Organisasi Islam terbesar di Mesir yang merupakan loyalis presiden terguling Mohammed Morsi, Ikhwanul Muslimin, bertekad untuk melawan kudeta terhadap Morsi. Perlawanan mereka akan dilakukan secara damai.

BBC, Kamis (11/7/2013) melaporkan, perlawanan itu akan ditandai dengan aksi turun ke jalan dan menggelar protes di markas militer yang dipercaya menjadi tempat penahanan Morsi. Seruan untuk menggelar aksi damai ini dikeluarkan sehari setelah kejaksaan agung menerbitkan surat penangkapan tokoh-tokoh senior Ikhwanul Muslimin.

Mengenai penangkapan ini, PBB menyatakan penolakannya. Sekjen PBB Ban Ki-moon bahkan merasa perlu untuk menelepon Menlu Mesir Kamel Amr, Kamis (11/7/2013). Menurutnya, tidak perlu ada penangkapan terhadap pihak-pihak atau masyarakat tertentu di Mesir.

Pada Senin lalu, sebanyak 50 loyalis Morsi dibantai oleh militer dan polisi. Kekerasan terus terjadi seiring munculnya pertentangan antara loyalis Morsi dan penentang Morsi yang kebanyakan merupakan loyalis presiden terguling Hosni Mubarak.

Sumber: http://bit.ly/132HPfj