Anggaran Blusukan Rp34 Juta Per Hari, Jokowi Terlalu Narsis

Anggaran Blusukan Rp34 Juta Per Hari, Jokowi Terlalu Narsis

JAKARTA - Kendati mendapat penilaian positif terkait aksi blusukannya dari masyarakat, Forum Indonesia Transparansi Anggaran (Fitra) memberikan pandangan berbeda atas kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam memimpin Ibu Kota.

Pasalnya, sampai saat ini DKI masih menduduki peringkat empat provinsi terkorup di Indonesia. "Jokowi fokus pada dirinya sendiri, anggaran blusukan Jokowi atau dana opersional itu mencapai Rp26 miliar per tahun, jadi per bulan Rp2,2 miliar, kalau dibagi 30 hari, per hari Rp70 juta, dibagi dua Jokowi dan Ahok, jadi mereka dapat Rp34 juta per hari," ungkap Direktur Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2013).

Jumlah anggaran operasional tersebut, jauh lebih besar dari pendahulunya Fauzi Bowo yang hanya menerima Rp17,6 miliar per tahun. Dan apa yang dilakukan orang nomor satu di Jakarta itu, dinilai Uchok hanya sekedar narsis belaka. "Jokowi terlalu narsis, sehingga pemberantasan korupsi di DKI jalan di tempat," tegasnya.

Dengan begitu, lanjutnya, pertemuan yang dilakukan Gubernur dengan KPK, BPKP ataupun BPK, menjadi pekerjaan mubazir. Sebab, sampai sekarang belum ada tindak korupsi di jajaran Pemprov DKI yang terungkap. Seharusnya, kata Uchok, mantan Wali Kota Solo itu tidak hanya sekedar blusukan saja, melainkan fokus pada pemberantasan korupsi.

Berikut 5 besar provinsi yang menyebabkan kerugian negara,

1. Sumatera Utara dengan kerugian negara Rp 400.100.810.000, dengan jumlah kasus 278.

2. Aceh dengan kerugian negara Rp308.333.870.000, dengan jumlah kasus 398.

3. Papua Barat dengan kerugian negara Rp207.395.680.000, jumlah kasus 478.

4. DKI Jakarta dengan kerugian negara Rp191.122.690.000, jumlah kasus 967.

5. Papua dengan kerugian negara Rp182.346.440.000, jumlah kasus 355.

jarang-jarang di ekspose media nih.. lumayan membuka sudut baru..