Dikarenakan perang fisik dapat memancing perhatian penuh, agaknya sekarang arah serangan jadinya mengarah ke sisi maya deh.. Salah satu contohnya seperti ini Gan..
Menurut berita yang ada, Korea Selatan lagi diserang oleh Malware baru.. Malware ini pun mentargetkan secara spesifik dari ke satuan militer di situ..
Quote:
Masih ingatkah Anda dengan grup peretas yang menyerang puluhan ribu komputer di korea selatan awal tahun ini? Pada tanggal 20 maret 2013 lalu, 3 stasiun televisi di korea selatan dan 1 bank mengalami pembekuan (frozen). ATM dan mobille payment juga terkena getahnya. Belum puas dengan itu, tampaknya grup peretas itu masih mempunyai target untuk menyerang rahasia militer dari Korea Selatan.
Suatu studi yang dilakukan oleh McAfee lab menjelaskan bahwa grup peretas terkait membuat suatu malware yang dapat memindai dokumen yang mempunyai kata kunci “weapon”, “US Army” dan “secret”. Dikatakan bahwa setelah komputer korban telah selesai dipindai maka sang peretas dapat dengan leluasa mengambil dokumen terkait.
Meskipun Perusahaan keamanan telah menjelaskan bahwa malware yang digunakan untuk menghapus harddisk berbeda dengan malware yang digunakan untuk mencuri rahasia militer, tetapi McAfee percaya bahwa malware terkait diciptakan oleh grup peretas yang sama. Banyaknya penemuan kemiripan dari kedua malware itulah yang membuat Mcafee percaya bahwa pembuat malware berasal dari grup yang sama.
Salah satu stasiun TV yang dijadikan sasaran serangan 20 maret lalu, TV network KBS, juga mengakui bahwa malware itu mencari dan mengkategorikan dokumen-dokumen “menarik”. Dari hasil analisa, terdapat banyak kata kunci “menarik” seperti “tactics”, “brigade”, logistic” dan “Operation Key Resolve” . Sebenarnya masih ada banyak kata kunci lain yang dicari oleh malware tersebut, tetapi atas permintaan pemerintah AS, kata kunci yang ada dilarang untuk diumumkan. McAfee juga memperingatkan bahwa mereka telah menemukan sebuah malware mata-mata yang memiliki kemampuan untuk menghancurkan data.
Di pihak lain, kementrian pertahanan korea selatan Kim Min-Seok, mengatakan bahwa sangatlah tidak mungkin untuk mengambil dokumen rahasia militer. Hal ini di karenakan komputer yang di pakai untuk menyimpan dokumen tersebut tidak terhubung dengan internet. Walapun begitu, penulis laporan sekaligus senior threat researcher, Ryan Sherstobitoff, mengatakan bahwa tidak mustahil untuk mencuri informasi dari jaringan yang tidak terkoneksi dengan internet. Ryan menambahkan bahwa diperlukan perencanaan yang panjang dan mengerti tata letak internal untuk melakukannya.
Sumber berita (Indonesia):
inhere...
Studi McAfee:
McAfee...
Quote: