no repost gan..


Selama empat tahun para peneliti dipusingkan dengan fenomena “batu berjalan” yang ada di Death Valey. Dilokasi yang agak jauh dari California Death Valley National Park, ada fenomena sebuah batu berjalan dengan meninggalkan jejak dibelakangnya.


Jejak batu yang teramat jelas itu memunculkan berbagai teori aneh, mulai dari alien hingga medan magnet bumi. Karena tidak ada satu orangpun yang benar-benar mengetahui batu tersebut bergerak, makin banyak teori lain yang menambah kemesteriusan batu tersebut.

Para ilwmuwan mencoba untuk memecahkan misteri “batu berjalan” selama beberapa dekade. Beberapa peneliti bahkan ada yang percaya batu tersebut diseret oleh ahntu debu. Padahal ada batu yang berukuran besar dan berat mencapai 318 Kilogram.

Ada teori lain yang menyebutkan bahwa angin kencanglah yang menyebabkan batu tersebut terseret jauh dari tempat asalanya. Teori ini banyak dibantah oleh ilmuwan lain, dan hilang tanpa penjelasan lebih lanjut.

Dalam beberapa kasus, lintasan batu itu ada yang mencapai 250 meter. Beberapa membentuk lintasan lurus, ada pula yang oval, ada juga zig-zan kekiri dan kekanan.

Dari Luar Angkasa ke Death Valley

Pda tahun 2006 Ralph Lorenz, seorang ilmuawan NASA menyelidiki cuaca di planet lait, dan tertarik dengan Death valley. Lorenz tertarik untuk membandingkan kondisi meteorologi dari Death Valley dengan danau hidrokarbon yang luas di Titan (bulan sartunus)

Sementar dia meneliti Death Valley, dia rupanya ikut tertarik dengan fenomena Racetrack Playa (batu berjalan).

Kemudian lorenz membuat sebuah model dengan peralatan daput biasa semacam tupperware untuk menunjukan bagaimana sebuah batu bisa meluncur dipermukaan tempat tidurnya.

“Saya mengambil batu kecil dan memasukkannya ke dalam Tupperware, dan mengisinya dengan air sehingga ada satu inci air dengan sedikit batu mencuat,” kata Lorenz di Smithsonian.com.

Setelah meletakkan wadah di dalam freezer, Lorenz mengambil sepotong es yang terdapat sebuah batu didalamnya. Lalu dia menempatkan batu tersebut disebuah wadah yang berisi air dan pasir. Dengan tiupan halus, lorenz berhasil membuat batu tersebut bergeser dan meninggalkan jejaknya dipasir.

Lebih Suka Misteri Daripada Ilmu Pengetahuan

Tim peneliti Lorenz telah memperhitungkan, bahwa dalam kondisi musim dingin saat tertentu di Death Valley, cukup untuk membuat airnes. Kondisi terebut bisa untuk mengapungkan batuan di bagian bawah berlumpur Racetrack Playa di angin sepoi-sepoi, meninggalkan jejak di lumpur seperti batu-batu bergerak.

Meskipun demikian, beberapa pengunjung ke Death Valley tampaknya lebih memilih penjelasan lebih okultisme dan mistis untuk batu berjalan.

“Orang-orang selalu bertanya, ‘Apa yang menyebabkan mereka berpindah tempat?”

Tetapi ketika anda mencoba untuk menjelaskan, mereka tidak selalu ingin mendengar jawaban, “kata van Valkenburg. “Orang-orang seperti misteri – mereka seperti sebuah pertanyaan yang tak terjawab.”

mampir juga gan