- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
BANGGA RUMAH ADAT (ANTI GEMPA) KITA DIMINATI BERBAGAI NEGARA


TS
Diceratops
BANGGA RUMAH ADAT (ANTI GEMPA) KITA DIMINATI BERBAGAI NEGARA
Spoiler for Rumah woloan:
Quote:
MANADO, KOMPAS - Tanzania menjadi tujuan ekspor terbesar rumah panggung asal Woloan, Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Tahun ini sebanyak 80 unit rumah tipe besar laku dibeli negara di Afrika tersebut. Sejumlah negara, seperti Australia dan Kaledonia Baru, juga membeli rumah panggung produksi Woloan. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulut Sanny Parengkuan, Jumat (27/4) di Manado, mengatakan, nilai ekspor rumah panggung Woloan ke Tanzania tahun ini lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Nilai ekspor 80 buah rumah itu sekitar Rp 60 miliar.
Menurut Sanny, permintaan rumah panggung dari Tanzania terus naik dari tahun ke tahun. "Awalnya hanya satu-dua buah, tahun 2010 di atas sepuluh buah, sekarang naik menjadi 80 buah," katanya. Pengiriman rumah ke Tanzania juga menyertakan belasan tukang untuk memasang kembali rumah panggung itu. Selain Tanzania, rumah panggung produksi perajin Woloan juga dibeli Belanda, Perancis, Australia, Selandia Baru dan Kaledonia Baru.
Kepala Desa Woloan I Andre Tololiu mengatakan, dari 80 unit rumah permintaan ke Tanzania, baru setengah yang siap kirim, sisanya dalam penyelesaian. Sebagian rumah yang laku terjual bertipe tiga sampai lima kamar berdesain rumah adat Minahasa dengan dua tangga di depan. Menurut Parengkuan, rumah panggung dibeli Tanzania untuk kebutuhan bisnis pariwisata dan perhotelan di negara tersebut. "Rumah panggung Minahasa berbahan kayu besi cocok untuk kondisi cuaca Tanzania," katanya.
Kelurahan Woloan, Kota Tomohon, sudah ditetapkan pemerintah daerah sebagai kawasan industri rumah panggung di Provinsi Sulawesi Utara. Woloan terletak di sebelah Barat Kota Tomohon dan memiliki 100 pengusaha dengan tenaga kerja mencapai 1.000 orang.
Beranjak membaik
Tahun 2009, ekspor rumah panggung mengalami penurunan karena hanya belasan rumah panggung yang dibeli oleh pembeli dari luar negeri. Padahal, ekspor rumah panggung tahun 2008 menghasilkan devisa 27 juta dolar AS dengan tujuan ekspor paling besar ke Australia. Posisi ekspor rumah panggung beranjak membaik tahun 2010 dan 2011 dengan nilai ekspor mencapai 31 juta dolar AS.
Meski rumah panggung Woloan menjadi andalan produk ekspor, perhatian Pemerintah Kota Tomohon minim. Usaha perajin bersifat alami. Sejumlah pengusaha mengharapkan adanya sentuhan modal ataupun bantuan peralatan untuk menopang usaha mereka. "Program pemerintah kota hanya pelatihan manajemen. Kami butuh bantuan peralatan mengeringkan kayu," kata Albert, pengusaha setempat.
Perajin rumah kadang mengalami kendala bahan baku karena harus mendatangkan kayu dari Gorontalo ataupun Sulawesi Tengah. Ketika kayu dibawa ke Tomohon, tak jarang dihadang petugas kepolisian. Sebuah rumah rangka bertingkat membutuhkan 40-50 meter kubik kayu.(ZAL)
Menurut Sanny, permintaan rumah panggung dari Tanzania terus naik dari tahun ke tahun. "Awalnya hanya satu-dua buah, tahun 2010 di atas sepuluh buah, sekarang naik menjadi 80 buah," katanya. Pengiriman rumah ke Tanzania juga menyertakan belasan tukang untuk memasang kembali rumah panggung itu. Selain Tanzania, rumah panggung produksi perajin Woloan juga dibeli Belanda, Perancis, Australia, Selandia Baru dan Kaledonia Baru.
Kepala Desa Woloan I Andre Tololiu mengatakan, dari 80 unit rumah permintaan ke Tanzania, baru setengah yang siap kirim, sisanya dalam penyelesaian. Sebagian rumah yang laku terjual bertipe tiga sampai lima kamar berdesain rumah adat Minahasa dengan dua tangga di depan. Menurut Parengkuan, rumah panggung dibeli Tanzania untuk kebutuhan bisnis pariwisata dan perhotelan di negara tersebut. "Rumah panggung Minahasa berbahan kayu besi cocok untuk kondisi cuaca Tanzania," katanya.
Kelurahan Woloan, Kota Tomohon, sudah ditetapkan pemerintah daerah sebagai kawasan industri rumah panggung di Provinsi Sulawesi Utara. Woloan terletak di sebelah Barat Kota Tomohon dan memiliki 100 pengusaha dengan tenaga kerja mencapai 1.000 orang.
Beranjak membaik
Tahun 2009, ekspor rumah panggung mengalami penurunan karena hanya belasan rumah panggung yang dibeli oleh pembeli dari luar negeri. Padahal, ekspor rumah panggung tahun 2008 menghasilkan devisa 27 juta dolar AS dengan tujuan ekspor paling besar ke Australia. Posisi ekspor rumah panggung beranjak membaik tahun 2010 dan 2011 dengan nilai ekspor mencapai 31 juta dolar AS.
Meski rumah panggung Woloan menjadi andalan produk ekspor, perhatian Pemerintah Kota Tomohon minim. Usaha perajin bersifat alami. Sejumlah pengusaha mengharapkan adanya sentuhan modal ataupun bantuan peralatan untuk menopang usaha mereka. "Program pemerintah kota hanya pelatihan manajemen. Kami butuh bantuan peralatan mengeringkan kayu," kata Albert, pengusaha setempat.
Perajin rumah kadang mengalami kendala bahan baku karena harus mendatangkan kayu dari Gorontalo ataupun Sulawesi Tengah. Ketika kayu dibawa ke Tomohon, tak jarang dihadang petugas kepolisian. Sebuah rumah rangka bertingkat membutuhkan 40-50 meter kubik kayu.(ZAL)
Quote:
MANADO– Pengrajin produk kayu Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) pada pertengahan September 2012 mengekspor rumah panggung ke Dubai, Uni Emirat Arab.
“Sebanyak tiga unit rumat panggung yang diekspor ke Dubai, mendatangkan devisa sebesar US$52.202 ribu, harga jualnya lebih tinggi ketimbang pasaran lokal, ” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Sanny Parengkuan di Manado, Senin.
Terciptanya realisasi ekspor rumah panggung ke Dubai tersebut, kata Sanny, semakin melengkapi kekayaan komoditas unggulan ekspor daerah ini untuk mampu merambah ke berbagai negara di dunia.
“Rumah panggung merupakan salah satu kearifan lokal daerah ini, dimana ada beberapa daerah yang sebagian besar penduduknya menyandarkan hidup keluarga mereka dengan memproduksi rumah dengan berbagai corak dan bentuk menarik dan nyaman,” kata Sanny.
Di Sulut sendiri, kata Sanny ada dua daerah yang telah ditetapkan sebagai sentra penghasil rumah panggung ataupun rumah kayu, yakni Woloan Kota Tomohon dan Mokobang Kabupaten Minahasa Selatan.
Kedua daerah tersebut saat ini, menjadi penyuplai terbesar kebutuhan rumah panggung bagi masyarakat Sulut, daerah lainnya di Indonesia serta sejumlah negara mancanegara.
Dengan terbukanya pasar ekspor yang lebih luas, kata Sanny maka diharapkan akan mendorong bertumbuhkembangnya pengrajin rumah panggung sehingga mereka mampu menghasilkan komoditas yang berkualitas dan diterima pasar secara internasional.
Sulut pada beberapa bulan lalu, diketahui mengekspor rumah panggung yang sudah dimodifikasi, ke Zambia, salah satu negara di Afrika. Sedangkan di tahun silam, rumah pangung adat Minahasa tersebut pernah merambah sejumlah negara seperti Spanyol, Jerman, Argentina, India dan dan negara lainnya.
“Sebanyak tiga unit rumat panggung yang diekspor ke Dubai, mendatangkan devisa sebesar US$52.202 ribu, harga jualnya lebih tinggi ketimbang pasaran lokal, ” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Sanny Parengkuan di Manado, Senin.
Terciptanya realisasi ekspor rumah panggung ke Dubai tersebut, kata Sanny, semakin melengkapi kekayaan komoditas unggulan ekspor daerah ini untuk mampu merambah ke berbagai negara di dunia.
“Rumah panggung merupakan salah satu kearifan lokal daerah ini, dimana ada beberapa daerah yang sebagian besar penduduknya menyandarkan hidup keluarga mereka dengan memproduksi rumah dengan berbagai corak dan bentuk menarik dan nyaman,” kata Sanny.
Di Sulut sendiri, kata Sanny ada dua daerah yang telah ditetapkan sebagai sentra penghasil rumah panggung ataupun rumah kayu, yakni Woloan Kota Tomohon dan Mokobang Kabupaten Minahasa Selatan.
Kedua daerah tersebut saat ini, menjadi penyuplai terbesar kebutuhan rumah panggung bagi masyarakat Sulut, daerah lainnya di Indonesia serta sejumlah negara mancanegara.
Dengan terbukanya pasar ekspor yang lebih luas, kata Sanny maka diharapkan akan mendorong bertumbuhkembangnya pengrajin rumah panggung sehingga mereka mampu menghasilkan komoditas yang berkualitas dan diterima pasar secara internasional.
Sulut pada beberapa bulan lalu, diketahui mengekspor rumah panggung yang sudah dimodifikasi, ke Zambia, salah satu negara di Afrika. Sedangkan di tahun silam, rumah pangung adat Minahasa tersebut pernah merambah sejumlah negara seperti Spanyol, Jerman, Argentina, India dan dan negara lainnya.
Quote:
MANADO - Rumah kayu asal Minahasa rupanya sangat diminati masyarakat Dubai. Karena dalam pertengahan bulan kemarin, Sulut mengekspor tiga unit buah rumah panggung ke dubai.
"Ini merupakan peluang bagi pengrajin produk kayu di propinsi Sulut ini untuk terus meningkatkan produksinya. Karena hasil produksi rumah kayu ini diminati di dubai," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, Sanny Parengkuan, kepada sejumlah media beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, ketiga rumah kayu tersebut dibeli dengan nilai sebesar 52.202 Dollar Amerika. Menurut Sanny, di Sulut sendiri terdapat dua daerah yang telah ditetapkan sebagai sentra penghasil rumah kayu yakni Woloan Kota Tomohon dan Makobang, Kabupaten Minahasa.
"Dengan terbukannya pasar ekspor yang lebih luas, maka diharapkan akan mendorong bertumbuhkembangnya pengrajin rumah panggung sehingga mereka mampu menghasilkan komoditas yang berkualitas dan diterima pasar internasional," ujarnya.
Selain rumah panggung, Gazebo atau rumah cottage dari kayu juga diminati di Belanda. Pada pertengahan bulan ini pula Sulut juga mengekspor Gazebo sebanyak satu unit.
"Belanda sangat berminat dengan Gazebo senilai 8500 Dollar. Ini semakin melengkapi kekayaan komoditas unggulan ekspor daerah ini untuk terus merambah ke berbagai negara," ucap Sanny.
"Ini merupakan peluang bagi pengrajin produk kayu di propinsi Sulut ini untuk terus meningkatkan produksinya. Karena hasil produksi rumah kayu ini diminati di dubai," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, Sanny Parengkuan, kepada sejumlah media beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, ketiga rumah kayu tersebut dibeli dengan nilai sebesar 52.202 Dollar Amerika. Menurut Sanny, di Sulut sendiri terdapat dua daerah yang telah ditetapkan sebagai sentra penghasil rumah kayu yakni Woloan Kota Tomohon dan Makobang, Kabupaten Minahasa.
"Dengan terbukannya pasar ekspor yang lebih luas, maka diharapkan akan mendorong bertumbuhkembangnya pengrajin rumah panggung sehingga mereka mampu menghasilkan komoditas yang berkualitas dan diterima pasar internasional," ujarnya.
Selain rumah panggung, Gazebo atau rumah cottage dari kayu juga diminati di Belanda. Pada pertengahan bulan ini pula Sulut juga mengekspor Gazebo sebanyak satu unit.
"Belanda sangat berminat dengan Gazebo senilai 8500 Dollar. Ini semakin melengkapi kekayaan komoditas unggulan ekspor daerah ini untuk terus merambah ke berbagai negara," ucap Sanny.
Quote:
MANADO – Rumah adat Minahasa atau dikenal dengan rumah panggung, merambah pasar Uni Emirat Arab(UEA) dan Tanzania, menyusul realisasi ekspor pada pekan pertama April 2012.
“Sebanyak 10 unit rumah adat Minahasa diekspor ke dua negara tersebut mampu mendatangkan devisa bagi Sulut sebesar 200.855 dolar AS,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan, Sabtu (7/4)
Sanny mengatakan, dua unit rumah adat Minahasa masing-masing tipe 350 dan 175 dikirim ke negara Timur Tengah, memenuhi permintaan pembeli UEA dan mampu menghasilkan devisa sebesar 67.519 dolar AS.
Sementara pembeli Tanzania, kata Sanny meminta rumah adat Minahasa tipe delapan meter kali 11 meter sebanyak delapan unit dengan harga 133.336 dolar AS.
“Munculnya kembali permintaan rumah panggung merupakan sesuatu yang positif ditengah upaya pemerintah daerah mempromosikan rumah panggung di beberapa negara,” kata Sanny.
Rumah panggung Minahasa memiliki keunikan tersendiri, selain karena tahan terhadap gempa, rumah tersebut dirancang dan dibuat oleh para tukang rumah panggung yang punya keahlian khusus.
“Pemerintah Provinsi Sulut ingin mengembangkan rumah panggung sebagai potensi dan juga sebagai lambang kekayaan budaya Sulut yang tetap bertahan hingga sekarang,” kata Sanny.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong mengatakan, rumah panggung merupakan salah satu komoditas ekspor yang potensial beberapa tahun silam, tetapi kemudian terhenti.
“Terhenti, karena ternyata pasokan lokal cukup banyak, dengan terealisasinya kembali ekspor ke luar negeri, menambah potensi komoditas unggulan yang dapat mendatangkan devisa bagi Sulut,” kata Hanny.
“Sebanyak 10 unit rumah adat Minahasa diekspor ke dua negara tersebut mampu mendatangkan devisa bagi Sulut sebesar 200.855 dolar AS,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan, Sabtu (7/4)
Sanny mengatakan, dua unit rumah adat Minahasa masing-masing tipe 350 dan 175 dikirim ke negara Timur Tengah, memenuhi permintaan pembeli UEA dan mampu menghasilkan devisa sebesar 67.519 dolar AS.
Sementara pembeli Tanzania, kata Sanny meminta rumah adat Minahasa tipe delapan meter kali 11 meter sebanyak delapan unit dengan harga 133.336 dolar AS.
“Munculnya kembali permintaan rumah panggung merupakan sesuatu yang positif ditengah upaya pemerintah daerah mempromosikan rumah panggung di beberapa negara,” kata Sanny.
Rumah panggung Minahasa memiliki keunikan tersendiri, selain karena tahan terhadap gempa, rumah tersebut dirancang dan dibuat oleh para tukang rumah panggung yang punya keahlian khusus.
“Pemerintah Provinsi Sulut ingin mengembangkan rumah panggung sebagai potensi dan juga sebagai lambang kekayaan budaya Sulut yang tetap bertahan hingga sekarang,” kata Sanny.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong mengatakan, rumah panggung merupakan salah satu komoditas ekspor yang potensial beberapa tahun silam, tetapi kemudian terhenti.
“Terhenti, karena ternyata pasokan lokal cukup banyak, dengan terealisasinya kembali ekspor ke luar negeri, menambah potensi komoditas unggulan yang dapat mendatangkan devisa bagi Sulut,” kata Hanny.
Quote:
[URL="sumber:http://catatan-ekspor.blogspot.com/2012/05/ekspor-rumah-tanzania-beli-rumah.html"]sumber 1[/URL]
[URL="sumber 2 :http://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/09/rumah-panggung-sulut-segera-realisasikan-ekspor-ke-dubai/"]sumber [/URL]
[URL="sumber 3 :http://manado.tribunnews.com/2012/09/18/rumah-kayu-minahasa-diminati-dubai"]sumber[/URL]
[URL="sumber 4 :http://beritamanado.com/bisnis-ekonomi/sanny-kirim-rumah-adat-minahasa-ke-uea-dan-tanzania/91574/"]sumber[/URL]
[URL="sumber 2 :http://www.bisnis-kti.com/index.php/2012/09/rumah-panggung-sulut-segera-realisasikan-ekspor-ke-dubai/"]sumber [/URL]
[URL="sumber 3 :http://manado.tribunnews.com/2012/09/18/rumah-kayu-minahasa-diminati-dubai"]sumber[/URL]
[URL="sumber 4 :http://beritamanado.com/bisnis-ekonomi/sanny-kirim-rumah-adat-minahasa-ke-uea-dan-tanzania/91574/"]sumber[/URL]
Spoiler for for pic:
Spoiler for for pic:
Quote:












Spoiler for for bonus:

Spoiler for sumber pic:
Mbah Go*gle
Quote:
jangan lupa
belum ISO cukup







utamakan
Quote:

SAY NO TO SILENT READER
0
3.3K
Kutip
14
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan