goindonesiacomAvatar border
TS
goindonesiacom
Makanan " Spesial" dibulan Ramadhan

Makanan Khas Ramadhan



Ketan Bintul Serang

Ketan Bintul merupakan makanan khas dari daerah Serang Banten yang pupuler di saat bulan Ramadhan datang. Menurut masyarakat Serang, keberadaan Ketan Bintul dibulan Ramadhan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan karena Ketan Bintul merupakan makanan pembuka Ramadhan. Mencarinya Ketan Bintul pun mudah karena banyak jumpai di kawasan
Pasar lama kota Serang.

  • Makanan Favorit Sultan Maulana Hasanuddin

Nah, konon menurut sejarahnya Ketan Bintul sudah ada sejak 15 abad yang lalu sejak berdirinya kesultanan Banten. Ketan Bintul merupakan makanan kegemaran Sultan Maulana Hasanuddin. Makanan ini diketahui adalah makanan khas rakyat biasa namun karena Sultan memiliki budi pekerti yang tinggi dan selalu menjadi contoh ahlak dan prilakunya dimata rakyatnya, maka sejak rakyat mengetahui seorang Sultan juga menyukai ketan bintul. Sejak itulah mulai menjadi membudaya apabila seseorang berbuka puasa dengan ketan bintul maka seakan-akan menghargai dan menghormati Sultan.

Ketan bintul terbuat dari beras ketan yang dikukus, setelah nampak matang, lalu di letakan pada sebuah wadah yang sudah disiapkan, dahulu wadah tersebut dari bekas karung beras yang terbuat dari plastik yang tidak ada gambarnya atau merknya karena akan mengotori ketan yang akan ditumbuk ketika gambar itu luntur, diletakan dibawah pada lantai atau semen yang rata sebagai tilam.

Ketan yang sudah dipastikan matang tersebut kemudian ditumbuk halus masih dalam keadaan panas dengan sebuah alu kayu yang ujungnya diberi pelapis dari plastik atau alat penumbuk lainnya yang bersih dan tidak mudah luntur.Menumbuknyapun harus dengan tenaga yang besar, disini perlu diperhatikan beras yang sudah menjadi ketan tersebut jangan sampai kehilangan panasnya, agar pada saat menumbuk cepat halus dan empuk. Ketan bintul dijual sekitar Rp. 2.000 perpotongnya.
Spoiler for Ketan Bintul:



Sate Susu Bali

Jika di Serang Banteng ada Ketan Bintul sebagai makanan khas saat bulan Ramadhan, maka di Bali ada satu makanan yang bernama Sate Susu. Bagi masyarakat muslim Bali, Sate Susu merupakan makanan yang selalu menjadi buruan sebagai hidangan saat berbuka puasa.

Sate Susu adalah sate yang terbuat dari bahan utama daging kantung susu sapi yang dimasak, diiris kecil-kecil diberi bumbu ragi dan dibakar diatas tungku. Sate susu ini rasanya tidak seperti sate yang banyak kita temukan di jawa atau dimana-mana seperti sate madura atau sate klatak yang ada di jogja. Selain karena bahan dasar yang di gunakan berbeda, bumbu dan cara memasaknya juga berbeda. Dan karena sate susu ini berada di kampung jawa yang memang mayoritas penduduknya berasal dari jawa maka bisa dibilang rasa sate susu ini adalah perpaduan masakan jawa dan bali.

Walaupun terkesan tidak umum, sate susu ini selalu menjadi menu berbuka favorit yang paling diburu warga setiap ramadhan dan menjadi makanan khas warga muslim di Bali saat bulan puasa. Jadi saat Anda sedang berada di Bali dan bertepatan dengan bulan ramadan maka tidak ada salahnya anda ke kampung jawa dan menikmati kuliner unik ini. Selain karena nikmat, Sate Susu ini dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh selama bulan puasa.

  • Cara Membuat Sate Susu

Untuk membuat Sate Susu ini caranya cukup mudah. Pertama siapkan bagian payudara sapi yang kemudian direbus selama tiga jam lamanya agar sate terasa empuk dan kenyal. Sementara untuk bumbunya, yakni bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, jahe, garam dan sedikit gula, ketumbar, santan dan daun jeruk. Bahan-bahan tersebut kemudian dihaluskan lalu ditumis bersama dengan daun jeruk dan santan.

Setelah payudara sapi yang sudah direbus dipotong-potong kemudian di masukan ke dalam bumbu dan didiamkan selama kurang lebih 15 menit agar bumbu dapat meresap pada daging payudara sapi.Jika bumbu sudah meresap ke dalam daging, tusuk satu persatu daging, dan sate siap untuk dibakar diatas bara. Agar lebih nikmat, Sate Susu dapat disajikan dengan sambal tomat, dan disantap dalam keadaan hangat.
Spoiler for Sate Susu:



Bubur Kampiun

Bubur Kampiun ini merupakan hidangan khas Sumatera Barat. Bubur selain sebagai menu makan pagi, bubur ini lebih banyak disajikan sebagai menu untuk berbuka di bulan puasa. Bubur Kampiun berisikan beberapa campuran makanan, antara lain bubur sumsum, kolak ubi, pisang, candil, bubur delima, dan ketan. Seluruh bahan-bahan tersebut kemudian disiram santan dan gula merah cair.

  • Sejarah Bubur Kampiun

Di daerah asalnya, Bubur Kampiun biasa disebut Bubua Kampiun. Asal mula nama bubur ini cukup unik. Sekitar tahun 1960-an, pasca perang PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, 1958-1961), para tokoh adat mengadakan berbagai acara untuk menghilangkan trauma para warga, seperti lomba layang-layang, lomba sepakbola, lomba membuat pecal, dan lomba kreasi bubur.

Salah satu peserta lomba kreasi bubur adalah seorang nenek bernama Amai Zona. Ia terlambat datang, sehingga tak sempat membuat dari awal dan hanya memasukkan bubur-bubur yang tak habis ia jual pada pagi harinya. Di akhir acara, para juri mengumunkan bahwa yang menjadi juara (champion) pada lomba kreasi bubur adalah nenek tersebut. Saat ditanya nama bubur kreasinya, Amai Zona spontan menjawab Bubua Kampiun. Sejak saat itulah bubur campur aduk miliknya menjadi populer, dan kerap dijumpai saat Ramadhan.

Bubur ampiun dapat dimakan kapan saja dan bisa disajikan dalam keadaan hangat dan dingin. Bubur kampiung yang diberi batu es terasa segar apalagi dimakan disiang hari akan semakin menyegarkan hari. Bubur kampiun yang diberi batu es ini sering disebut dengan es kampiun, rasanya sama-sama lezat dan nikmat dengan bubur kampiun biasa.

Jika Anda berada di Jakarta, Bubur Kampiun ini meski merupakan sajian khas Padang, tidak banyak rumah makan Padang yang menyediakan bubur kampiun. Namun di Jakarta, Bubur kampiun dapat ditemukan di warung masakan Padang ’Bopet Mini’ di area Pasar Bendungan Hilir.
Spoiler for Bubur Kampiun:



Pakat Rotan Tapanuli

Di utara Sumatera tepatnya di Medan ada satu sajian khas bulan Ramadhan, namanya Pakat Rotan.Mendengarnya tentu mengingatkan kita pada sebuah bahan yang biasa digunakan untuk membuat perabotan rumah yaitu rotan. Namun rotan disini bukan lah dijadikan sebagai perabotan rumah seperti kursi, meja, atau yanglainnya melainkan makanan.

Makanan tersebut sering disebut Pakat Rotan. Konon, merupakan salah satu makanan khas suku Mandailing di Sumatera Utara. Bahkan di Tapanuli Selatan, makanan ini sudah menjadi makanan tradisi masyarakat setempat. Pakat Rotan sangat cocok dimakan saat berbuka puasa. Katanya, sangat baik untuk kesehatan tubuh.

  • Cara Membuat Paket Rotan

Banyak cara mengolah makanan yang bernama Pakat Rotan ini, mulai dari merebus, mencampurnya dengan sayuran lain, hingga dibakar. Umumnya pakat yang dikonsumsi buka puasa adalah dengan dibakar.

Caranya pakat yang telah dipotong sesuai dengan selera, biasanya dipotong 1 meter, dicuci. Kemudian dibakar selama lebih kurang 1 jam. Setelah dipastikan matang, pakat kemudian di kupas dan diambil daging pakatnya yang berwarna putih.

Kemudian potong lah sesuai selera, umumnya berukuran kurang lebih 5 centimeter. Pakat lebih nikmat disajikan dengan santan dan serundeng (daging kelapa digoreng). Cara membuatnya cukup mudah, bagi pembaca yang tidak sempat ke Medan, bisa langsung mencobanya di dapur kesayangan Anda.

  • Lokasi

Makanan khas ini tidak bisa dijumpai disembarang tempat di kota Medan, makanan Pakat Rotan tidak sembarangan dapat ditemui. Selain di Tapanuli, Anda bisa menjumpai di Jalan Letda Sujono dan Jalan Prof H M. Yamin-Jalan Aksara Medan.
Spoiler for Pakat Rotan:
0
1.7K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan