SURABAYA, JURNAL3.com – Mantan Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Martono mengakui kalau dirinya memang membangkang dan melawan perintah DPP Partai Golkar, hingga akhirnya dia dilengserkan paksa.

Namun, Martono punya alasan kuat melawan titah DPP, karena ia menyakini apa yang diperbuatnya adalah benar dan tidak melanggar aturan partai terkait dirinya tidak mau mengubah nomor urut satu DCS DPRD Jatim Dapil Tuban-Bojonegoro, dari Sudiyati (caleg perempuan) ke Freddy Purnomo.

“Kenapa saya tidak mau merubah, karena saya menghormati kerja tim 12 di DPD Golkar Jatim yang telah menyusun daftar caleg. Dalam hal ini DPP juga tidak mendengarkan permintaan saya untuk mengundang tim 12 untuk didengar alasan kenapa Fredy Purnomo ada di nomor urut 2,”jelasnya kepada Jurnal3, Selasa (16/07/2013).

Tim 12, lanjut Martono, sudah bekerja dengan mempertimbangkan kuota caleg perempuan. Menurut Martono, sosok Sudiyati adalah pengurus harian Partai Golkar dan juga tokoh SPSI yang memiliki jaringan kuat di kalangan buruh.

“Jujur saja, saya memilih tidak memenuhi perintah DPP karena saya rasa itu tidak sesuai dengan paradigma baru Golkar,” pungkas Martono.

http://www.jurnal3.com/martono-saya-...ah-dpp-golkar/