- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Rumah Kuning


TS
aroma.hati
Rumah Kuning
Sebelumnya izinkan gue untuk membagi kisah hidup gue, sekitar 7 tahun yang lalu. saat kisah ini dimulai, gue baru saja lulus dari sma dan akan memulai kehidupan baru gue sebagai seorang mahasiswa..
Saat itu, gue diterima di salah satu universitas di daerah Bandung, seperti layaknya mahasiswa baru, karena memang rumah keluarga gue berada di Jakarta, gue dan keluarga pun pergi ke bandung untuk mencari tempat tinggal selama gue mengemban pendidikan gue di bandung nanti..
setelah berjam-jam gue dan keluarga mencari, akhirnya pilihan gue jatuhlah kepada sebuah rumah bercat tembok kuning dengan sebuah pagar tinggi yang juga berwarna kuning.
rumah ini bukan sebuah rumah kost, menurut gue lebih cocok dikatakan sebagai "sharing house".
rumah itu bukan seperti layaknya rumah kost yang memiliki puluhan kamar, rumah ini selayaknya rumah biasaa yang memiliki 6 buah kamar tidur, dan 2 buah kamar mandi, dilengkapi ruang keluarga, ruang tamu, dapur, parkiran, dan lainnya selayaknya rumah normal..
kebetulan saat itu hari keberuntungan gue, karena saat itu masih tersisa satu kamar dirumah tersebut yang masih kosong. tepatnya di lantai 2.
di rumah tersebut terdapat 3 kamar di lantai satu dan 3 kamar dilantai 2. lantai satu diisi penghuni wanita dan lantai 2 diisi penghuni pria
"Kamu yakin, ini udah pilihan yang tepat nak? sudah cocok kan" bokap dan nyokap gue bertanya kepada gue
"iya mah, pah, disini aja, jarak ke kampusnya juga nggak terlalu jauh kok, terus tempatnya bersih, dan yang penting ada ac nya setiap kamar hehe"jawab gue saat itu..
ya, itu lah pilihan pertama dalam hidup gue yang mungkin apabila gue memilih sebaliknya, gue nggak akan pernah bertemu dengan dia, dan mungkin kisah ini nggak akan pernah ada..
Setelah urusan rumah dan lain2 selesai. kami sekeluarga kembali ke jakarta..
hari demi hari di Jakarta gue lalui dengan bermain dengan teman2 sma, sebelum kami semua harus berpisah, ke kota kami harus mengemban pendidikan kami selanjutnya, ke kota tempat kami memupuk masa depan kami.
sebenernya saat itu, gue bener2 berat untuk meninggalkan jakarta, well memang jarak jakarta dan bandung ga begitu jauh kok, tapi gue emang belum pernah yang lamanya tinggal jauh dari orang tua untuk waktu yang lama..
dan satu hal yang lebih membuat gue berat untuk berangkat ke bandung adalah, karena "Jessi".
ya jessi saat itu adalah pacar gue, kami menjalin hubungan sejak kami kelas 2 sma. saat itu Jessi mnempuh pendidikannya di salah satu universitas negeri di depok, jadi dia tidak harus jauh2 kost, karena jarak jakarta dan depok tidak begitu jauh..
Akhirnya hari yang tersebut pun tiba, gue diantar keluarga gue menuju "rumah kuning" tersebut. tapi sebelum gue pergi, gue sempatkan diri menelfon Jessi, sebenernya Jessi ingin ikut mengantar gue ke Bandung, namun saat itu dia sendiri harus mengurus proses administrasi kampusnya, jadi gue cuma pamit lewat telepon..
"sayang, aku berangkat ke bandung ya" seru gue di telpon
"iya sayang, kamu hati-hati dijalan ya, kasih aku kabar kalau kamu udah sampe di sana ya sayang" katanya
"iya sayang, nanti aku kabarin kok hehe"
"kamu disana jaga diri ya sayang, jaga hati juga, jangan kecewain aku" suara jessi agak berubah waktu itu, seakan ada kesedihan yang disembunyikannya
"iya sayang, aku ga akan macem2 kok, kamu juga dikampus yang baru jaga diri dan jaga hati ya, biarpun kita udah nggak ketemu setiap hari kaya dulu sekolah, tapi hati aku tetep buat kamu, setiap detik yang aku jalani" gue berusaha meyakinkanya
"iya sayang terima kasih ya, yaudah kamu hati2 ya dijalan"
begitulah akhirnya setelah meyakinkan diri gue sendiri, gue dan keluarga berangkat ke Bandung, tempat semua ini dimulai, tempat dimana kisah ini akan selalu terkenang, didalam hidup gue...
Saat itu, gue diterima di salah satu universitas di daerah Bandung, seperti layaknya mahasiswa baru, karena memang rumah keluarga gue berada di Jakarta, gue dan keluarga pun pergi ke bandung untuk mencari tempat tinggal selama gue mengemban pendidikan gue di bandung nanti..
setelah berjam-jam gue dan keluarga mencari, akhirnya pilihan gue jatuhlah kepada sebuah rumah bercat tembok kuning dengan sebuah pagar tinggi yang juga berwarna kuning.
rumah ini bukan sebuah rumah kost, menurut gue lebih cocok dikatakan sebagai "sharing house".
rumah itu bukan seperti layaknya rumah kost yang memiliki puluhan kamar, rumah ini selayaknya rumah biasaa yang memiliki 6 buah kamar tidur, dan 2 buah kamar mandi, dilengkapi ruang keluarga, ruang tamu, dapur, parkiran, dan lainnya selayaknya rumah normal..
kebetulan saat itu hari keberuntungan gue, karena saat itu masih tersisa satu kamar dirumah tersebut yang masih kosong. tepatnya di lantai 2.
di rumah tersebut terdapat 3 kamar di lantai satu dan 3 kamar dilantai 2. lantai satu diisi penghuni wanita dan lantai 2 diisi penghuni pria
"Kamu yakin, ini udah pilihan yang tepat nak? sudah cocok kan" bokap dan nyokap gue bertanya kepada gue
"iya mah, pah, disini aja, jarak ke kampusnya juga nggak terlalu jauh kok, terus tempatnya bersih, dan yang penting ada ac nya setiap kamar hehe"jawab gue saat itu..
ya, itu lah pilihan pertama dalam hidup gue yang mungkin apabila gue memilih sebaliknya, gue nggak akan pernah bertemu dengan dia, dan mungkin kisah ini nggak akan pernah ada..
Setelah urusan rumah dan lain2 selesai. kami sekeluarga kembali ke jakarta..
hari demi hari di Jakarta gue lalui dengan bermain dengan teman2 sma, sebelum kami semua harus berpisah, ke kota kami harus mengemban pendidikan kami selanjutnya, ke kota tempat kami memupuk masa depan kami.
sebenernya saat itu, gue bener2 berat untuk meninggalkan jakarta, well memang jarak jakarta dan bandung ga begitu jauh kok, tapi gue emang belum pernah yang lamanya tinggal jauh dari orang tua untuk waktu yang lama..
dan satu hal yang lebih membuat gue berat untuk berangkat ke bandung adalah, karena "Jessi".
ya jessi saat itu adalah pacar gue, kami menjalin hubungan sejak kami kelas 2 sma. saat itu Jessi mnempuh pendidikannya di salah satu universitas negeri di depok, jadi dia tidak harus jauh2 kost, karena jarak jakarta dan depok tidak begitu jauh..
Akhirnya hari yang tersebut pun tiba, gue diantar keluarga gue menuju "rumah kuning" tersebut. tapi sebelum gue pergi, gue sempatkan diri menelfon Jessi, sebenernya Jessi ingin ikut mengantar gue ke Bandung, namun saat itu dia sendiri harus mengurus proses administrasi kampusnya, jadi gue cuma pamit lewat telepon..
"sayang, aku berangkat ke bandung ya" seru gue di telpon
"iya sayang, kamu hati-hati dijalan ya, kasih aku kabar kalau kamu udah sampe di sana ya sayang" katanya
"iya sayang, nanti aku kabarin kok hehe"
"kamu disana jaga diri ya sayang, jaga hati juga, jangan kecewain aku" suara jessi agak berubah waktu itu, seakan ada kesedihan yang disembunyikannya
"iya sayang, aku ga akan macem2 kok, kamu juga dikampus yang baru jaga diri dan jaga hati ya, biarpun kita udah nggak ketemu setiap hari kaya dulu sekolah, tapi hati aku tetep buat kamu, setiap detik yang aku jalani" gue berusaha meyakinkanya
"iya sayang terima kasih ya, yaudah kamu hati2 ya dijalan"
begitulah akhirnya setelah meyakinkan diri gue sendiri, gue dan keluarga berangkat ke Bandung, tempat semua ini dimulai, tempat dimana kisah ini akan selalu terkenang, didalam hidup gue...
Diubah oleh aroma.hati 19-07-2013 11:47


anasabila memberi reputasi
1
2.6K
33


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan