- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pantaskah Naik Haji Dipakai Sebagai Gelar ?


TS
jokertua
Pantaskah Naik Haji Dipakai Sebagai Gelar ?
YANG NGASIH
DAN
SEMOGA CEPAT NAIK HAJI


JANGAN LUPA
Spoiler for lucky:
Berawal dari melihat beberapa orang yang sudah menunaikan Rukun Islam ke 5 yaitu Naik Haji, tapi tenyata tidak banyak perubahan terhadap perilaku kurang terpuji, bahkan ada kesan sombong (riya) karena sudah melaksanakan perintah agama.
Ditambah lagi sekarang untuk bisa melaksanakan Rukun Islam ke 5 tersebut harus antri sampai lebih dari 10 tahun kalo mendaftar tahun ini.
Penasaran ane nyari2 di kaskus ternyata pernah ada thread semacam ini,
http://www.kaskus.co.id/post/5177e4c...1243be1d000001
tapi kurang banyak agan2 yang ngasih komentar dan pendapat.
Jadi ini thread Repsol ya gan, tapi mumpung bulan puasa, ane ingin tahu pendapat agan2 sekalian untuk kita renungkan bersama.
Pantaskah Nama Haji Dipakai Sebagai Gelar ?
Memakai Gelar HajiOrang Islam Indonesia pada umumnya jika selesai menunaikan Ibadah Haji, maka sering di panggil Pak Haji Fulan atau Ibu Hajah Fulanah, bahkan ada sebagian orang yang dengan sengaja menambahkan gelar Haji di depan namanya untuk penulisan dalam dokumen atau surat-surat penting dengan berbagai alasan, diantaranya ada yang mengatakan itu merupakan Syiar, supaya orang tertarik untuk segera mengikuti menunaikan ibadah haji, ada pula yg beralasan bahwa Ibadah Haji adalah Ibadah yang besar dan memerlukan biaya besar jadi orang tersebut merasa rugi kalau namanya tidak memakai gelar Haji/Hajah, atau jaman dulu masih sedikit orang yang mampu (dalam hal materi) mengeluarkan biaya untuk menunaikan Ibadah haji, sehingga jarang sekali orang yang bisa melaksanakan haji, maka jika pada suatu desa atau kampung ada orang Islam yang menunaikan Haji dan di kampungnya atau desanya hanya dia satu-satunya yang pernah menunaikan Haji, maka jika di kampung/desa itu di sebutkan Pak Haji (tanpa menyebut nama aslinya) maka sekampung/sedesa pasti tahu siapalah orang yang di maksud Pak Haji itu.
Padahal Ibadah Haji itu tidak berbeda dengan ibadah-ibadah yang lain seperti : - Sahadat - Sholat - Puasa - Zakat - Haji
Ternyata Ibadah Haji itu merupakan salah satu dari rukun Islam yang diwajibkan Allah. Jadi jika ada orang menunaikan Haji terus namanya harus di tambahkan Haji, kalau begitu alasannya semestinya jika dia menunaikan ibadah-badah yang lain juga di tambahkan ke dalam namanya, seperti Zakat, puasa, Sholat dan Sahadat (mengapa cuma haji ??? yang dipakai sebagai gelar).
Adakah Rasulullah memakai gelar Haji, pernahkan anda dengar sahabat menggunakan gelar Haji juga (misal: Haji Nabi Muhammad SAW.; atau para sahabatnya Haji Umar Bin Khotob; Haji Abu Bakar; Haji Usman Bin Afan; Haji Ali Bin Abitholib), padahal beliau beberapa kali menunaikan Ibadah Haji. Jadi sebaiknya kita ikuti contoh Rasulullah dan para sahabatnya yang beliau tidak pernah menyandang gelar Haji. Semoga Haji Kita Jadi Mabrur (terhindar dari Riya dan terhindar dari niat kepada selain Allah).
lanjut di bawah, gan........
0
3.7K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan