- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Berulah Lagi!!!] Satu warga tewas akibat ditabrak salah satu Ormas ini gan !!


TS
frezhsquadcry
[Berulah Lagi!!!] Satu warga tewas akibat ditabrak salah satu Ormas ini gan !!
Quote:



Quote:
Budayakan sebelum membaca






![[Berulah Lagi!!!] Satu warga tewas akibat ditabrak salah satu Ormas ini gan !!](https://s.kaskus.id/images/2013/07/19/2938014_20130719103010.jpg)
Quote:
Mobil Avanza bernopol AB 1705 SA yang dikendarai anggota FPI menabrak Wahid (62) dan Suyatmi yang diboncengnya hingga terseret sejauh 50 meter, mobil itu juga menyerempet Yudi dan Trimunarti yang berboncengan kemudian menabrak polisi Brigadir Agus Nasruddin. Trimunarti tewas akibat tabrakan itu.
"Selain korban meninggal, ada lima korban luka, satu di antaranya anggota Satuan Dalmas Polda Jateng, dan lainnya warga setempat," ujar Kapolres Kendal AKBP Asep Jenal Ahmadi di Kendal, Kamis (18/7).
Diketahui, warga Sukorejo, Kendal bentrok dengan anggota FPI hingga berujung pembakaran mobil ormas asuhan Habib Rizieq Syihab itu. Kemarahan warga bukan tanpa alasan, sebab mobil Avanza berwarna hitam itu menabrak empat orang warga dan seorang polisi yang sedang mengamankan aksi sweeping FPI tersebut.
"Sebelum dibakar, mobil Avanza bernopol AB 1705 SA itu menabrak Wahid (62) dan Suyatmi yang diboncengnya hingga terseret sejauh 50 meter, mobil itu juga menyerempet Yudi dan Trimunarti yang berboncengan kemudian menabrak polisi Brigadir Agus Nasruddin yang sedang mengamankan lokasi," ujar warga Sukorejo Kendal Benny Karnadi kepada merdeka.com, Kamis (18/7).
Benny mengatakan, setelah berhenti di pom bensin, warga yang marah langsung membakar mobil Avanza tersebut.
"Usai menabrak beberapa orang termasuk polisi, mobil itu berhenti di depan pom bensin. Warga yang marah langsung membakar mobil tersebut," jelas Benny
"Selain korban meninggal, ada lima korban luka, satu di antaranya anggota Satuan Dalmas Polda Jateng, dan lainnya warga setempat," ujar Kapolres Kendal AKBP Asep Jenal Ahmadi di Kendal, Kamis (18/7).
Diketahui, warga Sukorejo, Kendal bentrok dengan anggota FPI hingga berujung pembakaran mobil ormas asuhan Habib Rizieq Syihab itu. Kemarahan warga bukan tanpa alasan, sebab mobil Avanza berwarna hitam itu menabrak empat orang warga dan seorang polisi yang sedang mengamankan aksi sweeping FPI tersebut.
"Sebelum dibakar, mobil Avanza bernopol AB 1705 SA itu menabrak Wahid (62) dan Suyatmi yang diboncengnya hingga terseret sejauh 50 meter, mobil itu juga menyerempet Yudi dan Trimunarti yang berboncengan kemudian menabrak polisi Brigadir Agus Nasruddin yang sedang mengamankan lokasi," ujar warga Sukorejo Kendal Benny Karnadi kepada merdeka.com, Kamis (18/7).
Benny mengatakan, setelah berhenti di pom bensin, warga yang marah langsung membakar mobil Avanza tersebut.
"Usai menabrak beberapa orang termasuk polisi, mobil itu berhenti di depan pom bensin. Warga yang marah langsung membakar mobil tersebut," jelas Benny
U P D A T E
Quote:
Samsu Eko Yulianto mengaku kecewa berat karena istrinya, Tri Munarti, tewas setelah ditabrak oleh mobil yang dikendarai sekelompok orang yang tergabung dalam Front Pembela Islam (FPI).
"Katanya mereka memperjuangkan kebenaran, tetapi kok malah istri saya yang jadi korban. Kalau sudah seperti ini siapa yang akan bertanggungjawab. Saya sangat kecewa," kata Yulianto saat ditemui di rumahnya, RT 2, RW 2, Desa Krikil, Kecamatan Pager Ruyung, Kendal, Kamis (18/7) malam.
Yulianto mengisahkan, saat itu dia dan istrinya hendak takziah ke rumah temannya sesama guru di Boja Kendal. Yulianto memboncengkan istrinya. Keduanya berangkat bersamaan dengan sejumlah guru lain yang mengendarai sepeda motor.
Lantaran sempat membeli bensin di SPBU, Yulianto tertinggal rombongan. Yulianto memilih memotong jalan lewat perkampungan Telangu kemudian tembus di sebelah SPBU Sape.
Yulianto mengaku saat itu sudah tahu di lokasi kejadian sedang terjadi ricuh antara ormas dan warga setempat. Ketika sepeda motor Yulianto keluar dari gang menuju Jalan Sapen, tiba-tiba muncul Avanza warna hitam dari arah belakang.
"Saya tidak tahu kalau ada mobil dari belakang. Saya hanya ingat badan saya terlempar ke arah kanan, sementara saya tidak tahu istri saya di mana," ujar guru SD Tambahrejo, Kendal itu.
Saat itu, Yulianto yang tersungkur di aspal akhirnya ditolong oleh warga. Yulianto sempat menepikan sepeda motornya dari tengah jalan, di antara kerumunan massa.
Ia kemudian teringat keberadaan istrinya. "Perempuan (korban) yang saya boncengkan tadi ke mana Pak," kata Yulianto kepada seorang polisi.
Setelah dicari beberapawaktu, Yulianto menemukan istrinya sudah berada di bak mobil pick-up ditemani sejumlah polwan. Sang istri sempat mengatakan kalau dadanya terasa sesak.
Yulianto yang menderita luka lecet pada tangan, kaki, dan dagunya itu kemudian ikut mengantarkan istrinya ke puskesmas. Lantaran lukanya parah, pihak puskesmas kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Ngesti Waluyo, Parakan, Temanggung.
Ketika berada di puskesmas, Yulianto juga melihat seorang perempuan yang sedang hamil menderita luka parah akibat tertabrak Avanza yang juga menabrak istrinya. "Saya menunggui istri sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhir," kata dia lirih sembari menarik nafas panjang. Korban meninggalkan seorang suami dan dua anak.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Drs H Muryono, mengaku sangat kehilangan satu guru terbaik di Kabupaten Kendal, yakni, Tri Munarti. Tri Munarti merupakan guru di SD Krikil 1, Kecamatan Pager Ruyung.
Pernyataan itu diungkapkan Muryono saat mengunjungi rumah Tri Munarti. "Selaku kepala dinas saya merasa kehilangan guru terbaik di Kabupaten Kendal. Bu Tri ini sudah mengabdi sejak 1989," kata Muryono
Muryono mendapatkan informasi ada satu gurunya meninggal saat selesai menjalankan salat tarawih di Kodim. Begitu mendapat kabar, Muryono segera mengajak para kabid di Dinas Pendidikan Kendal untuk ke rumah korban.
"Saya mewakili semua pegawai di Dinas Pendidikan mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujarnya.
"Katanya mereka memperjuangkan kebenaran, tetapi kok malah istri saya yang jadi korban. Kalau sudah seperti ini siapa yang akan bertanggungjawab. Saya sangat kecewa," kata Yulianto saat ditemui di rumahnya, RT 2, RW 2, Desa Krikil, Kecamatan Pager Ruyung, Kendal, Kamis (18/7) malam.
Yulianto mengisahkan, saat itu dia dan istrinya hendak takziah ke rumah temannya sesama guru di Boja Kendal. Yulianto memboncengkan istrinya. Keduanya berangkat bersamaan dengan sejumlah guru lain yang mengendarai sepeda motor.
Lantaran sempat membeli bensin di SPBU, Yulianto tertinggal rombongan. Yulianto memilih memotong jalan lewat perkampungan Telangu kemudian tembus di sebelah SPBU Sape.
Yulianto mengaku saat itu sudah tahu di lokasi kejadian sedang terjadi ricuh antara ormas dan warga setempat. Ketika sepeda motor Yulianto keluar dari gang menuju Jalan Sapen, tiba-tiba muncul Avanza warna hitam dari arah belakang.
"Saya tidak tahu kalau ada mobil dari belakang. Saya hanya ingat badan saya terlempar ke arah kanan, sementara saya tidak tahu istri saya di mana," ujar guru SD Tambahrejo, Kendal itu.
Saat itu, Yulianto yang tersungkur di aspal akhirnya ditolong oleh warga. Yulianto sempat menepikan sepeda motornya dari tengah jalan, di antara kerumunan massa.
Ia kemudian teringat keberadaan istrinya. "Perempuan (korban) yang saya boncengkan tadi ke mana Pak," kata Yulianto kepada seorang polisi.
Setelah dicari beberapawaktu, Yulianto menemukan istrinya sudah berada di bak mobil pick-up ditemani sejumlah polwan. Sang istri sempat mengatakan kalau dadanya terasa sesak.
Yulianto yang menderita luka lecet pada tangan, kaki, dan dagunya itu kemudian ikut mengantarkan istrinya ke puskesmas. Lantaran lukanya parah, pihak puskesmas kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Ngesti Waluyo, Parakan, Temanggung.
Ketika berada di puskesmas, Yulianto juga melihat seorang perempuan yang sedang hamil menderita luka parah akibat tertabrak Avanza yang juga menabrak istrinya. "Saya menunggui istri sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhir," kata dia lirih sembari menarik nafas panjang. Korban meninggalkan seorang suami dan dua anak.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Drs H Muryono, mengaku sangat kehilangan satu guru terbaik di Kabupaten Kendal, yakni, Tri Munarti. Tri Munarti merupakan guru di SD Krikil 1, Kecamatan Pager Ruyung.
Pernyataan itu diungkapkan Muryono saat mengunjungi rumah Tri Munarti. "Selaku kepala dinas saya merasa kehilangan guru terbaik di Kabupaten Kendal. Bu Tri ini sudah mengabdi sejak 1989," kata Muryono
Muryono mendapatkan informasi ada satu gurunya meninggal saat selesai menjalankan salat tarawih di Kodim. Begitu mendapat kabar, Muryono segera mengajak para kabid di Dinas Pendidikan Kendal untuk ke rumah korban.
"Saya mewakili semua pegawai di Dinas Pendidikan mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujarnya.
Quote:
Ketua Tim Advokasi FPI Jateng Zainal Abidin meminta maaf atas tertabraknya seorang perempuan oleh kendaraan yang dikemudikan anggota FPI.
"Secara pribadi dan atas nama FPI saya meminta maaf dan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya bagi korban yang meninggal. Namun, proses hukum tetap berlangsung lantaran banyak juga warga yang melakukan perusakan," ujar Zainal Abidin, yang ditemui Tribun Jateng di Mapolda Jateng, Kamis (18/7/2013) malam.
Zainal menambahkan, saat ini semua anggota FPI yang sempat tertahan di Masjid Agung Sukorejo telah dievakuasi ke Polres Kendal. Zainal menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk pemulangan mereka.
"Pemulangan pasukan FPI nanti akan koordinasi dengan polisi. Kalau tidak, ya terpaksa kami pulangkan sendiri," ujarnya.
Selain itu, Zainal meminta kepolisian untuk memberikan perlindungan hukum kepada anggota FPI yang masih berada di tempat kejadian perkara. Satu orang anggota FPI harus menjalani proses hukum karena kasus kecelakaan yang menyebabkan tewasnya seorang pengguna jalan itu.
Namun, Zainal juga meminta ada perlakuan hukum yang sama terhadap masyarakat. "Bagi perusak mobil harap diproses juga. Selain itu, warga juga banyak yang bawa benda tajam seperti pedang," ujarnya.
"Secara pribadi dan atas nama FPI saya meminta maaf dan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya bagi korban yang meninggal. Namun, proses hukum tetap berlangsung lantaran banyak juga warga yang melakukan perusakan," ujar Zainal Abidin, yang ditemui Tribun Jateng di Mapolda Jateng, Kamis (18/7/2013) malam.
Zainal menambahkan, saat ini semua anggota FPI yang sempat tertahan di Masjid Agung Sukorejo telah dievakuasi ke Polres Kendal. Zainal menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk pemulangan mereka.
"Pemulangan pasukan FPI nanti akan koordinasi dengan polisi. Kalau tidak, ya terpaksa kami pulangkan sendiri," ujarnya.
Selain itu, Zainal meminta kepolisian untuk memberikan perlindungan hukum kepada anggota FPI yang masih berada di tempat kejadian perkara. Satu orang anggota FPI harus menjalani proses hukum karena kasus kecelakaan yang menyebabkan tewasnya seorang pengguna jalan itu.
Namun, Zainal juga meminta ada perlakuan hukum yang sama terhadap masyarakat. "Bagi perusak mobil harap diproses juga. Selain itu, warga juga banyak yang bawa benda tajam seperti pedang," ujarnya.
Quote:
Polres Kendal, Jawa Tengah akhirnya menetapkan tiga tersangka dalam kasus bentrokan antara FPI dengan warga di Sukorejo pada Kamis (18/7/2013) kemarin.
Tiga tersangka itu adalah SH (sopir Avanza yang menabrak warga hingga meninggal dunia), SY (22), warga Coyudan Selatan, Parakan, Kabupaten Temanggung dan BAW (22), warga Kampung Kemalangan, Parakan, Temanggung.
Ketiga tersangka itu sebelumnya diamankan oleh polisi di Mapolres bersama 23 anggota FPI lainnya setelah beberapa jam terjebak di Masjid Agung Sukorejo.
Kapolres Kendal AKBP Asep Jenal menjelaskan, setelah magrib polisi berhasil membawa 26 anggota FPI ke Mapolres setelah sebelumnya terjebak di masjid. Dari pemeriksaan 26 tersebut, tiga di antaranya menjadi tersangka.
“23 kami bebaskan tadi pagi, karena tidak terlibat," kata Asep Jenal, Jumat (19/8/2013).
Asep menjelaskan, 23 anggota FPI yang dibebaskan dikembalikan ke daerahnya dengan menggunakan kendaraan milik polres dan tidak dikawal. Hal ini untuk menghindari perhatian dari masyarakat.
“Tidak kami lakukan pengawalan. Biar tidak menjadi perhatian masyarakat,” akunya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Kamis (18/7/2013) kemarin telah terjadi bentrok antara FPI dengan warga Sukorejo Kendal. Dalam peristiwa itu, satu mobil Avanza dibakar massa.
Tiga tersangka itu adalah SH (sopir Avanza yang menabrak warga hingga meninggal dunia), SY (22), warga Coyudan Selatan, Parakan, Kabupaten Temanggung dan BAW (22), warga Kampung Kemalangan, Parakan, Temanggung.
Ketiga tersangka itu sebelumnya diamankan oleh polisi di Mapolres bersama 23 anggota FPI lainnya setelah beberapa jam terjebak di Masjid Agung Sukorejo.
Kapolres Kendal AKBP Asep Jenal menjelaskan, setelah magrib polisi berhasil membawa 26 anggota FPI ke Mapolres setelah sebelumnya terjebak di masjid. Dari pemeriksaan 26 tersebut, tiga di antaranya menjadi tersangka.
“23 kami bebaskan tadi pagi, karena tidak terlibat," kata Asep Jenal, Jumat (19/8/2013).
Asep menjelaskan, 23 anggota FPI yang dibebaskan dikembalikan ke daerahnya dengan menggunakan kendaraan milik polres dan tidak dikawal. Hal ini untuk menghindari perhatian dari masyarakat.
“Tidak kami lakukan pengawalan. Biar tidak menjadi perhatian masyarakat,” akunya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Kamis (18/7/2013) kemarin telah terjadi bentrok antara FPI dengan warga Sukorejo Kendal. Dalam peristiwa itu, satu mobil Avanza dibakar massa.
Sumber
Sumber
Sumber
Sumber
Diubah oleh frezhsquadcry 19-07-2013 12:51
0
2.1K
Kutip
13
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan