Sebenernya ane psa buat thread ini sedih juga sh, kenapa sedih?
soalnya mainan legenda satu ini udah jarang banget di mainin gan
apalagi sama anak jaman sekarang, mereka lebih suka ngalay di fb, mainan game online Ber alay Ria, geng geng an
Okeh cukup Curcol nya
ane jelasin sekarang sejarah layang layang
Spoiler for Dari Cina:
Catatan pertama yang menyebutkan permainan layang-layang adalah dokumen dari China sekitar 2500 SM. Diperkirakan dari China, layang-layang mulai disebarluaskan ke negara Asia lain seperti Korea, Jepang, Indonesia dan India. Bahkan, permainanlayang-layang menyebar ke Barat hingga kemudian populer di Eropa.
Di Asia, layang-layang kerap kali berkaitan dengan upacara keagamaan atau kepentingan agama. Banyak layang-layang dari RRC dibuat berwujud naga dari cerita rakyat. Bentuk tradisional lainnya seperti burung, kupu-kupu, bahkan kelabang. Di Malaysia, menerbangkan layang-layang di atas rumah pada malam hari dipercaya dapat menjauhkan roh jahat. Di Korea, nama bayi yang baru lahir sering dituliskan pada layang-layang, lalu diterbangkan dan dibiarkan terlepas sendiri. Sementara di Jepang menerbangkan layang-layang merupakan kegiatan sosial. Para penduduk desa bersama-sama membangun sebuah layang-layang yang sangat besar. Layang-layang ini berukuran 120 yard persegi, dan dapat diterbangkan hanya pada acara festival saja karena dibutuhkan seluruh penduduk kampung tersebut untuk menaikkannya.
Spoiler for Eropa:
Di Eropa, layang-layang menjadi permainan anak-anak, namun hal ini tidak menarik perhatian yang serius sampai abad ke XVIII. Pada tahun 1749 seorang ilmuwan Scotlandia bernama Alexander Wilson menggunakan beberapa rangkaian layang-layang untuk mengukur temperatur udara pada ketinggian yang berbeda. Tiga tahun kemudian, dalam tahun 1752, Benjamin Franklin melakukan percobaannya yang terkenal untuk membuktikan bahwa petir itu adalah listrik. Layang-layang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan kite, nama 'kite' sendiri dalam bahasa Inggris diambil dari nama burung pemangsa yang anggun dan lemah gemulai kepak sayapnya saat terbang.
Spoiler for Indonesia:
Sementara di sejumlah daerah di Indonesia, fungsi layang-layang berbeda-beda. Di beberapa daerah, layang-layang dimainkan sebagai bagian dari ritual tertentu, biasanya terkait dengan proses budidaya pertanian. Layang-layang paling sederhana terbuat dari helai daun yang diberi kerangka dari bambu dan diikat dengan serat rotan.Layang-layang semacam ini masih dapat dijumpai di Sulawesi. Diduga pula, beberapa bentuk layang-layang tradisional Bali berkembang dari layang-layang daun karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun. Selain itu, beberapa daerah di Bali, sama seperti Jepang, juga menerbangkan layang-layang sebagai kegiatan sosial. Para penduduk desa bersama-sama membangun sebuah layang-layang yang sangat besar dan menerbangkannya beramai-ramai.
Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa tempat di Indonesia ditemukan layang-layangyang dipakai sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu, dan dihubungkan dengan mata kail. Di Pangandaran dan beberapa tempat lain, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.
Penemuan sebuah lukisan gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, pada awal abad ke-21 yang memberikan kesan orang bermain layang-layang menimbulkan spekulasi mengenai tradisi yang berumur lebih dari itu di kawasan Nusantara. Diduga terjadi perkembangan yang saling bebas antara tradisi di China dan di Nusantara karena di Nusantara banyak ditemukan bentuk-bentuk primitif layang-layang yang terbuat dari daun-daunan. Di kawasan Nusantara sendiri catatan pertama mengenai layang-layangadalah dari Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) (abad ke-17) yang menceritakan suatu festival layang-layang yang diikuti oleh seorang pembesar kerajaan.
Spoiler for Museum layang2 Indonesia:
Museum yang dikelola oleh swasta ini terletak di Jl. H. Kamang No. 38, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Tak seperti kebanyakan museum di Jakarta yang menganut arsitektur gedung pada abad ke-17, Museum Layang-Layang justru relatif berukuran kecil dengan bangunan mirip rumah-rumah daerah di Indonesia seperti Rumah Joglo.
Tapi jangan salah, meski terbilang tidak terlalu besar, museum yang buka hampir setiap hari sejak pagi hingga sore hari ini menyimpan cukup banyak koleksi layang-layang khas dari seluruh penjuru nusantara. Bahkan, Museum Layang-Layang juga berhasil mengumpulkan koleksi layang-layang dari mancanegara dengan bentuk yang unik-unik.
Dengan harga tiket masuk yang relatif murah jika dibandingkan ketika Anda berbelanja di mall-mall di kawasan Jakarta, Museum Layang-Layang tak cuma menampilkan berbagai macam koleksi layang-layang dari seluruh penjuru Nusantara. Di museum yang dikelola oleh Ibu Endang Ernawati ini, kita bisa menikmati tiga suguhan menu utama.
Hal yang pertama akan dilakukan ketika mengunjungi museum yang satu ini adalah menyaksikan suguhan audiovisual yang isinya tentang sejarah layang-layang, berbagai jenis layang-layang, serta cara yang benar dalam menerbangkannya. Setelah itu kita akan dipandu oleh kakak-kakak (tour guide) untuk melihat koleksi layang-layang yang unik-unik seperti layang-layang berbentuk Capung, Wayang, Kupu-kupu dan masih banyak lagi.
Terakhir, di Museum Layang-Layang ini kita akan diajak dan diajarkan cara membuat sebuah layang-layang. Kreativitas dibutuhkan pada kegiatan yang terakhir ini, pasalnya pihak pengelola museum sudah menyediakan hampir seluruh kebutuhan membuat layang-layang, jadi kita tinggal mengikuti instrukksi yang diberikan oleh pihak pengelola. Setelah selesai kita pun bisa membawa pulang layang-layang hasil kreasi kita, atau menerbangkannya langsung di halaman museum. Seru bukan?
Tak hanya itu, Museum Layang-Layang Jakarta juga memberikan keistimewaan pada pengunjungnya untuk bisa belajar membuat keramik, melukis payung, melukis kaos, melukis wayang, hingga membatik. Coba Anda bayangkan, berapa banyak keterampilan yang bisa diperoleh ketika mengunjungi museum Layang-Layang?
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Spoiler for Gambar:
Gimana gan? yang lahir taun 1980-1995 jadi flasback dong?
Sekarang yang main layangan sedikit gan, takut dikatain kampungan lah, anak desa lah
TS sendiri masih suka koq main layangan, tadi sh mau ane foto layangan ane, Putus kemaren kalah aduan
Jadi tinggal benang nya aja dah ~