Original Posted By no repost gan

Wayang Serok, Terbuat dari Barang Rongsokan

KREATIVITASbisa muncul kapan saja. Itulah yang dirasakan Adang (51), warga Kp. Cipurut RT 04/RW 05, Desa Baros, Kec. Arjasari, Kab. Bandung. Berawal dari sering mengumpulkan barang rongsokan atau barang bekas, kini Adang menjadi seorang dalang. Wayang yang ditampilkannya pun merupakan hasil dari kreativitasnya sebagai tukang barang rongsokan.

Kesukaannya terhadap seni wayang, membuat dirinya tertarik untuk menjadi seorang ki dalang dengan wayang hasil karyanya sendiri. Tahun 2010, keinginan Adang untuk menjadi seorang dalang sangat kuat. Ia mangawalinya dengan pembuatan wayang dari berbagai barang rongsokan yang ada di dalam rumahnya. Wayang yang pertama dibuat yakni tokoh Gatotkaca, yang bagian kepalanya terbuat dari serok bekas. Sedangkan bagian badannya dari kayu yang dihiasi dengan kain perca bekas, dan karton untuk sayap sang kesatria.

"Saya menempelkan apa saja barang rongsokan yang ada di dalam rumah. Seperti Gatokaca ini terbuat dari serok serta berbagai barang rongsokan lainnya," kata Adang, Senin (15/7).

Untuk menambah koleksi wayangnya, Adang pun membuat sejumlah tokoh wayang lainnya seperti kesatria Emban, Semar, Cepot, dan buta. Uniknya, semua tokoh wayang itu dibuat dari barang rongsokan. Seperti Emban yang terbuat dari sinduk sayur dengan gelung dari ban mobil mainan. Si Cepot yang terbuat dari saringan teh, sedangkan Semar terbuat dari batok kelapa dengan hiasan kuncung dari kain pel. Sementara buta terbuat dari batok kelapa yang bagian atasnya dihiasi dengan piring seng serta pakaian bayi. Sedangkan kesatria terbuat dari cangkir seng kecil dengan hiasan gagang lemari.



Semua wayang hasil kreativitas Adang memang terbuat dari barang rongsokan, terutama bagian kepalanya. Sementara bagian tubuh wayang, terbuat dari kayu seperti lazimnya wayang golek. Yang membedakan adalah kain yang digunakan. Adang sengaja menempelkan kain batik bekas baju maupun bekas baju mainan anak-anak, sehingga wayang buatannya terlihat sederhana. Ini sangat jauh berbeda dengan wayang golek pada umumnya yang menggunakan kain yang serba-mahal dan wah. "Untuk berkesenian, saya tidak terpaku pada sesuatu, termasuk dalam membuat wayang golek ini. Barang rongsokan yang ada, terutama peralatan dapur, saya gunakan untuk membuat wayang," katanya. -


Abah Adang menjelaskan pada mulanya dia hanya membuat wayang-wayang saja dari rongsokan-rongsokan itu, namun akhirnya terpikir untuk membuat grup wayang sendiri, yang berisikan warga sekitar rumahnya.

"Semua personelnya ada delapan orang dan semuanya warga di sini, kecuali pemain rebab yang merupakan warga Katapang, Kabupaten Bandung," kata Abah Adang.

Sementara itu ketika disinggung cerita wayang yang dimainkannya ternyata sedikit berbeda dengan pertujunkan wayang golek biasanya.

"Kalau saya lebih ke menceramahi di Kampung-Kampung yang mengundang saya, dan memberikan sindiran kepada pemerintah, tentu saja dengan diiringi humor," kata Abah Adang.

Dan dari mulut ke mulut kini Abah Adang mulai dikenal di Kabupaten Bandung karena kesenian yang ia sebut sebagai Wayang Serok ini, karena terinspirasi dari wayang pertama yang ia buat dari serok penggorengan