- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
TERJADI KERICUHAN DI LAPAS TAJUNG GUSTA MEDAN!!!!!!


TS
aliymumin
TERJADI KERICUHAN DI LAPAS TAJUNG GUSTA MEDAN!!!!!!







150 Napi Kabur dari Lapas Tanjung Gusta Medan
Spoiler for kompas 1:
JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 150 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, melarikan diri sekitar pukul 18.30 WIB, Kamis (11/7/2013).
Kepala Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Akbar Hadi mengungkapkan, 150 narapidana itu berhasil menerobos keluar melalui pintu portir lapas.
"Berdasarkan info Kalapas Kelas I Medan Muji Raharjo, pada sekitar pukul 18.30 telah terjadi pelarian narapidana. Sekitar 150 napi berhasil menerobos keluar melalui pintu portir lapas," kata Akbar melalui pesan singkat kepada Kompas.com.
Menurutnya, sebagian narapidana lainnya telah membakar gedung perkantoran dan menyandera 15 petugas lapas.
Dugaan sementara, kerusuhan di lapas yang berpenghuni 2.400 orang ini terjadi karena lampu PLN yang padam dan kekurangan air sejak pagi tadi. "Kalapas sudah berkoordinasi dengan pihak pengamanan setempat," sambung Akbar.
awal nya kerusunan
Spoiler for kompas 2:
MEDAN, KOMPAS.COM - Kerusuhan disusul aksi pembakaran terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tanjung Gusta, Medan, Kamis (11/7/2013) malam. Lapas diduga dibakar sekelompok narapidana akibat adanya pemadaman listrik dan matinya air PDAM dalam Lapas.
Sebanyak 15 petugas lapas disandera dalam peristiwa kerusuhan tersebut namun akhirnya berhasil dibebaskan. Kepala Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Akbar Hadi kepada Kompas.com mengungkapkan, 150 narapidana berhasil kabur melalui pintu portir lapas.
Berdasarkan data kepolisian, terdapat 22 narapidana kasus terorisme yang mendekam di lapas tersebut. Sebanyak 15 orang di antaranya diduga ikut kabur bersama ratusan narapidana. Di antara mereka merupakan pelaku perampokan di Bank CIMB Niaga dan kasus di Polsek Hamparan Perak.
"Ada 22 napi kasus terorisme di Lapas Klas 1 Medan. Diperkirakan sekitar 200 orang melarikan diri, termasuk kemungkinan tahanan teroris 15 orang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar.
Penghuni Klas I Tanjung Gusta, saat ini tercatat berjumlah 2.400 orang.
Ini Penjelasan Kanwil Kemenkum HAM Sumut Soal Kerusuhan LP Tanjung Gusta
Spoiler for detik..com:
Jakarta - Kerusuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Tanjung Gusta, Medan, dipicu masalah ketiadaan air sepanjang hari. Pihak LP sudah sempat memesan dua tangki air, tapi tak datang.
"Kami sudah menelpon ke PDAM Tirtanadi meminta air dua tangki, tapi tidak datang," kata Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sumut Budi Sulaksana di LP Tanjung Gusta, Medan, Kamis (11/7/2013).
Budi mengatakan air tak keluar di LP karena listrik padam. Sedangkan penyebab padamnya listrik karena ada kerusakan trafo jaringan yang meledak sejak subuh. Listrik sempat menyala sekitar pukul 18.00 WIB.
"Tapi menyala sebentar saja, terus meledak lagi (trafonya -red)," tutur Budi.
Situasi itu membuat napi resah dan protes. Petugas pun berusaha memberi penjelasan. Tetapi para napi terprovokasi dan kemudian merobohkan pagar bagian dalam.
Robohnya pagar ini memicu aksi anarkis lainnya hingga kemudian ada pembakaran, serta kaburnya sejumlah napi. Hingga tengah malam para napi masih menguasai LP, sementara petugas masih berada di luar.
Gara-gara Telat Membukakan Pintu, Seorang Suami di Tanjung Balai, Sumatera Utara Tega Menggergaji Tubuh Istrinya - Simak Selengkapnya di "Reportase Pagi", Pukul 04.45 - 05.15, hanya di TRANS TV
Listrik Padam Jelang Berbuka Puasa Penyebab Kerusuhan Lapas Tanjung Gusta
Spoiler for tribunnews:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Listrik dan air mati di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara menjadi pemicu kerusuhan penghuni Lapas, Kamis (11/7/2013).
Kepala Hubungan Masyarakat Ditjen PAS, Akbar Hadi Prabowo mengungkapkan kerusuhan berawal saat tahanan dan narapidana penghuni Lapas tersebut akan berbuka puasa.
"Listrik mati menjelang berbuka puasa sekitar pukul 18.30 WIB. Narapidana menuntut listrik menyala, kita sudah koordinasi dengan PLN, tapi listrik tidak menyala dan akhirnya terjadi hal tidak diinginkan itu," kata Akbar Hadi melalui sambungan telepon, Kamis (11/7/2013).
Beberapa narapidana yang menuntut hal tersebut, mengakibatkan penghuni lainnya terprovokasi sehingga terjadi kerusuhan di lapas.
"Petugas yang berjaga saat itu 15 orang dan aksi tidak terbendung, kemudian Kalapas berkoordinasi dengan Brimob. Penghuni Lapas membakar beberapa ruang perkantoran," katanya.
Penghuni Lapas tersebut berjumlah 2.400 orang yang terdiri dari tahanan dan narapidana. Namun hingga saat ini belum diketahui berapa tahanan yang kabur.
"Kalau pastinya belum tahu, karena memang kejadiannya luar biasa info dari Kalapas," katanya.
Kronologi Kerusuhan Lapas Tanjung Gusta Versi Kemenkum HAM
Spoiler for liputan6.com:
Liputan6.com, Jakarta : Kerusuhan berujung kebakaran di Lapas Tanjung Gusta, Medan Kamis petang tadi, mengakibatkan sejumlah narapidana kabur. Menurut informasi yang beredar dari Kementerian Hukum dan HAM, kejadian itu berawal dari padamnya listrik pada pagi hari.
Padamnya listrik menyebabkan tak adanya pasokan air, sehingga para narapidana kesal dan bentrok yang mengakibatkan kebakaran itu.
Berikut kronologis kejadian rusuh berujung bentrok versi Kementerian Hukum dan HAM.
"Informasi awal, kerusuhan disebabkan sejak pagi hari ini listrik padam dan menyebabkan sulitnya supply air," kata Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana menutudalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Kamis (11/7/2013).
Berawal dari padamnya listrik itu, urai Denny, sehingga petugas berusaha mengatasinya dengan menyalakan genset. "Sudah dicoba menggunakan genset untuk menyalakan listrik, namun gesekan (bentrok) terlanjur terjadi," jelas Denny.
Setelah gesekan (bentrok) terjadi, beberapa napi membakar lapas dan merusaknya. Lalu sejumlah napi berhasil melarikan diri. Namun sampai sejauh ini, sambungnya, jumlah napi yang melarikan diri belum dapat dipastikan.
"Berapa napi yang lari harus dihitung ulang setelah kondisi lebih tertib, namun laporan awal yang kami terima sekitar 150-an orang," paparnya.
Selain itu, Denny mengatakan Kementerian Hukum dan HAM telah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan pemadam kebakaran, untuk berkonsentrasi mengembalikan keamanan dan memadamkan api yang masih membakar beberapa bagian Lapas.
Sebelumnya, menurut Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Sutarman, 200 orang napi di Lapas Tanjung Gusta Medan. 12 dari 200 napi yang kabur itu, diduga terkait kasus terorisme. (Yog)
Sipir Tanjung Gusta Tewas Terbakar Ketika Sedang Berdoa
Spoiler for vivanews:
VIVAnews – Satu korban kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan, Sumatera Utara, ditemukan tewas di dalam ruangan administrasi dengan kondisi mengenaskan, Jumat 12 Juli 2013. Seluruh tubuhnya hangus terbakar.
“Jenazah tampak melipat kedua tangannya seperti orang berdoa. Kami belum tahu itu jenazah sipir yang mana,” kata salah seorang petugas evakuasi yang tak mau disebut namanya di LP Tanjung Gusta. Ia yakin korban terus berdoa saat terjebak kobaran api bersama rekan-rekannya.
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin sendiri mengatakan, seluruh korban tewas yang berjumlah 5 orang adalah sipir penjara. Mereka sama-sama terbakar dalam ruangan administrasi atau registrasi yang telah dikepung api akibat pembakaran LP oleh ribuan narapidana yang menghuninya.
Dari 5 korban tewas itu, 4 tewas di tempat dan 1 meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Luka bakar yang hebat membuatnya tak tertolong lagi. Sebanyak 3 korban identitasnya sudah diketahui, yaitu Kepala Seksi Registrasi Bona Situngkir, Staf Registrasi Richardo, dan Awi. Awi inilah yang meninggal ketika sedang dibawa ke RS.
Sementara 2 korban lain belum diketahui identitasnya. Saat ini empat jenazah yang ditemukan terpanggang pukul 04.00 dini hari tadi telah dievakuasi dan diautopsi di RS Pringadi, Medan. Sementara almarhum Awi yang meninggal di perjalanan berada di RS Bina Kasih.
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin sendiri saat ini tengah dalam perjalanan menuju LP Tanjung Gusta untuk berdialog dengan ribuan napi yang mengamuk di sana. “Jangan sampai keadaan ini berlarut-larut,” kata Amir. (adi)
“Jenazah tampak melipat kedua tangannya seperti orang berdoa. Kami belum tahu itu jenazah sipir yang mana,” kata salah seorang petugas evakuasi yang tak mau disebut namanya di LP Tanjung Gusta. Ia yakin korban terus berdoa saat terjebak kobaran api bersama rekan-rekannya.
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin sendiri mengatakan, seluruh korban tewas yang berjumlah 5 orang adalah sipir penjara. Mereka sama-sama terbakar dalam ruangan administrasi atau registrasi yang telah dikepung api akibat pembakaran LP oleh ribuan narapidana yang menghuninya.
Dari 5 korban tewas itu, 4 tewas di tempat dan 1 meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Luka bakar yang hebat membuatnya tak tertolong lagi. Sebanyak 3 korban identitasnya sudah diketahui, yaitu Kepala Seksi Registrasi Bona Situngkir, Staf Registrasi Richardo, dan Awi. Awi inilah yang meninggal ketika sedang dibawa ke RS.
Sementara 2 korban lain belum diketahui identitasnya. Saat ini empat jenazah yang ditemukan terpanggang pukul 04.00 dini hari tadi telah dievakuasi dan diautopsi di RS Pringadi, Medan. Sementara almarhum Awi yang meninggal di perjalanan berada di RS Bina Kasih.
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin sendiri saat ini tengah dalam perjalanan menuju LP Tanjung Gusta untuk berdialog dengan ribuan napi yang mengamuk di sana. “Jangan sampai keadaan ini berlarut-larut,” kata Amir. (adi)
Satu Narapidana Tewas di Kerusuhan Tanjung Gusta
Spoiler for kompas 3:
MEDAN, KOMPAS.com — Seorang narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tanjung Gusta Medan tewas dalam kebakaran yang terjadi di tempat tersebut sejak Kamis (11/7/2013) sore. Jenazah narapidana itu bisa dikeluarkan dari kompleks lembaga pemasyarakatan yang terbakar, Jumat (12/7/2013) dini hari.
Tubuh narapidana itu terlihat melepuh dan langsung dimasukkan ke dalam mobil ambulans yang ada di lokasi sekitar pukul 01.30 WIB. Petugas Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta mengaku belum mengetahui identitas narapidana itu.
Menurut informasi yang dihimpun di lokasi, tewasnya narapidana tersebut diketahui dari petugas Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan yang masih berada di dalam bangunan. Setelah menerima informasi itu, sejumlah petugas medis yang didampingi personel kepolisian mengambil jenazah tersebut dan membawanya keluar dari dari pintu utama lapas.
Tubuh narapidana itu terlihat melepuh dan langsung dimasukkan ke dalam mobil ambulans yang ada di lokasi sekitar pukul 01.30 WIB. Petugas Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta mengaku belum mengetahui identitas narapidana itu.
Menurut informasi yang dihimpun di lokasi, tewasnya narapidana tersebut diketahui dari petugas Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan yang masih berada di dalam bangunan. Setelah menerima informasi itu, sejumlah petugas medis yang didampingi personel kepolisian mengambil jenazah tersebut dan membawanya keluar dari dari pintu utama lapas.
Diubah oleh aliymumin 12-07-2013 09:06
0
3.2K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan