- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ahok Tantang Warga Fatmawati Tak Pilih Jokowi-Ahok pada 2017
TS
servercrv
Ahok Tantang Warga Fatmawati Tak Pilih Jokowi-Ahok pada 2017
Quote:
Liputan6.com, Jakarta : Penolakan warga Fatmawati terhadap pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) terus dilakukan. Bahkan beberapa perwakilan mereka yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT meninjau langsung MRT di Bangkok.
Warga Fatmawati mengeluhkan berbagai faktor dari jalur MRT layang yang melalui kawasan pemukiman dan hunian mereka. Mulai dari nilai jual tanah yang akan turun, dampak lingkungan, PKL bertambah, terbentuk pemukiman kumuh, dan lain sebagainya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku telah beberapa kali berdialog dengan warga Fatmawati. Namun belum juga mencapai titik temu.
"Saya pilih, dia tidak pilih saya lagi asal proyek MRT jalan. Jadi tantangan saya sama mereka, jangan pilih saya lagi. Ingat baik-baik! Kita sudah putuskan dengan Pak Gubernur, sekalipun seluruh Jakarta tidak mau pilih kami kembali 2017, transportasi makro harus jalan di DKI, apapun risikonya," ujar Ahok di Balaikota, Kamis (18/7/2013).
Memang saat kampanye, ungkap Ahok, ia dan Jokowi mencoba mendengar dan mengikuti aspirasi warga yang ingin memilih mereka. Salah satunya mengenai permintaan warga Fatmawati agar dibangun MRT bawah tanah (subway).
Tetapi ternyata, ketika ia menjabat sebagai wagub dan melakukan kajian mendalam soal teknis pembangunan MRT, ditemukan MRT Layang lebih hemat. Sehingga sekeras apapun penolakan warga Fatmawati, ia dan Jokowi tetap melaksanakannya.
Tentunya pada proses pengerjaan MRT akan menimbulkan kemacetan yang parah. Begitu juga apabila dibangun underpass, flyover, Deep Tunnel, monorail, kepadatan lalu lintas tidak dapat dihindari. Tetapi untuk kedepannya jika semua fasilitas itu selesai, masyarakat Jakarta bisa merasakan manfaatnya.
"Biarin, kalau kita nggak berani lakukan ini, selamanya Jakarta nggak akan beres, ini dengan risiko apa? Risiko kami bisa dibenci orang, ya sudah. Kan warga Fatmwati bilang nyesel pilih kami, ya sudah nggak usah pilih lagi 2017," ujar Ahok.
Mantan bupati Belitung itu juga menganggap lantaran ia dan Jokowi tak mengakomodir kepentingan dari beberapa pihak, seperti warga Fatmawati, kritikan dan penolakan terus berdatangan. Padahal, pembangunan MRT dimaksudkan agar warga pindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
"Sekarang, saya harus mementingkan kepentingan seluruh warga DKI atau kepentingan sekelompok orang yang milih saya? Makanya saya tegaskan kepada mereka, saya hanya taat kepada konstitusi bukan konstituen. Kalau Anda merasa salah pilih saya, ya jangan pilih. Saya sudah rela untuk tidak dipilih," tegas Ahok. (Ali)
Warga Fatmawati mengeluhkan berbagai faktor dari jalur MRT layang yang melalui kawasan pemukiman dan hunian mereka. Mulai dari nilai jual tanah yang akan turun, dampak lingkungan, PKL bertambah, terbentuk pemukiman kumuh, dan lain sebagainya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku telah beberapa kali berdialog dengan warga Fatmawati. Namun belum juga mencapai titik temu.
"Saya pilih, dia tidak pilih saya lagi asal proyek MRT jalan. Jadi tantangan saya sama mereka, jangan pilih saya lagi. Ingat baik-baik! Kita sudah putuskan dengan Pak Gubernur, sekalipun seluruh Jakarta tidak mau pilih kami kembali 2017, transportasi makro harus jalan di DKI, apapun risikonya," ujar Ahok di Balaikota, Kamis (18/7/2013).
Memang saat kampanye, ungkap Ahok, ia dan Jokowi mencoba mendengar dan mengikuti aspirasi warga yang ingin memilih mereka. Salah satunya mengenai permintaan warga Fatmawati agar dibangun MRT bawah tanah (subway).
Tetapi ternyata, ketika ia menjabat sebagai wagub dan melakukan kajian mendalam soal teknis pembangunan MRT, ditemukan MRT Layang lebih hemat. Sehingga sekeras apapun penolakan warga Fatmawati, ia dan Jokowi tetap melaksanakannya.
Tentunya pada proses pengerjaan MRT akan menimbulkan kemacetan yang parah. Begitu juga apabila dibangun underpass, flyover, Deep Tunnel, monorail, kepadatan lalu lintas tidak dapat dihindari. Tetapi untuk kedepannya jika semua fasilitas itu selesai, masyarakat Jakarta bisa merasakan manfaatnya.
"Biarin, kalau kita nggak berani lakukan ini, selamanya Jakarta nggak akan beres, ini dengan risiko apa? Risiko kami bisa dibenci orang, ya sudah. Kan warga Fatmwati bilang nyesel pilih kami, ya sudah nggak usah pilih lagi 2017," ujar Ahok.
Mantan bupati Belitung itu juga menganggap lantaran ia dan Jokowi tak mengakomodir kepentingan dari beberapa pihak, seperti warga Fatmawati, kritikan dan penolakan terus berdatangan. Padahal, pembangunan MRT dimaksudkan agar warga pindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
"Sekarang, saya harus mementingkan kepentingan seluruh warga DKI atau kepentingan sekelompok orang yang milih saya? Makanya saya tegaskan kepada mereka, saya hanya taat kepada konstitusi bukan konstituen. Kalau Anda merasa salah pilih saya, ya jangan pilih. Saya sudah rela untuk tidak dipilih," tegas Ahok. (Ali)
Berita yang lainnya gan
Quote:
Basuki: Sumpah, Saya Rela Tujuh Turunan Tak Didukung Lagi!
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta tak peduli warga Fatmawati yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli MRT mengunggah video sindiran mereka terhadap Basuki di Youtube. Bahkan, ia rela tidak dipilih kembali oleh warga Fatmawati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 apabila Basuki kembali mencalonkan diri.
"Sumpah saja tujuh turunan, saya enggak usah dipilih lagi di 2017. Saya juga rela," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Basuki menuding warga Fatmawati memberontak karena kepentingannya tidak diakomodasi olehnya. Setelah melakukan kajian, Pemprov DKI memperoleh hasil kalau pembangunan MRT subway (bawah tanah) yang melintas sepanjang Jalan Fatmawati tidak mungkin dilaksanakan.
Oleh karena itu, jalur layang merupakan pilihan tepat untuk tetap menjalankan megaproyek tersebut. Keinginan MRT subway di kawasan itu, kata dia, hanya untuk kepentingan warga Fatmawati agar tanah mereka lebih mahal dan kawasan itu dapat menjelma bak kawasan Orchard di Singapura.
"Mahes (koordinator warga Fatmawati) memberikan informasi bahwa semua MRT itu bisa subway. Dia bilang kalau memang uangnya cukup, lebih baik semua subway, kan enggak perlu ada pembebasan lahan. Dia juga tidak fair karena tidak masukkan semua pembicaraan secara total," kata Basuki.
Apabila Pemprov DKI memaksakan semua jalur MRT menggunakan jalur bawah tanah, harga tiketnya dijamin tidak terjangkau oleh warga. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun mengakui saat ia meminta dukungan kepada warga Fatmawati, ia belum memiliki data akurat terkait pembangunan MRT. Setelah memiliki data akurat, kawasan Fatmawati memang harus dibangun MRT secara layang bukan bawah tanah.
"Sekarang mereka ngomong lagi soal kumuh. Sekarang coba tanya kawasan Antasari kumuh mananya? Mereka bisa membiayai sampai studi banding ke Bangkok. Sekarang, saya mau pentingkan seluruh DKI atau sekelompok yang memilih saya? Kalau Anda enggak mau milih saya lagi, ya enggak usah pilih saya," tegas Basuki.
Sekadar informasi, Masyarakat Peduli MRT menyindir Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melalui Youtube. Alex Taroreh, perwakilan Masyarakat Peduli MRT, menyatakan, diunggahnya video berjudul "Ahok: Emang Gue Pikirin MRT, Pusat aja gendeng bikin PT MRT..." tidak bermaksud mendiskreditkan kepemimpinan Jokowi dan Ahok. Mereka hendak mengingatkan bahwa para pemimpin tidak sekadar mengumbar janji ketika kampanye.
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta tak peduli warga Fatmawati yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli MRT mengunggah video sindiran mereka terhadap Basuki di Youtube. Bahkan, ia rela tidak dipilih kembali oleh warga Fatmawati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 apabila Basuki kembali mencalonkan diri.
"Sumpah saja tujuh turunan, saya enggak usah dipilih lagi di 2017. Saya juga rela," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Basuki menuding warga Fatmawati memberontak karena kepentingannya tidak diakomodasi olehnya. Setelah melakukan kajian, Pemprov DKI memperoleh hasil kalau pembangunan MRT subway (bawah tanah) yang melintas sepanjang Jalan Fatmawati tidak mungkin dilaksanakan.
Oleh karena itu, jalur layang merupakan pilihan tepat untuk tetap menjalankan megaproyek tersebut. Keinginan MRT subway di kawasan itu, kata dia, hanya untuk kepentingan warga Fatmawati agar tanah mereka lebih mahal dan kawasan itu dapat menjelma bak kawasan Orchard di Singapura.
"Mahes (koordinator warga Fatmawati) memberikan informasi bahwa semua MRT itu bisa subway. Dia bilang kalau memang uangnya cukup, lebih baik semua subway, kan enggak perlu ada pembebasan lahan. Dia juga tidak fair karena tidak masukkan semua pembicaraan secara total," kata Basuki.
Apabila Pemprov DKI memaksakan semua jalur MRT menggunakan jalur bawah tanah, harga tiketnya dijamin tidak terjangkau oleh warga. Pria yang akrab disapa Ahok itu pun mengakui saat ia meminta dukungan kepada warga Fatmawati, ia belum memiliki data akurat terkait pembangunan MRT. Setelah memiliki data akurat, kawasan Fatmawati memang harus dibangun MRT secara layang bukan bawah tanah.
"Sekarang mereka ngomong lagi soal kumuh. Sekarang coba tanya kawasan Antasari kumuh mananya? Mereka bisa membiayai sampai studi banding ke Bangkok. Sekarang, saya mau pentingkan seluruh DKI atau sekelompok yang memilih saya? Kalau Anda enggak mau milih saya lagi, ya enggak usah pilih saya," tegas Basuki.
Sekadar informasi, Masyarakat Peduli MRT menyindir Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melalui Youtube. Alex Taroreh, perwakilan Masyarakat Peduli MRT, menyatakan, diunggahnya video berjudul "Ahok: Emang Gue Pikirin MRT, Pusat aja gendeng bikin PT MRT..." tidak bermaksud mendiskreditkan kepemimpinan Jokowi dan Ahok. Mereka hendak mengingatkan bahwa para pemimpin tidak sekadar mengumbar janji ketika kampanye.
0
18.2K
Kutip
250
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan