- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Teknologi, Sahabat Perjalanan
TS
HendriZoldick04
Teknologi, Sahabat Perjalanan
Sepuluh atau lima belas tahun yang lalu, orang Indonesia masih jarang membeli tiket pesawat di internet. Itu masih merupakan hal baru. Orang biasa memesan perjalanan melalui telepon atau datang langsung ke loket maskapai. Perjalanan menjadi hal yang sangat eksklusif dan mahal. Maskapai murah masih di angan-angan.
Merencanakan perjalanan pun kemudian banyak kita serahkan ke agen perjalanan, ke teman yang lebih paham, dan dengan alat-alat yang sederhana. Internet masih sebatas digunakan untuk riset terhadap tujuan perjalanan, bukan sebagai perangkat utama. Telepon atau alat portabel pintar pun belum banyak digunakan.
Manfaatkan teknologi di mana saja ketika perjalanan, termasuk di bandara, misalnya untuk membeli tiket pesawat … Saya beruntung hidup di masa perencanaan perjalanan dapat dilakukan dengan sangat mudah dan tidak perlu berpindah-pindah lokasi, misalnya harus ke kantor maskapai, ke bank untuk membayar, ke agen perjalanan dan lain-lain. Paling-paling yang harus saya lakukan adalah pergi ke kedutaan besar negara yang akan saya kunjungi jika membutuhkan visa.
Selama empat tahun saya merencanakan perjalanan secara independen, saya banyak dibantu oleh teknologi, utamanya internet dan telepon pintar. Dari yang sifatnya dasar seperti pesan tiket sampai yang kreatif, seperti membuat sebuah dokumentasi perjalanan. Ada beberapa hal yang saya ingin bagikan.
Untuk perihal pemesanan tiket dan akomodasi, sekarang saya lebih suka menggunakan penginapan yang ditawarkan penduduk, seperti Airbnb atau Roomorama. Pilihannya cenderung lebih menarik dan lokasinya juga unik, karena biasanya yang ditawarkan adalah sebuah kamar di rumah tinggal atau apartemen.
Untuk tiket pesawat, biasanya saya membandingkan melalui agregat seperti Kayak.com atau Tiket.com lalu pergi langsung ke situs web maskapai untuk mencari opsi terbaik. Jangan lupa untuk melihat alternatif perjalanan dengan transit yang lebih lama, terkadang lebih murah. Anda yang lebih suka bertualang mungkin senang mencoba Couchsurfers, jaringan akomodasi gratis di seluruh dunia, atas dasar persahabatan.
Manajemen perjalanan dapat dilakukan dengan beberapa situs dan layanan seperti TripIt, TripAdvisor (tips sesama pengelana) atau SeatGuru (untuk menentukan tempat duduk terbaik di pesawat, percayalah, ini berpengaruh terhadap kenyamanan perjalanan).
Untuk penyimpanan file dan informasi kala darurat, saya gunakan Google Docs, iCloud atau Dropbox. Saya menyimpan hasil scan paspor, KTP, SIM, bukti pemesanan hotel dan tiket pesawat, formulir klaim asuransi perjalanan dan dokumen lain yang dirasa penting. Menyimpannya di cloud mengurangi risiko hilang dan rusak dan dapat diambil dari mana saja sepanjang ada koneksi internet.
Dokumentasi perjalanan saya kombinasikan antara media sosial seperti Twitter dan sarana dokumentasi lain seperti Flickr, Instagram atau Vine. Namun, untuk hal-hal yang perlu ditulis lebih mendalam, tentu akan saya masukkan dalam Yahoo! Travel atau blog saya pribadi.
Supaya tidak tersesat, terutama di tujuan kota, tentu saja harus ada aplikasi peta seperti Apple Maps, Google Maps atau Yahoo! Maps. Selain itu, aplikasi penunjang transportasi publik lokal seperti GoThere.sg, Rapid KL/Rapid Penang (jika di Malaysia) atau London Tube juga harus ada.
Selain layanan internet dan aplikasi di atas, tentunya untuk merencanakan perjalanan (juga anggaran) dapat dilakukan dengan Microsoft Word atau Apple Pages, atau dilakukan online secara kolaboratif dengan Google Docs. Dengan begini, tak ada alasan lagi untuk tidak terlibat dalam proses perencanaan perjalanan. Selamat tinggal agen wisata!
Selain untuk merencanakan perjalanan, teknologi dapat digunakan dalam keadaan darurat, misalnya seperti saya ketika ketinggalan pesawat dan harus membeli tiket pesawat baru.
Bagaimana dengan Anda?
Merencanakan perjalanan pun kemudian banyak kita serahkan ke agen perjalanan, ke teman yang lebih paham, dan dengan alat-alat yang sederhana. Internet masih sebatas digunakan untuk riset terhadap tujuan perjalanan, bukan sebagai perangkat utama. Telepon atau alat portabel pintar pun belum banyak digunakan.
Manfaatkan teknologi di mana saja ketika perjalanan, termasuk di bandara, misalnya untuk membeli tiket pesawat … Saya beruntung hidup di masa perencanaan perjalanan dapat dilakukan dengan sangat mudah dan tidak perlu berpindah-pindah lokasi, misalnya harus ke kantor maskapai, ke bank untuk membayar, ke agen perjalanan dan lain-lain. Paling-paling yang harus saya lakukan adalah pergi ke kedutaan besar negara yang akan saya kunjungi jika membutuhkan visa.
Selama empat tahun saya merencanakan perjalanan secara independen, saya banyak dibantu oleh teknologi, utamanya internet dan telepon pintar. Dari yang sifatnya dasar seperti pesan tiket sampai yang kreatif, seperti membuat sebuah dokumentasi perjalanan. Ada beberapa hal yang saya ingin bagikan.
Untuk perihal pemesanan tiket dan akomodasi, sekarang saya lebih suka menggunakan penginapan yang ditawarkan penduduk, seperti Airbnb atau Roomorama. Pilihannya cenderung lebih menarik dan lokasinya juga unik, karena biasanya yang ditawarkan adalah sebuah kamar di rumah tinggal atau apartemen.
Untuk tiket pesawat, biasanya saya membandingkan melalui agregat seperti Kayak.com atau Tiket.com lalu pergi langsung ke situs web maskapai untuk mencari opsi terbaik. Jangan lupa untuk melihat alternatif perjalanan dengan transit yang lebih lama, terkadang lebih murah. Anda yang lebih suka bertualang mungkin senang mencoba Couchsurfers, jaringan akomodasi gratis di seluruh dunia, atas dasar persahabatan.
Manajemen perjalanan dapat dilakukan dengan beberapa situs dan layanan seperti TripIt, TripAdvisor (tips sesama pengelana) atau SeatGuru (untuk menentukan tempat duduk terbaik di pesawat, percayalah, ini berpengaruh terhadap kenyamanan perjalanan).
Untuk penyimpanan file dan informasi kala darurat, saya gunakan Google Docs, iCloud atau Dropbox. Saya menyimpan hasil scan paspor, KTP, SIM, bukti pemesanan hotel dan tiket pesawat, formulir klaim asuransi perjalanan dan dokumen lain yang dirasa penting. Menyimpannya di cloud mengurangi risiko hilang dan rusak dan dapat diambil dari mana saja sepanjang ada koneksi internet.
Dokumentasi perjalanan saya kombinasikan antara media sosial seperti Twitter dan sarana dokumentasi lain seperti Flickr, Instagram atau Vine. Namun, untuk hal-hal yang perlu ditulis lebih mendalam, tentu akan saya masukkan dalam Yahoo! Travel atau blog saya pribadi.
Supaya tidak tersesat, terutama di tujuan kota, tentu saja harus ada aplikasi peta seperti Apple Maps, Google Maps atau Yahoo! Maps. Selain itu, aplikasi penunjang transportasi publik lokal seperti GoThere.sg, Rapid KL/Rapid Penang (jika di Malaysia) atau London Tube juga harus ada.
Selain layanan internet dan aplikasi di atas, tentunya untuk merencanakan perjalanan (juga anggaran) dapat dilakukan dengan Microsoft Word atau Apple Pages, atau dilakukan online secara kolaboratif dengan Google Docs. Dengan begini, tak ada alasan lagi untuk tidak terlibat dalam proses perencanaan perjalanan. Selamat tinggal agen wisata!
Selain untuk merencanakan perjalanan, teknologi dapat digunakan dalam keadaan darurat, misalnya seperti saya ketika ketinggalan pesawat dan harus membeli tiket pesawat baru.
Bagaimana dengan Anda?
0
1K
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan