"Tukang Sapu" sepertinya kita terkadang menyepelekan pekerjaan ini. Sapu, "pengki, gerobak, dan karung" menjadi teman setia mendampingi mereka mencari nafkah. Menghirup debu dan asap kendaraan menjadi hal yang terbiasa bagi mereka.

Mereka Lebih baik dari pada petinggi2 negara yang gajinya sangat berlimpah limpah dan kita gan khususnya yang masih belum sadar untuk menjaga kebersihan terutama di lingkungan kita sendiri ane salut sama mereka gan walau pekerjaan yang mereka lakukan slalu di pandang sebelah mata tapi mereka tetap menjalaninya dengan ikhlas kita patut merubah pola pikir masyarakat ataupun para petinggi negara di mana orang yang melakukan pekerjaan ini selalu di kucilkan mungkin bnyk yang bilang "ah. . .cuman tukang sapu" mereka lebih baik dari pada kita yang menyelepekan mereka tapi jasanya lebih berharga di negara ini di kota2 besar maupun di desa2 terpencil.

Hujan, panas bukanlah alasan bagi mereka untuk tidak bekerja. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan apa yang dilakukan sejumlah oknum PNS yang kesehariannya datang ke kantor hanya duduk, bincang-bincang dengan rekan se ruangan, bahkan mirisnya ada yang memilih keluyuran ke tempat perbelanjaan setelah tiba akhir bulan baru menuntut gaji serta tunjangan.
meskipun ikhlas dan g pernah protes, pernahkah pejabat dan wakil rakyat terpikir memperjuangkan kesejahteraan mereka. Disisi lain para PNS gajinya naik 10%, tapi gaji tukang sapu ini tak kunjung naik).

Resiko: bukan hanya resiko penyakit yang hanya mereka takuti . . .resiko tertabrak mobil, motor atau terserempet mobil, motor juga menjadi ancaman bagi mereka.
Ketika Malam Tiba sebagian dari mereka terlihat masih saja membersihkan sampah2 terlihat raut wajah yang letih dan masih tersisa semangat untuk pulang kerumah bertemu dengan keluarganya kembali.

belum lagi ketika hari raya besar tiba rumah dan keluarga mereka berada dikampung. pernah saya melihat ketika malam hari raya tiba saya melihat tukang sapu termenung melihat kendaraan2 yg lalu lalang meramaikan malam hari raya. mungkin batin ia sedih karena tidak bisa meramaikan hari raya bersama keluarganya dikampung sana.karena tugas dan kewajiban yang harus mereka laksanakan untuk membersihkan sampah2 yang berserakan
harusnya orang2 seperti ini patut d berikan apresiasi dengan memanggilnya PAHLAWAN KEBERSIHAN bkan lagi tukang sapu bkan lagi tukang sampah Justru tukang sampah it harusnya di berikan bagi para koruptor yang mengangkut uang haram ke dompet dan kantongnya

Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tahu nyanyian lagu ’setuju’

lagu tersebut memang pantas membandingkan sosok pahlawan kebersihan dan para wakil rakyat
pekerjaan mereka jauh lebih baik dari pada wakil rakyat