- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
calon presiden yg sering nongol di tv tapi ia masih banyak????


TS
kai.uciha
calon presiden yg sering nongol di tv tapi ia masih banyak????
siapa yang gak kenal sama pejabat ini???
yg gak kenal berarti jarang nonton tivi
Bakrie gadaikan antv ke HT demi dapat utang Rp 2 triliun
Pepatah gali lubang tutup lubang seolah masih dipertahankan oleh Aburizal Bakrie. Meskipun utang perusahaannya sudah menumpuk, Ical sapaan akrab Bakrie, tidak takut untuk mencari utang baru. Namun, utang itu bukan untuk akselerasi bisnis perusahaan, melainkan untuk menutup utang lama.
Kabar mengejutkan datang dari bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo yang sebelumnya berambisi membeli saham VIVA Grup milik Aburizal Bakrie. Perusahaan milik Hary Tanoe, MNC Group dikabarkan bakal segera menggelontorkan dana sekitar Rp 2 triliun untuk perusahaan Bakrie. Pinjaman itu tidak didapat Bakrie dengan cuma-cuma.
Demi mendapat dana segar itu, Bakrie dikabarkan telah menggadaikan antv ke Hary Tanoe sebagai jaminan. "Pinjaman segera ditandatangani dalam minggu-minggu ini," ujar sumber merdeka.com, Kamis (11/7) pagi.
Mekanismenya, dana tersebut akan dikucurkan dan masuk ke perusahaan baru yang didirikan dan berafiliasi dengan VIVA Grup, anak usaha Bakrie & Brothers milik Aburizal Bakrie. Kesepakatan itu disebut-sebut sudah terjalin beberapa bulan lalu. "Komitmen dijajaki sejak 4 bulan lalu. Tetapi ada tarik ulur," kata sumber tersebut.
Utang yang diperoleh dari Hary Tanoe rencananya bakal digunakan untuk membayar utang Bakrie pada kreditor asal Singapura, Credit Suisse. Bakrie juga, dalam membayar utangnya pada Credit Suisse, menggunakan dividen atau keuntungan dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Pada Juni 2013, perseroan mengklaim sudah melunasi utangnya senilai USD 100 juta atau Rp 992 miliar ke Credit Suisse dengan menggunakan dividen Newmont.
Selain mendapat jaminan antv dari Bakrie, Hary Tanoe juga dikabarkan telah mengambil alih sejumlah aset properti milik Bakrie yakni Pullman Bali Legian Nirwana, Nirwana Bali Resort. "Ini bagian dari komitmen tersebut," katanya.
Sebelumnya, saham salah satu anak usahanya yakni PT Visi Media Asia atau antv sudah resmi dibeli oleh MNC grup. Informasi dari twitter Mandiri Sekuritas, saham anak usaha emiten grup Bakrie tersebut dijual dengan harga USD 500 juta atau setara Rp 4,7 triliun.
"Saham ANTV, anak usaha emiten media Grup Bakrie PT Visi Media Asia Tbk #VIVA, telah dijual di harga USD 500 juta kepada Grup MNC," tulis twitter Mandiri Sekuritas, @Mandiri_OLT seperti dikutip merdeka.com, Rabu (19/6).
Laporan keuangan VIVA menunjukkan, aset antv yang merupakan anak usaha tidak langsungnya mencapai Rp 989,58 miliar pada akhir 2012.
Saya cuma mau share aja biar indonesia masih punya masa depan yg cerah.
*note: sy bukan pendukung partai manapun and sy golput & politikus yg masih saya percaya di jaman ini cuma dahlan iskan & jokowi.
sy tidak ada unsur menjelek-jelekan pihak manapun. just share aja
and siapakah politikus yg masih anda percaya???
Spoiler for klik:

yg gak kenal berarti jarang nonton tivi
Quote:
Utang Bakrie Menumpuk Akan Ganggu Langkah Bakrie Ke Singgasana RI 1
Ketua umum partai Golkar Aburizal Bakrie bersiap maju menjadi calon presiden pada pemilihan umum 2014 nanti. Sejumlah kalangan menilai langkah ini tergolong berat.
Pasalnya, Bakrie saat ini tengah terlilit masalah utang dalam dunia bisnisnya dan biaya politik pada proses pilpres tidak murah. Pertanyaan selanjutnya dari mana Bakrie mendapat dana jika kinerja usahanya sebagai salah satu mesin penyokong dana sedang ambruk?
Perusahaan induk Bakrie yakni PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) belum lama ini merilis bahwa beban utang perusahaannya sekarang mencapai Rp 6,44 triliun. Langkah penyelamatan yang dilakukan Bakrie diklaim efektif. Dia pun langsung memutuskan untuk menjual pelbagai aset maupun sahamnya.
Menurut laporan keuangan yang didapatkan merdeka.com, berikut daftar utang-utang yang dimiliki oleh Bakrie dengan jatuh tempo tahun 2012 bersama afiliasinya.
1. Bakrie & Brothers mencapai Rp 5,4 triliun
2. Bumi Resources USD 638 juta atau setara Rp 6,38 triliun
3. Bakrieland Development Rp 17,707 triliun
4. Energi Mega Persada Rp 11,215 triliun
5 Bakrie Sumatera Plantations Rp 9,644 triliun
6. Bakrie Telecom Rp 7,844 triliun
7. Bumi Resources Minerals Rp 3,338 triliun
8. Berau Coal Energy Rp 1,535 triliun
9. Visi Media Asia Rp 822,276 miliar
10. Darma Henwa Rp 406,165 miliar.
Sementara, beberapa kekayaan Bakrie yang menjadi tumbal untuk dilepas antara lain Lido Nirwana Parahyangan, Bakrie Toll Road, Bakrie Telecom (Esia), Bakrie Building Industries, PT Energi Mega Persada, Bakrie Pipe Industries dan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk.
Rencananya Bakrie juga ingin menjual perusahaan media VIVA grup yang menaungi tiga media besar yakni TvOne, ANTV dan portal berita Vivanews. Pengusaha terkaya ke-5 Indonesia Chairul Tanjung sudah terang-terangan mengakui berhasrat membeli tunai perusahaan Bakrie yang masih meraup untung besar tersebut.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan, Taipan MNC Harry Tanoesoedibjo turut melakukan penawaran.
Presiden Direktur BNBR, Bobby Gofur Umar, mengungkapkan strategi penyelamatan perusahaan ialah dengan hanya berfokus pada sektor tertentu dan melepas sisanya. Sektor yang akan tetap dipertahankan ialah sumber daya alam (SDA) dan infrastruktur.
Pesimisme terhadap pencapresan Bakrie salah satunya datang dari politikus senior Partai Golkar Zainal Bintang. Bintang menilai runtuhnya kerajaan bisnis Bakrie memberi preseden buruk di mata masyarakat.
Menurut Bintang, selama ini Ical, untuk meningkatkan tingkat elektabilitas mengandalkan uang. "Ical lagi menaikkan pamor dan elektabilitasnya, tetapi sudah terganjal dengan kerajaan bisnisnya yang anjlok," kata Zainal.
Menanggapi hal tersebut Juru Bicara Bakrie, Lula Mara, menegaskan utang merupakan hal yang lumrah dalam dunia bisnis. Hal yang terpenting ialah bagaimana kemampuan perusahaan untuk membayar utang tersebut.
"Semua perusahaan baik itu asing maupun lokal pasti punya utang," ujarnya pada merdeka.com di Jakarta, Selasa (9/7) malam.
Lula menambahkan, saat ini, Bakrie bukanlah seorang pebisnis. " Aburizal Bakrie tidak lagi sebagai pebisnis tapi sebagai ketum partai Golkar. Beliau tak memiliki utang pribadi," jelasnya.
Politisi Partai Golkar Nudirman Munir mengatakan bahwa harus dilakukan pembedaan antara kepentingan bisnis dan partai politik. "Bisnis jatuh bangun sudah biasa. Yang jelas dalam kepemimpinan Ical, Golkar mengalami banyak kemajuan," tutur Nudirman.
Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto turut mengungkapkan persiapan dana untuk menghadapi Pilpres 2014 sepenuhnya menjadi tanggung jawab partai. "Di dalam partai jelas semua pendanaan partai berjalan dengan baik," ucap Setya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menegaskan partai berlambang pohon beringin itu merupakan partai kaya sehingga keuangan bukan menjadi masalah. "Golkar merupakan partai kaya yang finansialnya berdasarkan sistem," kata Idrus.
Ketua umum partai Golkar Aburizal Bakrie bersiap maju menjadi calon presiden pada pemilihan umum 2014 nanti. Sejumlah kalangan menilai langkah ini tergolong berat.
Pasalnya, Bakrie saat ini tengah terlilit masalah utang dalam dunia bisnisnya dan biaya politik pada proses pilpres tidak murah. Pertanyaan selanjutnya dari mana Bakrie mendapat dana jika kinerja usahanya sebagai salah satu mesin penyokong dana sedang ambruk?
Perusahaan induk Bakrie yakni PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) belum lama ini merilis bahwa beban utang perusahaannya sekarang mencapai Rp 6,44 triliun. Langkah penyelamatan yang dilakukan Bakrie diklaim efektif. Dia pun langsung memutuskan untuk menjual pelbagai aset maupun sahamnya.
Menurut laporan keuangan yang didapatkan merdeka.com, berikut daftar utang-utang yang dimiliki oleh Bakrie dengan jatuh tempo tahun 2012 bersama afiliasinya.
1. Bakrie & Brothers mencapai Rp 5,4 triliun
2. Bumi Resources USD 638 juta atau setara Rp 6,38 triliun
3. Bakrieland Development Rp 17,707 triliun
4. Energi Mega Persada Rp 11,215 triliun
5 Bakrie Sumatera Plantations Rp 9,644 triliun
6. Bakrie Telecom Rp 7,844 triliun
7. Bumi Resources Minerals Rp 3,338 triliun
8. Berau Coal Energy Rp 1,535 triliun
9. Visi Media Asia Rp 822,276 miliar
10. Darma Henwa Rp 406,165 miliar.
Sementara, beberapa kekayaan Bakrie yang menjadi tumbal untuk dilepas antara lain Lido Nirwana Parahyangan, Bakrie Toll Road, Bakrie Telecom (Esia), Bakrie Building Industries, PT Energi Mega Persada, Bakrie Pipe Industries dan PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk.
Rencananya Bakrie juga ingin menjual perusahaan media VIVA grup yang menaungi tiga media besar yakni TvOne, ANTV dan portal berita Vivanews. Pengusaha terkaya ke-5 Indonesia Chairul Tanjung sudah terang-terangan mengakui berhasrat membeli tunai perusahaan Bakrie yang masih meraup untung besar tersebut.
Selain itu, tidak menutup kemungkinan, Taipan MNC Harry Tanoesoedibjo turut melakukan penawaran.
Presiden Direktur BNBR, Bobby Gofur Umar, mengungkapkan strategi penyelamatan perusahaan ialah dengan hanya berfokus pada sektor tertentu dan melepas sisanya. Sektor yang akan tetap dipertahankan ialah sumber daya alam (SDA) dan infrastruktur.
Pesimisme terhadap pencapresan Bakrie salah satunya datang dari politikus senior Partai Golkar Zainal Bintang. Bintang menilai runtuhnya kerajaan bisnis Bakrie memberi preseden buruk di mata masyarakat.
Menurut Bintang, selama ini Ical, untuk meningkatkan tingkat elektabilitas mengandalkan uang. "Ical lagi menaikkan pamor dan elektabilitasnya, tetapi sudah terganjal dengan kerajaan bisnisnya yang anjlok," kata Zainal.
Menanggapi hal tersebut Juru Bicara Bakrie, Lula Mara, menegaskan utang merupakan hal yang lumrah dalam dunia bisnis. Hal yang terpenting ialah bagaimana kemampuan perusahaan untuk membayar utang tersebut.
"Semua perusahaan baik itu asing maupun lokal pasti punya utang," ujarnya pada merdeka.com di Jakarta, Selasa (9/7) malam.
Lula menambahkan, saat ini, Bakrie bukanlah seorang pebisnis. " Aburizal Bakrie tidak lagi sebagai pebisnis tapi sebagai ketum partai Golkar. Beliau tak memiliki utang pribadi," jelasnya.
Politisi Partai Golkar Nudirman Munir mengatakan bahwa harus dilakukan pembedaan antara kepentingan bisnis dan partai politik. "Bisnis jatuh bangun sudah biasa. Yang jelas dalam kepemimpinan Ical, Golkar mengalami banyak kemajuan," tutur Nudirman.
Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto turut mengungkapkan persiapan dana untuk menghadapi Pilpres 2014 sepenuhnya menjadi tanggung jawab partai. "Di dalam partai jelas semua pendanaan partai berjalan dengan baik," ucap Setya.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menegaskan partai berlambang pohon beringin itu merupakan partai kaya sehingga keuangan bukan menjadi masalah. "Golkar merupakan partai kaya yang finansialnya berdasarkan sistem," kata Idrus.
Spoiler for from merdeka.com:
Bakrie gadaikan antv ke HT demi dapat utang Rp 2 triliun
Pepatah gali lubang tutup lubang seolah masih dipertahankan oleh Aburizal Bakrie. Meskipun utang perusahaannya sudah menumpuk, Ical sapaan akrab Bakrie, tidak takut untuk mencari utang baru. Namun, utang itu bukan untuk akselerasi bisnis perusahaan, melainkan untuk menutup utang lama.
Kabar mengejutkan datang dari bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo yang sebelumnya berambisi membeli saham VIVA Grup milik Aburizal Bakrie. Perusahaan milik Hary Tanoe, MNC Group dikabarkan bakal segera menggelontorkan dana sekitar Rp 2 triliun untuk perusahaan Bakrie. Pinjaman itu tidak didapat Bakrie dengan cuma-cuma.
Demi mendapat dana segar itu, Bakrie dikabarkan telah menggadaikan antv ke Hary Tanoe sebagai jaminan. "Pinjaman segera ditandatangani dalam minggu-minggu ini," ujar sumber merdeka.com, Kamis (11/7) pagi.
Mekanismenya, dana tersebut akan dikucurkan dan masuk ke perusahaan baru yang didirikan dan berafiliasi dengan VIVA Grup, anak usaha Bakrie & Brothers milik Aburizal Bakrie. Kesepakatan itu disebut-sebut sudah terjalin beberapa bulan lalu. "Komitmen dijajaki sejak 4 bulan lalu. Tetapi ada tarik ulur," kata sumber tersebut.
Utang yang diperoleh dari Hary Tanoe rencananya bakal digunakan untuk membayar utang Bakrie pada kreditor asal Singapura, Credit Suisse. Bakrie juga, dalam membayar utangnya pada Credit Suisse, menggunakan dividen atau keuntungan dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Pada Juni 2013, perseroan mengklaim sudah melunasi utangnya senilai USD 100 juta atau Rp 992 miliar ke Credit Suisse dengan menggunakan dividen Newmont.
Selain mendapat jaminan antv dari Bakrie, Hary Tanoe juga dikabarkan telah mengambil alih sejumlah aset properti milik Bakrie yakni Pullman Bali Legian Nirwana, Nirwana Bali Resort. "Ini bagian dari komitmen tersebut," katanya.
Sebelumnya, saham salah satu anak usahanya yakni PT Visi Media Asia atau antv sudah resmi dibeli oleh MNC grup. Informasi dari twitter Mandiri Sekuritas, saham anak usaha emiten grup Bakrie tersebut dijual dengan harga USD 500 juta atau setara Rp 4,7 triliun.
"Saham ANTV, anak usaha emiten media Grup Bakrie PT Visi Media Asia Tbk #VIVA, telah dijual di harga USD 500 juta kepada Grup MNC," tulis twitter Mandiri Sekuritas, @Mandiri_OLT seperti dikutip merdeka.com, Rabu (19/6).
Laporan keuangan VIVA menunjukkan, aset antv yang merupakan anak usaha tidak langsungnya mencapai Rp 989,58 miliar pada akhir 2012.
Saya cuma mau share aja biar indonesia masih punya masa depan yg cerah.
*note: sy bukan pendukung partai manapun and sy golput & politikus yg masih saya percaya di jaman ini cuma dahlan iskan & jokowi.
sy tidak ada unsur menjelek-jelekan pihak manapun. just share aja
and siapakah politikus yg masih anda percaya???
0
4.2K
Kutip
28
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan