- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Breaking News: LP Tanjung Gusta Medan Rusuh, Sejumlah Tahanan Kabur


TS
ouranio
Breaking News: LP Tanjung Gusta Medan Rusuh, Sejumlah Tahanan Kabur




Quote:
ini di gan Kronologi Sementara Kerusuhan di LP Tanjung Gusta
Kerusuhan yang berujung kebakaran terjadi di LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Sekitar 200 napi diperkirakan kabur.
Pemicu kerusuhan diduga padamnya aliran listrik dan air di LP klas I itu. Napi protes, melawan petugas, dan akhirnya membakar LP.
Berikut urutan peristiwa kerusuhan dan kebakaran itu secara kronologis berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Heru Prakosa dan pengamatan detikcom di lokasi, Kamis (11/7/2013):
Pukul 05.00 WIB
Air dan listrik mati di LP Tanjung Gusta.
Pukul 17.30 WIB
Terjadi keributan yang dipicu belum pulihnya listrik dan air. Para napi melawan petugas dan menjebol pintu utama serta membakar ruangan kantor LP Tanjung Gusta. Diperkirakan sekitar 200 tahanan melarian diri, termasuk kemungkinan tahanan teroris sebanyak 15 orang.
Pukul 20.50 WIB
Ledakan cukup keras terdengar dari dalam LP. Belum diketahui asal muasal ledakan itu, namun saat ledakan terjadi letupan api terlihat cukup besar.
Pukul 20.42 WIB
Narapidana menimpuki aparat dari dalam lapas dengan batu-batu dan barang lainnya.
Pukul 21.42 WIB
Petugas gabungan Polri dan TNI yang jumlahnya mencapai 500 orang berjaga di sekitar LP. Selain itu, terdapat 15 mobil pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api.
Pukul 22.00 WIB
Api membesar di LP Tanjung Gusta.
Hingga saat ini LP Tanjung Gusta masih belum bisa dikuasai oleh aparat.
[url]http://news.detik..com/read/2013/07/11/220722/2300066/10/kronologi-sementara-kerusuhan-di-lp-tanjung-gusta[/url]
Kerusuhan yang berujung kebakaran terjadi di LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Sekitar 200 napi diperkirakan kabur.
Pemicu kerusuhan diduga padamnya aliran listrik dan air di LP klas I itu. Napi protes, melawan petugas, dan akhirnya membakar LP.
Berikut urutan peristiwa kerusuhan dan kebakaran itu secara kronologis berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Heru Prakosa dan pengamatan detikcom di lokasi, Kamis (11/7/2013):
Pukul 05.00 WIB
Air dan listrik mati di LP Tanjung Gusta.
Pukul 17.30 WIB
Terjadi keributan yang dipicu belum pulihnya listrik dan air. Para napi melawan petugas dan menjebol pintu utama serta membakar ruangan kantor LP Tanjung Gusta. Diperkirakan sekitar 200 tahanan melarian diri, termasuk kemungkinan tahanan teroris sebanyak 15 orang.
Pukul 20.50 WIB
Ledakan cukup keras terdengar dari dalam LP. Belum diketahui asal muasal ledakan itu, namun saat ledakan terjadi letupan api terlihat cukup besar.
Pukul 20.42 WIB
Narapidana menimpuki aparat dari dalam lapas dengan batu-batu dan barang lainnya.
Pukul 21.42 WIB
Petugas gabungan Polri dan TNI yang jumlahnya mencapai 500 orang berjaga di sekitar LP. Selain itu, terdapat 15 mobil pemadam kebakaran yang berusaha memadamkan api.
Pukul 22.00 WIB
Api membesar di LP Tanjung Gusta.
Hingga saat ini LP Tanjung Gusta masih belum bisa dikuasai oleh aparat.
[url]http://news.detik..com/read/2013/07/11/220722/2300066/10/kronologi-sementara-kerusuhan-di-lp-tanjung-gusta[/url]
Quote:
Petugas PLN: Listrik Padam di Wilayah LP Tanjung Gusta karena Gardu Rusak
Kerusuhan di LP Tanjung Gusta dipicu oleh ketiadaan air yang disebabkan oleh padamnya listrik di wilayah itu. Penyebab padamnya listrik karena ada kerusakan di komponen gardu.
"Gardu induk mengalami kerusakan. Ada komponen gardu yang rusak," kata petugas PLN bernama Rinaldi yang dihubungi detikcom, Jumat (12/7/2013).
Petugas hingga saat ini masih berusaha untuk memulihkan kondisi gardu. "Masih dalam perbaikan, kami usahakan secepatnya," ujar Rinaldi.
Tak berbeda dengan keterangan dari PLN, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sumatera Utara Budi Sulaksana mengatakan padamnya listrik karena adanya kerusakan trafo. Dia juga mendapat informasi dari PLN.
Listrik sempat menyala sekitar pukul 18.00 WIB. "Tapi menyala sebentar saja, terus meledak lagi (trafonya -red)," tutur Budi.
Situasi itu membuat napi resah dan protes. Petugas pun berusaha memberi penjelasan. Tetapi para napi terprovokasi dan kemudian merobohkan pagar bagian dalam.
Hingga dini hari ini napi masih belum menyerah kepada petugas. Diperkirakan sekitar 200 napi melarikan diri.
Sekitar tiga puluhan napi sudah ditangkap. Sementara kondisi di LP masih mencekam. Petugas masih belum bisa merangsek masuk karena khawatir napi meledakkan tabung gas dari dalam napi.
Kerusuhan di LP Tanjung Gusta dipicu oleh ketiadaan air yang disebabkan oleh padamnya listrik di wilayah itu. Penyebab padamnya listrik karena ada kerusakan di komponen gardu.
"Gardu induk mengalami kerusakan. Ada komponen gardu yang rusak," kata petugas PLN bernama Rinaldi yang dihubungi detikcom, Jumat (12/7/2013).
Petugas hingga saat ini masih berusaha untuk memulihkan kondisi gardu. "Masih dalam perbaikan, kami usahakan secepatnya," ujar Rinaldi.
Tak berbeda dengan keterangan dari PLN, Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sumatera Utara Budi Sulaksana mengatakan padamnya listrik karena adanya kerusakan trafo. Dia juga mendapat informasi dari PLN.
Listrik sempat menyala sekitar pukul 18.00 WIB. "Tapi menyala sebentar saja, terus meledak lagi (trafonya -red)," tutur Budi.
Situasi itu membuat napi resah dan protes. Petugas pun berusaha memberi penjelasan. Tetapi para napi terprovokasi dan kemudian merobohkan pagar bagian dalam.
Hingga dini hari ini napi masih belum menyerah kepada petugas. Diperkirakan sekitar 200 napi melarikan diri.
Sekitar tiga puluhan napi sudah ditangkap. Sementara kondisi di LP masih mencekam. Petugas masih belum bisa merangsek masuk karena khawatir napi meledakkan tabung gas dari dalam napi.
UPDATE!!!!!!!!
Quote:
Petugas Evakuasi 4 Mayat dari Ruang Kantor LP Tanjung Gusta
Petugas gabungan TNI dan Polri mengevakuasi 4 mayat dari ruang registrasi kantor LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Diduga mayat tersebut adalah petugas sipir LP.
Pantauan detikcom, Jumat (12/7/2013) pukul 04.00 WIB, petugas gabungan terpaksa menjebol jendela dan tembok ruang kantor LP tersebut untuk mengevakuasi mayat dari dalam ruangan. Kondisi mayat yang terbakar itu kemudian dimasukkan ke dalam kantong mayat berwarna putih.
Kantong berisi mayat itu dibawa dengan mobil ambulans ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi. Ada lebih dari 3 mobil ambulans beserta petugas medis yang bersiaga di lokasi tersebut.
Mayat tersebut diduga kuat adalah petugas sipir LP, namun belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun LP. Kemungkinan jumlah korban masih terus bertambah. Petugas gabugan TNI dan Polri masih terus melakukan pemeriksaan di ruang yang hangus terbakar itu.

Petugas gabungan TNI dan Polri mengevakuasi 4 mayat dari ruang registrasi kantor LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Diduga mayat tersebut adalah petugas sipir LP.
Pantauan detikcom, Jumat (12/7/2013) pukul 04.00 WIB, petugas gabungan terpaksa menjebol jendela dan tembok ruang kantor LP tersebut untuk mengevakuasi mayat dari dalam ruangan. Kondisi mayat yang terbakar itu kemudian dimasukkan ke dalam kantong mayat berwarna putih.
Kantong berisi mayat itu dibawa dengan mobil ambulans ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi. Ada lebih dari 3 mobil ambulans beserta petugas medis yang bersiaga di lokasi tersebut.
Mayat tersebut diduga kuat adalah petugas sipir LP, namun belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun LP. Kemungkinan jumlah korban masih terus bertambah. Petugas gabugan TNI dan Polri masih terus melakukan pemeriksaan di ruang yang hangus terbakar itu.


Quote:
Kapolresta Medan: Sudah 42 Napi Berhasil Diamankan
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan sudah mengamankan 42 narapidana yang kabur dari LP Tanjung Gusta, Medan. Mereka ditangkap di sejumlah lokasi berbeda.
"Mereka tidak memberikan perlawanan," kata Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta di LP Tanjung Gusta, Medan, Jumat (12/7/2013) dinihari.
Menurutnya, mereka yang ditangkap umumnya karena tidak bisa menunjukkan identitas diri. Disebutkan Nico, jumlah 42 napi itu masih sementara, kemungkinan dapat bertambah lagi.
Pasca ditangkap, para napi itu ditahan di beberapa tempat terpisah, yakni di polsek dan satuan yang mengamankan.
Sebelumnya, diperkirakan sekitar 200 orang napi melarikan diri bersamaan dengan kerusuhan yang terjadi di LP Tanjung Gusta, sejak Kamis (11/7) sore. Hingga saat ini kerusuhan itu masih berlangsung dan aparat gabungan dari polisi dan tentara belum berhasil masuk ke dalam.
Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan sudah mengamankan 42 narapidana yang kabur dari LP Tanjung Gusta, Medan. Mereka ditangkap di sejumlah lokasi berbeda.
"Mereka tidak memberikan perlawanan," kata Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta di LP Tanjung Gusta, Medan, Jumat (12/7/2013) dinihari.
Menurutnya, mereka yang ditangkap umumnya karena tidak bisa menunjukkan identitas diri. Disebutkan Nico, jumlah 42 napi itu masih sementara, kemungkinan dapat bertambah lagi.
Pasca ditangkap, para napi itu ditahan di beberapa tempat terpisah, yakni di polsek dan satuan yang mengamankan.
Sebelumnya, diperkirakan sekitar 200 orang napi melarikan diri bersamaan dengan kerusuhan yang terjadi di LP Tanjung Gusta, sejak Kamis (11/7) sore. Hingga saat ini kerusuhan itu masih berlangsung dan aparat gabungan dari polisi dan tentara belum berhasil masuk ke dalam.
Quote:
Napi LP Tanjung Gusta Inginkan Tentara yang Berjaga, Bukan Polisi
Para narapidana (napi) yang berada di dalam LP Tanjung Gusta, Medan, mulai menunjukkan sikap kooperatif. Mereka pun meminta agar yang berjaga di depan LP adalah tentara, bukan polisi.
"Jangan polisi, tentara saja," teriak para napi dari pintu depan LP, Jumat (12/7/2013).
Menanggapi keinginan itu, para tentara dari Batalyon Zipur I Bukit Barisan yang sudah bersiaga sejak Kamis (11/7) malam, segera maju. Sekitar 50 tentara yang mengenakan tameng dan peralatan anti huru hara itu kini berbaris di depan LP.
Hingga pukul 03.00 WIB, masih belum ada juga tindakan yang diambil petugas. Mereka masih bersiaga di luar, sementara di dalam para napi masih membakar sejumlah fasilitas LP.
Para narapidana (napi) yang berada di dalam LP Tanjung Gusta, Medan, mulai menunjukkan sikap kooperatif. Mereka pun meminta agar yang berjaga di depan LP adalah tentara, bukan polisi.
"Jangan polisi, tentara saja," teriak para napi dari pintu depan LP, Jumat (12/7/2013).
Menanggapi keinginan itu, para tentara dari Batalyon Zipur I Bukit Barisan yang sudah bersiaga sejak Kamis (11/7) malam, segera maju. Sekitar 50 tentara yang mengenakan tameng dan peralatan anti huru hara itu kini berbaris di depan LP.
Hingga pukul 03.00 WIB, masih belum ada juga tindakan yang diambil petugas. Mereka masih bersiaga di luar, sementara di dalam para napi masih membakar sejumlah fasilitas LP.
Quote:
Sipir yang Terjebak di Dalam LP Mulai Dilepas Para Napi

Ketika kerusuhan terjadi di dalam LP Tanjung Gusta, ada 10 orang petugas yang terjebak di dalam. Pada Jumat (12/7/2013) dini hari, satu per satu petugas itu diizinkan keluar oleh para napi.
Salah seorang petugas keamanan LP, Gabriel Siregar menyatakan, 10 orang itu posisinya bukan sebagai sandera. Mereka hanya terjebak di dalam dan tidak bisa melewati api kebakaran.
"Saat ini tinggal dua orang lagi di dalam. Mereka bukan disandera para napi," kata Siregar kepada wartawan di LP Tanjung Gusta, Jalan Pemasyarakatan, Medan.
Para petugas itu tidak dilukai, dan tidak juga terluka dalam kebakaran dan kerusuhan itu. Setelah mendapat kepastian situasinya kondusif, para sipir itu keluar dari pintu depan dan disambut rekannya yang lain sekitar pukul 03.00 WIB.

Ketika kerusuhan terjadi di dalam LP Tanjung Gusta, ada 10 orang petugas yang terjebak di dalam. Pada Jumat (12/7/2013) dini hari, satu per satu petugas itu diizinkan keluar oleh para napi.
Salah seorang petugas keamanan LP, Gabriel Siregar menyatakan, 10 orang itu posisinya bukan sebagai sandera. Mereka hanya terjebak di dalam dan tidak bisa melewati api kebakaran.
"Saat ini tinggal dua orang lagi di dalam. Mereka bukan disandera para napi," kata Siregar kepada wartawan di LP Tanjung Gusta, Jalan Pemasyarakatan, Medan.
Para petugas itu tidak dilukai, dan tidak juga terluka dalam kebakaran dan kerusuhan itu. Setelah mendapat kepastian situasinya kondusif, para sipir itu keluar dari pintu depan dan disambut rekannya yang lain sekitar pukul 03.00 WIB.
Quote:
Napi Teroris Orasi, Minta Teman-temannya Lepaskan Sandera
Salah seorang napi LP Tanjung Gusta Medan berorasi di depan LP. Napi yang dihukum karena tindakan terorisme ini meminta teman-temannya membebaskan sandera.
Napi yang maju berorasi ini bernama Marwan alias Wak Geng. Dia berbicara melalui pengeras suara.
"Mari kita lepaskan, dia bukan kita sandera. Agar tidak ada salah persepsi, kita tidak menyandera, jangan lagi melakukan pelemparan," kata Wak Geng di depan LP Tanjung Gusta Medan, Jumat (12/7/2013).
Setelah berbicara sekitar lima menit, Wak Geng kembali masuk ke dalam. Sejak proses dia berbicara itu, tidak ada aktivitas pelemparan batu dari dalam LP ke arah petugas yang berada di luar.
Wakgeng terpidana 12 tahun penjara dalam kasus perampokan Bank CIMB Niaga, Jalan Aksara Medan. Perampokan yang terjadi pada 18 Agustus 2010 itu mengakibatkan tewasnya seorang anggota Brimob Polda Sumut.
Salah seorang napi LP Tanjung Gusta Medan berorasi di depan LP. Napi yang dihukum karena tindakan terorisme ini meminta teman-temannya membebaskan sandera.
Napi yang maju berorasi ini bernama Marwan alias Wak Geng. Dia berbicara melalui pengeras suara.
"Mari kita lepaskan, dia bukan kita sandera. Agar tidak ada salah persepsi, kita tidak menyandera, jangan lagi melakukan pelemparan," kata Wak Geng di depan LP Tanjung Gusta Medan, Jumat (12/7/2013).
Setelah berbicara sekitar lima menit, Wak Geng kembali masuk ke dalam. Sejak proses dia berbicara itu, tidak ada aktivitas pelemparan batu dari dalam LP ke arah petugas yang berada di luar.
Wakgeng terpidana 12 tahun penjara dalam kasus perampokan Bank CIMB Niaga, Jalan Aksara Medan. Perampokan yang terjadi pada 18 Agustus 2010 itu mengakibatkan tewasnya seorang anggota Brimob Polda Sumut.
Quote:
Napi LP Tanjung Gusta Tuntut Bertemu Wamen Denny Indrayana
- Para narapidana yang kini menguasai LP Tanjung Gusta, Medan, menyampaikan tuntutannya ingin bertemu dengan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana. Mereka ingin menyampaikan langsung berbagai persoalan di dalam LP itu.
Ihwal tuntutan itu disampaikan salah seorang napi kasus terorisme, Marwan alias Wak Geng. Dia berbicara melalui pengeras suara milik polisi.
"Keinginan kita adalah bertemu dengan Wamen Denny. Yang ada Kakanwil (Kakanwil Kemkumham Sumut), kita tidak bersedia," kata Wak Geng, sekitar pukul 02.25 WIB, Jumat (12/7/2013).
Wak Geng berbicara melalui pengeras suara dari depan LP untuk menenangkan rekan-rekannya sesama narapidana. Wak Geng meminta napi tetap tenang, dan berjanji untuk melepaskan petugas yang ada di dalam LP.
Hingga dini hari ini, napi LP Tanjung Gusta masih belum bisa ditaklukkan oleh aparat. Petugas gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri belum merangsek masuk karena khawatir para napi meledakkan tabung gas
- Para narapidana yang kini menguasai LP Tanjung Gusta, Medan, menyampaikan tuntutannya ingin bertemu dengan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana. Mereka ingin menyampaikan langsung berbagai persoalan di dalam LP itu.
Ihwal tuntutan itu disampaikan salah seorang napi kasus terorisme, Marwan alias Wak Geng. Dia berbicara melalui pengeras suara milik polisi.
"Keinginan kita adalah bertemu dengan Wamen Denny. Yang ada Kakanwil (Kakanwil Kemkumham Sumut), kita tidak bersedia," kata Wak Geng, sekitar pukul 02.25 WIB, Jumat (12/7/2013).
Wak Geng berbicara melalui pengeras suara dari depan LP untuk menenangkan rekan-rekannya sesama narapidana. Wak Geng meminta napi tetap tenang, dan berjanji untuk melepaskan petugas yang ada di dalam LP.
Hingga dini hari ini, napi LP Tanjung Gusta masih belum bisa ditaklukkan oleh aparat. Petugas gabungan yang terdiri dari TNI dan Polri belum merangsek masuk karena khawatir para napi meledakkan tabung gas
Quote:
Napi di LP Tanjung Gusta Persenjatai Diri dengan Tabung Gas
- Ratusan prajurit polisi dibantu TNI hingga Jumat (12/7) dini hari belum berhasil masuk ke dalam LP Tanjung Gusta Medan, yang dibakar oleh narapidana. Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Syarif Gunawan, menyatakan narapidana melawan menggunakan beberapa tabung gas.
"Kita (ingin) masuk, mereka (narapida-red) masih punya beberapa gas elpiji. Mungkin yang bunyi tadi gas," kata Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Syarif Gunawan di lokas LP Tanjung Gusta, Medan, Jumat (12/7/2013) dini hari.
Bunyi dimaksud adalah ledakan yang sempat terdengar di antara kebakaran yang melanda LP Tanjung Gusta. "Kalau masuk nggak hati-hati bahaya, makanya kita hati-hati supaya tidak ada korban," imbuhnya.
Menurutnya, polisi akan bersikap tegas menghadapi para narapidana yang berontak membakar LP jika sampai menjelang pagi aksi ribuan napi itu belum reda. "Saya berharap tidak terlalu lama mengingat jumlah mereka dan kita, dan mengingat waktu malam yang gelap jelang terang," paparnya.
"Tentunya ada (batas waktu), tidak perlu saya sampaikan karena saya back up beliau (Kapolres-red)," lanjut Syarif.
Sementara soal tindakan yang akan diambil oleh Polda, Syarif belum bisa merinci. "Jelas ada tindakan. Tindakan bisa macam-macam, tindakan keras, tindakan terukur, yang tahu yang sudah saya teruskan kepada jajaran. Semua kekuatan Polda saya berikan kepada Polres," tegasnya.
Sebelumnya, kerusuhan itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB di LP Tanjung Gusta, Medan. Kerusuhan dan pembakaran LP itu dipicu oleh padamnya listrik yang berakibat pada kurangnya supply air di LP. Sementara itu sekitar 200 orang narapidana melarikan diri akibat kerusuhan itu, polisi berhasil mengkap kembali beberapa narapidana.
- Ratusan prajurit polisi dibantu TNI hingga Jumat (12/7) dini hari belum berhasil masuk ke dalam LP Tanjung Gusta Medan, yang dibakar oleh narapidana. Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Syarif Gunawan, menyatakan narapidana melawan menggunakan beberapa tabung gas.
"Kita (ingin) masuk, mereka (narapida-red) masih punya beberapa gas elpiji. Mungkin yang bunyi tadi gas," kata Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Syarif Gunawan di lokas LP Tanjung Gusta, Medan, Jumat (12/7/2013) dini hari.
Bunyi dimaksud adalah ledakan yang sempat terdengar di antara kebakaran yang melanda LP Tanjung Gusta. "Kalau masuk nggak hati-hati bahaya, makanya kita hati-hati supaya tidak ada korban," imbuhnya.
Menurutnya, polisi akan bersikap tegas menghadapi para narapidana yang berontak membakar LP jika sampai menjelang pagi aksi ribuan napi itu belum reda. "Saya berharap tidak terlalu lama mengingat jumlah mereka dan kita, dan mengingat waktu malam yang gelap jelang terang," paparnya.
"Tentunya ada (batas waktu), tidak perlu saya sampaikan karena saya back up beliau (Kapolres-red)," lanjut Syarif.
Sementara soal tindakan yang akan diambil oleh Polda, Syarif belum bisa merinci. "Jelas ada tindakan. Tindakan bisa macam-macam, tindakan keras, tindakan terukur, yang tahu yang sudah saya teruskan kepada jajaran. Semua kekuatan Polda saya berikan kepada Polres," tegasnya.
Sebelumnya, kerusuhan itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB di LP Tanjung Gusta, Medan. Kerusuhan dan pembakaran LP itu dipicu oleh padamnya listrik yang berakibat pada kurangnya supply air di LP. Sementara itu sekitar 200 orang narapidana melarikan diri akibat kerusuhan itu, polisi berhasil mengkap kembali beberapa narapidana.
Quote:
Seorang Napi yang Luka Akibat Ledakan di LP Tanjung Gusta Dievakuasi
Ledakan yang terjadi di dalam LP Tanjung Gusta beberapa jam lalu ternyata menyebabkan satu orang napi terluka. Korban dievakuasi petugas pada Jumat (12/7/2013) dinihari.
Korban ledakan itu dievakuasi petugas sekitar pukul 01.25 WIB. Petugas menjemput korban di pintu masuk utama, dan seterusnya dinaikkan ke ambulans dan dibawa ke rumah sakit.
"Kondisinya luka melepuh di sekujur tubuh, tapi masih hidup," kata seorang petugas.
Napi yang dievakuasi ini, merupakan satu-satunya korban luka yang diketahui dan dievakuasi dari dalam LP Tanjung Gusta. Masih belum diketahui apakah ada korban lain dalam kejadian ini.
Ledakan kuat terdengar dari dalam LP sekitar 20.47 WIB. Seiring dengan ledakan itu, api berkobar hebat.
Ledakan yang terjadi di dalam LP Tanjung Gusta beberapa jam lalu ternyata menyebabkan satu orang napi terluka. Korban dievakuasi petugas pada Jumat (12/7/2013) dinihari.
Korban ledakan itu dievakuasi petugas sekitar pukul 01.25 WIB. Petugas menjemput korban di pintu masuk utama, dan seterusnya dinaikkan ke ambulans dan dibawa ke rumah sakit.
"Kondisinya luka melepuh di sekujur tubuh, tapi masih hidup," kata seorang petugas.
Napi yang dievakuasi ini, merupakan satu-satunya korban luka yang diketahui dan dievakuasi dari dalam LP Tanjung Gusta. Masih belum diketahui apakah ada korban lain dalam kejadian ini.
Ledakan kuat terdengar dari dalam LP sekitar 20.47 WIB. Seiring dengan ledakan itu, api berkobar hebat.
Quote:
Dini Hari, Api Kembali Menyala dari Dalam LP Tanjung Gusta
Para napi yang berada di dalam LP Tanjung Gusta, Medan, masih terus melakukan perlawanan. Dini hari ini mereka kembali menyalakan api dari dalam LP.
Api terlihat kembali berkobar hebat dari bagian dalam LP, Jumat (12/7/2013) pukul 01.00 WIB. Petugas yang berada di bagian depan LP segera menjauh.
Masih belum dipastikan kapan polisi akan bertindak. Mereka masih menunggu perintah dari pimpinan.
Petugas yang jumlahnya sekitar 500 orang, gabungan polisi dan TNI, sudah bersiaga sejak beberapa jam lalu. Karena belum ada perintah masuk, sebagian mereka berbaring di rerumputan.
Diperkirakan hingga 200 narapidana penghuni LP Tanjung Gusta kabur sejak Kamis (11/7/2013) sore menyusul kerusuhan yang terjadi di dalam LP. Para napi protes tidak adanya air di dalam LP dan listrik yang padam
Para napi yang berada di dalam LP Tanjung Gusta, Medan, masih terus melakukan perlawanan. Dini hari ini mereka kembali menyalakan api dari dalam LP.
Api terlihat kembali berkobar hebat dari bagian dalam LP, Jumat (12/7/2013) pukul 01.00 WIB. Petugas yang berada di bagian depan LP segera menjauh.
Masih belum dipastikan kapan polisi akan bertindak. Mereka masih menunggu perintah dari pimpinan.
Petugas yang jumlahnya sekitar 500 orang, gabungan polisi dan TNI, sudah bersiaga sejak beberapa jam lalu. Karena belum ada perintah masuk, sebagian mereka berbaring di rerumputan.
Diperkirakan hingga 200 narapidana penghuni LP Tanjung Gusta kabur sejak Kamis (11/7/2013) sore menyusul kerusuhan yang terjadi di dalam LP. Para napi protes tidak adanya air di dalam LP dan listrik yang padam
Quote:
Lewat Tengah Malam, Polisi & TNI Belum Bisa Masuk ke Dalam LP
Sudah lewat tengah malam, petugas gabungan dari Polisi dan TNI masih belum bisa masuk ke dalam LP Klas I Tanjung Gusta Medan yang rusuh dan dibakar napi. Suasana di LP tersebut masih mencekam.
Pantauan detikcom, Jumat (12/7/2013) pukul 00.30 WIB, listrik di LP itu masih padam. Jumlah petugas kini terus bertambah. Mereka masih belum masuk ke dalam LP meski sebagian besar api kini sudah padam.
Dari dalam LP terdengar suara para napi beraktifitas dan berteriak. Meski sudah diimbau untuk masuk ke dalam blok tahanan masing-masing, mereka tetap saja masih berkumpul di satu titik di tengah-tengah LP.
Sementara itu, warga yang awalnya berada di luar pagar, kini mulai masuk ke dalam areal LP. Mereka ingin melihat lebih dekat kondisi di LP yang menampung sebanyak 2.699 napi tersebut.
Selain itu, jumlah mobil pemadam kebakaran juga bertambah. Ada sekitar 20 mobil yang terparkir di areal LP Tanjung Gusta.
Sudah lewat tengah malam, petugas gabungan dari Polisi dan TNI masih belum bisa masuk ke dalam LP Klas I Tanjung Gusta Medan yang rusuh dan dibakar napi. Suasana di LP tersebut masih mencekam.
Pantauan detikcom, Jumat (12/7/2013) pukul 00.30 WIB, listrik di LP itu masih padam. Jumlah petugas kini terus bertambah. Mereka masih belum masuk ke dalam LP meski sebagian besar api kini sudah padam.
Dari dalam LP terdengar suara para napi beraktifitas dan berteriak. Meski sudah diimbau untuk masuk ke dalam blok tahanan masing-masing, mereka tetap saja masih berkumpul di satu titik di tengah-tengah LP.
Sementara itu, warga yang awalnya berada di luar pagar, kini mulai masuk ke dalam areal LP. Mereka ingin melihat lebih dekat kondisi di LP yang menampung sebanyak 2.699 napi tersebut.
Selain itu, jumlah mobil pemadam kebakaran juga bertambah. Ada sekitar 20 mobil yang terparkir di areal LP Tanjung Gusta.
Quote:
Mabes Polri: Polda Aceh, Sumbar, dan Riau Ikut Razia Napi Kabur
Isu ada ratusan napi yang kabur dalam rusuh yang terjadi di LP Tanjung Gusta, Sumut membuat pihak kepolisian waspada. Perburuan dan razia dilakukan. Bukan hanya Polda Sumut saja, Polda yang berbatasan dengan Sumut ikut bergerak.
"Polda yang berdampingan, Aceh, Riau, dan Sumbar mengantisipasi," jelas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie dalam keterangannya, Kamis (11/7/2013).
Ronny menjelaskan, Polda di seputar Sumut ikut melakukan razia sebagai langkah pencegahan. Pihak kepolisian mengimbau agar para narapidan menyerah dan persuasif.
"Seluruh jajaran kepolisian dikerahkan," jelasnya.
Rusuh terjadi di LP Tanjung Gusta pukul 17.00 WIB. Napi marah karena air dan listrik padam. Mereka kemudian melakukan aksi pembakaran. Di saat chaos itu, ada napi yang kabur. Belum pasti berapa jumlahnya. Kabarnya sampai ratusan orang.
Isu ada ratusan napi yang kabur dalam rusuh yang terjadi di LP Tanjung Gusta, Sumut membuat pihak kepolisian waspada. Perburuan dan razia dilakukan. Bukan hanya Polda Sumut saja, Polda yang berbatasan dengan Sumut ikut bergerak.
"Polda yang berdampingan, Aceh, Riau, dan Sumbar mengantisipasi," jelas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie dalam keterangannya, Kamis (11/7/2013).
Ronny menjelaskan, Polda di seputar Sumut ikut melakukan razia sebagai langkah pencegahan. Pihak kepolisian mengimbau agar para narapidan menyerah dan persuasif.
"Seluruh jajaran kepolisian dikerahkan," jelasnya.
Rusuh terjadi di LP Tanjung Gusta pukul 17.00 WIB. Napi marah karena air dan listrik padam. Mereka kemudian melakukan aksi pembakaran. Di saat chaos itu, ada napi yang kabur. Belum pasti berapa jumlahnya. Kabarnya sampai ratusan orang.
Quote:
27 Napi Ditangkap di Belawan, 1 Teroris
Polresta Belawan, Medan, Sumatera Utara, hingga pukul 23.30 WIB berhasil menangkap 27 napi LP Tanjung Gusta yang kabur dari tahanan. Mereka adalah napi pengedar dan pengguna narkoba, kasus pembunuhan, perampokan dan satu orang teroris.
Kapolsek Belawan AKBP Aswin Sipayung mengatakan, mereka ditangkap saat tim Polresta dibantu Brimob Polda Sumut melakukan penyisiran sejak pukul 19.00 WIB. Penyisiran mulai dilakukan dari LP Tanjung Gusta.
"Yang terdekat tertangkap sekitar 500 meter ketika baru lari dari LP. Dan terjauh jaraknya sudah 5 Kilometer. Sebagian besar mereka bersembunyi di areal perkebunan PTPN di Belawan," kata Aswin kepada detikcom, Kamis (11/7/2013).
Di samping itu, lanjut Aswin, mereka juga banyak yang bersembunyi di semak belukar. Mereka saling berpencar."Paling banyak berkelompok itu tiga orang, selebihnya banyak yang sendiri," katanya.
Saat ditangkap, mereka tidak mudah menyerah dan sempat melakukan perlawanan. Namun karena melihat banyaknya pasukan Brimob, akhirnya mereka menyerah. "Mereka boleh kita katakan menyerahkan diri dan tidak ada yang kita tembak," kata Aswin.
Napi tersebut kemudian terus dikumpulkan satu persatu dari beberapa lokasi yang berbeda. Saat ini 27 napi itu sudah dibawa ke Mapolsek Amperan Perak untuk selanjutnya dibawa ke Mapolres Belawan. Ini terpaksa dilakukan karena kondisi LP Tanjung Gusta yang masih terbakar.
Polresta Belawan, Medan, Sumatera Utara, hingga pukul 23.30 WIB berhasil menangkap 27 napi LP Tanjung Gusta yang kabur dari tahanan. Mereka adalah napi pengedar dan pengguna narkoba, kasus pembunuhan, perampokan dan satu orang teroris.
Kapolsek Belawan AKBP Aswin Sipayung mengatakan, mereka ditangkap saat tim Polresta dibantu Brimob Polda Sumut melakukan penyisiran sejak pukul 19.00 WIB. Penyisiran mulai dilakukan dari LP Tanjung Gusta.
"Yang terdekat tertangkap sekitar 500 meter ketika baru lari dari LP. Dan terjauh jaraknya sudah 5 Kilometer. Sebagian besar mereka bersembunyi di areal perkebunan PTPN di Belawan," kata Aswin kepada detikcom, Kamis (11/7/2013).
Di samping itu, lanjut Aswin, mereka juga banyak yang bersembunyi di semak belukar. Mereka saling berpencar."Paling banyak berkelompok itu tiga orang, selebihnya banyak yang sendiri," katanya.
Saat ditangkap, mereka tidak mudah menyerah dan sempat melakukan perlawanan. Namun karena melihat banyaknya pasukan Brimob, akhirnya mereka menyerah. "Mereka boleh kita katakan menyerahkan diri dan tidak ada yang kita tembak," kata Aswin.
Napi tersebut kemudian terus dikumpulkan satu persatu dari beberapa lokasi yang berbeda. Saat ini 27 napi itu sudah dibawa ke Mapolsek Amperan Perak untuk selanjutnya dibawa ke Mapolres Belawan. Ini terpaksa dilakukan karena kondisi LP Tanjung Gusta yang masih terbakar.
Berita2 nyang dari semalem ada di post#3 gan!
Spoiler for sumber:
detik..com and merdeka.com
Diubah oleh ouranio 12-07-2013 04:48
0
5.2K
Kutip
81
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan