- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- All About Design
[info] Mengatur Pencahayaan Visualisasi Arsitektural dengan Nvidia
TS
misterexe
[info] Mengatur Pencahayaan Visualisasi Arsitektural dengan Nvidia
Factory Fifteen Lakukan Alur Kerja Pencahayaan Visualisasi Arsitektural dengan NVIDIA Maximus
Factory Fifteen adalah sebuah studio film dan animasi yang berlokasi di Inggris yang mengkhususkan diri dalam pembuatan visualisasi arsitektural untuk kliennya termasuk diantaranya Knights Architect, Wilkinson Eyre Architect dan MVRDV pada proyek-proyek mulai dari pembuatan stadium Olympic hingga jembatan berukuran besar. Studio ini telah banyak memenangkan penghargaan atas karyanya termasuk diantaranya Golden Age’s “Best Architectural 3D Film” dan Megalomania’s “Best Architectural 3D Image.” Karya arsitektur mereka telah banyak ditampilkan dalam berbagai majalah arsitektur terkemuka, buku dan blog desain, serta film pendek mereka juga telah diakui oleh Sundance Film Festival, SXSW, The Creator’s Project, The London Short Film Festival dan banyak lainnya.
Tantangan:
Ketika membuat visualisasi animasi untuk arsitek, tidak boleh ada peluang untuk kesalahan. Setiap detail harus muncul seperti di dunia nyata sesuai dengan tuntutan klien. Untuk mencapai tingkat sentuhan tertinggi pada semua tampilan mereka, Factory Fifteen membuat penggunaan ekstensif pada high-resolution 360-degree HDRI (high dynamic range image) libraries untuk mengatur tingkatan atas setiap proyek mereka. Cukup posisikan HDRI kedalam tampilan yang diinginkan sehingga dapat menyesuaikan dengan matahari atau penempatan cahaya digital dimanapun mulai dari 5-10 test render, sebuah proses yang dimulai pada setiap proyek dengan waktu pengerjaan pada CPU minimum sekitar 45 menit.
![[info] Mengatur Pencahayaan Visualisasi Arsitektural dengan Nvidia](https://dl.kaskus.id/i1080.photobucket.com/albums/j335/kamarrama/3_zpsb051b3c0.jpg)
Selain itu, semua proyek dari Factory Fifteen membutuhkan beberapa test render untuk memastikan bahwa pergeseran pencahayaan atau materi yang diberikan pada model arsitektur sesuai dengan yang diinginkan. Menjalankan test render ini pada CPU akan “membekukan” pekerjaan apapun selama kurang lebih 5-15 menit dalam satu waktu, secara dramatis berdampak pada kelangsungan proyek dan sebagai hasilnya dapat membatasi kreatifitas.
“Seringkali ketika memberikan pencahayaan pada suatu tampilan, saya dapat membuat sekitar 30+ test render sebelum saya merasa puas akan hasilnya. Tergantung dari ukuran file dan waktu render, ini dapat memakan waktu sekitar setengah hari untuk tweak pada CPU,” ujar Paul Nicholls, Co-Founder, Factory Fifteen. “Kelemahan dari metode ini adalah bahwa Anda menjadi tidak sabar dan mengubah beberapa setting sekaligus untuk membatasi jumlah test render yang harus dilakukan. Hal ini akan membuat Anda menjadi lupa akan pekerjaan apa yang telah dirubah dan mana yang belum – dan akhirnya Anda akan merasa seperti Anda tidak 100% mengendalikan pengaturan parameter kreatif yang telah anda tentukan. “
Solusi:
Nicholls sebelumnya telah memiliki pengalaman menggunakan GPU NVIDIA dan berfikir bahwa system GPU ganda Maximum mungkin dapat membantunya dalam melakukan pekerjaannya di Factory Fifteen. Factory Fifteen menginstall sebuah system NVIDIA Maximus, sebuah workstation HP Z820 dilengkapi dengan GPU NVIDIA Quadro 5000 dan Tesla K20.
“dengan menggunakan Maximus hasil yang saya dapatkan sangat cepat, saya dapat membuat perubahan incremental secara terpisah dan melihat efek dari perubahan pengaturan dalam waktu yang relative singkat. Untuk pertama kalinya saya merasa sepenuhnya memegang kendali pada test render dan hasil akhirnya,” ujar Nicholls.
“Bahkan lebih berguna dibandingkan hasil dari pencahayaan adalah hasil dari setup material yang saya dapatkan dengan menggunakan V-Ray RT yang bekerja pada Maximus. Ketika membuat material nyata yang rumit, kita menciptakan beberapa peta untuk refleksi, kilauan, tonjolan dan perpindahan. Setiap peta tersebut akan secara terpisah membutuhkan tweak ke pengaturan material untuk mendapatkan tampilan yang tepat. Hal ini dapat menjadi suatu proses yang membosankan karena membutuhan beberapa kali test render dan Anda akan sering mengubah pengaturan tanpa bisa melihat hasil akhirnya setelah perubahan dilakukan. Dengan Maximus, saya dapat dengan mudah mengetahui secara langsung bagaimana perubahan akan berdampak pada proyek saya dan tidak lagi menerka-nerka — dan hal tersebut mempercepat proses kerja saya sepuluh kali lipat,” lanjut Nicholls.
Manfaat lain bekerja dengan menggunakan Maximus adalah bahwa hal tersebut memungkinkan Factory Fifteen untuk secara langsung memposisikan gambar HDRI ke dalam tampilan. Pada CPU, Nichols dan tim nya dapat memuat gambar dan memutarnya 15 derajat per test render sampai semua pencahayan dan tampilan sesuai dan akurat. Denga menggunakan Maximus, penempatan HDRI terjadi secara langsung, menghemat waktu minimal 45 menit didepan pada setiap pengaturan tampilan.
Dampak:
Factory Fifteen artists dapat mengembangkan materi di photoshop pada satu layar, dan secara langsung melihat efek pada material-material tersebut dalam bentuk model 3D Max dengan test render dalam V-Ray RT ketika bekerja dengan sistem Maximus. Selain itu, tidak ada lagi perlambatan pada viewport saat membuat modifikasi pada sebuah model.
“Saya menemukan bahwa menggunakan V-Ray RT dengan Maximus telah merubah banyak alur pekerjaan umum 3D saya,” jelas Nicholls. “Saya dapat terus bekerja pada model sementara layar saya yang lain bekerja pada V-Ray RT window, sehingga hal tersebut memungkinkan saya untuk mengembangkan material sambil melakukan pengaturan tampilan dan model.”
Dengan Maximus, hasil nyata dan cepat memungkinkan Nicholls dan tim nya untuk membuat lebih banyak tweak incremental pada pencahayaan dan material lain dengan fleksibilitas untuk mengatur materi dan pencahayaan dengan rinci tanpa takut terjadi “pembekuan” pada seluruh sistemnya.
“Metode test render dengan CPU dan menunggu setiap render selesai sebelum membuat penyesuaian kecil yang lain pada render, cahaya, atau penyesuaian materi kini menjadi suatu metode yang terlihat kuno,” ujar Nicholls.
Factory Fifteen adalah sebuah studio film dan animasi yang berlokasi di Inggris yang mengkhususkan diri dalam pembuatan visualisasi arsitektural untuk kliennya termasuk diantaranya Knights Architect, Wilkinson Eyre Architect dan MVRDV pada proyek-proyek mulai dari pembuatan stadium Olympic hingga jembatan berukuran besar. Studio ini telah banyak memenangkan penghargaan atas karyanya termasuk diantaranya Golden Age’s “Best Architectural 3D Film” dan Megalomania’s “Best Architectural 3D Image.” Karya arsitektur mereka telah banyak ditampilkan dalam berbagai majalah arsitektur terkemuka, buku dan blog desain, serta film pendek mereka juga telah diakui oleh Sundance Film Festival, SXSW, The Creator’s Project, The London Short Film Festival dan banyak lainnya.
Tantangan:
Ketika membuat visualisasi animasi untuk arsitek, tidak boleh ada peluang untuk kesalahan. Setiap detail harus muncul seperti di dunia nyata sesuai dengan tuntutan klien. Untuk mencapai tingkat sentuhan tertinggi pada semua tampilan mereka, Factory Fifteen membuat penggunaan ekstensif pada high-resolution 360-degree HDRI (high dynamic range image) libraries untuk mengatur tingkatan atas setiap proyek mereka. Cukup posisikan HDRI kedalam tampilan yang diinginkan sehingga dapat menyesuaikan dengan matahari atau penempatan cahaya digital dimanapun mulai dari 5-10 test render, sebuah proses yang dimulai pada setiap proyek dengan waktu pengerjaan pada CPU minimum sekitar 45 menit.
![[info] Mengatur Pencahayaan Visualisasi Arsitektural dengan Nvidia](https://dl.kaskus.id/i1080.photobucket.com/albums/j335/kamarrama/3_zpsb051b3c0.jpg)
Selain itu, semua proyek dari Factory Fifteen membutuhkan beberapa test render untuk memastikan bahwa pergeseran pencahayaan atau materi yang diberikan pada model arsitektur sesuai dengan yang diinginkan. Menjalankan test render ini pada CPU akan “membekukan” pekerjaan apapun selama kurang lebih 5-15 menit dalam satu waktu, secara dramatis berdampak pada kelangsungan proyek dan sebagai hasilnya dapat membatasi kreatifitas.
“Seringkali ketika memberikan pencahayaan pada suatu tampilan, saya dapat membuat sekitar 30+ test render sebelum saya merasa puas akan hasilnya. Tergantung dari ukuran file dan waktu render, ini dapat memakan waktu sekitar setengah hari untuk tweak pada CPU,” ujar Paul Nicholls, Co-Founder, Factory Fifteen. “Kelemahan dari metode ini adalah bahwa Anda menjadi tidak sabar dan mengubah beberapa setting sekaligus untuk membatasi jumlah test render yang harus dilakukan. Hal ini akan membuat Anda menjadi lupa akan pekerjaan apa yang telah dirubah dan mana yang belum – dan akhirnya Anda akan merasa seperti Anda tidak 100% mengendalikan pengaturan parameter kreatif yang telah anda tentukan. “
Solusi:
Nicholls sebelumnya telah memiliki pengalaman menggunakan GPU NVIDIA dan berfikir bahwa system GPU ganda Maximum mungkin dapat membantunya dalam melakukan pekerjaannya di Factory Fifteen. Factory Fifteen menginstall sebuah system NVIDIA Maximus, sebuah workstation HP Z820 dilengkapi dengan GPU NVIDIA Quadro 5000 dan Tesla K20.
“dengan menggunakan Maximus hasil yang saya dapatkan sangat cepat, saya dapat membuat perubahan incremental secara terpisah dan melihat efek dari perubahan pengaturan dalam waktu yang relative singkat. Untuk pertama kalinya saya merasa sepenuhnya memegang kendali pada test render dan hasil akhirnya,” ujar Nicholls.
“Bahkan lebih berguna dibandingkan hasil dari pencahayaan adalah hasil dari setup material yang saya dapatkan dengan menggunakan V-Ray RT yang bekerja pada Maximus. Ketika membuat material nyata yang rumit, kita menciptakan beberapa peta untuk refleksi, kilauan, tonjolan dan perpindahan. Setiap peta tersebut akan secara terpisah membutuhkan tweak ke pengaturan material untuk mendapatkan tampilan yang tepat. Hal ini dapat menjadi suatu proses yang membosankan karena membutuhan beberapa kali test render dan Anda akan sering mengubah pengaturan tanpa bisa melihat hasil akhirnya setelah perubahan dilakukan. Dengan Maximus, saya dapat dengan mudah mengetahui secara langsung bagaimana perubahan akan berdampak pada proyek saya dan tidak lagi menerka-nerka — dan hal tersebut mempercepat proses kerja saya sepuluh kali lipat,” lanjut Nicholls.
Manfaat lain bekerja dengan menggunakan Maximus adalah bahwa hal tersebut memungkinkan Factory Fifteen untuk secara langsung memposisikan gambar HDRI ke dalam tampilan. Pada CPU, Nichols dan tim nya dapat memuat gambar dan memutarnya 15 derajat per test render sampai semua pencahayan dan tampilan sesuai dan akurat. Denga menggunakan Maximus, penempatan HDRI terjadi secara langsung, menghemat waktu minimal 45 menit didepan pada setiap pengaturan tampilan.
Dampak:
Factory Fifteen artists dapat mengembangkan materi di photoshop pada satu layar, dan secara langsung melihat efek pada material-material tersebut dalam bentuk model 3D Max dengan test render dalam V-Ray RT ketika bekerja dengan sistem Maximus. Selain itu, tidak ada lagi perlambatan pada viewport saat membuat modifikasi pada sebuah model.
“Saya menemukan bahwa menggunakan V-Ray RT dengan Maximus telah merubah banyak alur pekerjaan umum 3D saya,” jelas Nicholls. “Saya dapat terus bekerja pada model sementara layar saya yang lain bekerja pada V-Ray RT window, sehingga hal tersebut memungkinkan saya untuk mengembangkan material sambil melakukan pengaturan tampilan dan model.”
Dengan Maximus, hasil nyata dan cepat memungkinkan Nicholls dan tim nya untuk membuat lebih banyak tweak incremental pada pencahayaan dan material lain dengan fleksibilitas untuk mengatur materi dan pencahayaan dengan rinci tanpa takut terjadi “pembekuan” pada seluruh sistemnya.
“Metode test render dengan CPU dan menunggu setiap render selesai sebelum membuat penyesuaian kecil yang lain pada render, cahaya, atau penyesuaian materi kini menjadi suatu metode yang terlihat kuno,” ujar Nicholls.
0
977
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan