karmilaAvatar border
TS
karmila
Makmurnya Indonesia: Harga Cabai perkilo aja Lebih Mahal daripada harga HP


Di Sampit, Harga Cabai Rawit Tembus Rp100.000/kg
08 Juli 2013 | 09:00 wib

SAMPIT, suaramerdeka.com - Harga cabai rawit di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah masih membumbung tinggi. Kali ini mencapai Rp100.000 per kilogram, jauh di atas harga normal yang hanya Rp 25.000 per kilogram. "Rata-rata harga hari ini Rp10.000 per ons, tapi ada juga yang menjual di atas harga itu. Memang sampai hari ini harganya masih mahal karena pasokan dari Jawa dan petani lokal masih sedikit makanya harganya naik," kata Mariati, pedagang di Pasar Keramat Sampit, Senin (8/7).

Adanya lonjakan harga cabai rawit dikarenakan meningkatnya permintaaan cabai menjelang Ramadhan, sementara pasokan masih terbatas. Bahkan akhir Juni lalu harga cabai rawit sempat menembus Rp120.000 per kilogram.
Pasokan cabai rawit di Sampit selama ini masih mengandalkan kiriman dari luar daerah, seperti Jawa dan Kalimantan Selatan karena pasokan dari petani lokal masih sedikit. Akibatnya, ketika pasokan terhambat atau terjadi peningkatan permintaan maka harga langsung melonjak.

Agar tidak terlalu terpengaruh kenaikan harga, warga mencoba menanam untuk kebutuhan sendiri atau mengurangi konsumsi cabai. "Saya tidak banyak membeli cabai di pasar karena di samping rumah saya sudah banyak yang berbuah. Dulu cabai rawit yang busuk itu saya sebar di tanah dibiarkan begitu saja ternyata bijinya itu bisa tumbuh. Sekarang saya mulai menikmati hasilnya," kata Marisa, ibu rumah tangga yang menanam cabai di pekarangannya.

Sementara itu, sejumlah pemilik rumah makan kini mulai mengurangi penggunaan cabai rawit untuk membuat sambal. Kini mereka mulai menggunakan cabai keriting besar karena harganya masih lebih murah dibanding cabai rawit. "Cabai besar itu kan harganya masih lebih murah dibanding cabai rawit, tapi memang ada pembeli yang mengeluh karena katanya rasanya kurang pedas. Kami hanya beri pengertian bahwa saat ini harga cabai rawit mahal, jadi pelanggan mengerti," kata Firman, salah seorang penjual makanan.
http://www.suaramerdeka.com/v1/index...us-Rp100.000kg

Harga Cabai Mahal, Konsumen Terpaksa Beli Cabai Busuk
Senin, 8 Juli 2013 05:00 WIB



TRIBUNNEWS.COM - Tingginya harga cabai dan bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Subang, membuat sebagian warga terpaksa membeli cabai busuk untuk kebutuhan memasak setiap harinya. "Ya terpaksa beli cabe beesan, cabai yang sudah tidak bagus. Istilahnya cabai busuk yang enggak laku dijual," kata Saidah (45), pembeli di Pasar Sukamandi Kecamatan Ciasem kepada Tribun, Minggu (7/7/2013).

Ia mengatakan, selain karena harga cabai merah naik selama sepekan terakhir, kebanyakan pedagang tidak menjual cabai segar seperti biasanya. "Kalau ada pun, ya mahal. Yang banyak dijual itu ya cabai-cabai yang kurang bagus, sudah pada lembek tapi masih bisa digunakan untuk bahan masakan," kata Saidah. Hal senada dikatakan Siti Rahma (34), warga Desa Ciasem Baru Kecamatan Ciasem. Ia mengatakan, cabai-cabai yang sudah tidak berkualitas tersebut, banyak dijual di pasar tersebut. "Kalau cabai bekas, harganya lebih murah, Rp 5.000 - Rp 10.000 per kilonya," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, pedagang di pasar tersebut, Murtiah (47) mengatakan bahwa stok cabai merah di para pedagang di pasarnya, sedang berkurang. "Barangnya lagi mahal dan pembeli berkurang. Jadi, kami enggak menambah stok cabai segar karena cabai yang masih ada belum terjual, masih ada, karena kurang laku," kata Murtiah. Ia mengatakan, dengan harga cabai merah di angka Rp 40 ribu, para pembeli langganannya sedikit berkurang. Atau jika tidak, para pembeli ini mengurangi jumlah pembelian cabai. "Berat juga sih bagi pembeli kalau harganya mahal kaya gini. Ujung-ujungnya, kalau tidak laku, saya pilah-pilah cabai stok lama yang masih bagus untuk dijual kembali. Daripada dibuang, mending dipilah lagi mana yang masih bisa dipakai," ujarnya.

Pantauan Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), cabai merah yang sudah tidak berkualitas bentuknya sudah tidak padat. Namun, cabai merah ini bentuknya sudah keriput. Biji cabai merahnya sendiri, sebagian sudah kering. Untuk cabai merah tidak berkualitas yang masih laku dijual ini, umumnya cabai tersebut meski sudah keriput, namun masih isi cabai masih mengandung air. Kenaikan harga kebutuhan bahan masakan dapur juga terjadi di pasar tradisional di Subang kota, seperti di Pasar Tradisional Kabupaten Subang di kelurahan Sukamelang.

Harga cabai merah di pasr ini dari harga Rp 24 ribu naik menjadi Rp 32 ribu, harga cabai rawit (cengek) dari Rp 24 ribumenjadi Rp40 ribu, harga bawang merah Rp 28 ribumenjadi Rp 40 ribu, harga kentang dari Rp 9 ribu menjadi Rp10 ribu dan harga telor dari Rp 18 ribu jadi Rp20 ribu. Mumuh (35), pedagang di pasar tersebut menjelaskan kenaikan tersebut terjadi sejak naiknya harga BBM, dan akan terus bertambah sampai akhir bulan ramadhan. "Jelang bulan puasa harga-harga pada naik itu sudah biasa, tahun lalu saja naik," kata Mumuh.

Kenaikan harga bahan pokok juga terjadi di pasar Pujasera Jalan Mayjen Soeprapto Subang. Untuk harga ayam per ekor, ukuran 1,5 kg dari Rp35 ribu menjadi Rp 45 ribu, sedangkan ayam potong (ayam daping) harga satu kg biasanya Rp 27 ribu naik jadi Rp 32 ribu sampai Rp 35 ribu per kg
http://www.tribunnews.com/2013/07/08...li-cabai-busuk

Harga HP di FJB, bahkan ada yang dibawah Rp100 ribuan .... emoticon-Big Grin


----------------------------------



Makanya, jangan suka makan cabe ungu atau cabe kuning dan cabe ijo, selain kagak pedas ... harganya mahalllll sekali. Lain kali, pilih cabe itu yang warnanya merah aja yak!


emoticon-Ngakak
0
1.7K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan