Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto (tengah), menunjukkan barang bukti hasil operasi berantas jaya 2013 yang telah dilakukan selama 10 hari
Quote:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tawuran antar remaja menjelang sahur di bulan Ramadan ini kembali marak terjadi di Jakarta dan sekitarnya.
Polda Metro Jaya, mencatat sedikitnya ada lima kasus tawuran antarpemuda yang terjadi menjelang sahur di bulan Ramadan kali ini. Semuanya terjadi karena masalah kecil dan yang paling umum adalah saling ejek.
Untuk mengantisipasi hal itu tidak terulang kembali, Polda Metro Jaya akan meningkatkan patroli di semua wilayah hukumnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (17/7/2013) menjelaskan untuk mengantisipasi tindak kejahatan termasuk tawuran pada saat Ramadan hingga Idul Fitri, pihaknya akan lebih mengintensifkan patroli.
Selain itu pihaknya sejak awal bulan puasa telah menggelar Operasi Cipta Kondisi di semua wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"
Saat Ramadan dan Idul Fitri, Polda Metro, Polres serta Polsek, terus melakukan Operasi Cipta Kondisi untuk mengantisipasi tindak kejahatan dan menjaga keamanan. Kegiatannya antara lain razia preman, petasan, miras, tempat hiburan, balapan liar, dan tawuran warga atau ormas," kata Rikwanto, Rabu (17/7/2013).
Berdasarkan data Polda Metro Jaya, tawuran antar-remaja yang terakhir terjadi di daerah Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu dini hari tadi.
Selain itu tawuran juga terjadi di Jalan Mochtar, Sawangan Depok, sekitar pukul 02.06 WIB.
Rikwanto, menuturkan sejauh ini telah terjadi lima kasus tawuran sepanjang Ramadan.
"Ada lima kasus tawuran yang terjadi dan dapat diselesaikan. Menjaga agar tak terulang lagi kami tingkatkan patroli," katanya.
Rikwanto menjelaskan, terkadang tawuran antarremaja pecah karena permasalahan kecil misalnya saling ejek.
Karena itu, diharapkan masyarakat melakukan kegiatan yang positif guna menghindari bentrokan dengan pihak lain.
Mengenai preman, kata Rikwanto, pihaknya telah menciduk sekitar 300 orang dari sejumlah terminal dan tempat lainnya sebagai bagian Operasi Cipta Kondisi.
Dari 300 orang itu, menurutnya, sekitar 36 orang dilakukan penahanan karena terbukti melakukan tindak pidana kejahatan mulai dari kepemilikan senjata tajam, pemerasan dan lain-lain.
"Sementara sisanya didata serta dilakukan pembinaan sebelum mereka kami pulangkan," kata Rikwanto.
http://www.tribunnews.com/ramadan/20...katkan-patroli
tawuran rasa kebersamaan dalam hal negatif, padahal ini bulan yg penuh berkah dan saling memaafkan
