- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pasar Tidak Dapat Dibiarkan Seperti Frankenstein


TS
ngamprah
Pasar Tidak Dapat Dibiarkan Seperti Frankenstein
Quote:

Christianto Wibisono :
Bapak kalau gemas secukupnya saja. Ini menyimpang dari pertanyaan, premis apa yang membuat Bapak yakin bahwa Indonesia bakal jadi negara besar dan kuat dalam satu generasi.
Bung Karno :
Ya saya terlalu bersemangat dan keki melihat bangsa kita dikibuli oleh penipu kelas asongan. Nah, dari Borobudur kita punya imperium Sriwijaya dan Majapahit yang menjadi kawasan transit antara Tiongkok, India, dan Timur Tengah hingga abad XV-XVI. Nah, sekarang kita masuk kuliah Geopolitik 101.
Tuhan itu Maha Adil, tidak pilih kasih. Setiap bangsa pernah dianugrahi kesempatan dan peluang untuk menjadi kiblat, panutan, teladan, dan pimpinan suku bangsa atau bangsa-bangsa yang dipersatukan oleh pemimpin yang mampu menegakkan kekuasaan secara nyata. Kalau baca Barrington Moore dan Mancur Olson, kita akan mengetahui bahwa masyarakat akan taat kepada bandit yang akhirnya melindungi mereka, dan mereka rela membayar upeti (pajak). Ini dilakukan demi menikmati perlindungan hukum dari si penguasa yang defacto mengamankan mereka dari pemerasan bandit lain yang lebih brutal.
Dalam kaitan itu, maka di zaman pramodern, dunia mengenal kebangkitan dan eksistensi beberapa imperium lokal dan regional seperti Assyria< Babilonia, Karthago, Makedonia, Mesir, Persia, Phoenicia, Mogul India, Mongol Tiongkok, Yunani, dan Romawi. Semuanya merupakan pemain kelas regional yang disegani dan ditakuti serta menegakkan rezim yang stabil di bawah komando mereka. Imperium terbesar zaman pramodern Mongol di bawah Genghis Khan meletakkan Eurasia di bawah telapak kaki pasukan berkuda Mongol dari Sungai Donau di laut Tengah sampai Sungai Kuning di Tiongkok dan Pasifik. Bangsa Mongol adalah suku bangsa minoritas di continental Asia dan di Tiongkok, mirip dengan Batak di Indonesia.
Tapi bersama suku Manchu, kedua suku minoritas ini berhasil mengusai Tiongkok yang mayoritas penduduknya orang (suku) Han. Situasi ini ibarat Si Singamangaraja dan Pattimura memerintah Indonesia, dan suku Jawa seperti suku Han yang mayoritas harus rela diperintah oleh dinasti suku minoritas Mongol dan Manchu. Itulah fakta dan realitas sejarah yang tak dapat terpungkiri. Di antara dua dinasti Mongol (1271-1368) dan Manchu (1644-1911) ada dinasti Ming (1368-1644) yang pernah memiliki armada laut terbesar di dunia, sebelum akhirnya malah mengisolasi diri, sehingga Eropa Barat yang kapalnya mirip tongkang dibanding armada kapal Laksamana Zheng He mulai menguasai Asia dan seluruh dunia.
Tahun 1511 merupakan tonggak sejarah karena Malaka jatuh ke tangan Portugal dan sejak itulah barat menaklukkan seluruh dunia termasuk benua Amerika, Afrika, dan Australia. Pramoedya Ananta Toer mengisahkan ketidak- kompakan sulta di kedua tepi Sumatera Malaya dalam tetralogi Bumi Manusia. Paul Kennedy dalam buku The Rise and Fall of the Great Powers menyebutkan bahwa abad XVI ditandai oleh Pax Hispanica, dengan munculnya Spanyol sebagai Negara terkaya dari hasil penjarahan harta karun pertambangan perak di Amerika Selatan. Tapi, Pax Hispanica akan tergerus oleh kemalasan dan kemanjaan serta inflasi yang malah memerosotkan ekonomi spanyol.
Pertengahan abad XVII-XVIII Belanda menjadi Negara terkaya dan Pax Neeerlandica mengandalkan monopoli rempah-rempah Indonesia. VOC menjadi BUMN terbesar dan terkaya sedunia, yang hanya jatuh karena korupsinya sendiri. Pada abad XIX, berkat Revolusi Industri, Inggris jaya dengan Pax Britannica yang akan digantikan oleh Pax Americana seusai Perang Dunia I pada tahun 1918.
SUMBER
Diubah oleh ngamprah 30-07-2013 10:57
0
822
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan