogyakarta, dari Medan, Sumatera Barat.
"Saya hanya ingin melihat Candi Borobudur dan melewati jalan ini. Kami ini penghobi travelling, dan sudah singgah di beberapa negara di dunia," terang Frans Josep, salah seorang warga Jerman yang ikut dalam rombongan di Mako Polres Tasikmalaya, Senin (22/7/2013) siang.
Frans pun membenarkan timnya belum memiliki izin melintas bagi kendaraan yang dibawa dari negara asalnya tersebut. Namun, ia dan seluruh rekannya yang ditahan di Polres Garut tengah memproses surat izin tersebut.
"Ya, sebelumnya teman kami ditangkap di Garut. Kami sedang mengurus izinnya. Kalau paspor dan visa kami lengkap," tambah dia.
Sementara itu, sampai sekarang belum ada keterangan resmi dari kepolisian setempat. Mereka mulai ditahan sejak Sabtu (20/7/2013) saat diketahui melintas di depan Mako Polres Tasikmalaya, di Jalan Raya Garut-Tasikmalaya.
Sempat terjadi pengejaran oleh jajaran Satlantas Polres Tasik

Komen TS : apakah duit disini alasannya ?


Komen dari TS Sebelah :
Quote:
Original Posted By NurmuharifJadi mereka ditahan cuma karena ga punya nopol Indonesia? Kalo emang ditahan karena itu seharusnya dari awal mereka mau masuk ke sini dilarang aja atau suruh urus Izinnya kendaraannya dulu. Dan lagi waktu Polisi Sumatra nolong mereka dari gangguan warga, masalah nomor kendaraan mereka ga dipermasalahin tuh. Bahkan bisa lanjut sampe Garut. Terus izin operasional yang di maksud cuma secarik kertas berisikan izin aja atau dibikinin kayak STNK dan Plat nomornya?
Dan setau ane ga pernah ada Turis asing yg kesini make Kendaraan mereka sendiri di tahan kendaraannya sama polisi sini karena masalah nomor kendaraannya. Paling di stop karena waktu itu ada bule naik motor dari negaranya masuk ke Jalan Tol, bahkan polisinya malah foto foto sama tuh bule.
Ane cuma bisa prihatin dan semoga hal ini ga mencoreng nama Indonesia di mata Internasional , terutama turis asing yg demen keliling dunia make kendaraan pribadi baik itu roda 2 dan roda 4 bahkan lebih . Semoga aja masalah perijinan kendaraan mereka cepet kelar dan mereka bisa lanjutin perjalanan mereka.
Dan setau ane ga pernah ada Turis asing yg kesini make Kendaraan mereka sendiri di tahan kendaraannya sama polisi sini karena masalah nomor kendaraannya. Paling di stop karena waktu itu ada bule naik motor dari negaranya masuk ke Jalan Tol, bahkan polisinya malah foto foto sama tuh bule.
Ane cuma bisa prihatin dan semoga hal ini ga mencoreng nama Indonesia di mata Internasional , terutama turis asing yg demen keliling dunia make kendaraan pribadi baik itu roda 2 dan roda 4 bahkan lebih . Semoga aja masalah perijinan kendaraan mereka cepet kelar dan mereka bisa lanjutin perjalanan mereka.
thanks to agan :Nurmuharif

sumber :
Quote:
[url]http://news.detik..com/read/2013/07/21/213545/2309376/10/18-kendaraan-rombongan-keliling-dunia-diamankan-polisi-di-garut[/url]
http://www.tribunnews.com/regional/2...n-warga-jerman
http://www.antaranews.com/berita/386...-di-jawa-barat
http://regional.kompas.com/read/2013...i.Polres.Tasik
http://www.tribunnews.com/regional/2...n-warga-jerman
http://www.antaranews.com/berita/386...-di-jawa-barat
http://regional.kompas.com/read/2013...i.Polres.Tasik
mumpung puasa , kasih


Diubah oleh iswiii 22-07-2013 22:41
0
4K
Kutip
39
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan