- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kumpulan Meseeem ye... Wartakota
TS
hafidh.farisy
Kumpulan Meseeem ye... Wartakota
17 - februari - 2013
Quote:
AUSTRALIA.
di sebuah sekolah, nowoz tengah mengajar murid kelas 5 SD . usai istirahat, nowoz menyuruh para siswa untuk membuka buku tentang sejarah:
Nowoz kemudian memajang peta buta (tanpa petunjuk tulisan) di papan tulis depan. seorang murid bernama fery di panggilnya.
"fery, coba kau tunjukkan di mana letak australia?" ujar Nowoz. fery kemudian melihat peta, lalu menunjuk ke salah satu pulau yang cukup besar."di sini pak!," sambil tangannya menunjuk ke sebuah pulau di peta itu. "bagus! sekarang kamu Toramo, siapa yang menemukan Australia?" tanya Nowoz. Toramo langsung menjawab, " Fery, pak " (Bang kota)
di sebuah sekolah, nowoz tengah mengajar murid kelas 5 SD . usai istirahat, nowoz menyuruh para siswa untuk membuka buku tentang sejarah:
Nowoz kemudian memajang peta buta (tanpa petunjuk tulisan) di papan tulis depan. seorang murid bernama fery di panggilnya.
"fery, coba kau tunjukkan di mana letak australia?" ujar Nowoz. fery kemudian melihat peta, lalu menunjuk ke salah satu pulau yang cukup besar."di sini pak!," sambil tangannya menunjuk ke sebuah pulau di peta itu. "bagus! sekarang kamu Toramo, siapa yang menemukan Australia?" tanya Nowoz. Toramo langsung menjawab, " Fery, pak " (Bang kota)
14 - MARET - 2013
Quote:
PERTANDINGAN TINJU
Bedul sangat menggemari tinju. tapi, saat ada pertandingan tinju kelas dunia, dia kebetulan tengah bertugas ke luar kota. Maka dia menelpon istrinya untuk memintanya menyaksikan pertandingan tinju, sehingga hasilnya bisa dilaporkan kepadanya.
sore harinya Bedul pun menelpon sang istri menanyakan siapa yang menang siapa yang kalah. "Tidak ada yang menang," jawab istrinya.
Bedul heran, kemudian bertanya lagi. "kok bisa seperti itu, pasti ada pemenangnya dong?" Tanya Bedul penasaran.
istrinya menjawab, "salah satu petinju terluka pada ronde pertama sampai terjatuh, maka mereka semua bubar dan pulang ke rumah masing-masing, "jawab sang istri. ( Bang Kota)
Bedul sangat menggemari tinju. tapi, saat ada pertandingan tinju kelas dunia, dia kebetulan tengah bertugas ke luar kota. Maka dia menelpon istrinya untuk memintanya menyaksikan pertandingan tinju, sehingga hasilnya bisa dilaporkan kepadanya.
sore harinya Bedul pun menelpon sang istri menanyakan siapa yang menang siapa yang kalah. "Tidak ada yang menang," jawab istrinya.
Bedul heran, kemudian bertanya lagi. "kok bisa seperti itu, pasti ada pemenangnya dong?" Tanya Bedul penasaran.
istrinya menjawab, "salah satu petinju terluka pada ronde pertama sampai terjatuh, maka mereka semua bubar dan pulang ke rumah masing-masing, "jawab sang istri. ( Bang Kota)
16 - MARET - 2013
Quote:
NGGAK PAKAI REM
pada suatu sore, Mumu yang berprofesi sebagai tukang ojek membeli bakso. "Berapa bang semangkok?" tanya Mumu. Tukang itu menjawab: "Murah hanya Rp 8.000 seporsi."
Mumu menawar. "Mahal amat Bang, kalau Rp 4.000 boleh Bang. "Tukang bakso mengangguk . "Tapi kagak pake bakso, ya!" Mumu pun setuju.
keesokan harinya, tukang bakso akan pergi kepasar. dia kemudian meminta Mumu mengantarnya "Mas.. kepasar berapa?" Mumu menjawab: "Murah Bang, hanya Rp 10.000." Tukang bakso pun menawar. "Jangan Mahal-mahal mas, Rp 5.000 saja ya. "Mumu mengangguk sambil mempersilahkan Tukang bakso naik motornya.
Dalam perjalanan, ojek melewati jalan turunan yang curam. Tapi anehnya, Mumu sama sekali tidak mengerem. Tukang bakso berteriak. "Mas...kok nggak direm sih?" Mumu menjawab sambil tersenyum, "kalu Rp 5.000 kagak pakai rem." ( Bang Kota)
pada suatu sore, Mumu yang berprofesi sebagai tukang ojek membeli bakso. "Berapa bang semangkok?" tanya Mumu. Tukang itu menjawab: "Murah hanya Rp 8.000 seporsi."
Mumu menawar. "Mahal amat Bang, kalau Rp 4.000 boleh Bang. "Tukang bakso mengangguk . "Tapi kagak pake bakso, ya!" Mumu pun setuju.
keesokan harinya, tukang bakso akan pergi kepasar. dia kemudian meminta Mumu mengantarnya "Mas.. kepasar berapa?" Mumu menjawab: "Murah Bang, hanya Rp 10.000." Tukang bakso pun menawar. "Jangan Mahal-mahal mas, Rp 5.000 saja ya. "Mumu mengangguk sambil mempersilahkan Tukang bakso naik motornya.
Dalam perjalanan, ojek melewati jalan turunan yang curam. Tapi anehnya, Mumu sama sekali tidak mengerem. Tukang bakso berteriak. "Mas...kok nggak direm sih?" Mumu menjawab sambil tersenyum, "kalu Rp 5.000 kagak pakai rem." ( Bang Kota)
05 - MEI - 2013
Quote:
NAPAS
seorang pasien rumah sakit jiwa (RSJ) tempat Mumu bekerja melihat pintu ruang praktik dokter terbuka. Ia segera masuk lalu memakai jas putih khas dokter. seperti layaknya dokter benerean, ia duduk di kursi sambil mengalungkan stetoskop di lehernya. tak lama kemudian seorang pasien masuk.
"Baiklah, apa keluhan anda? ceritakan dengan jelas dan ringkas apa yang anda rasakan," kata 'Dokter' itu.
"Begini dokter, setiap kali bernapas, dada saya terasa sakit. Apa yang harus saya lakukan?" tanya pasien itu.
'Dokter' tampak mengangguk-anggukan kepala lalu sejenak telihat berpikir keras. Ia kemudian berkata dengan tenang, "kalau begitu, sebaiknya anda tidak usah bernapas. "
seorang pasien rumah sakit jiwa (RSJ) tempat Mumu bekerja melihat pintu ruang praktik dokter terbuka. Ia segera masuk lalu memakai jas putih khas dokter. seperti layaknya dokter benerean, ia duduk di kursi sambil mengalungkan stetoskop di lehernya. tak lama kemudian seorang pasien masuk.
"Baiklah, apa keluhan anda? ceritakan dengan jelas dan ringkas apa yang anda rasakan," kata 'Dokter' itu.
"Begini dokter, setiap kali bernapas, dada saya terasa sakit. Apa yang harus saya lakukan?" tanya pasien itu.
'Dokter' tampak mengangguk-anggukan kepala lalu sejenak telihat berpikir keras. Ia kemudian berkata dengan tenang, "kalau begitu, sebaiknya anda tidak usah bernapas. "
12 Juli 2013
Quote:
Baca Buku
Panjul baru pualgn pengajian bulan Ramadan. Sesampainya dirumah, dia kaget mendapati istrinya tengah menangis.
Panjul kemudian mendekati sang Istri tercinta. “Kenapa sayang kok nangis?” Katanya.
Sang istri terdiam sejenak, kemudian menjawab:”Sedih Mas, haibs selesai baca buku,”katanya.
Panjul kemudian memeluk istrinya.”Wah, nggak happy ending, ya. Memangnya buku apa sih kok awal-awal bulan puasa gini bikin nangis?” Tanya Panjul.
Sang istri menjawab sambil memperlihatkan bukunya. “ini buku tabungan kita bang…”
Panjul baru pualgn pengajian bulan Ramadan. Sesampainya dirumah, dia kaget mendapati istrinya tengah menangis.
Panjul kemudian mendekati sang Istri tercinta. “Kenapa sayang kok nangis?” Katanya.
Sang istri terdiam sejenak, kemudian menjawab:”Sedih Mas, haibs selesai baca buku,”katanya.
Panjul kemudian memeluk istrinya.”Wah, nggak happy ending, ya. Memangnya buku apa sih kok awal-awal bulan puasa gini bikin nangis?” Tanya Panjul.
Sang istri menjawab sambil memperlihatkan bukunya. “ini buku tabungan kita bang…”
13 Juli 2013
Quote:
Makan Sahur
Bedul tengah bertengkar hebat degan sang istri. Karena tidak saling tegur sapa, Bedul pun kebingungan khawatir tidak bias bangun saat waktunya sahur. Selama ini, istrinyalah yang selalu setia membangunkan dan menyiapkan makan sahur. Diam-diam Bedul menulis sebuah pesan pada selembar kertas. “Dik, tolong bangunkan aku pukul 03.00 untuk makan sahur”. Begitu bunyi pesan singkat yang dia tulis dan diletakkan diatas meja.
Saat bangun, Bedul kaget karena sudah pukul 05.00 saatnya salat Subuh. “Waduh, nggak sahur dong. Kenapa bini ane nggak bangunin, ya,” gerutunya dalam hati.
Diatas meja tempat ia meninggalkan pesan semalam, Bedul mendapati secarik kertas berisi pesan balasan dari sang istri.
“Mas, bangun… Mas, bangun… Mas, bangun… katanya minta dibangunin. Ini sudah pukul 03.30, sebentar lagi imsak lho. Saya sudah bangunin sampai empat kali lho. Tuh makanan juga sudah siap”.
Bedul tengah bertengkar hebat degan sang istri. Karena tidak saling tegur sapa, Bedul pun kebingungan khawatir tidak bias bangun saat waktunya sahur. Selama ini, istrinyalah yang selalu setia membangunkan dan menyiapkan makan sahur. Diam-diam Bedul menulis sebuah pesan pada selembar kertas. “Dik, tolong bangunkan aku pukul 03.00 untuk makan sahur”. Begitu bunyi pesan singkat yang dia tulis dan diletakkan diatas meja.
Saat bangun, Bedul kaget karena sudah pukul 05.00 saatnya salat Subuh. “Waduh, nggak sahur dong. Kenapa bini ane nggak bangunin, ya,” gerutunya dalam hati.
Diatas meja tempat ia meninggalkan pesan semalam, Bedul mendapati secarik kertas berisi pesan balasan dari sang istri.
“Mas, bangun… Mas, bangun… Mas, bangun… katanya minta dibangunin. Ini sudah pukul 03.30, sebentar lagi imsak lho. Saya sudah bangunin sampai empat kali lho. Tuh makanan juga sudah siap”.
14 Juli 2013
Quote:
Dibobol Maling
Bedul tengah berada dikantor Polsek didekat rumahnya ketika telepon dikantor itu berbunyi. Seorang wanita menelepon mepaorkan pencurian. “Pak Polisi, mobil saya dibobol maling,” katanya. Polisi yang menerima telepon segera bertanya, “Apa saja yang hilang Bu?”
Wanita penelepon menjawab, “semua hilang. Setang setir, persneling, pedal gas, rem, semua lenyap”. Polisi menyahut, “Kami segera kirim petugas Bu.”
Tak berapa lama, polisi yang dikirim ke lapangan menelepon ke kantor. “tidak ada maling kok Komandan. Wanita itu salah masuk mobil, dia duduk dikursi belakang,” katanya.
Bedul tengah berada dikantor Polsek didekat rumahnya ketika telepon dikantor itu berbunyi. Seorang wanita menelepon mepaorkan pencurian. “Pak Polisi, mobil saya dibobol maling,” katanya. Polisi yang menerima telepon segera bertanya, “Apa saja yang hilang Bu?”
Wanita penelepon menjawab, “semua hilang. Setang setir, persneling, pedal gas, rem, semua lenyap”. Polisi menyahut, “Kami segera kirim petugas Bu.”
Tak berapa lama, polisi yang dikirim ke lapangan menelepon ke kantor. “tidak ada maling kok Komandan. Wanita itu salah masuk mobil, dia duduk dikursi belakang,” katanya.
15 juli 2013
Quote:
Buka Puasa
Ceplis sudah tak sabar ingin berbuka puasa. “Ayah, maghribnya jam berapa sih?”. Tanya Ceplis. Sang ayah menjawab: “Jam 6, sabar dong, Nak”.
“Kok dari tadi masih jam tiga terus. Apa kita putar aja jamnya biar jam 6?”
Tanya Ceplis. “Ya sudah kamu putar saja jamnya,” jawab sang ayah.
Tak lama kemudia Ceplis memberitahu. “Ayah sudah jam 6 tuh, buka puasa yuk.” Ayahnya menjawab: “Lho, itu kan baru jam dikamar. Di ruang tamu, diruang tengah, dikamar ayah, dan didapur belum.” Ceplis kemudian berkeliling. “Ayah, sudah semua,” teriak Ceplis girang.
“itu baru dirumah kita. Jam tetangga-tetangga dan masjid sudah diubah belum?” jawab sang ayah. Ceplis meradang: “Lho, Kok sampe jam tetangga dan masjid segala?” Ayahnya tersenyum: “ya iyalah…. Kan harus jam 6 semuanya, baru bias buka puasa!”.
“Ya… Capek deh… mending nunggu saja, ketimbang mesti capek-capek muter jarum jam se kecamatan.” Ujar Ceplis menggerutu.
Ceplis sudah tak sabar ingin berbuka puasa. “Ayah, maghribnya jam berapa sih?”. Tanya Ceplis. Sang ayah menjawab: “Jam 6, sabar dong, Nak”.
“Kok dari tadi masih jam tiga terus. Apa kita putar aja jamnya biar jam 6?”
Tanya Ceplis. “Ya sudah kamu putar saja jamnya,” jawab sang ayah.
Tak lama kemudia Ceplis memberitahu. “Ayah sudah jam 6 tuh, buka puasa yuk.” Ayahnya menjawab: “Lho, itu kan baru jam dikamar. Di ruang tamu, diruang tengah, dikamar ayah, dan didapur belum.” Ceplis kemudian berkeliling. “Ayah, sudah semua,” teriak Ceplis girang.
“itu baru dirumah kita. Jam tetangga-tetangga dan masjid sudah diubah belum?” jawab sang ayah. Ceplis meradang: “Lho, Kok sampe jam tetangga dan masjid segala?” Ayahnya tersenyum: “ya iyalah…. Kan harus jam 6 semuanya, baru bias buka puasa!”.
“Ya… Capek deh… mending nunggu saja, ketimbang mesti capek-capek muter jarum jam se kecamatan.” Ujar Ceplis menggerutu.
16 Juli 2013
Quote:
Penutup Warung
Tengah hari yang panas Panjul berjalan menuju ke kantornya. Karena lagi puasa, dalam perjalanan itu Panjul haus yang amat sangat. Sampai dibelokan jalan, Panjul melihat sebuah warung makan dan dia pun mampir.
“Woi! Mana nih yang punya warteg?!” Pemilik warung : “Saya… ada apa, Pak?” Panjul kemudian berkata: “Bapak! Ini kan bulan Ramadan, bulan yang suci hormati dong orang yang berpuasa, kalau jualan boleh saja tapi pakai penutup tirai kek supaya nggak kelihatan.”
Beberapa saat kemudian pemilik warung memasang tirai. Panjul lalu masuk ke warung. “ Nah gini dong, pesan es tehnya, ya…” kataPanjul sambil nyengir. Pemilik warung: “???!!”
Tengah hari yang panas Panjul berjalan menuju ke kantornya. Karena lagi puasa, dalam perjalanan itu Panjul haus yang amat sangat. Sampai dibelokan jalan, Panjul melihat sebuah warung makan dan dia pun mampir.
“Woi! Mana nih yang punya warteg?!” Pemilik warung : “Saya… ada apa, Pak?” Panjul kemudian berkata: “Bapak! Ini kan bulan Ramadan, bulan yang suci hormati dong orang yang berpuasa, kalau jualan boleh saja tapi pakai penutup tirai kek supaya nggak kelihatan.”
Beberapa saat kemudian pemilik warung memasang tirai. Panjul lalu masuk ke warung. “ Nah gini dong, pesan es tehnya, ya…” kataPanjul sambil nyengir. Pemilik warung: “???!!”
17 Juli 2013
Quote:
Menjelang Ajal
Bedul berkunjung ke rumah tetangganya Babah Lo Tek Hui yang sedang sakit keras. Bedul melihat Babah Lo tergolek di tempat tidurnya.
Setelah bersalaman, Babah berkata, “Lo Tek Seng mana?” Tanya dia dengan suara pelan. Bedul menoleh ke orang yang dipanggil namanya. “Ada Bah saya di sini,” jawab Lo Tek Seng.
Babah kemudian memanggil anak lainnya. “Lo Ket Bok mana ?” Tanya dia. “ ini Bah di sini,” jawab Lo Ket Bok. “Lo Bak Hui?” Tanya Babah lagi. “Aku Bah…” jawab Lo Bak Hui sambil mendekat.
Babah Lo lalu berusaha bangkit. Giginya gemertak menahan amarah.“Elo semua kulang ajal. Kalo kalian ada disini, siapa yang tunggu toko…? Hayyaa….”
Bedul berkunjung ke rumah tetangganya Babah Lo Tek Hui yang sedang sakit keras. Bedul melihat Babah Lo tergolek di tempat tidurnya.
Setelah bersalaman, Babah berkata, “Lo Tek Seng mana?” Tanya dia dengan suara pelan. Bedul menoleh ke orang yang dipanggil namanya. “Ada Bah saya di sini,” jawab Lo Tek Seng.
Babah kemudian memanggil anak lainnya. “Lo Ket Bok mana ?” Tanya dia. “ ini Bah di sini,” jawab Lo Ket Bok. “Lo Bak Hui?” Tanya Babah lagi. “Aku Bah…” jawab Lo Bak Hui sambil mendekat.
Babah Lo lalu berusaha bangkit. Giginya gemertak menahan amarah.“Elo semua kulang ajal. Kalo kalian ada disini, siapa yang tunggu toko…? Hayyaa….”
18 Juli 2013
Quote:
Melahirkan Kembar
Di sebuah RS terkemuka, Bedul sebagai dokter baru selesai membantu beberapa ibu melahirkan. Bedul kemudian masuk ke ruang tunggu. “Mana suami yang istrinya melahirkan di kamar 1?” Tanya Bedul.
“Saya Dok… “ kata seorang lelaki. “Istri dan anak Bapak sehat, selamat mendapatkan anak kembar,”ujar Bedul. “Syukur dok, Cuma kenapa bias kebetulan karena saya bekerja di PT Dua Sekawan,” Katanya.
Bedul kemudian menyalami pria kedua. “Bapak juga, selamat ya anak bapak kembar tiga”kata Bedul. “Wah.. kebetulan juga saya kerja di Tiga Roda, dok…” Kemudian Bedul menyalami pria ketiga. “Sungguh luar biasa karena Bapak mendapat anak kembar 7.”Pria itu manggut-manggut. “Kok juga aneh ya sesuai dengan pekerjaan saya di Bintang Toejoeh…”
Di ujung sana seorang laki-laki mendaki bedul. “Dok… Bagaimana dengan istri dan anak saya dok, saya ini bekerja di AUTO 2000.”
Di sebuah RS terkemuka, Bedul sebagai dokter baru selesai membantu beberapa ibu melahirkan. Bedul kemudian masuk ke ruang tunggu. “Mana suami yang istrinya melahirkan di kamar 1?” Tanya Bedul.
“Saya Dok… “ kata seorang lelaki. “Istri dan anak Bapak sehat, selamat mendapatkan anak kembar,”ujar Bedul. “Syukur dok, Cuma kenapa bias kebetulan karena saya bekerja di PT Dua Sekawan,” Katanya.
Bedul kemudian menyalami pria kedua. “Bapak juga, selamat ya anak bapak kembar tiga”kata Bedul. “Wah.. kebetulan juga saya kerja di Tiga Roda, dok…” Kemudian Bedul menyalami pria ketiga. “Sungguh luar biasa karena Bapak mendapat anak kembar 7.”Pria itu manggut-manggut. “Kok juga aneh ya sesuai dengan pekerjaan saya di Bintang Toejoeh…”
Di ujung sana seorang laki-laki mendaki bedul. “Dok… Bagaimana dengan istri dan anak saya dok, saya ini bekerja di AUTO 2000.”
19 Juli 2013
Quote:
Membuang Kucing
Bedul tak menyukai kucing. Ia semakin benci ketika istrinya memelihara seekor kucing karena jadi lebih perhatian pada kucingnnya ketimbang dirinya. Bedul pun memutuskan untuk membuang kucing tersebut secara diam-diam.
Setelah naik motor sejauh 10km, ia membuang kucing itu. Anehnya ketika ia sampai dirumah, sikucing sudah pulang lagi. Bedul pun heran.
Sore harinya si kucing dibuang lebih jauh lagi. Agar tak bias pulang, Bedul sengaja membawa kucing itu berputar-putar. Beberapa jam kemudian Bedul menelepon istrinya. “mah, kucingmu ada di rumah?” Tanya Bedul. “ada, kenapa? Tumben nanya si Manis segala,” jawab istrinya heran. “Panggil dia Mah, aku mau Tanya arah pulang. Aku kesasar…!”
Bedul tak menyukai kucing. Ia semakin benci ketika istrinya memelihara seekor kucing karena jadi lebih perhatian pada kucingnnya ketimbang dirinya. Bedul pun memutuskan untuk membuang kucing tersebut secara diam-diam.
Setelah naik motor sejauh 10km, ia membuang kucing itu. Anehnya ketika ia sampai dirumah, sikucing sudah pulang lagi. Bedul pun heran.
Sore harinya si kucing dibuang lebih jauh lagi. Agar tak bias pulang, Bedul sengaja membawa kucing itu berputar-putar. Beberapa jam kemudian Bedul menelepon istrinya. “mah, kucingmu ada di rumah?” Tanya Bedul. “ada, kenapa? Tumben nanya si Manis segala,” jawab istrinya heran. “Panggil dia Mah, aku mau Tanya arah pulang. Aku kesasar…!”
20 Juli 2013
Quote:
Tugas Kliping
Ceplis duduk di bangku kelas 5 SD. Suatu hari dia mendapat tugas kliping dari guru PMP-nya (PMP, Pendidikan Moral Pancasila. Sekarang menjadi pelajaran kewarganegaraan).
“Coba kalian kliping gambar atau foto orang yang sedang menjalankan ibadah. Kumpulkan minggu depan,”ujar Ibu Guru.
Keesokan harinya, rupanya Ceplis lupa akan tugasnya. Ketika guru meminta agar tugasnya dikumpulkan Ceplis kelabakan. Segera ia mengambil pas foto dirinya dari tasnya, dan menempelkannya di selembar kertas dan member judul “Tugas Kliping Gambar Orang Beribadah”.
Saat giliran hasil karya Ceplis diperiksa, gurunya marah. “Apa maksudnya kamu menempel foto kamu sendiri di lembar tugas kliping ini?.”Ceplis pun berusaha tenang lalu menjawab, “Ini… gambar orang sedang beribadah Bu,…. Ibadah puasa”.
Ceplis duduk di bangku kelas 5 SD. Suatu hari dia mendapat tugas kliping dari guru PMP-nya (PMP, Pendidikan Moral Pancasila. Sekarang menjadi pelajaran kewarganegaraan).
“Coba kalian kliping gambar atau foto orang yang sedang menjalankan ibadah. Kumpulkan minggu depan,”ujar Ibu Guru.
Keesokan harinya, rupanya Ceplis lupa akan tugasnya. Ketika guru meminta agar tugasnya dikumpulkan Ceplis kelabakan. Segera ia mengambil pas foto dirinya dari tasnya, dan menempelkannya di selembar kertas dan member judul “Tugas Kliping Gambar Orang Beribadah”.
Saat giliran hasil karya Ceplis diperiksa, gurunya marah. “Apa maksudnya kamu menempel foto kamu sendiri di lembar tugas kliping ini?.”Ceplis pun berusaha tenang lalu menjawab, “Ini… gambar orang sedang beribadah Bu,…. Ibadah puasa”.
21 Juli 2013
Quote:
Uang Tabungan
Seorang nenek-nenek tergopoh-gopoh datang ke bank. Panjul sebagai petugas teller langsung menerima. "Selamat siang nek ada yang bisa dibantu," tanya Panjul ramah. "Iya saya mau menarik seluruh tabungan," ujar si nenek sambil menyerahkan buku tabungan. Panjul kemudian menyuruh si nenek menunggu ditempat duduk.
Sepuluh menit kemudian si nenek dipanggil. "Ini nek uangnya," kata Panjul. Si nenek kemudian menghitung uangnya. Setelah selesai dia menyuruh Panjul untuk memasukannya kembali ke rekening tabungan dia.
Panjul heran campur kesal. "Nek kenapa uang yang sudah ditarik ditabungkan lagi," tanya Panjul. Si nenek malah marah: "Aku hanya ingin mengetahui berapa banyak jumlah uang tabunganku sekarang, masak nggak boleh?"
Seorang nenek-nenek tergopoh-gopoh datang ke bank. Panjul sebagai petugas teller langsung menerima. "Selamat siang nek ada yang bisa dibantu," tanya Panjul ramah. "Iya saya mau menarik seluruh tabungan," ujar si nenek sambil menyerahkan buku tabungan. Panjul kemudian menyuruh si nenek menunggu ditempat duduk.
Sepuluh menit kemudian si nenek dipanggil. "Ini nek uangnya," kata Panjul. Si nenek kemudian menghitung uangnya. Setelah selesai dia menyuruh Panjul untuk memasukannya kembali ke rekening tabungan dia.
Panjul heran campur kesal. "Nek kenapa uang yang sudah ditarik ditabungkan lagi," tanya Panjul. Si nenek malah marah: "Aku hanya ingin mengetahui berapa banyak jumlah uang tabunganku sekarang, masak nggak boleh?"
22 Juli 2013
Quote:
Senjata Makan Tuan
BEDUL sebagai seorang wartawan mingguan kriminal di Jakarta sedang meliput peristiwa kecelakaan. Karena banyak orang yang mengerumuni lokasi kecelakaan, Bedul tak dapat menerobos untuk melihat korban dari dekat. Setelah berpikir keras, Bedul dapat ide brilian.
"Tolong minggir-minggir semua, saya ayah korban!" teriak Bedul. ia lalu berkata, "Tolong saya diberi jalan."
Benar saja kerumunan massa itu membiarkan Bedul lewat. Semua mata terarah kepadanya. Bedul pun dalam hati gede rasa (GR). "Berhasil juga!!!." Ketika sampai di tengah kerumunan massa, Bedul terpana melihat seekor anak monyet tergeletak tak berdaya!
BEDUL sebagai seorang wartawan mingguan kriminal di Jakarta sedang meliput peristiwa kecelakaan. Karena banyak orang yang mengerumuni lokasi kecelakaan, Bedul tak dapat menerobos untuk melihat korban dari dekat. Setelah berpikir keras, Bedul dapat ide brilian.
"Tolong minggir-minggir semua, saya ayah korban!" teriak Bedul. ia lalu berkata, "Tolong saya diberi jalan."
Benar saja kerumunan massa itu membiarkan Bedul lewat. Semua mata terarah kepadanya. Bedul pun dalam hati gede rasa (GR). "Berhasil juga!!!." Ketika sampai di tengah kerumunan massa, Bedul terpana melihat seekor anak monyet tergeletak tak berdaya!
23 Juli 2013
Quote:
Bolos Sekolah
Disebuah Sekolah Dasar seorang guru bertanya kepada muridnya yang bernama Ceplis yang menurut catatan sering tidak masuk sekolah.
"Mengapa kamu kemarin tidak masuk sekolah?" tanya gurunya kepada Ceplis.
Ceplis menjawab dengan taktis:"Saya tidak masuk sekolah karena hujan, Pak Guru!" Gurunya tidak percaya, dan dia bertanya lagi. "Kalau hujan terus-menerus masa kamu juga tidak masuk sekolah?" tanya Pak Guru.
Ceplis terdiam beberapa saat. Tak beberapa lama dia menjawab:"Pak Guru kalau hujannya terus-menerus tentu saja akan banjir, Pak!"
Disebuah Sekolah Dasar seorang guru bertanya kepada muridnya yang bernama Ceplis yang menurut catatan sering tidak masuk sekolah.
"Mengapa kamu kemarin tidak masuk sekolah?" tanya gurunya kepada Ceplis.
Ceplis menjawab dengan taktis:"Saya tidak masuk sekolah karena hujan, Pak Guru!" Gurunya tidak percaya, dan dia bertanya lagi. "Kalau hujan terus-menerus masa kamu juga tidak masuk sekolah?" tanya Pak Guru.
Ceplis terdiam beberapa saat. Tak beberapa lama dia menjawab:"Pak Guru kalau hujannya terus-menerus tentu saja akan banjir, Pak!"
24 Juli 2013
Quote:
Petugas Sensus
Bedul diberi tugas menyensus sebuah daerah yang agak terpencil.
Sesampainya dilokasi, Bedul mendatangi seorang perempuan yang tengah duduk di beranda rumahnya. "Kami tidak punya apa-apa. Kami tidak mau membeli apa-apa," kata perempuan itu.
"Saya tidak menjual apa-apa Bu," kata Bedul. "Saya datang kesini untuk mengambil sensus," tambahnya. Si Ibu itu kemudian menjawab:"Saya tidak punya sensus."
"Wah, Ibu tidak mengerti. Kami kesini untuk mengetahui berapa jumlah penduduk diseluruh negeri ini," tegas Bedul.
"Nah," kata si wanita,"Anda hanya membuang-buang waktu datang ke sini untuk menanyakan kepada saya, sebab saya tak tahu berapa jumlah penduduk di negeri ini."
Bedul diberi tugas menyensus sebuah daerah yang agak terpencil.
Sesampainya dilokasi, Bedul mendatangi seorang perempuan yang tengah duduk di beranda rumahnya. "Kami tidak punya apa-apa. Kami tidak mau membeli apa-apa," kata perempuan itu.
"Saya tidak menjual apa-apa Bu," kata Bedul. "Saya datang kesini untuk mengambil sensus," tambahnya. Si Ibu itu kemudian menjawab:"Saya tidak punya sensus."
"Wah, Ibu tidak mengerti. Kami kesini untuk mengetahui berapa jumlah penduduk diseluruh negeri ini," tegas Bedul.
"Nah," kata si wanita,"Anda hanya membuang-buang waktu datang ke sini untuk menanyakan kepada saya, sebab saya tak tahu berapa jumlah penduduk di negeri ini."
25 Juli 2013
Quote:
Perampok Bank
Sekawan perampok menggarong sebuah bank. Bedul sebagai satpam yang bertugas menjaga bank itu diikat tangan dan kakinya kemudian dimasukkan ke sebuah ruangan. Meski disekap di ruangan, Bedul mendengar obrolan para perampok. Mulai dari perintah ketua komplotan untuk mengumpulkan uang dari brankas, terus perintah mencari barang lain yang bisa dibawa.
Saat perampok berhasil menggondol barang hasil curian, tiba-tiba salah seorang anggota melaporkan kepada ketuanya. "Bos celaka nih," katanya.
"Ada apa, ayo kita semua menuju mobil untuk kabur ke arah luar kota," kata si bos perampok. "Celaka bos... mobil ktia ada yang mencuri..." ujar anggota rampok.
Sekawan perampok menggarong sebuah bank. Bedul sebagai satpam yang bertugas menjaga bank itu diikat tangan dan kakinya kemudian dimasukkan ke sebuah ruangan. Meski disekap di ruangan, Bedul mendengar obrolan para perampok. Mulai dari perintah ketua komplotan untuk mengumpulkan uang dari brankas, terus perintah mencari barang lain yang bisa dibawa.
Saat perampok berhasil menggondol barang hasil curian, tiba-tiba salah seorang anggota melaporkan kepada ketuanya. "Bos celaka nih," katanya.
"Ada apa, ayo kita semua menuju mobil untuk kabur ke arah luar kota," kata si bos perampok. "Celaka bos... mobil ktia ada yang mencuri..." ujar anggota rampok.
26 Juli 2013
Quote:
Jamu Campur
Panjul punya teman seorang waria. Saat mereka sedang berdua, Panjul sempat bertanya soal kecantikan rekannya itu.
"Eh... aku penasaran, kau selalu kelihatan cantik dan sehat, apa sih rahasianya?" tanya Panjul.
Rekannya menjawab: "Oh tentu dong. Saya kan rajin minum jamu campur." jawabnya.
Panjul bertanya lagi, "Jamu campur apa tuh?"
Rekannya menjawab sambil tersenyum-senyum: "Itu lho, jamu sehat wanita dicampur dengan jamu sehat lelaki!".
Panjul punya teman seorang waria. Saat mereka sedang berdua, Panjul sempat bertanya soal kecantikan rekannya itu.
"Eh... aku penasaran, kau selalu kelihatan cantik dan sehat, apa sih rahasianya?" tanya Panjul.
Rekannya menjawab: "Oh tentu dong. Saya kan rajin minum jamu campur." jawabnya.
Panjul bertanya lagi, "Jamu campur apa tuh?"
Rekannya menjawab sambil tersenyum-senyum: "Itu lho, jamu sehat wanita dicampur dengan jamu sehat lelaki!".
27 Juli 2013
Quote:
Sopir Taksi
Bedul yang berprofesi sebagai pengemudi taksi hari itu membawa penumpang dari Grogol, Jakarta Barat menuju Mampang, Jakarta Selatan. Dalam perjalanan tiba-tiba penumpang menepuk pundah Bedul. Tentu saja Bedul kaget dan mobil pun oleng. Tapi untung Bedul bisa menguasai kemudi. "Tolong, jangan sekali-sekali melakukan itu lagi," kata Bedul dengan wajah puncat dan badan gemetaran.
"Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan Bapak."
Bedul menjawab: "Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama saya."
Penumpang heran."Oh begitu. Terus kok bisa kaget seperti itu?" Bedul menjawab: "Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah."
Bedul yang berprofesi sebagai pengemudi taksi hari itu membawa penumpang dari Grogol, Jakarta Barat menuju Mampang, Jakarta Selatan. Dalam perjalanan tiba-tiba penumpang menepuk pundah Bedul. Tentu saja Bedul kaget dan mobil pun oleng. Tapi untung Bedul bisa menguasai kemudi. "Tolong, jangan sekali-sekali melakukan itu lagi," kata Bedul dengan wajah puncat dan badan gemetaran.
"Maaf, saya tidak bermaksud mengejutkan. Saya tidak mengira kalau menyentuh pundak saja bisa begitu mengejutkan Bapak."
Bedul menjawab: "Persoalannya begini, ini hari pertama saya jadi sopir taksi. Bapak juga merupakan penumpang pertama saya."
Penumpang heran."Oh begitu. Terus kok bisa kaget seperti itu?" Bedul menjawab: "Sebelumnya saya adalah sopir mobil jenazah."
28 Juli 2013
Quote:
Lampu Sein
Istri Bedul baru pertama kalinya naik pesawat terbang. Dia mendapat tempat duduk dekat jendela di atas sayap. Ketika pesawat lepas landas menembus kabut tebal dan terus naik, pilot mebiarkan lampu jelajahnya tetap menyala.
Selama setengah jam istri Bedul ini memandangi lampu yang berkedip-kedip di ujung sayap, Akhirnya dia membunyikan bel memanggil pramugari.
Setelah pramugari datang, istri Bedul berkata : "Maaf, Nona, tolong beri tahu Pilot dia lupa mematikan lampu sein kanannya tuh...." katanya sambil menunjuk ke arah sayap.
Istri Bedul baru pertama kalinya naik pesawat terbang. Dia mendapat tempat duduk dekat jendela di atas sayap. Ketika pesawat lepas landas menembus kabut tebal dan terus naik, pilot mebiarkan lampu jelajahnya tetap menyala.
Selama setengah jam istri Bedul ini memandangi lampu yang berkedip-kedip di ujung sayap, Akhirnya dia membunyikan bel memanggil pramugari.
Setelah pramugari datang, istri Bedul berkata : "Maaf, Nona, tolong beri tahu Pilot dia lupa mematikan lampu sein kanannya tuh...." katanya sambil menunjuk ke arah sayap.
29 Juli 2013
Quote:
Mobil Undian
Kakek Kumis menang undian sebuah bank. Ia mendapat hadiah mobil. Setelah terima hadiah mobil itu, ia segera mencobanya dengan ditemani Bedul. Sampai di sebuah tanjakan, mobil itu tampak kepayahan.
Buru-buru Bedul menegur Kakek Kumis. "Kek, cepat pakai gigi 1," katanya.
Merasa digurui, Kakek Kumis tersinggung. ia balik menegur Bedul. "Bego kamu. Pakai gigi 4 saja nggak kuat naik, apalagi cuma pakai gigi1,"ujarnya.
Kakek Kumis menang undian sebuah bank. Ia mendapat hadiah mobil. Setelah terima hadiah mobil itu, ia segera mencobanya dengan ditemani Bedul. Sampai di sebuah tanjakan, mobil itu tampak kepayahan.
Buru-buru Bedul menegur Kakek Kumis. "Kek, cepat pakai gigi 1," katanya.
Merasa digurui, Kakek Kumis tersinggung. ia balik menegur Bedul. "Bego kamu. Pakai gigi 4 saja nggak kuat naik, apalagi cuma pakai gigi1,"ujarnya.
30 Juli 2013
Quote:
Tinggalkan yang Jelek
Panjul bersama saudara-saudaranya baru saja selesai mengikuti sembahyang Jumat di Masjid dekat rumahnya.
Saat keluar masjid, Panjul melihat seorang pemuda menukar sandal miliknya yang jelek dengan sandal yang bagus milik Panjul. Sadal itu baru dibeli Panjul beberapa hari lalu dengan harga lumayan mahal untuk ukuran kantong Panjul. Panjul pun langsung menegur orang itu.
"Hai...kenapa kamu pakai sandalku...!?" tanya Panjul dengan nada keras.
Orang itu kaget lalu menjawab: "Anu...Mas...anu...saya kan hanya melakukan apa kata ustaz tadi, katanya tinggalkanlah yang jelek dan gantilah dengan yang baik."
Panjul bersama saudara-saudaranya baru saja selesai mengikuti sembahyang Jumat di Masjid dekat rumahnya.
Saat keluar masjid, Panjul melihat seorang pemuda menukar sandal miliknya yang jelek dengan sandal yang bagus milik Panjul. Sadal itu baru dibeli Panjul beberapa hari lalu dengan harga lumayan mahal untuk ukuran kantong Panjul. Panjul pun langsung menegur orang itu.
"Hai...kenapa kamu pakai sandalku...!?" tanya Panjul dengan nada keras.
Orang itu kaget lalu menjawab: "Anu...Mas...anu...saya kan hanya melakukan apa kata ustaz tadi, katanya tinggalkanlah yang jelek dan gantilah dengan yang baik."
Spoiler for Sumber:
Koran Warta Kota
SEMOGA
Diubah oleh hafidh.farisy 30-07-2013 04:23
0
6.5K
Kutip
12
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan