- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mendamba Kejujuran Pemimpin


TS
jajang100
Mendamba Kejujuran Pemimpin
Kekuasaan yang berjalan dengan kejujuran akan menghasilkan peradaban yang berkualitas.
JAKARTA -- Ketika seseorang bersifat jujur maka akan disampaikannya apa pun itu meskipun pahit. Pepatah bahasa Arab menyatakan, quill haqqa walau kana murran (katakanlah kebenaran walau itu pahit).
Rasulullah SAW adalah suri teladan dalam berbagai hal, tidak terkecuali kejujuran, kata dosen Universitas Islam al-Azhar Jakarta Ustaz Ahmad Ahidin kepada Republika, Rabu (10/7).
Kejujuran tersebut, menurutnya, ditegaskan Allah dalam sosok Rasulullah yang tidak bisa membaca dan menulis. Jadi, orang-orang sekitar Rasulullah menghafal apa yang disampaikan Rasulullah.
Dalam hal ini, Rasulullah mendidik sahabatnya untuk berkata jujur, terutama dalam menyampaikan pesan-pesan Rasulullah.
Ahidin menyayangkan, kejujuran Rasulullah belum maksimal diterapkan oleh para pemegang kekuasaan dan pelaksana pemerintahan.
Ketika hendak menjadi wakil rakyat, mereka mengumbar uang. Akhirnya, rakyat memilih mereka karena uang, bukan karena amanah, ujarnya.
Jika orang sudah tidak amanah, bagaimana bisa jujur berkata. Ketika menangani berbagai proyek pengadaan, bukannya jujur hanya untuk kepentingan rakyat, malah berkhianat dengan mengambil keuntungan pribadi. Yang muncul kemudian, tidak jujur untuk meraih amanah sehingga tidak jujur dalam mendapatkan penghasilan.
Ahidin menyatakan, mereka yang memiliki kekuasaan harus jujur dalam tiap tindak tanduknya. Rakyat, menurutnya, harus mendapatkan informasi apa pun agar tidak salah memahami keadaan.
Kekuasaan yang berjalan dengan kejujuran akan menghasilkan peradaban yang baik. Faidahnya banyak sekali, yang jelas demi kemaslahatan umat, katanya.
Sebaliknya, jika yang dibangun adalah dusta maka yang menjadi budaya adalah kebohongan. Pemimpinnya pun akan berkhianat.
Yang terjadi adalah korupsi dan kehancuran. Yang seperti ini akan binasa, kata Ahidin. Ia menyatakan, umat Islam harus jauh dari sifat-sifat tercela seperti itu karena hanya mengakibatkan kehancuran.
Pengasuh Pondok Pesantren Assalam, Plered, Purwakarta, Ustaz Muhtar Sadili Syihabudin menyatakan bahwa kejujuran menjadi barometer apakah seseorang bisa dipercaya atau tidak.
Ketika seseorang tidak berkata jujur maka sudah bisa dipastikan orang seperti itu tidak layak diberikan amanah. Karena, pasti khianat, ujarnya.
Orang yang tidak jujur ketika dipercaya menjadi penanggung jawab keuangan, dikhawatirkannya sirkulasi keuangan menjadi tidak jujur dan transparan.
Pengeluaran seharusnya cuma Rp 100 ribu dikatakannya Rp 1 juta, kata Muhtar. Saldo seharusnya Rp 1 juta, diklaim hanya Rp 100 ribu. Jadi, yang ada hanya bohong. Ini merugikan, ujarnya.
Ia menyatakan, banyak orang yang masih mau jujur meskipun ada saja yang senang berbohong dan berkhianat. Muhtar menyatakan, jika dihadapkan pada pilihan apakah memilih orang yang jujur tapi miskin dan orang kaya tapi berbohong, akan lebih baik memilih yang pertama. Orang seperti itu, menurutnya, akan lebih amanah dalam menjalankan tugasnya.
http://www.republika.co.id/berita/ra...juran-pemimpin
Sudah Sulit Menemukan Pemimpin Yang Jujur Dan Amanah Di Negeri Bedebah Ini
JAKARTA -- Ketika seseorang bersifat jujur maka akan disampaikannya apa pun itu meskipun pahit. Pepatah bahasa Arab menyatakan, quill haqqa walau kana murran (katakanlah kebenaran walau itu pahit).
Rasulullah SAW adalah suri teladan dalam berbagai hal, tidak terkecuali kejujuran, kata dosen Universitas Islam al-Azhar Jakarta Ustaz Ahmad Ahidin kepada Republika, Rabu (10/7).
Kejujuran tersebut, menurutnya, ditegaskan Allah dalam sosok Rasulullah yang tidak bisa membaca dan menulis. Jadi, orang-orang sekitar Rasulullah menghafal apa yang disampaikan Rasulullah.
Dalam hal ini, Rasulullah mendidik sahabatnya untuk berkata jujur, terutama dalam menyampaikan pesan-pesan Rasulullah.
Ahidin menyayangkan, kejujuran Rasulullah belum maksimal diterapkan oleh para pemegang kekuasaan dan pelaksana pemerintahan.
Ketika hendak menjadi wakil rakyat, mereka mengumbar uang. Akhirnya, rakyat memilih mereka karena uang, bukan karena amanah, ujarnya.
Jika orang sudah tidak amanah, bagaimana bisa jujur berkata. Ketika menangani berbagai proyek pengadaan, bukannya jujur hanya untuk kepentingan rakyat, malah berkhianat dengan mengambil keuntungan pribadi. Yang muncul kemudian, tidak jujur untuk meraih amanah sehingga tidak jujur dalam mendapatkan penghasilan.
Ahidin menyatakan, mereka yang memiliki kekuasaan harus jujur dalam tiap tindak tanduknya. Rakyat, menurutnya, harus mendapatkan informasi apa pun agar tidak salah memahami keadaan.
Kekuasaan yang berjalan dengan kejujuran akan menghasilkan peradaban yang baik. Faidahnya banyak sekali, yang jelas demi kemaslahatan umat, katanya.
Sebaliknya, jika yang dibangun adalah dusta maka yang menjadi budaya adalah kebohongan. Pemimpinnya pun akan berkhianat.
Yang terjadi adalah korupsi dan kehancuran. Yang seperti ini akan binasa, kata Ahidin. Ia menyatakan, umat Islam harus jauh dari sifat-sifat tercela seperti itu karena hanya mengakibatkan kehancuran.
Pengasuh Pondok Pesantren Assalam, Plered, Purwakarta, Ustaz Muhtar Sadili Syihabudin menyatakan bahwa kejujuran menjadi barometer apakah seseorang bisa dipercaya atau tidak.
Ketika seseorang tidak berkata jujur maka sudah bisa dipastikan orang seperti itu tidak layak diberikan amanah. Karena, pasti khianat, ujarnya.
Orang yang tidak jujur ketika dipercaya menjadi penanggung jawab keuangan, dikhawatirkannya sirkulasi keuangan menjadi tidak jujur dan transparan.
Pengeluaran seharusnya cuma Rp 100 ribu dikatakannya Rp 1 juta, kata Muhtar. Saldo seharusnya Rp 1 juta, diklaim hanya Rp 100 ribu. Jadi, yang ada hanya bohong. Ini merugikan, ujarnya.
Ia menyatakan, banyak orang yang masih mau jujur meskipun ada saja yang senang berbohong dan berkhianat. Muhtar menyatakan, jika dihadapkan pada pilihan apakah memilih orang yang jujur tapi miskin dan orang kaya tapi berbohong, akan lebih baik memilih yang pertama. Orang seperti itu, menurutnya, akan lebih amanah dalam menjalankan tugasnya.
http://www.republika.co.id/berita/ra...juran-pemimpin
Sudah Sulit Menemukan Pemimpin Yang Jujur Dan Amanah Di Negeri Bedebah Ini
0
902
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan