- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Cara Muslim Amerika Menyambut Ramadhan


TS
bilal.mufc
Cara Muslim Amerika Menyambut Ramadhan
REPUBLIKA.CO.ID, Bulan suci Ramadhan
dimulai Selasa di Amerika, menurut Dewan
Fikih Amerika Utara atau ISNA. Di pinggiran
kota Washington, sebuah toko bernama
“Afghan Mini Market” yang menjual makanan
halal berupaya memenuhi permintaan para
pelanggan sebelum awal Ramadhan.
Bagi umat Islam, termasuk pelanggan Magdi
Mahmood, Ramadhan adalah bulan yang
penuh makna. Ia mengatakan, "Ini adalah
bulan yang damai. Bulan penuh rahmat, dan
ini memberi saya energi."
Jutaan Muslim tinggal di Amerika. Banyak
yang berpuasa di Amerika, seperti halnya
Muslim di negara lain, demikian ujar seorang
pelanggan lainnya. "Menurut saya, tidak ada
bedanya. Aturannya sama: Ramadhan adalah
Ramadhan. Mungkin perbedaannya adalah
waktu. Di negara asal saya, waktunya adalah
12 jam malam dan 12 jam siang. Tapi di
Amerika kami berpuasa sedikit lebih lama.
Hanya itu bedanya," ujarnya seperti dilansir
situs VOA.
Warga Muslim berpuasa sepanjang hari dan
berbuka puasa pada malam hari. Banyak yang
menyuguhkan makanan yang khusus untuk
Ramadhan. Sementara para pembeli berupaya
memborong persiapan sebelum Ramadhan,
penjual Asadullah Yousufzai berupaya
menyediakan segala sesuatu yang diinginkan
pelanggan. "Selama bulan Ramadan, umat
Islam kebanyakan membeli kurma segar,
daging Halal, rempah-rempah, dan buah-
buahan. Saya sudah menyediakan segala
macam untuk Ramadhan," kata Asadullah.
Banyak toko menyesuaikan jam mereka untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan mereka,
termasuk toko milik Yousufzai."Selama
Ramadhan, kami buka satu atau dua jam lebih
lama sampai semua transaksi selesai,"
tambahnya.
Pada akhir Ramadhan, hari raya, yang disebut
Idul Fitri, merupakan acara kumpul bersama
keluarga dan anak-anak, demikian ujar warga
Muslim Amerika, Areesh. "Saya senang karena
keluarga saya akan datang dari Maroko dan
setelah kami akan merayakan Idul Fitri
bersama," ujar Areesh.

dimulai Selasa di Amerika, menurut Dewan
Fikih Amerika Utara atau ISNA. Di pinggiran
kota Washington, sebuah toko bernama
“Afghan Mini Market” yang menjual makanan
halal berupaya memenuhi permintaan para
pelanggan sebelum awal Ramadhan.
Bagi umat Islam, termasuk pelanggan Magdi
Mahmood, Ramadhan adalah bulan yang
penuh makna. Ia mengatakan, "Ini adalah
bulan yang damai. Bulan penuh rahmat, dan
ini memberi saya energi."
Jutaan Muslim tinggal di Amerika. Banyak
yang berpuasa di Amerika, seperti halnya
Muslim di negara lain, demikian ujar seorang
pelanggan lainnya. "Menurut saya, tidak ada
bedanya. Aturannya sama: Ramadhan adalah
Ramadhan. Mungkin perbedaannya adalah
waktu. Di negara asal saya, waktunya adalah
12 jam malam dan 12 jam siang. Tapi di
Amerika kami berpuasa sedikit lebih lama.
Hanya itu bedanya," ujarnya seperti dilansir
situs VOA.
Warga Muslim berpuasa sepanjang hari dan
berbuka puasa pada malam hari. Banyak yang
menyuguhkan makanan yang khusus untuk
Ramadhan. Sementara para pembeli berupaya
memborong persiapan sebelum Ramadhan,
penjual Asadullah Yousufzai berupaya
menyediakan segala sesuatu yang diinginkan
pelanggan. "Selama bulan Ramadan, umat
Islam kebanyakan membeli kurma segar,
daging Halal, rempah-rempah, dan buah-
buahan. Saya sudah menyediakan segala
macam untuk Ramadhan," kata Asadullah.
Banyak toko menyesuaikan jam mereka untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan mereka,
termasuk toko milik Yousufzai."Selama
Ramadhan, kami buka satu atau dua jam lebih
lama sampai semua transaksi selesai,"
tambahnya.
Pada akhir Ramadhan, hari raya, yang disebut
Idul Fitri, merupakan acara kumpul bersama
keluarga dan anak-anak, demikian ujar warga
Muslim Amerika, Areesh. "Saya senang karena
keluarga saya akan datang dari Maroko dan
setelah kami akan merayakan Idul Fitri
bersama," ujar Areesh.

0
1.5K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan