BERPUASA ternyata memiliki manfaat yang lebih besar. Perintah Allah ini ternyata mampu menunda risiko terkena penyakit alzheimer, suatu penyakit degeneratif yang disebabkan berkurangnya kinerja sel syaraf dan neurotransmittersehingga mengganggu kemampuan berpikir dan mengingat sesuatu dengan baik.
Quote:
Menurut informasi yang dilansir dari Sciencewatch.com, suatu penelitian dari Mark Mattson, Kepala Laboratorium Neurosains dari The National Institute of Health Baltimore-Amerika Serikat menyebutkan, berpuasa akan menunda terjadinya penyakit alzheimer.
"Satu hal penting yang kami temukan, ada efek yang besar terheadap gejala penyakit alzheimer dengan melakukan pembatasan suplai energi dari makanan atau diet. Diet yang kami lakukan terhadap model binatang penelitian kami adalah puasa harian," ungkap Mattson.
Binatang penelitian mereka, dalam hal ini tikus, yang dirawat dengan menerapkan puasa, maka usia awal gejala penyakit kerusakan kognitif, baik itu pada model tikus untuk penelitian alzheimer atau masalah gerakan tubuh pada model tikus penelitian penyakit huntington dan parkinson, bergeser. Ada sebuah penundaan usia awal terjadinya penyakit-penyakit tersebut.
"Memang dengan berpuasa tidak membuat mereka terhindar dari penyakit alzheimer, tetapi berpuasa benar-benar menunda secara signifikan. Kami telah melakukan riset ini sejak tahun 1990-an dan masih terus berjalan. Kami mencoba mengerti perubahan apa yang terjadi di otak yang memberikan efek (penundaan) ini dengan dilakukannya pembatas suplai energi melalui berpuasa," ujar Mattson lagi.
Satu hal yang berhasil mereka temukan lagi, menurut dia, ialah bahwa dengan mengurangi suplai energi makanan, akan meningkatkan produksi faktor neurotropik termasuk Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF). Pembuktian ini pun sangat menarik, sebab penelitian laboratorium yang lain menunjukkan bahwa BDNF memainkan peran yang sangat penting dalam proses belajar dan mengingat sesuatu.
"Apa yang kami dan laboratorium lain temukan adalah, BDNF bisa melindungi syaraf dari kerusakan dan kematian oleh kondisi yang merugikan dari penuaan dan penyakit alzheimer. Sebagai contoh, BDNF akan meningkatkan pengambilan glukosa pada sel-sel syaraf dan meningkatkan level ATP dalam sel, dan itu merupakan hal bagus. Jadi, ini salah satu cara di mana kita berpikir bahwa pembatasan kalori dapat bermanfaat bagi otak," ungkap Mattson menjelaskan
Pengajar Biopsikologi dan Fisiologi yang juga menjadi peneliti Neurosains, Tauhid Nur Azhar mengungkapkan alzheimer dan parkinson merupakan penyakit yang disebabkan faktor genetik. Namun salah satu faktor pencetusnya adalah kehadiran radikal bebas. Keberadaan radikal bebas secara sistematik di sirkulasi darah antara lain disebabkan teroksidasinya lemak yang beredar dan juga aktivitas oksidasi di lintas hepatik lewat sistem Mixed Enzymes Oxydase System (MEOS)
"Faktor asupan menjadi sangat penting, karena jika asupan berlebihd an didominasi oleh gula dan lemak, maka kemungkinan terjadi inefisiensi kerja enzim pencernaan dan berakibat pada tingginya lemak darah. Lemak darah rentan teroksidasi, maka restriksi atau pengurangan kalori juga ditujukan untuk mengurangi radikalisasi yang terjadi," ujar Tauhid.
Dengan demikian, menurut dia, peran puasa dalam pengendalian penyakit degeneratif antara lain terjadi melalui optimasi organ pencernaan dan mengurangi terjadinya radikalisasi. "Pengaturan pola makan dan kandungan nutrisional juga bisa dilakukan pada penderita alzheimer. Pendekatan ini dinamakan nutrigenomik, di mana dilakukan aktivasi dan deaktivasi suatu gen dengan menggunakan pendekatan nutrisi yang baik, yang secara langsung ataupun tidak dapat memengaruhi promoter suatu gen," kata Tauhid menambahkan.
Spoiler for Sumber:
Writer by Feby Syarifah on PR Bandung
Quote:
Soo.. agan-agan sekalian mari kita tingkatkan amalan ibadah puasa kita di bulan suci ramadhan ini!!! ternyata memang banyak sekali hikmah di balik ibadah Puasa yang kita laksanakan