- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Adhiyaksa : Ramadhan Bulan Berkumpulnya Keluarga


TS
abuzakirahmad
Adhiyaksa : Ramadhan Bulan Berkumpulnya Keluarga
HIKMAH RAMADHAN
Adhiyaksa : Ramadhan Bulan Berkumpulnya Keluarga
Masya Allah kiblat di rumahnya pun dia lupa. Padahal pendidikan dia S2 dan S3 nya di luar negeri.
Senin, 22 Juli 2013 03:20 zak | hsn|
Adhiyaksa : Ramadhan Bulan Berkumpulnya Keluarga
Mantan Menpora, Adiyaksa Dault ceramah di Masjid Istiqlal.
BERITA TERKAIT
Kenapa Orang Susah Minta Maaf Dan Mengalah ?
Berdakwah Butuh Keteladanan, Bukan Kata-Kata
Hikmah Handphone, Transfer Energi Untuk Anak-Anak
Ustadz Yusuf Mansur : Kematian Bisa Ditunda!
Hikmah Cahaya
Jakarta, POL
JANGAN kita berpikir kalau anak kita kaya, bergelar doktor, menjadi pejabat, menteri, gubernur atau lurah dan lain sebagainya itu menjadi kebanggaan buat kita. Namun, sesungguhnya kalau anak kita tidak bisa membaca Al Qur'an kita gagal di dunia. Sebaliknya, kalau mereka bisa baca Al Qur’an, artinya kita berhasil.
"Insya Allah kita diberikan mahkota di Padang Mahsyar kelak. Tapi kita jarang memperhatikan itu, nahwa Allah menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan berkumpulnya keluarga," ujar Adhiyaksa Dault, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga saat menjadi penceramah Tarawih di Masjid Istiqlal.
Ia menjelaskan, Ramadhan ini adalah bertemunya ruh-ruh yang rindu dengan Allah, dimana keluarga kumpul bisa sahur bersama, subuh berjamaah, hingga buka puasa dan tarawih. Harusnya seperti itu.
"Sayangnya otak kita dipenuhi materi, materi dan materi, jadi selalunya begitu. Wah anak ibu kerja dimana, dia doktor dari Australia, Amerika senang kita," tuturnya.
Ia mengisahkan ketika menjadi Menpora, pernah bertakziah ke rumah seorang teman ketika orangtua nya wafat. Pada saat ditanya dimana kiblatnya, jawab temannya, "Aduh, Pak Menteri saya lupa dimana kiblatnya."
"Masya Allah kiblat di rumahnya pun dia lupa. Padahal pendidikan dia S2 dan S3 nya di luar negeri.. Saya sedih jangan sampai begini anak saya seperti itu melupakan Tuhannya," katanya.
Maka, Adhiyaksa mengingatkan kewajiban orang tua untuk menjaga anak-anaknya. Karena umumnya orang yang menengah keatas itu panggil guru ngaji di rumah, suruh les anak-anak tapi tidak pernah di kontrol. Sedangkan yang menengah ke bawah menyuruh anaknya ke TPA untuk belajar ngaji disana.
"Sayangnya kita sendiri yang menyuruh tidak pernah ngaji, kerja dan kerja materialisme. Yang ada di otak kita materialisme, anak-anak kita didik seperti itu. Sehingga nanti jika pemuda semakin hari mereka semakin berkurang imannya kepada Allah dengan sungguh-sunguh karena apa ? Karena kualitas orang tua juga," tukasnya.
Yang terpenting, tambahnya, keberkahan dimanapun kita bekerja atau apapun pangkat kita. kebahagiaan itu bukannya kita punya harta banyak atau jabatan anak kita, tapi karena keberkahan.
"Ini yang seharusnya orientasi berpikir kita di lingkungan keluarga kita. Kalau kualitas orang tuanya bagus maka anak-anaknya juga menjadi bagus," imbuhnya. (P)
- See more at: http://hikmah-ramadhan.pelitaonline....a#.UeyUBaz1KJA

http://hikmah-ramadhan.pelitaonline....a#.UeyUBaz1KJA
Adhiyaksa : Ramadhan Bulan Berkumpulnya Keluarga
Masya Allah kiblat di rumahnya pun dia lupa. Padahal pendidikan dia S2 dan S3 nya di luar negeri.
Senin, 22 Juli 2013 03:20 zak | hsn|
Adhiyaksa : Ramadhan Bulan Berkumpulnya Keluarga
Mantan Menpora, Adiyaksa Dault ceramah di Masjid Istiqlal.
BERITA TERKAIT
Kenapa Orang Susah Minta Maaf Dan Mengalah ?
Berdakwah Butuh Keteladanan, Bukan Kata-Kata
Hikmah Handphone, Transfer Energi Untuk Anak-Anak
Ustadz Yusuf Mansur : Kematian Bisa Ditunda!
Hikmah Cahaya
Jakarta, POL
JANGAN kita berpikir kalau anak kita kaya, bergelar doktor, menjadi pejabat, menteri, gubernur atau lurah dan lain sebagainya itu menjadi kebanggaan buat kita. Namun, sesungguhnya kalau anak kita tidak bisa membaca Al Qur'an kita gagal di dunia. Sebaliknya, kalau mereka bisa baca Al Qur’an, artinya kita berhasil.
"Insya Allah kita diberikan mahkota di Padang Mahsyar kelak. Tapi kita jarang memperhatikan itu, nahwa Allah menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan berkumpulnya keluarga," ujar Adhiyaksa Dault, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga saat menjadi penceramah Tarawih di Masjid Istiqlal.
Ia menjelaskan, Ramadhan ini adalah bertemunya ruh-ruh yang rindu dengan Allah, dimana keluarga kumpul bisa sahur bersama, subuh berjamaah, hingga buka puasa dan tarawih. Harusnya seperti itu.
"Sayangnya otak kita dipenuhi materi, materi dan materi, jadi selalunya begitu. Wah anak ibu kerja dimana, dia doktor dari Australia, Amerika senang kita," tuturnya.
Ia mengisahkan ketika menjadi Menpora, pernah bertakziah ke rumah seorang teman ketika orangtua nya wafat. Pada saat ditanya dimana kiblatnya, jawab temannya, "Aduh, Pak Menteri saya lupa dimana kiblatnya."
"Masya Allah kiblat di rumahnya pun dia lupa. Padahal pendidikan dia S2 dan S3 nya di luar negeri.. Saya sedih jangan sampai begini anak saya seperti itu melupakan Tuhannya," katanya.
Maka, Adhiyaksa mengingatkan kewajiban orang tua untuk menjaga anak-anaknya. Karena umumnya orang yang menengah keatas itu panggil guru ngaji di rumah, suruh les anak-anak tapi tidak pernah di kontrol. Sedangkan yang menengah ke bawah menyuruh anaknya ke TPA untuk belajar ngaji disana.
"Sayangnya kita sendiri yang menyuruh tidak pernah ngaji, kerja dan kerja materialisme. Yang ada di otak kita materialisme, anak-anak kita didik seperti itu. Sehingga nanti jika pemuda semakin hari mereka semakin berkurang imannya kepada Allah dengan sungguh-sunguh karena apa ? Karena kualitas orang tua juga," tukasnya.
Yang terpenting, tambahnya, keberkahan dimanapun kita bekerja atau apapun pangkat kita. kebahagiaan itu bukannya kita punya harta banyak atau jabatan anak kita, tapi karena keberkahan.
"Ini yang seharusnya orientasi berpikir kita di lingkungan keluarga kita. Kalau kualitas orang tuanya bagus maka anak-anaknya juga menjadi bagus," imbuhnya. (P)
- See more at: http://hikmah-ramadhan.pelitaonline....a#.UeyUBaz1KJA
http://hikmah-ramadhan.pelitaonline....a#.UeyUBaz1KJA
0
832
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan