- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
MUI: Awas! Ustad Palsu Berkeliaran Saat Ramadan


TS
HabibGaga
MUI: Awas! Ustad Palsu Berkeliaran Saat Ramadan
16/07/2013 15:09
MUI: Awas! Ustad Palsu Berkeliaran Saat Ramadan

Liputan6.com, Pekanbaru : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mengimbau agar umat muslim berhati-hati terhadap ustad palsu yang berkeliaran di Kota Pekanbaru pada bulan Ramadan. Modusnya, mengincar uang jamaah masjid.
"Mengaku-ngaku ustad padahal bukan, dan untuk motif mencari uang, itu bisa disebut ustad palsu," kata Ketua MUI Riau, H Mahdini di Pekanbaru, Selasa (16/7/2013).
Kota Pekanbaru memiliki tradisi penceramah atau ustad keliling ke tiap masjid untuk memberi siraman rohani. Hal itu muncul untuk mengantisipasi kesulitan mencari penceramah selama Ramadan.
Mahdini mengatakan, setiap ustad yang memberi ceramah Ramadan harus terdaftar di organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Majelis Dakwah Indonesia (MDI). "Jangan sampai Ramadan ini disalahgunakan orang tertentu untuk melakukan penipuan," ujarnya.
Modus
Seorang pengurus MDI Kota Pekanbaru, H Usman Jalil, mengatakan pihaknya menerima beberapa laporan selama Ramadan ini terkait ustad palsu. Modusnya, pelaku mencari data ustad melalui buku daftar penceramah di masjid tertentu.
Kemudian, pelaku mencatut nama ustad yang digantikannya atau mengaku menjadi ustad pengganti kepada pengurus masjid. "Mereka menelepon ustad yang sebenarnya, mengaku dari pengurus masjid dan meminta ustad tidak perlu datang dengan berbagai alasan. Baru pada malam harinya dia mendatangi masjid dan mencatut nama ustad itu untuk berceramah," bebernya.
Usman Jalil menduga, motif para ustad palsu itu adalah untuk mengejar dana penceramah yang disiapkan pengurus masjid dari jamaah. Setiap masjid di Pekanbaru selama Ramadan umumnya menyediakan dana berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu untuk penceramah di sela ibadah salat tarawih.
"Mungkin motifnya juga ekonomi, kami masih mendalaminya," kata Usman sambil mengatakan MDI belum melaporkan kasus itu ke kepolisian.
Karena itu, ia mengimbau agar umat bersikap hati-hati apabila ada ustadz yang mengaku sebagai penceramah pengganti. Khusus untuk MDI Pekanbaru, lanjutnya, setiap ustadz pengganti akan dibekali dengan surat pengantar dari pengurus. "MDI mempersiapkan lebih dari 700 ustad untuk siraman rohani di Pekanbaru," tutup Usman. (Ant/Ary/Mut)
http://ramadan.liputan6.com/read/640...n-saat-ramadan
Kalo abib asli loh
MUI: Awas! Ustad Palsu Berkeliaran Saat Ramadan

Liputan6.com, Pekanbaru : Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau mengimbau agar umat muslim berhati-hati terhadap ustad palsu yang berkeliaran di Kota Pekanbaru pada bulan Ramadan. Modusnya, mengincar uang jamaah masjid.
"Mengaku-ngaku ustad padahal bukan, dan untuk motif mencari uang, itu bisa disebut ustad palsu," kata Ketua MUI Riau, H Mahdini di Pekanbaru, Selasa (16/7/2013).
Kota Pekanbaru memiliki tradisi penceramah atau ustad keliling ke tiap masjid untuk memberi siraman rohani. Hal itu muncul untuk mengantisipasi kesulitan mencari penceramah selama Ramadan.
Mahdini mengatakan, setiap ustad yang memberi ceramah Ramadan harus terdaftar di organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Majelis Dakwah Indonesia (MDI). "Jangan sampai Ramadan ini disalahgunakan orang tertentu untuk melakukan penipuan," ujarnya.
Modus
Seorang pengurus MDI Kota Pekanbaru, H Usman Jalil, mengatakan pihaknya menerima beberapa laporan selama Ramadan ini terkait ustad palsu. Modusnya, pelaku mencari data ustad melalui buku daftar penceramah di masjid tertentu.
Kemudian, pelaku mencatut nama ustad yang digantikannya atau mengaku menjadi ustad pengganti kepada pengurus masjid. "Mereka menelepon ustad yang sebenarnya, mengaku dari pengurus masjid dan meminta ustad tidak perlu datang dengan berbagai alasan. Baru pada malam harinya dia mendatangi masjid dan mencatut nama ustad itu untuk berceramah," bebernya.
Usman Jalil menduga, motif para ustad palsu itu adalah untuk mengejar dana penceramah yang disiapkan pengurus masjid dari jamaah. Setiap masjid di Pekanbaru selama Ramadan umumnya menyediakan dana berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 300 ribu untuk penceramah di sela ibadah salat tarawih.
"Mungkin motifnya juga ekonomi, kami masih mendalaminya," kata Usman sambil mengatakan MDI belum melaporkan kasus itu ke kepolisian.
Karena itu, ia mengimbau agar umat bersikap hati-hati apabila ada ustadz yang mengaku sebagai penceramah pengganti. Khusus untuk MDI Pekanbaru, lanjutnya, setiap ustadz pengganti akan dibekali dengan surat pengantar dari pengurus. "MDI mempersiapkan lebih dari 700 ustad untuk siraman rohani di Pekanbaru," tutup Usman. (Ant/Ary/Mut)
http://ramadan.liputan6.com/read/640...n-saat-ramadan
Kalo abib asli loh

0
2.6K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan