Kaskus

Entertainment

perzieAvatar border
TS
perzie
Dibalik Cerita Sinetron Hanya Tuhan-lah Yang Tahu (Trans Tv)
Sinetron Ramadan yang Bagus dari Penulis PPT, "Hanya Tuhan-lah yang Tahu"--

Pertama, sinetron ini tak sengaja saya tonton karena diberitahu istri ada sinetron bagus. Tadi siang, pukul 09.30-10.30 WIB, saya lihat sinetron ini baru memasuki episode ke-2. Waktu opening, terbaca nama penulis cerita dan skenario, Wahyu H. Soedarmo. Langsung saya menyimpulkan bahwa sinetron ini akan memberikan tuntunan. Siapa yang tak tahu Wahyu HS? Beliaulah yang menulis cerita dan skenario Para Pencari Tuhan yang fenomenal itu.
Di iklannya, Transtv menayangkan sinetron ini setiap hari pukul 20.30 WIB (21.30 WITA). Benar saja, tayang malamnya (16 Juli 2013), sinetron ini justru sudah menginjak episode ke-9.

Sinetron drama religi Hanya Tuhan-lah yang Tahu ini mengandalkan sejumlah nama pesinetron kondang, yakni Vino G Bastian, Fanny Gazani, Marwoto, Renita Sukardi, Mamiek "Srimulat:, Egi Fadli, Masayu Anastasia, dan Yurike Prastika.
Hanya Tuhan Yang Tahu mencoba memberikan cerita tentang perjuangan dakwah agama yang diambil dengan sudut pandang berbeda. Seorang ustadz muda bernama Zen (Vino G Bastian) harus berdakwah ke sebuah desa misterius kampung Cimaling. Banyak pendakwah yang telah dibunuh saat ingin mengenalkan konsep tentang agama Islam dan Tuhan ke warga desa tersebut. Ustadz Zen dibimbing Kiai Din (Marwoto) harus melakukan pendekatan dengan cara tidak biasa, karena mereka ternyata banyak belajar dari warga kampung Cimaling sendiri. Ia harus berhadapan dengan para dukun (Mamiek Srimulat) dan pemimpin kriminal (Egi Fadli) yang dihormati seluruh warga.
Ustadz Zen harus mengaku sebagai perampok (orang jahat) agar diterima oleh penduduk kampung Cimaling. Konsekuensi yang harus dijalaninya, melakukan ibadah sebagai Muslim pada umumnya terpaksa harus secara sembunyi-sembunyi, bahkan salat di dalam air sekalipun dengan dalih sedang melakukan ritual!!!! Ketika diajak makan di rumah sang dukun santet (Mamiek Srimulat) yang menampungnya, Ustadz Zen terpaksa mengaku puasa karena tak mau memakan makanan dari sumber yang tak halal.
Hal ini mengundang tanda tanya si tuan rumah sehingga memancing dengan cara meminta istrinya menyiapkan makanan untuk buka. Karena alasannya tak mau makan makanan haram, Ustadz Zen jelas menolak. Puasanya tak memerlukan buka ataupun sahur.
Ini tentu menyelamatkannya karena si empunya rumah berkesimpulan bahwa Ustadz Zen bukan berpuasa sebagaimana puasa orang Islam.
Selamatlah Ustadz Zen dari kedok yang hampir terbuka.

Desa Cimaling sendiri adalah sebuah desa yang seluruh penduduknya merupakan para maling, penipu, pencopet, dan sebagainya. Kesehariannya, Ustadz Zen menyaksikan para penduduk sedang melakukan berbagai aktivitas kejahatan. Misalnya pernah ia melihat seorang penduduk Cimaling sedang menelepon seseorang bahwa orang tersebut mendapat hadiah mobil dari sebuah undian. Orang yang ditelepon harus mentransfer pajak hadiah terlebih dahulu. Pokoknya sepeti yang sering kita temui/ terima melalui SMS di HP kita, penipuan seperti itu sering terjadi kan?
Ada pula ketika seorang istri marah-marah pada suaminya yang hanya dapat HP setiap kali pulang merampok. Katanya, sekali-sekali, laptop gitu yang dibawa.
Sisi lain yang cukup menarik pula, ketika para ibu yang sedang cari kutu (di kepala temannya) saling membanggakan hasil rampokan suami mereka. Sungguh cerita yang update dengan zamannya.

Salah satu sisi yang menarik di sinetron ini adalah ketegangan kita ketika beberapa kali kedok Ustadz Zen nyaris terbuka karena tindak-tanduk dan ucapannya seperti orang Muslim pada umumnya. Andai ketahuan bahwa ia adalah orang masjid, begitu para penduduk desa Cimaling menyebut orang Muslim, Ustadz Zen bakal dibunuh. Hal lain tentu, dari segi ajaran/ nilai agama yang terkandung secara tak langsung melalui dialog dan perilaku tokohnya yang menggelikan, mirip di PPT.

Selain sinetron religi, Hanya Tuhan-lah yang Tahu juga dapat dikategorikan sinetron komedi dan drama. Komedi yaitu dari segi dialog dan perilaku tokoh-tokoh desa Cimaling yang menggelikan. Misalnya para penduduk terpaksa harus berakting salat di musholla karena ada inspeksi dari lurah. Kisah percintaan Ustadz Zen dengan putri Ustadz Zen (diperankan oleh Fanny Gazani) dan hadirnya orang ketiga, yaitu putri dukun santet (Mamiek Srimulat), Pinoy (diperankan oleh Masayu Anastasia) juga menampilkan drama yang patut ditunggu ujungnya.

Siap untuk menonton sinetron yang memberi tuntunan sambil bergeli ria? Tonton saja setiap hari di Transtv pukul 20.30-21.30 WIB dan 9.30-10.30 WIB (21.30-22.30 WITA dan 10.30-11.30 WIB) hanya selama Ramadan tahun ini.

sumber: http://www.yadi82.com/

Kalo berkenan Ane minta emoticon-Blue Guy Cendol (L) Gan.. Thx you.

Mudah2an kita bisa mendapat pelajaran dari sinetron ini
0
9.4K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan