Liputan6.com, Liverpool : Kolo Toure, pemain muslim Liverpooltak pernah menjadikan latihan sebagai alasan untuk tidak berpuasa. Ia mengaku dengan berpuasa membuatnya semakin disiplin dan membuat dirinya secara pribadi dan sebagai pemain bola menjadi lebih kuat.

Memang, Ramadan bisa menjadi tantangan buat pesepakbola. Maklum saja, pesepakbola memerlukan diet yang seimbang untuk memastikan tubuhnya tetap fit. Tapi pria berusia 32 tahun itu melihat, tak ada alasan yang membuatnya jadi tidak berpuasa di Bulan Ramadan pada tahun ini. Karena dengan puasa ia menjadi pesepakbola yang lebih kuat.

"Anda pasti membutuhkan disiplin. Bagi saya, lima hari pertama sulit tapi setelah itu, tubuh hanya mulai beradaptasi dan Anda benar-benar merasa bahagia," kata pemain asal Pantai Gading itu dalam sebuah wawancara resmi dengan LiverpoolFC.com.

"Anda membersihkan tubuh Anda dengan baik dan Anda merasa lebih kuat setelah Ramadan. Saya baru menonton sebuah program BBC tentang Demba Ba, dan ia mencetak banyak gol setelah Ramadan karena dia jauh lebih bugar," jelasnya seperti dikutip Goal.com, Jumat (12/7/2013).

"Saya pikir itu menakjubkan bagaimana Ramadan bisa membuat Anda benar-benar kuat," ujarnya.

"Ini bisa saja sulit, tapi pada waktu yang sama saya merasa saya seperti jauh lebih kuat karena kondisi mental saya yang mengambil alih. Ini pasti sulit, tapi ketika Anda percaya pada Tuhan, tidak ada yang mustahil," katanya.

Mantan bek Manchester City itu telah berpuasa selama Bulan Ramadan di sepanjang karirnya. Karena itu, ia juga menegaskan bahwa sangat penting memastikan seseorang membuat makanan yang mendukung dan merencanakan latihan selama Ramadan agar fisik tetap sehat.

"Saya sudah menjalankan Ramadan selama bertahun-tahun setelah saya di sepakbola. Ini sangat penting karena Anda makan dengan baik. Sangat penting Anda makan makanan yang tepat karena Anda bisa menambah berat badan atau Anda bisa mengurangi makanan di tubuh Anda".

"Itulah mengapa Anda perlu minum yang sangat benar. Anda juga perlu menyadari apa yang Anda lakukan karena tubuh Anda kehilangan sesuatu. Dengan dokter dan semua orang di klub, kami berusaha melakukannya. Mereka memberikan saya hal yang bisa membantu saya merasa lebih baik".

Menurut Toure, ia tak masalah jika harus berpuasa karena secara mental ia siap. "Saya melakukannya setiap pertandingan. Saya 110 persen ikut dalam pelatihan - itu tidak akan menjadikan saya mengatakan: `Tidak, saya tidak ingin berlatih keras. Saya ingin berlatih sama kerasnya, saya ingin membantu rekan setim saya, dan saya ingin memenangkan setiap pertandingan tunggal, " jelas Toure.

"Bagi saya Ramadan bukanlah waktu yang mudah karena saya harus bekerja lebih keras, karena saya perlu membantu rekan setim saya. Itulah cara saya melihatnya".

Toure saat ini sedang sibuk mempersiapkan untuk musim Liga Premier mendatang dengan tim Liverpool FC, tapi ia masih berniat untuk menghabiskan waktu dengan anggota keluarga untuk buka puasa di bulan Ramadhan.
"Saya akan merayakannya seperti setiap muslim dengan keluarga saya, istri saya dan anak-anak saya. Mungkin mereka akan berada di sini".