Kaskus

News

zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
China Bidik Sektor Strategis di Jawa Tengah
EMARANG, suaramerdeka.com - China akan lebih intensif membidik sejumlah sektor strategis di Jawa Tengah dan mempererat jalinan kerjasama antara kedua belah pihak.

Duta Besar China China untuk Indonesia Liu Jianchao mengungkapkan, Semarang menjadi daerah pertama yang dikunjungi untuk menjajaki potensi dan keunggulannya baru akan dilanjutkan ke Solo.

Menurut Liu, China memiliki banyak pengalaman di berbagai bidang dan akan membidik potensi seperti pembangunan infrastruktur, perikanan dan pertanian. Selain itu, perdagangan, kebudayaan, pariwisata dan pendidikan juga menjadi fokus dalam kerjasama ke depannya.

''Kami juga sudah berkunjung ke gubernur Bibit Waluyo sebelumnya dan beliau mengapresiasi kerjasama ini. Media juga memiliki peran besar yang tidak bisa dilepaskan dalam hal ini,'' ujar Liu dalam pertemuannya dengan Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Amir Machmud serta Redaktur Pelaksana Triyanto Triwikromo dan sejumlah anggota redaksi di kantor Suara Merdeka Jalan Raya Kaligawe, Kamis (18/7).

Amir Machmud menjelaskan, hubungan kedua wilayah ini sangatlah strategis dan industri media pasti juga akan mendukung penuh kerjasama dalam berbagai bidang. ''Dari beberapa kunjungan pemerintah daerah ke China wartawan Suara Merdeka juga
turut serta, membuat reportasi menarik dan bisa meningkatkan hubungan kedua belah pihak,'' katanya.

Di sektor pendidikan, Liu menegaskan, semakin banyak siswa asal Indonesia yang menjalani studi di China dan kini jumlahnya lebih dari 13 ribu orang. Jumlah pelajar dan mahasiswa tersebut tergolong cukup tinggi dan menduduki peringkat ke-6. Sebaliknya, banyak juga orang China yang belajar di Indonesia dan beberapa universitas di negara tersebut juga telah membuka studi Bahasa Indonesia.

''Kami memberikan banyak beasiswa pendidikan bagi warga Indonesia dan memang ini menjadi perhatian besar bagi pemerintah China,'' paparnya.

Triyanto Triwikromo menandaskan sebenarnya banyak kebudayaan China-Jawa yang sudah menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Namun ia melihat di sisi kebudayaan, kerjasama itu masih relatif minim seperti misalnya di bidang penulisan sastra mengenai jejak China yang mungkin bisa dialihbahasakan dan menjadi sumber bacaan di negeri Tirai Bambu tersebut.

Liu menandaskan, hubungan China-Indonesia sebenarnya pernah pada posisi yang sangat buruk sebelum tahun 1990 sehingga berpengaruh juga terhadap kerjasama yang ada. Namun setelah itu, suasana kembali kondusif hingga Indonesia mengalami reformasi dimana pembatasan kebudayaan yang dulu terjadi sudah bisa dibuka kembali. Dia menegaskan, kerjasama kebudayaan merupakan tugas jangka panjang termasuk juga dalam hal saling menerjemahkan kesusastraan yang harus ditambah frekuensinya.

''Perbaikan kemitraan yang terjadi diharapkan bisa mendekatkan hati termasuk juga soal kebudayaan karena kami merasa ikut menjadi bagian di dalamnya. Indonesia termasuk negara dengan umat muslim besar dan di China ada 22 juta lebih umat Islam yang sudah kami anggap sebagai keluarga besar,'' ujar Liu.

http://www.suaramerdeka.com/v1/index...di-Jawa-Tengah

semoga lancar kerjasamanya emoticon-Big Grin
0
662
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan