- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pintu keluar cuma satu, banyak yang mati terinjak-injak.


TS
oksana919
Pintu keluar cuma satu, banyak yang mati terinjak-injak.
Adu Tinju Berdarah di Nabire, Salah Siapa?
SELAMAT BERBUKA PUASA GAN SEBELUMNYA....
VIVAnews - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto sangat menyesalkan peristiwa keributan antar pendukung usai laga tinju amatir di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu malam, 14 Juli 2013.
Ia meminta pengalaman buruk ini dijadikan pelajaran bagi para penyelenggara kegiatan apapun, terutama olahraga, untuk memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan para pengunjung.
"Sangat sedih bahwa mereka menjadi korban karena berebutan mau ke luar ruangan karena pintunya hanya satu. Ini mungkin jadi pelajaran bagi para penyelenggara tidak hanya sekadar pertandingannya," ujar Djoko di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 15 Juli 2013.
Menurut laporan terakhir yang diterima Djoko, sampai siang ini tidak ada perkembangan lebih lanjut di Nabire terkait peristiwa tersebut. Situasi pun, kata dia, sudah bisa dikendalikan.
"Kepada Kapolda saya sudah minta untuk terus antisipasi terhadap perkembangan apabila mungkin nanti bisa berkembang lebih lanjut," tuturnya.
Djoko mengatakan, masalah izin laga tinju ini akan dievaluasi lebih lanjut oleh Kapolri dan jajarannya. Menurutnya, harus diperiksa apakah ada izin keramaian, baik dari kepolisian maupun pemda, atas penyelenggaraan laga yang memperebutkan piala bupati itu.
"Mestinya ada izin keramaian, karena ini sudah berjalan lima hari. Protes biasa dari pendukung yang kalah, tapi menimbulkan kerusuhan, itu kita sesali," kata dia.
Sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat kerusuhan dalam laga tinju amatir di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu malam, 14 Juli 2013, sekitar pukul 22.30 WIT. Korban meninggal terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Pemicunya adalah, karena suporter pendukung salah satu petinju tidak terima jagoannya kalah. Suporter sasana Mawa yang mengusung petinjunya Yulianus Pigome, mengamuk karena kalah dari petinju sasana Persada Alpius Rumkoren. (umi)
SELAMAT BERBUKA PUASA GAN SEBELUMNYA....

Quote:
Pertandingan tinju amatir di GOR Kota Lama Nabire, Papua, Minggu malam 14 Juli 2013 berujung tragedi. Keberhasilan salah satu petinju merebut Piala Bupati Nabire harus dibayar mahal, 17 nyawa melayang.
Insiden ini bermula dari pertarungan dua petinju amatir, Yulianus Pigome dari Sasana Mawa dengan Alfius Rumkoren dari Sasana Persada. Sekitar 1.500 penonton hadir di stadion berkapasitas 800-900 orang itu dan berapi-api memberi semangat pada jagoan masing-masing.
Di akhir pertandingan, wasit memenangkan Alfius. Pendukung Yulianus tak terima. Mereka marah, kemudian melemparkan kursi ke arah wasit dan suporter lawan, sekitar pukul 23.00 WIT.
Pertandingan tinju itu pun berubah jadi adu jotos massal. Aksi saling pukul antar suporter tak terhindarkan.
"Suporter menyerang sesama suporter pada saat penyerahan hadiah," kata Juru Bicara Polda Papua, Kombes I Gede Sumerta Jaya, Senin 15 Juli 2013. Bupati Nabire Isayas Daud yang juga ikut menonton, dikabarkan benjut terkena lemparan kursi.
Melihat keributan yang makin tak terkendali itu, sebagian besar penonton panik dan berupaya menyelamatkan diri. Nahas, akses pintu keluar hanya satu sehingga banyak yang jatuh dan terinjak-injak.
Diduga kuat, sebagian korban tewas akibat terinjak-injak saat berupaya keluar stadion. Sebanyak 17 orang tewas dan 39 penonton lainnya luka-luka.
Warga setempat, Yohanes Dow, mengungkapkan baku hantam tak hanya terjadi di dalam GOR saja. Pendukung yang ada di luar GOR juga ikut melempari batu ke dalam sehingga membuat suasana bertambah kacau.
Polisi langsung menerjunkan tim untuk mengusut adu jotos berdarah ini. Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengungkapkan penyidik sudah memeriksa 11 saksi. "Termasuk penyelenggara. Kami belum bisa sebut nama penyelenggaranya," kata Timur.
Dari pemeriksaan para saksi itu, polisi belum menetapkan tersangka.
Evaluasi adu tinju
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto sangat menyesalkan insiden yang berujung maut ini. Dia meminta pengalaman buruk ini dijadikan pelajaran bagi para penyelenggara kegiatan apapun, terutama olahraga, untuk memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan para pengunjung.
"Sangat sedih, mereka menjadi korban karena berebutan mau keluar ruangan karena pintunya hanya satu," ujarnya.
Menurut laporan terakhir yang diterima Djoko sampai Senin siang, situasi di Nabire sudah bisa dikendalikan. Djoko mengingatkan agar izin laga tinju dievaluasi. Dia meminta Polri memeriksa apakah penyelenggara mengantungi izin keramaian, baik dari kepolisian maupun Pemda, dalam penyelenggaraan acara ini.
"Mestinya ada izin keramaian, karena ini sudah berjalan lima hari. Protes dari pendukung yang kalah, biasa. Tapi, sampai menimbulkan kerusuhan, itu kami sesali," dia menekankan.
Sementara itu Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga KRMT Roy Suryo mengatakan sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait, termasuk Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir (PB Pertina), soal tragedi ini. Dia menegaskan Pertina ternyata belum mendapat laporan ihwal izin penyelenggaraan Bupati Cup Isayas Daud ini.
"Sudah ada kontak dengan pihak-pihak terkait, termasuk PB Pertina dan kepolisian. Untuk komunikasi dengan Pertina, saya mendapat jawaban belum ada laporan adanya izin terkait penyelenggaraan pertandingan tersebut," papar Menpora.
Namun, Ketua PP Pertina Reza Ali mengatakan penyelenggaraan turnamen tinju amatir Bupati Cup Isayas Daud di Nabire itu sudah sesuai prosedur yang benar. Pertina, kata Reza, hanya punya wewenang untuk memberikan surat rekomendasi penyelenggaraan.
Sedangkan kuasa untuk memberikan surat izin sepenuhnya ada di Pengurus Cabang Pertina Kabupaten Nabire. Ini karena turnamen tersebut hanya mempertemukan para petinju antar sasana, yang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi. "Semua kebutuhan yang harus dilengkapi sudah sesuai prosedur. Bahkan, perangkat wasit dan tim dokter pun sudah lengkap," kata Reza. (kd)
Insiden ini bermula dari pertarungan dua petinju amatir, Yulianus Pigome dari Sasana Mawa dengan Alfius Rumkoren dari Sasana Persada. Sekitar 1.500 penonton hadir di stadion berkapasitas 800-900 orang itu dan berapi-api memberi semangat pada jagoan masing-masing.
Di akhir pertandingan, wasit memenangkan Alfius. Pendukung Yulianus tak terima. Mereka marah, kemudian melemparkan kursi ke arah wasit dan suporter lawan, sekitar pukul 23.00 WIT.
Pertandingan tinju itu pun berubah jadi adu jotos massal. Aksi saling pukul antar suporter tak terhindarkan.
"Suporter menyerang sesama suporter pada saat penyerahan hadiah," kata Juru Bicara Polda Papua, Kombes I Gede Sumerta Jaya, Senin 15 Juli 2013. Bupati Nabire Isayas Daud yang juga ikut menonton, dikabarkan benjut terkena lemparan kursi.
Melihat keributan yang makin tak terkendali itu, sebagian besar penonton panik dan berupaya menyelamatkan diri. Nahas, akses pintu keluar hanya satu sehingga banyak yang jatuh dan terinjak-injak.
Diduga kuat, sebagian korban tewas akibat terinjak-injak saat berupaya keluar stadion. Sebanyak 17 orang tewas dan 39 penonton lainnya luka-luka.
Warga setempat, Yohanes Dow, mengungkapkan baku hantam tak hanya terjadi di dalam GOR saja. Pendukung yang ada di luar GOR juga ikut melempari batu ke dalam sehingga membuat suasana bertambah kacau.
Polisi langsung menerjunkan tim untuk mengusut adu jotos berdarah ini. Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengungkapkan penyidik sudah memeriksa 11 saksi. "Termasuk penyelenggara. Kami belum bisa sebut nama penyelenggaranya," kata Timur.
Dari pemeriksaan para saksi itu, polisi belum menetapkan tersangka.
Evaluasi adu tinju
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto sangat menyesalkan insiden yang berujung maut ini. Dia meminta pengalaman buruk ini dijadikan pelajaran bagi para penyelenggara kegiatan apapun, terutama olahraga, untuk memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan para pengunjung.
"Sangat sedih, mereka menjadi korban karena berebutan mau keluar ruangan karena pintunya hanya satu," ujarnya.
Menurut laporan terakhir yang diterima Djoko sampai Senin siang, situasi di Nabire sudah bisa dikendalikan. Djoko mengingatkan agar izin laga tinju dievaluasi. Dia meminta Polri memeriksa apakah penyelenggara mengantungi izin keramaian, baik dari kepolisian maupun Pemda, dalam penyelenggaraan acara ini.
"Mestinya ada izin keramaian, karena ini sudah berjalan lima hari. Protes dari pendukung yang kalah, biasa. Tapi, sampai menimbulkan kerusuhan, itu kami sesali," dia menekankan.
Sementara itu Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga KRMT Roy Suryo mengatakan sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait, termasuk Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir (PB Pertina), soal tragedi ini. Dia menegaskan Pertina ternyata belum mendapat laporan ihwal izin penyelenggaraan Bupati Cup Isayas Daud ini.
"Sudah ada kontak dengan pihak-pihak terkait, termasuk PB Pertina dan kepolisian. Untuk komunikasi dengan Pertina, saya mendapat jawaban belum ada laporan adanya izin terkait penyelenggaraan pertandingan tersebut," papar Menpora.
Namun, Ketua PP Pertina Reza Ali mengatakan penyelenggaraan turnamen tinju amatir Bupati Cup Isayas Daud di Nabire itu sudah sesuai prosedur yang benar. Pertina, kata Reza, hanya punya wewenang untuk memberikan surat rekomendasi penyelenggaraan.
Sedangkan kuasa untuk memberikan surat izin sepenuhnya ada di Pengurus Cabang Pertina Kabupaten Nabire. Ini karena turnamen tersebut hanya mempertemukan para petinju antar sasana, yang dipersiapkan untuk menghadapi Pekan Olahraga Provinsi. "Semua kebutuhan yang harus dilengkapi sudah sesuai prosedur. Bahkan, perangkat wasit dan tim dokter pun sudah lengkap," kata Reza. (kd)
UPDATE GAN
Spoiler for Kerusuhan Tinju di Nabire, Ini Komentar Pertina:
Quote:
VIVAnews - Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir (PP Pertina) mengatakan, prosedur penyelenggaraan turnamen tinju amatir Bupati Cup Isayas Daud di Nabire, Papua, Minggu 14 Juli 2013, sudah melalui prosedur yang benar.
Hal itu disampaikan oleh Ketua PP Pertina, Reza Ali, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin 15 Juli 2013. Reza menegaskan pihaknya hanya punya wewenang untuk memberikan surat rekomendasi penyelenggaraan turnamen tersebut.
Sedangkan kuasa untuk memberikan surat izin sepenuhnya ada di dalam penguasaan Pengurus Cabang Pertina Kabupaten Nabire. Pasalnya, turnamen tersebut hanya mempertemukan para petinju antarsasana yang dipersiapkan untuk menghadapi event Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
"Kami hanya memberikan surat rekomendasi. Masalah izin, kuasa penuh justru haknya ada di ranah Pengcab Kabupaten Nabire. Semua kebutuhan yang harus dilengkapi sudah sesuai prosedur yang ada. Bahkan, perangkat wasit dan tim dokter pun sudah lengkap," papar Reza.
Kerusuhan pada pertandingan tinju amatir Bupati Cup Isayas Daud di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, memakan korban 17 orang tewas dan 39 luka-luka. Juru Bicara Polda Papua, Kombes I Gede Sumerta Jaya, mengatakan kerusuhan dipicu ketidakpuasan pendukung petinju Yulianus Pigome yang kalah dari Alpius Rumkoren.
Salah satu penyebab jatuhnya korban jiwa di kerusuhan tersebut adalah penonton yang hadir melebihi kapasitas GOR. Pihak Pertina mengaku sudah memperingatkan panitia agar hanya mengizinkan sekitar 600 penonton yang boleh masuk ke GOR.
"Tapi, akhirnya diisi 1.500 orang karena ada kebijakan tiket gratis. Pada intinya kami sangat terpukul dan berduka atas kejadian ini. Saat ini, Pengcab Kabupaten Nabire sedang menggelar rapat untuk mengusut kasus kerusuhan ini," tegas Reza. (one)
Hal itu disampaikan oleh Ketua PP Pertina, Reza Ali, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin 15 Juli 2013. Reza menegaskan pihaknya hanya punya wewenang untuk memberikan surat rekomendasi penyelenggaraan turnamen tersebut.
Sedangkan kuasa untuk memberikan surat izin sepenuhnya ada di dalam penguasaan Pengurus Cabang Pertina Kabupaten Nabire. Pasalnya, turnamen tersebut hanya mempertemukan para petinju antarsasana yang dipersiapkan untuk menghadapi event Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
"Kami hanya memberikan surat rekomendasi. Masalah izin, kuasa penuh justru haknya ada di ranah Pengcab Kabupaten Nabire. Semua kebutuhan yang harus dilengkapi sudah sesuai prosedur yang ada. Bahkan, perangkat wasit dan tim dokter pun sudah lengkap," papar Reza.
Kerusuhan pada pertandingan tinju amatir Bupati Cup Isayas Daud di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, memakan korban 17 orang tewas dan 39 luka-luka. Juru Bicara Polda Papua, Kombes I Gede Sumerta Jaya, mengatakan kerusuhan dipicu ketidakpuasan pendukung petinju Yulianus Pigome yang kalah dari Alpius Rumkoren.
Salah satu penyebab jatuhnya korban jiwa di kerusuhan tersebut adalah penonton yang hadir melebihi kapasitas GOR. Pihak Pertina mengaku sudah memperingatkan panitia agar hanya mengizinkan sekitar 600 penonton yang boleh masuk ke GOR.
"Tapi, akhirnya diisi 1.500 orang karena ada kebijakan tiket gratis. Pada intinya kami sangat terpukul dan berduka atas kejadian ini. Saat ini, Pengcab Kabupaten Nabire sedang menggelar rapat untuk mengusut kasus kerusuhan ini," tegas Reza. (one)
Spoiler for Insiden Nabire, Menkopolhukam Minta Polri Usut Izin Keramaian:
Quote:
VIVAnews - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto sangat menyesalkan peristiwa keributan antar pendukung usai laga tinju amatir di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu malam, 14 Juli 2013.
Ia meminta pengalaman buruk ini dijadikan pelajaran bagi para penyelenggara kegiatan apapun, terutama olahraga, untuk memperhatikan faktor keamanan dan keselamatan para pengunjung.
"Sangat sedih bahwa mereka menjadi korban karena berebutan mau ke luar ruangan karena pintunya hanya satu. Ini mungkin jadi pelajaran bagi para penyelenggara tidak hanya sekadar pertandingannya," ujar Djoko di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 15 Juli 2013.
Menurut laporan terakhir yang diterima Djoko, sampai siang ini tidak ada perkembangan lebih lanjut di Nabire terkait peristiwa tersebut. Situasi pun, kata dia, sudah bisa dikendalikan.
"Kepada Kapolda saya sudah minta untuk terus antisipasi terhadap perkembangan apabila mungkin nanti bisa berkembang lebih lanjut," tuturnya.
Djoko mengatakan, masalah izin laga tinju ini akan dievaluasi lebih lanjut oleh Kapolri dan jajarannya. Menurutnya, harus diperiksa apakah ada izin keramaian, baik dari kepolisian maupun pemda, atas penyelenggaraan laga yang memperebutkan piala bupati itu.
"Mestinya ada izin keramaian, karena ini sudah berjalan lima hari. Protes biasa dari pendukung yang kalah, tapi menimbulkan kerusuhan, itu kita sesali," kata dia.
Sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat kerusuhan dalam laga tinju amatir di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu malam, 14 Juli 2013, sekitar pukul 22.30 WIT. Korban meninggal terdiri dari laki-laki dan perempuan.
Pemicunya adalah, karena suporter pendukung salah satu petinju tidak terima jagoannya kalah. Suporter sasana Mawa yang mengusung petinjunya Yulianus Pigome, mengamuk karena kalah dari petinju sasana Persada Alpius Rumkoren. (umi)
Spoiler for Menpora: Usut Tuntas Kerusuhan Tinju di Nabire:
Quote:
VIVAnews - Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, meminta pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengusut tuntas kerusuhan yang terjadi pada pertandingan tinju amatir Bupati Cup Isayas Daud di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu 14 Juli 2013 malam.
Kerusuhan tersebut memakan korban 17 orang tewas dan 39 luka-luka. Juru Bicara Polda Papua, Kombes I Gede Sumerta Jaya, mengatakan kerusuhan dipicu ketidakpuasan pendukung petinju Yulianus Pigome yang kalah dari Alpius Rumkoren.
"Kami dari pihak Kemenpora sangat menyesalkan terjadinya kerusuhan di pertandingan tinju amatir, Bupati Cup Isayas Daud. Saya meminta kepada pihak kepolisian untuk dapat mengusut tuntas kerusuhan ini," kata Menpora di kantor Kemenpora, Senin 15 Juli 2013.
Menpora mengatakan saat ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait, termasuk dengan Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir (PB Pertina). Menpora menegaskan bahwa Pertina belum mendapat laporan izin penyelenggaraan Bupati Cup Isayas Daud.
"Sudah ada kontak dengan pihak-pihak terkait, termasuk PB Pertina dan kepolisian. Untuk komunikasi dengan Pertina, saya mendapat jawaban belum ada laporan izin terkait penyelenggaraan pertandingan tersebut," papar Menpora.
Terakhir, Menpora menegaskan pihaknya berencana untuk memberikan santunan kepada para korban, dalam bentuk biaya pengobatan dan lainnya.
"Kami akan memberikan santunan kepada mereka yang menjadi korban meninggal dan luka-luka. Secara khusus saya akan menugaskan staf saya dari Deputi 3 dan 4 untuk klarifikasi langsung ke Papua," tuntas Menpora. (sj)
Kerusuhan tersebut memakan korban 17 orang tewas dan 39 luka-luka. Juru Bicara Polda Papua, Kombes I Gede Sumerta Jaya, mengatakan kerusuhan dipicu ketidakpuasan pendukung petinju Yulianus Pigome yang kalah dari Alpius Rumkoren.
"Kami dari pihak Kemenpora sangat menyesalkan terjadinya kerusuhan di pertandingan tinju amatir, Bupati Cup Isayas Daud. Saya meminta kepada pihak kepolisian untuk dapat mengusut tuntas kerusuhan ini," kata Menpora di kantor Kemenpora, Senin 15 Juli 2013.
Menpora mengatakan saat ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait, termasuk dengan Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir (PB Pertina). Menpora menegaskan bahwa Pertina belum mendapat laporan izin penyelenggaraan Bupati Cup Isayas Daud.
"Sudah ada kontak dengan pihak-pihak terkait, termasuk PB Pertina dan kepolisian. Untuk komunikasi dengan Pertina, saya mendapat jawaban belum ada laporan izin terkait penyelenggaraan pertandingan tersebut," papar Menpora.
Terakhir, Menpora menegaskan pihaknya berencana untuk memberikan santunan kepada para korban, dalam bentuk biaya pengobatan dan lainnya.
"Kami akan memberikan santunan kepada mereka yang menjadi korban meninggal dan luka-luka. Secara khusus saya akan menugaskan staf saya dari Deputi 3 dan 4 untuk klarifikasi langsung ke Papua," tuntas Menpora. (sj)
Spoiler for Polri Periksa Penyelenggara Tinju di Nabire:
Quote:
VIVAnews - Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus keributan antar pendukung usai laga tinju amatir di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, tadi malam. Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, sudah ada 11 saksi yang telah diperiksa.
"Termasuk penyelenggara. Kami belum bisa sebut nama penyelenggaranya," kata Timur di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 15 Juli 2013.
Timur menampik anggapan bahwa polisi kurang antisipasi dalam mengamankan acara yang memperebutkan piala bupati tersebut. Menurut dia, kepolisian telah melakukan tindakan-tindakan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.
"Memang penonton itu lebih dari 1.500 orang, tapi pertandingan tinju kan tidak seperti permainan bola artinya lebih tertib sehingga pengamanan kurang lebih sekitar 250. Dari TNI 100 kemudian dari Polri 150," ujarnya.
Meski begitu, Timur mengatakan langkah-langkah audit dan pemeriksaan lebih dalam akan dilakukan kepolisian sesuai fakta di lapangan. Ia pun telah memerintahkan Kapolda Papua untuk berada di lokasi kejadian.
Tambahan bantuan keamanan, lanjutnya, juga telah diturunkan ke sekitar wilayah Nabire. Yakni, sebanyak 300 personil dari TNI dan 300 personil dari Brimob Polda Papua.
"Sejak jam 12 malam, kondisi terakhir bisa dikendalikan. Polisi terus melakukan pengamanan baik di objek vital maupun kantor-kantor pemerintahan," tuturnya.
Sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat kerusuhan dalam laga tinju amatir di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu malam, 14 Juli 2013, sekitar pukul 22.30 WIT. Korban meninggal terdiri dari laki-laki dan perempuan. Selain itu 39 orang lainnya luka-luka.
Pemicunya adalah, karena suporter pendukung salah satu petinju tidak terima jagoannya kalah. Suporter sasana Mawa yang mengusung petinjunya Yulianus Pigome, mengamuk karena kalah dari petinju sasana Persada Alpius Rumkoren.
"Termasuk penyelenggara. Kami belum bisa sebut nama penyelenggaranya," kata Timur di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 15 Juli 2013.
Timur menampik anggapan bahwa polisi kurang antisipasi dalam mengamankan acara yang memperebutkan piala bupati tersebut. Menurut dia, kepolisian telah melakukan tindakan-tindakan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.
"Memang penonton itu lebih dari 1.500 orang, tapi pertandingan tinju kan tidak seperti permainan bola artinya lebih tertib sehingga pengamanan kurang lebih sekitar 250. Dari TNI 100 kemudian dari Polri 150," ujarnya.
Meski begitu, Timur mengatakan langkah-langkah audit dan pemeriksaan lebih dalam akan dilakukan kepolisian sesuai fakta di lapangan. Ia pun telah memerintahkan Kapolda Papua untuk berada di lokasi kejadian.
Tambahan bantuan keamanan, lanjutnya, juga telah diturunkan ke sekitar wilayah Nabire. Yakni, sebanyak 300 personil dari TNI dan 300 personil dari Brimob Polda Papua.
"Sejak jam 12 malam, kondisi terakhir bisa dikendalikan. Polisi terus melakukan pengamanan baik di objek vital maupun kantor-kantor pemerintahan," tuturnya.
Sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat kerusuhan dalam laga tinju amatir di GOR Kota Lama, Nabire, Papua, Minggu malam, 14 Juli 2013, sekitar pukul 22.30 WIT. Korban meninggal terdiri dari laki-laki dan perempuan. Selain itu 39 orang lainnya luka-luka.
Pemicunya adalah, karena suporter pendukung salah satu petinju tidak terima jagoannya kalah. Suporter sasana Mawa yang mengusung petinjunya Yulianus Pigome, mengamuk karena kalah dari petinju sasana Persada Alpius Rumkoren.
Diubah oleh oksana919 16-07-2013 17:36
0
2.9K
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan