- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Adam, Hawa, dan Iblis


TS
gozdelapanbelas
Adam, Hawa, dan Iblis
Pernahkah entah sejenak ataupun selalu berfikir tentang mengapa kita hidup di dunia ini. Entah apapun alasannya yang pasti tak bisa ditolak bahwa manusia itu lahir dan hidup di dunia ini, sekalipun bunuh diri tak bisa menolak kenyataan bahwa manusia memang hidup di dunia dan diciptakan untuk menghuni bumi.
Berbicara kebahagiaan kehidupan. Mari renungkan mengenai kisah Adam sebagai bapak umat manusia. Adam sangat bahagia berada di surga yang merupakan tempat peraduan terindah nan mewah yang selalu menjadi idaman semua manusia. Tapi ketika tersadar bahwa Adam sendirian tanpa ada siapapun di dalam surga yang begitu indahnya namun tak membuatnya merasakan arti kebahagiaan dlam hidupnya.
Lalu Adam meminta pada Allah agar ada seorang teman untuk menemani hidupnya sepanjang hari agar bisa lebih memahami arti kebahagiaan yang lebih indah. Memang Allah lebih mengetahui kebutuhan makhluk ciptaan Nya. Kemudian Allah menciptakan dari satu buah tulang putih rusuk adam yang kemudian Allah jadikan sosok wanita bernama hawa.
Lalu apa itu kebahagiaan ?
Adam merasa bahagia dengan adanya kehadiran Hawa di sisinya. Meski entah ia sadari atau tak sadar tentang penciptaan Hawa yang berasal dari rusuknya, yang pasti Allah berkehendak dengan itu semua.
Kebahagiaan ada karena kesempurnaan (_). Kesempurnaan tentang keberadaan sesuatu yang saling melengkapi dengan sesuatu yang lain. Cobalah berfikir andai jadi Adam, apa yang akan dilakukan di dalam surga sendirian ?. . .
Sampai galau berfikirpun pada akhirnya akan sama. Seperti Adam akan meminta pada Allah minta seorang teman untuk menemani hidupnya. Padahal surga itu tak bisa dibayangkan dengan panca indera bahkan batin kita pun tak bisa merasakan mengenai betapa indahnya surga dan betapa bahagianya menghuninya. Tapi mungkin kebahagiaan itu tak bisa dirasakan dengan utuh ketika merasa sepinya kesendirian. Tercipta Hawa menjadi semakin melengkapi keindahan dan kebahagiaan di dalam surga.
Adam, Hawa, dan kebahagiaan ?
Kebahagiaan adam tercipta ketika ia harus merelakan rusuknya dijadikan Hawa, entah Adam sadar ataupun tidak pada waktu itu bahwa rusuknya telah diambil. Yang pasti Allah Maha Kuasa Maha Berkehendak. Begitupun Hawa yang bahagia dengan sebuah kehidupan indah dengan seorang laki-laki asalnya yang menikmati agungnya surga.
Manusia dan Kebahagiaan ?
Manusia hidup untuk mencari kebahagiaan dunia dan akherat. Apapun kata liku lakunya. Yang terkadang banyak memaksakan diri untuk mencapai kebahagiaan tersebut. Koruptor salah satunya yang tak tau diri memaksakan diri untuk mencapai kebahagiaan itu.
Manusia dan kebahagiaan memang hal yang utuh untuk dibicarakan dalam setiap tema apapun. Yang kadang sering terlupakan bahwa untuk mencapai kebahagiaan itu tidak belajar dan merenung dari Adam sang Bapak Guru dalam kehidupan di dunia.
Belajar bahagia dari Adam
Meski hidup dalam surga Adam belum bisa merasakan kebahgiaan yang sempurna(_), barulah bisa merasakan kebahagiaan yang sempurna ketika tercipta Hawa. Belajar dari adam yang begitu polos ikhlas meminta pada Allah mengenai kegundahannya, lalu ikhlas pasrah dengan apa yang terjadi. Meski harus kehilangan rusuknya namun pada akhirnya bisa merasakaan kebahagiaan tersebut.
Kebahagiaan itu akan muncul ketika manusia telah mampu memaksimalkan posisinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sudah seharusnya meminta memohon untuk segala kepentingan dalam hidup. Yaitu mampu berdoa dengan tulus ikhlas sebagai titik rendah sebagai hamba Allah tanpa sebuah kemunafikan, mampu merelakan dan pasrah dengan apa yang telah terjadi dengan penuh keyakinan bahwa pasti Allah akan memberikan jalan yang berliku namun dalam setiap liku adalah kebahagiaan, dan mampu meyakinkan diri untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada.
Hidup dan kebahagiaan Vs Iblis
Hidup itu ada dan bergerak. Sedangkan kebahagiaan itu bergerak dan ada. Hidup akan terucap ketika ada kebahaagiaan meski sesaat dan sekecil tetesan embun pagi. Begitupun kebahagiaan yang tak mungkin terucap jika tak ada kehidupan.
Kebahagiaan akan terasa ketika saling menyempurnakan(_). Kembali lagi merenungi Adam dan Hawa yang begitu sederhana saling menyempurnakan. Bagaimana tak saling menyempurnakan, Hawa memang hanya tulang rusuk Adam yang kemudian Allah yang menyempurnakannya. Adam pun merasa ada kekurangan dalam hidupnya dengan hilangnya tulang rusuk atas seizin Allah. Maka sudah sepantasnya manusia belajar dari Adam dan Hawa yang sama – sama saling membutuhkan untuk saling menyempurnakan dan bisa merasakan kebahagiaan dalam kehidupan.
Kebahagiaan Adam dan Hawa menjadikan Iblis sangat iri tentang dirinya yang tak bisa merasakan kebahagiaan tersebut. Kemudian iblis menjerumuskan Adam dan Hawa dalam kesalahan untuk menghilangkan kebahagiaan Adam dan Hawa yang sempurna itu.
0
1.7K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan