- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[Mozaik Ramadhan] 2 Kisah Istri Nabi Yang Durhaka !!


TS
battencourt
[Mozaik Ramadhan] 2 Kisah Istri Nabi Yang Durhaka !!
Di Bulan Suci Ramadhan ini selain kita harus banyak2 mendekatkan diri pada Allah Swt dalam beribadah, kita juga perlu mengenal kisah2 nabi, cendikiawan islam lain nya. Disini TS akan berbagi seputar istri Nabi Luth as & istri Nabi Nuh as yang durhaka terhadap Nabi Luth & Nuh as.
Sebelumnya maaf kalo postingan TS repost dan mohon dimaafkan.
Sebelumnya maaf kalo postingan TS repost dan mohon dimaafkan.
![[Mozaik Ramadhan] 2 Kisah Istri Nabi Yang Durhaka !!](https://s.kaskus.id/images/smilies/lebaran03.gif)
TS mulai dengan dengan cerita Istri nabi Luth as.
Quote:
1. Nabu Luth as
Spoiler for Ilustrasi gambar Wa'ilah:
Quote:
Nabi Luth diutus Allah kepada kaum Sodom,
![[Mozaik Ramadhan] 2 Kisah Istri Nabi Yang Durhaka !!](https://dl.kaskus.id/t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQ7en-jmVD5plzs3dj25rHICsI7q7rKm1J2-vjOTuEn38aZyjEp)
![[Mozaik Ramadhan] 2 Kisah Istri Nabi Yang Durhaka !!](https://dl.kaskus.id/t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSvAtpUoL2QyGaOFu-lnJjWJX6qBvro46RYDGss-_S6LBW_n3jg3g)
kaum yang berperangai lebih rendah dari binatang. Tidak ada satu kaum pun sebelum mereka yang memiliki keburukan moral seperti itu. Mereka adalah kaum yang ‘mempopulerkan’ perilaku homoseksual.
Nabi Luth memiliki istri bernama Wa’ilah. Semula ia adalah istri yang baik. Namun, ia terpengaruh oleh seorang wanita tua yang menawarkan kekayaan berupa emas dan perak. Syaratnya, Wa’ilah bersedia memberi tahu kaum laki-laki dari penduduk Sodom jika ada lelaki tampan yang bertamu ke rumahnya. Rumah Nabi Luth memang sering didatangi oleh laki-laki dari kaum lain untuk bertamu. Di antara mereka ada yang masih remaja dan tampan.
Wa’ilah hidup dalam kebimbangan. Di satu sisi sebagai istri seorang yang mengaku rasul dan menentang perilaku seks menyimpang pada kaumnya, tetapi disisi lain ia ingin hidupnya lebih baik dalam ukuran materi. Rupanya nafsu duniawi lebih menguasai dirinya. Ia menerima tawaran wanita tua itu. Ia meminta putrinya untuk memberitahu masyarakat setiap kali ada lelaki tampan yang bertamu pada suaminya.
Sementara itu, da’wah Nabi Luth kepada kaumnya tidak menambah apa-apa kecuali perlawanan dan kesombongan. Mereka terus-menerus melakukan perbuatan keji. Suatu ketika Nabi Luth memohon pertolongan kepada Allah, seperti dikisahkan dalam Al Quran :
Quote:
Spoiler for Kaum Sodom:
kaum yang berperangai lebih rendah dari binatang. Tidak ada satu kaum pun sebelum mereka yang memiliki keburukan moral seperti itu. Mereka adalah kaum yang ‘mempopulerkan’ perilaku homoseksual.
Nabi Luth memiliki istri bernama Wa’ilah. Semula ia adalah istri yang baik. Namun, ia terpengaruh oleh seorang wanita tua yang menawarkan kekayaan berupa emas dan perak. Syaratnya, Wa’ilah bersedia memberi tahu kaum laki-laki dari penduduk Sodom jika ada lelaki tampan yang bertamu ke rumahnya. Rumah Nabi Luth memang sering didatangi oleh laki-laki dari kaum lain untuk bertamu. Di antara mereka ada yang masih remaja dan tampan.
Wa’ilah hidup dalam kebimbangan. Di satu sisi sebagai istri seorang yang mengaku rasul dan menentang perilaku seks menyimpang pada kaumnya, tetapi disisi lain ia ingin hidupnya lebih baik dalam ukuran materi. Rupanya nafsu duniawi lebih menguasai dirinya. Ia menerima tawaran wanita tua itu. Ia meminta putrinya untuk memberitahu masyarakat setiap kali ada lelaki tampan yang bertamu pada suaminya.
Sementara itu, da’wah Nabi Luth kepada kaumnya tidak menambah apa-apa kecuali perlawanan dan kesombongan. Mereka terus-menerus melakukan perbuatan keji. Suatu ketika Nabi Luth memohon pertolongan kepada Allah, seperti dikisahkan dalam Al Quran :
Spoiler for Al-Ankabut ayat 30:
![[Mozaik Ramadhan] 2 Kisah Istri Nabi Yang Durhaka !!](https://dl.kaskus.id/c00022506.cdn1.cloudfiles.rackspacecloud.com/29_30.png)
Quote:
Quote:
Quote:
“Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu.”
Spoiler for Hud ayat 77:
![[Mozaik Ramadhan] 2 Kisah Istri Nabi Yang Durhaka !!](https://dl.kaskus.id/c00022506.cdn1.cloudfiles.rackspacecloud.com/11_77.png)
Quote:
Quote:
”Allah memeperkenankan doa Nabi Luth as , dan mengutus Jibril untuk membinasakan mereka. Jibril datang ke Negeri Sodom dengan menyerupai dua orang lelaki yang tampan. “Dia (Luth) merasa susah dan sempit dadanya karena kedatangna mereka. Dan ia berkata: ‘Ini adalah hari yang sangat sulit’.”
Quote:
Nabi Luth as merasa khawatir dengan kedatangan kedua tamunya karena tahu kebejatan moral kaumnya. Sementara bagi Wa’ilah ini adalah peluang untuk mendapatkan pundi-pundi emas. Maka ia mengutus putrinya lagi untuk memberitahukan kedatangan kedua pemuda tampan itu kepada kaumnya.
Keberingasan kaumnya itu memaksa Luth untuk segera membukakan pintu rumahnya. Luth menawarkan putri-putrinya kepada kaumnya, namun mereka tidak berminat sedikit pun kepada putri-putri Luth.
Tiba-tiba tamu itu berkata kepada Nabi Luth as: “Sesungguhnya kami adalah ututsan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak dapat mengganggu engkau.”Kemudian mereka berkata lagi: “Bukakan pintu dan tinggalkanlah kami bersama mereka!”
Nabi Luth pun membuka pintu rumahnya. Kaumnya menyerbu masuk dengan penuh kegilaan menuju ke arah tamu-tamu Nabi Luth as. Ketika itulah, Jibril menunjukkan kelebihannya, ia mengembangkan sayapnya dan memukul orang-orang durjana itu. Akhirnya mata mereka, tanpa kecuali buta seketika. Mereka berteriak kesakitan dan bingung mencari arah. Bertanyalah Nabi Luth as kepada malaikat Jibril: “Apakah kaumku akan dibinasakan saat ini juga?” Malaikat menjawab bahwa azab akan ditimpakan kepada kaumnya pada waktu Subuh nanti. Nabi Luth berpikir, bukankah waktu Subuh sudah dekat. Jibril memerintahkan Nabi Luth untuk pergi membawa keluarganya pada akhir malam nanti bersama keluarganya, kecuali istrinya, Wa’ilah. Karena istrinya telah membantu orang-orang berbuat kerusakan dan ia harus menerima akibatnya. Lalu turunlah azab atas diri Wa’ilah beserta semua kaum Luth sebagaimana difirmankan Allah dalam Al Quran:
Na’udzubillah min dzalik. Kisah Wa’ilah ini mengajarkan kepada kita bahwa janganlah kesulitan hidup membuat seorang istri bersekutu kepada kebatilan dan menentang perjuangan suaminya sendiri. Wa’ilah adalah istri durhaka yang telah terbujuk harta dunia dengan menggadaikan kehormatan dan perjuangan suaminya sendiri.
Keberingasan kaumnya itu memaksa Luth untuk segera membukakan pintu rumahnya. Luth menawarkan putri-putrinya kepada kaumnya, namun mereka tidak berminat sedikit pun kepada putri-putri Luth.
Tiba-tiba tamu itu berkata kepada Nabi Luth as: “Sesungguhnya kami adalah ututsan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak dapat mengganggu engkau.”Kemudian mereka berkata lagi: “Bukakan pintu dan tinggalkanlah kami bersama mereka!”
Nabi Luth pun membuka pintu rumahnya. Kaumnya menyerbu masuk dengan penuh kegilaan menuju ke arah tamu-tamu Nabi Luth as. Ketika itulah, Jibril menunjukkan kelebihannya, ia mengembangkan sayapnya dan memukul orang-orang durjana itu. Akhirnya mata mereka, tanpa kecuali buta seketika. Mereka berteriak kesakitan dan bingung mencari arah. Bertanyalah Nabi Luth as kepada malaikat Jibril: “Apakah kaumku akan dibinasakan saat ini juga?” Malaikat menjawab bahwa azab akan ditimpakan kepada kaumnya pada waktu Subuh nanti. Nabi Luth berpikir, bukankah waktu Subuh sudah dekat. Jibril memerintahkan Nabi Luth untuk pergi membawa keluarganya pada akhir malam nanti bersama keluarganya, kecuali istrinya, Wa’ilah. Karena istrinya telah membantu orang-orang berbuat kerusakan dan ia harus menerima akibatnya. Lalu turunlah azab atas diri Wa’ilah beserta semua kaum Luth sebagaimana difirmankan Allah dalam Al Quran:
Quote:
Spoiler for QS : Hud ayat 82-83:
Quote:
فَلَما جَآءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَـلِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً من سِجيلٍ منْضُودٍ-مسَومَةً عِندَ رَبكَ وَمَا هِى مِنَ الظـلِمِينَ بِبَعِيدٍ
Quote:
“Maka, tatkala datang azab Kami, Kami balikkakn (kota itu), dan kami turunkan di atasnya hujan batu, (seperti) tanah liat dibakar bertubi-tubi. Diberi tanda dari Tuhanmu dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.”
Na’udzubillah min dzalik. Kisah Wa’ilah ini mengajarkan kepada kita bahwa janganlah kesulitan hidup membuat seorang istri bersekutu kepada kebatilan dan menentang perjuangan suaminya sendiri. Wa’ilah adalah istri durhaka yang telah terbujuk harta dunia dengan menggadaikan kehormatan dan perjuangan suaminya sendiri.
Diubah oleh battencourt 18-07-2013 06:02


isu152 memberi reputasi
1
43.3K
Kutip
57
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan